Perencanaan Bisnis Bolu Kukus Aneka Rasa

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III MEDAN

PERENCANAAN BISNIS BOLU KUKUS ANEKA RASA

TUGAS AKHIR

OLEH

TANTIAN MURNI SITORUS 092101120

KEUANGAN

GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK

MENYELESAIKAN PENDIDIKAN PADA PROGRAM DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN MEDAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : TANTIAN MURNI SITORUS NIM : 092101120

JURUSAN : DIPLOMA III KEUANGAN

JUDUL : PERENCANAAN BISNIS BOLU KUKUS ANEKA RASA

Tanggal : Juli 2012 Dosen Pembimbing

(Drs. Syahyunan, M.Si) NIP: 19660904 199103 1 003

Tanggal : Juli 2012 Ketua Program Studi

(Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si) NIP: 19591229 198903 1 002

Tanggal : Juli 2012 Dekan

(Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec) NIP : 19550810 198303 1 004


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang senantiasa memberikan rahmat dan karunia kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Penulisan tugas akhir ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat yang telah ditetapkan dalam rangka menyelesaikan Program Studi Diploma-III Jurusan Keuangan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Adapun judul tugas akhir yang dipilih adalah ”PERENCANAAN BISNIS BOLU KUKUS ANEKA RASA”.

Tidak lupa penulis juga menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua Orang Tua Penulis Ayahanda B Sitorus dan Ibunda H br Saragih yang telah memberikan kasih sayang, doa, semangat dan dukungan baik secara moril maupun materil.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini memiliki banyak kekurangan baik dari segi susunan maupun tata bahasa karena masih terbatasnya ilmu pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Selama proses penyelesaian Tugas Akhir ini, penulis telah banyak menerima bantuan dan bimbingan. Untuk itu pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati serta rasa hormat perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si selaku Ketua Program Studi


(4)

3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas EkonomiUniversitas Sumatera utara.

4. Bapak Drs. Syahyunan, M.Si selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang

dengan sabar telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing penulis dalam proses penyelesaian Tugas Akhir ini, sehingga penulisan tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.

5. Kepada seluruh Staf Pengajar dan Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara.

6. Sahabat-sahabat terbaik penulis Halimatun Sakdiah, Shery Masliani, Monalisa Limbong, dan sahabat-sahabat lainnya yang namanya tidak dapat di sebutkan satu persatu yang telah memberikan persahabatan yang indah kepada penulis. Serta teman-teman kelompok magang Herta, Helena, Enni, Raih Satria, dan Deni. Terima kasih atas kerja sama yang baik selama berlangsungnya kegiatan magang. Khusus buat teman-teman satu kost ku di Berdikari 54 Kristiana, kak Mia, kak Jenni, kak Gina Terimakasih atas dukungan, motivasi dan kebersamaannya selama ini.

Penulis mengucapkan terima kasih dan hanya bisa berdoa semoga kiranya bantuan, semangat dan kebahagiaan yang telah diberikan kepada penulis agar dapat dibalas oleh Tuhan. Penulis berharap agar tugas akhir ini memberikan manfaat bagi semua pihak.

Medan, Juli 2012 Penulis


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Potensi Bisnis ... 3

1.3 Tujuan dan Manfaat Prospek Usaha ... 4

1.3.1 Tujuan Prospek Usaha ... 4

1.3.2 Manfaat Prospek Usaha ... 5

1.4 Sistematika Pembahasan ... 5

BAB II PERENCANAAN BISNIS BOLU KUKUS ANEKA RASA ... 7

2.1 Visi dan Misi ... 7

2.2 Profil Perusahaan ... 7

2.2.1 Profil Perusahaan ... 7

2.2.2 BiodataPemilik/Pengurus ... 8

2.2.3 Struktur Organisasi ... 8

2.3 Analisis Pasar dan Pemasaran ... 11

2.3.1 Informasi Nilai Gizi ... 11


(6)

2.3.4 Gambaran Pasar ... 14

2.3.5 Trend Perkembangan Pasar ... 15

2.3.6 Strategi Pemasaran ... 15

2.3.7 Analisis Pesaing ... 19

2.4 Analisis Operasi ... 21

2.4.1 Proses Produksi ... 21

2.4.2 Proses Pembuatan Bolu Kukus ... 21

2.4.3 Produk yang Dihasilkan ... 23

2.4.4 Bahan Baku ... 26

2.4.5 Peralatan yang Dibutuhkan ... 30

2.4.6 Sarana Penunjang ... 31

2.5 Analisis SDM ... 32

2.6 Rencana Pengembangan Usaha... 33

2.6.1 Strategi Produksi ... 33

2.6.2 Strategi Organisasi dan SDM ... 34

2.6.3 Strategi Marketing ... 34

2.6.4 Strategi Keuangan ... 34

2.7 Pemanfaatan IT ... 34

2.8 Proyeksi Penjualan ... 35

2.9 Analisa Keuangan ... 38

2.9.1 Sumber Pendanaan ... 38

2.9.2 Kebutuhan Pembiayaan ... 39

2.9.3 Rencana Arus Kas ... 40

2.9.4 Proyeksi Penjualan 3 Tahun ke depan... 42

2.9.5 Break Even Point ... 43

2.10 Analisis Resiko ... 45

2.10.1 Analisis Resiko Usaha ... 45


(7)

