88
4.2 Saran
Dari dampak terhadap lingkungan perkotaan Rantauprapat, penelitian ini menyarankan agar pemerintah Kabupaten Labuhan Batu seharusnya tidak
membiarkan kegiatan pengusahaan sarang burung walet di Kecamatan Rantau Utara dengan segala pertimbangan status kawasan pelayanan kota. Sebelumnya, pemerintah
harus terlebih dahulu mempertegas peraturan terkait, bagaimana perizinan sampai pada pengutipan retribusinya dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan daerah
guna mendukung proses pembangunan. Selanjutnya, pengusahaan sarang burung walet dapat dioperasikan di
Kecamatan yang tidak padat penduduk. Misalnya, di Kecamatan Pangkatan, Kecamatan Danobale, yang letaknya di pinggir Kota Rantauprapat dan belum padat
penduduk. Hal ini berkaitan dengan ketentraman dan kenyamanan lingkungan perkotaan yang membutuhkan dukungan fungsi perkotaan, mengingat tingginya
aktivitas sosial dan ekonomi pada kawasan perkotaan.
27
BAB II PROFIL KOTA RANTAUPRAPAT
DAN KEBERADAAN PENGUSAHAAN SARANG BURUNG WALET
2.1 Profil Kota Rantauprapat
Kabupaten Labuhanbatu adalah salah satu daerah yang berada di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara. Secara geografis, kabupaten Labuhan Batu berada pada
1º41’ - 2º44’ Lintang Utara, 99º33’ - 100º22’ Bujur Timur dengan ketinggian 0 – 700 meter diatas permukaan laut dpl.
24
Kabupaten Labuhanbatu kabupaten induk
Kabupaten Labuhanbatu merupakan salah satu kabupaten yang luas dan berada di wilayah pantai timur di bagian timur Provinsi
Sumatera Utara. Karena luas wilayah yang begitu besar 922.318 Ha maka Kabupaten Labuhanbatu pada Tahun 2008 dimekarkan menjadi 3 Kabupaten
menjadi:
Kabupaten Labuhanbatu Utara berdasarkan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Utara Di Provinsi Sumatera Utara
Kabupaten Labuhanbatu Selatan berdasarkan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 22 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Selatan Di Provinsi Sumatera Utara.
25
24
Labuhan Batu Dalam Angka 2014, hlm. 2
25
Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Rantauprapat Tahun 2013 Bab III, hlm 1
28 Dari pemekaran tersebut,posisi Kabupaten Labuhanbatu berada diantara
Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Meskipun telah mekar, Kabupaten Labuhanbatu tetap memiliki wilayah yang bervariasi dari laut
hingga bukit.Jikadiperhatikan posisi geografis Kabupaten Labuhanbatu, Kota Rantauprapat khususnya merupakan pintu gerbang menuju Provinsi Sumatera Utara
dari arah pantai timur Pulau Sumatera khususnya dari Provinsi Riau dan sekaligus pusat pertumbuhan di bagian Timur Sumatera Utara. Sebagai daerah lintasan dan
pusat pertumbuhan, Kabupaten Labuhanbatu memiliki peranan yang sangat penting dalam melayani wilayah hinterland-nya.
26
Dalam konteks Provinsi Sumatera Utara, Kabupaten Labuhanbatu yang dalam hal ini direpresentasikan dengan Kota Rantauprapat memiliki jarak yang bervariasi ke
kabupatenkota di Provinsi Sumatera Utara. Kota utama yang paling jauh untuk ditempuh dari Kota Rantauprapat adalah Kota Sidikalang Kabupaten Dairi,
sedangkan Kota terdekat utama adalah Kota Kisaran Kabupaten Asahan. hal ini menunjukan tingkat hubungan interaksi atau antar kota baik dalam bentuk orang
maupun barang. Dengan mengadopsi rumus fisika, bahwa kekuatan tarik menarik antar kota merupakan fungsi jarak, semakin dekat jarak kota maka semakin besar pula
interaksi orang dan barangnya dan sebaliknya semakin jauh jarak antar kota tersebut maka semakin kecil pula tingkat interaksi orang dan barangnya.
