Uji Nilai F Hasil Penelitian
di Provinsi Jawa Tengah, yang ditunjukkan dengan nilai sig dari Pendapatan Asli Daerah yang lebih kecil dari nilai
α 0,05. Hal ini disebabkan karena dengan adanya peningkatan PAD yang dikelola oleh
Pemerintah Daerah dapat secara leluasa dan mandiri memberikan pelayanan kepada masyarakat setempat, sehingga bisa mengalokasikan
pendapatannya untuk membiayai belanja modal yang sudah benar-benar dilakukan guna meningkatkan produktivitas masyarakat dan menarik
investor untuk menanamkan modalnya pada daerah tersebut yang dapat dijadikan pendapatan bagi daerah sendiri.
PAD merupakan pendapatan yang bersumber dari dalam ekonomi daerah dan dipungut berdasarkan pada peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Setiap penyusunan APBD, jika Pemda akan mengalokasikan belanja modal maka harus benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan
daerah dengan mempertimbangkan PAD yang diterima. Hal ini berarti, jika PAD suatu daerah meningkat, maka akan sangat memengaruhi kinerja
keuangan daerah dimana dana yang dimiliki daerah akan meningkat pula. Hal ini mengindikasikan dengan tingkat PAD yang tinggi maka
pemerintah daerah lebih bisa untuk mengoptimalkan potensi PAD tersebut. PAD merupakan salah satu sumber penerimaan daerah yang
ditujukan untuk sumber pembiayaan daerah, sehingga pemerintah daerah akan berinisiatif untuk lebih menggali potensi-potensi daerah yang
dimilikinya dengan mengalokasikan pendapatan asli daerah lebih besar untuk pembangunan daerah, salah satunya pembangunan infrastruktur
daerah serta sarana dan prasarana melalui belanja modal yang akan berdampak pada produktivitas masyarakat dan pada akhirnya akan
menarik investor untuk menanamkan modalnya pada daerah tersebut yang dapat dijadikan pendapatan bagi daerah sendiri. Senada dengan
Mardiasmo 2002, yang menyatakan semakin tinggi tingkat investasi modal diharapkan mampu meningkatkan kualitas layanan publik dan pada
gilirannya mampu meningkatkan tingkat partisipasi kontribusi publik terhadap pembangunan yang tercermin dari adanya peningkatan PAD.
PAD jelas merupakan salah satu sumber penerimaan yang turut menentukan besar kecilnya alokasi belanja modal pemerintah daerah
KabupatenKota. Pertumbuhan PAD secara berkelanjutan jelas akan memengaruhi peningkatan belanja modal suatu daerah. PAD harus
berdampak pada perekonomian daerah, daerah tidak akan berhasil bila daerah tidak dapat menggunakan PAD dengan sebaik-baiknya, meskipun
mengalami peningkatan penerimaan PAD. Pada gilirannya, diharapkan PAD yang diterima atau dihasilkan pemerintah daerah ini akan semakin
meningkatan nilai belanja modal pemerintah daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah melalui peningkatan pembangunan daerah,
sehingga PAD yang diterima akan lebih banyak digunakan untuk membiayai belanja modal guna meningkatkan produktivitas masyarakat
dan menarik investor untuk menanamkan modalnya pada daerah tersebut. Semakin baik PAD suatu daerah maka semakin besar pula alokasi belanja
modalnya Ardhani 2011.