E. Pembahasan Tabel 20. Pembahasan Tindakan dari Kondisi Awal,Siklus 1,Siklus 2 dan
Siklus 3 No Kondisi
Uraian 1
Kondisi Awal Dalam pembelajaran hanya dengan ceramah saja dan
belum memanfaatkan metode pembelajaran kontekstual.
2. Siklus 1
Dalam pembelajaran hanya dengan ceramah saja dan belum memanfaatkan metode pembelajaran kontekstual
3. Siklus 2
Dalam pembelajaran sudah menggunakan metode Kontekstual dengan menbuat tugas artikel serta terdapat
pembagian kelompok yang beranggotakan 4 siswa dan kelompok terakhir beranggotakan 2 siswa. Setiap
kelompok mendapat dua tugas, pada kegiatan akhir diadakan presentasi dari masing-masing kelompok
4. Siklus 3
Dalam pembelajaran merupakan penyempurnaan dari siklus 2. Pada pembelajaran guru menberi tugas
permasalahan pada sebanyak 4 tugas pada tiap kelompok pada kegiatan akhir diadakanpresentasi setiap
siswa dalam kelompok.
Tabel 21. Pembahasan Keaktifan Belajar dari kondisi awal sampai siklus 3
No Kondisi
Uraian 1
Kondisi Awal Pada kondisi awal siswa belum aktif dalam
pembelajaran, sehingga banyak siswa yang masih bercakap-cakap dan bahkan ada yang tidur-tidur dan
masih ada yang tidak mengerjakan tugas dari guru.
2 Siklus 1
Pada siklus 1 keaktifan siswa mulai nampak siswa sudah dapat bekerja dalam kelompok, aktif dalam
mengerjakan tugas. Pada siklus 1 ada sebagian siswa yang masih bercakap-cakap dengan teman lain dan
tidak mau mengerjakan tugas praktek, dikarenakan mereka menggandalkan teman lain. Berdasarkan lembar
observasi yang dilakukan penilaian oleh Kolaborator didapat hasil 15 siswa kategori keaktifan rendah, 2
siswa keaktifan sedang serta 13 siswa keaktifan tinggi, dengan nilai rerata 69,86.
3 Siklus 2
Pada siklus 2 keaktifan siswa sudah terlihat, adanya pembagian kelompok yang beranggotakan 4 siswa dan
tugas yang diberikan tiap kelompok menjadi dua tugas menyebabkan rasa tanggung jawab siswa mulai tampak.
Pada siklus 2 siswa sudah mulai aktif dalam pembelajaran, sehingga tidak ditemukan siswa yang
bercakap-cakap ataupun menggandalkan teman lain. Presentasi yag dilakukan siswa sangat bagus mereka
mulai menjelaskan langkah-langkah pengerjaan dengan urut. Berdasarkan penilaian lembar observasi yang
dilakukan oleh kolaborator didapat hasil 12 siswa mempunyai keaktifan rendah, 4 siswa keaktifan sedang
serta 14 siswa mempunyai keaktifan tinggi, dengan nilai rerata 80,5.
4 Siklus 3
Pada siklus 3 yang merupakan penyempurnaan pada siklus 2 siswa sudah terbiasa bekerja dalam kelompok,
siswa aktif bertanya pada guru terhadap hasil praktek, sertab aktif berdiskusi dengan teman dalam kelompok.
Tugas yang diberikan sebanyak 4 tugas dan tiap kelompok harus dikerjakan setiap siswa membuat rasa
tanggung jawab mulai tumbuh dengan baik, antusias dalam mengerjakan tugas serta mendengarkan
penjelasan dari guru lebih baik. Berdasarkan penilaian lembar observasi yang dilakukan oleh kolaborator
didapat hasil 17 siswa mempunyai keaktifan rendah, tidak ada siswa yang mempunyai keaktifan sedang serta
13siswa mempunyai keaktifan tinggi, dengan nilai rerata 81,5.
5 Reflleksi dari
kondisi Awal ke kondisi
Akhir Dari kondisi awal ke kondisi akhir terjadi peningkatan
keaktifan siswa dengan metode Kontekstual . Siswa sudah aktif bertanya, aktif berdiskusi serta aktif dalam
presentasi. Rasa tanggung jawab tumbuh dengan baik, siswa sudah sangat senang dalam pembelajaran, siswa
sudah bisa memgkotruksi konsep yang diberikan oleh guru dan untuk mengembangkan dalam praktek.
Berdasarkan hasil penilaian oleh kolaborator dari siklus 1 ke siklus 3 terjadi peningkatan retata keaktifan siswa
dari 69,86 menjadi 81,5 atau mengalami peningkatan 16,66
Tabel 22. Pembahasan Prestasi Belajar dari Kondisi awal sampai Siklus 3
No Kondisi
Uraian 1
Kondisi Awal Nilai hasil Praktek pada kondisi awal nilai terendah 60
dan nilai tertinggi 79 dengan nilai rerata 69,4. 2
Siklus 1 Nilai hasil praktek pada siklus 1 nilai terendah 70 dan
nilai tertinggi 85 dengan nilai rerata 77,87. 3
Siklus 2 Nilai hasil praktek serta nilai tugas artikel didapat hasil
nilai terendah 73 dan nilai tertinggi 86 dengan nilai rerata 78,7.
4 Siklus 3
Nilai hasil praktek serta nilai tugas didapat hasil nilai terendah 75 dan nilai tertinggi 88 dengan nilai rerata
83,23.
5 Reflleksi dari
kondisi Awal ke kondisi
Akhir Dari kondisi awal ke kondisi akhir terjadi peningkatan
prestasi belajar dari nilai terendah terjadi peningkatan dari 60 menjadi 75 atau mengalami peningkatan 25,
nilai tertinggi terjadi peningkatan dari 79 menjadi 88 atau mengalami peningkatan sebesar 11,39.,
sedangkan pada nilai rata-rata terjadi peningkatan dari 69,4 menjadi 83,23 atau mengalami peningkatan
sebesar 19,92
Dari pembahasan tentang pembelajaran dengan model kontekstual didapat perbandingan tentang keaktifan belajar dan prestasi belajar dari siklus 1 sampai
siklus 3 adalah sebagai berikut:
Tabel 23 .Peningkatan Keaktifan Belajar dari siklus 1 sampai siklus 3
No Interval
Siklus 1 Siklus 2
Siklus 3 1
60-64 3
2 65-69
14 3
70-74 6
1 4
75-79 4
11 5
80-84 3
12 17
6 85-89
6 13
Jumlah 30
30 30
Adapun diagram peningkatan dari siklus 1 ke siklus 3 adalah sebagai berikut: 83
Gambar 14. Peningkatan keaktifan belajar dari siklus 1 sampai siklus 3 Pada peningkatan prestasi belajar dari kondisi awal sampai siklus 3 didapat tabel
berikut: Tabel 24 Peningkatan Prestasi Belajar dari Siklus 1 sampai Siklus 3
No Interval
Kondisi Awal Siklus 1
Siklus 2 Siklus 3
1 60-64
2 2
65-69 15
3 70-74
7 6
4 4
75-79 6
7 11
5 5
80-84 14
9 6
6 85-89
3 6
19 Jumlah
30 30
30 30
Adapun diagram peningkatan dari siklus 1 ke siklus 3 adalah sebagai berikut: 84
Gambar 15. Peningkatan Nilai Prestasi dari Siklus 1 samapai Siklus 3
F. Hasil Tindakan