27
26
Ibid., hlm 1
27
Ibid., hlm 1-2
29 Dengan dikeluarkannya Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun
2008 Tentang Pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Utara Di Provinsi Sumatera Utara dan Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 Tahun 2008 Tentang
Pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Selatan Di Provinsi Sumatera Utara, maka wilayah administrasi Kabupaten Labuhanbatu menjadi berkurang. Saat ini secara
administrasi, wilayah Kabupaten Labuhan Batu memiliki batas wilayah, yaitu : Sebelah Utara
: berbatasan dengan Kabupaten Labuhanbatu Utara dan
Selat Malaka Sebelah Selatan :
berbatasan dengan Kabupaten Labuhanbatu Selatan Sebelah Barat
: berbatasan dengan Kabupaten Labuhanbatu Utara
Sebelah Timur :
berbatasan dengan Provinsi Riau. Pemerintahan Kabupaten
Labuhanbatu dipimpin oleh seorang Bupati.Kabupaten Labuhanbatu terdiri dari 9 Kecamatan yang terbagi menjadi 98
desakelurahan. Dari hasil pemilu 2009, ada 40 orang wakil rakyat dari 17 partai yang duduk sebagai anggota DPRD II Kabupaten Labuhanbatu, dimana yang terbanyak
berasal dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Golkar masing-masing sebanyak 5 orang. Anggota DPRD tersebut terdiri dari 35 orang laki-laki dan 5 orang
perempuan. Sepanjang tahun 2013, DPRD II Kabupaten Labuhanbatu telah menghasilkan 36 keputusan yang terdiri dari 6 Keputusan DPRD, 4 Keputusan
Pimpinan DPRD, 2 Keputusan Daerah, dan 24 hasil rapat-rapat. Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Labuhanbatu pada tahun 2013 sebanyak 6.212 orang, yang terdiri dari
103 orang bergolongan I, 1.308 orang bergolongan II, 3.257 orang bergolongan III, dan 1.544 orang bergolongan IV. Berdasarkan tingkat pendidikan, sebagian besar
30 PNS tersebut merupakan tamatan SLTA yaitu sebanyak 1.713 orang, kemudian 2.978
orang tamat S1S2S3, dan1.314 orang tamat DIDIIDIII
28
NO.
TABEL 2.1 LUAS KECAMATAN DAN RASIO KECAMATAN TERHADAP LUAS
KABUPATEN LABUHANBATU TAHUN 2007
KECAMATAN LUAS WILAYAH
KM
2
RASIO TERHADAP LUAS TOTAL
1 Bilah Hulu
293.23 11.45
2 Pangkatan
355.47 13.88
3 Bilah Barat
202.98 7.92
4 Bilah Hilir
430.83 16.82
5 Panai Hulu
276.31 10.79
6 Panai Tengah
483.74 18.89
7 Panai Hilir
342.03 13.35
8 Rantau Selatan
64.32 2.51
9 Rantau Utara
112.47 4.39
KAB. LABUHANBATU 2,561.38
100.00
Sumber : BPS Kabupaten Labuhan Batu.
Catatan: Data setelah pemekaran.
Setelah mengalami pemekaran menjadi 3 tiga kabupaten, Kabupaten Labuhanbatu induk memiliki luas 2.561,38 Km2 dari 9.223,18 Km2 luas
sebelumnya atau 27,7 dari luas sebelumnya. Kabupaten Labuhanbatu yang dulunya memiliki 22 kecamatan, dengan pemekaran menjadi 9 kecamatan.
29
28
Labuhan Batu Dalam Angka 2014, hlm 12
29
Ibid., hlm 2
Jumlah penduduk Kabupaten Labuhanbatu sebelum pemekaran, merupakan salah satu kabupatenkota
31 yang memiliki jumlah penduduk lebih dari 1 juta 1,007,185 jiwa, sedangkan
Kabupatenkota lainnya seperti Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Langkat. Hal ini menunjukan bahwa daya tarik Kabupaten Labuhanbatu relatif tinggi
sehingga menarik banyak penduduk. Namun jika ditelusuri lebih jauh terkait dengan jumlah penduduk Kabupaten Labuhanbatu setelah pemekaran, jumlah penduduknya
40 dari Kabupaten Labuhanbatu keseluruhan tanpa pemekaran.
30
Dalam konteks tingkat pertumbuhanpun, Kabupaten Labuhanbatu sebelum mekar termasuk pada kabupatenkota dengan tingkat pertumbuhannya termasuk
tinggi dan relatif tetap dalam kurun waktu 25 tahun. Pada Tahun 1985 – 1990 tingkat pertumbuhannya mencapai 2,55 dan pada Tahun 2007 sekitar 2,03. Jika
dibandingkan dengan kabupatenkota lain di Provinsi Sumatera Utara, kabupatenkota yang memiliki tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi adalah Kabupaten Deli
Serdang. Kabupaten Pakpak Bharat meskipun mengalami peningkatan pertumbuhan penduduk tetapi sebenarnya jumlah penduduknya masih sangat kecil dan
terjadilonjakan yang signifikan karena adanya pemindahan pusat pemerintahan kabupaten yang diikuti oleh kegiatan.
