BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti mengenai kesadaran kritis mahasiswa Ilmu Komunikasi terhadap media sosial. Maka dapat disimpulkan
beberapa hal sebagai berikut: 1.
Kesadaran kritis pada informan pertama, yaitu Lucky, ia memiliki kemampuan untuk memilih konten-konten apa yang ia butuhkan di
media sosial dan mampu menganalisa dan menilai bagaimana situasi dan kondisi dari informasi-informasi yang ada di media sosial, serta
mampu mengoreksi dan mengklarifikasi faktualitas informasi yang ia dapat dari sebuah sumber dengan membandingkannya dengan
beberapa sumber lain untuk mengetahui apakah informasi tersebut benar adaya atau tidak. Mirip dengan kemampuan kesadaran kritis
yang dimiliki oleh Lucky, ketiga informan juga memiliki kemampuan yang sama, namun tidak dengan mengoreksi setiap informasi yang
mereka terima dari sumber terpecaya mereka dengan melihat sumber lain.
Tujuan keempat informan dalam menggunakan media sosial juga jelas dan beragam serta tidak menggunakannya untuk asal-asalan dan iseng
saja, mulai dari mempermudah komunikasi hingga untuk membagikan dan mencari informasi-informasi kepada pengguna yang lain. Lucky
menggunakan media sosial untuk mempermudah komunikasinya dan untuk mengikuti peekembangan zaman dibidang teknologi komunikasi
sehingga dibutuhkan, selain itu ia juga menggunakannya sebagai alat untuk mencari dan membagikan informasi yang bermanfaat kepada
pengguna lainnya. Hal ini sama dengan ketiga informan lainnya, namun Arief, juga memanfaatkan media sosial untuk menyalurkan
hobinya dibidang fotografi di Instagram, dan begitu pula dengan
Universitas Sumatera Utara
Rizka, hobinya yang ingin memberikan kultweet menjadi salah satu alasannya menggunakan media sosial.
2. Keempat informan pertama kali menggunakan media sosial pada saat
memasuki sekolah menengah pertama, dengan akun Facebook. Waktu yang digunakan dalam mengakses media sosial beragam, Lucky
menggunakannya hanya disaat waktu luang saja, berbeda dengan Rizka yang menggunakan media sosial paling lama empat hingga lima
jam dalam sehari. Arief menghabiskan waktu untuk menggunakan media sosial dengan kurun waktu yang relatif, namun terkadang ia
menggunakannya lima jam dalam sehari. Laura dalam menggunakan media sosial biasanya hanya di waktu-waktu lengang saja, namun lebih
kurang ia menghabiskan sekitar dua jam untuk hal tersebut. Bentuk penulisan Lucky, Arief dan Laura yaitu tidak dengan menggunakan
bahasa gaul atau biasa disebut alay, berbeda dengan Rizka yang lebih menggunakan bahasa sastrawi untuk menuliskan sesuatu di akun
media sosialnya 3.
Keempat informan memiliki usia yang berbeda, yaitu informan kedua dan keempat berusia 19 tahun, sedangkan usia dari informan pertama
dan ketiga adalah 20 tahun. Pekerjaan orang tua ketiga informan yaitu sebagai wiraswasta dan orang tua informan keempat bekerja sebagai
supir, sedangkan penghasilannya beragam. Orang tua Lucky berpenghasilan satu hingga dua juta rupiah dalam sebulan, kemudian
orang tua Arief berpenghasilan dua dan lima juta perbulannya. Orang tua Rizka sendiri berpenghasilan tidak tetap, karena tidak dapat
diprediksi berapa yang beliau hasilkan dalam satu bulan. Orang tua Laura, berpenghasilan satu setengah hingga dua juta dalam sebulan.
5.2. Saran