31
Dari sisi distribusi penduduk penyebaran penduduk diProvinsi Sumatera Utara, Kabupaten Labuhanbatu merupakan salah satu wilayah tujuan distribusi. Pada Tahun
2007 jumlah penduduk Provinsi Sumatera Utara adalah 12,834,371 jiwa, sedangkan jumlah penduduk Kabupaten Labuhanbatu setelah dipisahkan dari Kabupaten
30
Ibid., hlm 9
31
Ibid., hlm 9
32 Labuhanbatu Utara dan Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah kira-kira sejumlah
400.850 jiwa pemisahan penduduk perkecamatan. Artinya, ada sekitar 3,12 penduduk Provinsi Sumatera Utara yang tinggal di Kabupaten Labuhanbatu.
Sedangkan sebaran penduduk yang banyak tersebut berada di Kota Medan, kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Langkat. Untuk kabupatenkota dengan tingkat
distribusinya rendah berada di Kabupaten Pakpak Bharat dan Kota Sibolga.
32
Laju pertumbuhan ekonomi rata-rata di Provinsi Sumatera Utara selama 4 empat tahun terakhir 2004-2007 sebesar 6,08. Kabupatenkota yang memiliki
rata-rata pertumbuhan ekonomi paling tinggi adalah Kabupaten Serdang Bedagai yaitu 4,16 sedangkan laju pertumbuhan ekonomi paling rendah terjadi di Kabupaten
Asahan yaitu -13,03 hal ini disebabkan pemekaran yang terjadi pada Tahun 2007.Kabupaten Labuhanbatu sendiri rata-rata pertumbuhan ekonominya sebelum
pemekaran selama 4 empat tahun terakhir sebesar 1,91 Tahun 2004 sebesar 0,17, Tahun 2005 2,62, Tahun 2006 2,16 dan Tahun 2007 sebesar 4,58. Jika
dibandingkan dengan kabupatenkota lainnya di Provinsi Sumatera Utara maka laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Labuhanbatu tergolong sedang.
33
Dalam kurun waktu Tahun 2004-2008 struktur perekonomian di Provinsi Sumatera Utara didominasi oleh sektor pertanian dengan nilai berkisar di angka
23,9-26,3 sedangkan peranan terkecil dipegang oleh sektor listrik, gas dan air minum dengan kontribusi berkisar antara 0,74-0,84. Secara sektoral ada 3 sektor
32
Ibid., hlm 10
33
Ibid., hlm 13
33 yang dominan dalam pembentukan PDRB Provinsi Sumatera Utara yaitu sektor
pertanian 23,19, sektor industri 23,66 dan perdagangan, hotel dan restoran 18,42.
34
Badan Lingkungan Hidup BLH Daerah Labuhan Batu lahir berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 14 ayat 1 menyatakan
bahwa pengendalian Lingkungan KabupatenKota merupakan kewenangan Pemerintah Daerah.Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Labuhan Batu No. 36
Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Labuhan Batu dan bertanggung jawab kepada Bupati Labuhan Batu. Badan
Lingkungan Hidup BLH Daerah Labuhan Batu dipimpin oleh seorang Kepala Pada kurun waktu Tahun 2004-2008, struktur perekonomian baik di Kabupaten
Labuhanbatu maupun Provinsi Sumatera Utara tidak banyak mengalami pergeseran, masih didominasi oleh tiga sektor utama yaitu sektor pertanian, industri serta
perdagangan, hotel dan restoran. Berdasarkan data yang diperoleh, sejak Tahun 2004- 2008, sektor pertanian terus mengalami penurunan kontribusi terhadap total nilai
PDRB Kabupaten Labuhanbatu dan Provinsi Sumatera Utara, yang mengindikasikan bahwa telah terjadi pergeseran struktur ekonomi, dimana peran sektor primer mulai
digantikan oleh sektor sekunder industri dan sektor tersier perdagangan, hotel dan restoran.
2.2 Profil Badan Lingkungan Hidup BLH Daerah Labuhan Batu