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ... 46

3.1 Kesimpulan... 46

3.2 Saran ... 46


(8)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

Tabel 2.1 Informasi Nilai Gizi ... 12

Tabel 2.2 Karakteristik Konsumen ... 13

Tabel 2.3 Keunggulan dan Kelemahan Kompetitor ... 21

Tabel 2.4 Bahan Baku Untuk Perkotak ... 26

Tabel 2.5 Bahan Baku Untuk Tiga Puluh Kotak ... 28

Tabel 2.6 Biaya Variabel Pembuatan “ Bolu Kukus” ... 29

Tabel 2.7 Biaya Peralatan yang Dibutuhkan ... 30

Tabel 2.8 Biaya Sarana Penunjang “Bolu Kukus” ... 32

Tabel 2.9 Proyeksi Penjualan Harian ... 36

Tabel 2.10 Proyeksi Penjualan 1 Tahun Ke depan ... 37

Tabel 2.11 Kebutuhan Pembiayaan ... 39

Tabel 2.12 Rencana Arus Kas ... 40


(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi ... 9

Gambar 2.2 Proses Produksi ... 21

Gambar 2.3 Bolu Kukus Rasa Coklat ... 23

Gambar 2.4 Bolu Kukus Rasa Keju ... 24

Gambar 2.5 Bolu Kukus Rasa Pisang ... 24

Gambar 2.6 Bolu Kukus Rasa Pandan ... 25

Gambar 2.7 Bolu Kukus Rasa Durian ... 25


(10)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dalam era globalisasi ini, semakin banyak lulusan perguruan tinggi baik sarjana maupun diploma. Sedangkan penyediaan tenaga kerja tidak sepenuhnya dapat menampung seluruh lulusan mahasiswa perguruan tinggi. Akibatnya terjadi persaingan untuk mendapatkan lowongan kerja. Sehingga para mahasiswa dituntut untuk mampu membuat alternatif guna menghindari terjadinya pengangguran. Alternatif yang sering dilakukan adalah dengan membuat suatu bisnis atau membuka suatu usaha baru.

Menurut Griffin dan Ebert (2007:4). “Bisnis merupakan organisasi yang menyediakan barang dan jasa dengan maksud untuk mendapatkan laba.” Bisnis yang sukses tidak harus selalu diawali dengan modal yang sangat besar. Dalam menjalankan bisnis, manajemen merupakan faktor terpenting yang harus dijalankan.

Menurut Robins dan coulter (2010:7). “Manajemen merupakan aktivitas kerja yang melibatkan koordinasi dan pengawasan terhadap suatu pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut dapat diselesaikan secara efektif dan efisien.” Penggunaan bahan baku sampai kegiatan penjualan yang boros akan meningkatkan pengeluaran dan akan mengurangi laba. Perencanaan manajemen yang perlu diperhatikan adalah struktur organisasi, analisis pasar, aspek produksi, aspek SDM, aspek keuangan, aspek teknologi informasi dan aspek hukum.


(11)

Menurut Situmorang (2009:8).“Keberhasilan seseorang pebisnis akan tercapai apabila berfikir dan melakukan sesuatu yang baru atau sesuatu yang lama dilakukan dengan cara yang baru.”Hal ini berarti seseorang pebisnis harus memiliki jiwa entrepreneur yaitu memiliki inovasi dalam menjalankan bisnis. Inovasi ini sangat dibutuhkan agar bisnis yang dijalankan dapat dipertahankan dan menjadikan bisnis memiliki keunikan dibandingkan pesaing mengingat persaingan semakin ketat.

Membuka Bisnis Bolu Kukus Merupakan suatu bisnis yang menjanjikan karena tingginya kebutuhan masyarakat terhadap makanan serta adanya keinginan masyarakat untuk menikmati berbagai keunikan cita rasa, penyajian, serta bentuk makan-makanan yang mampu bersaing, bertahan, mendapat tempat dihati masyarakat dan harga yang mudah dijangkau.

Seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat saat ini cenderung memperhatikan rasa dan gizi yang terkandung di dalam makanan tersebut. Oleh karena itu, bolu kukus dapat menjadi pilihan bagi masyarakat yang hendak memilih makanan ringan yang enak dan mengandung gizi yaitu karbohidrat dan protein. Makanan jenis Bolu kukus merupakan jenis makanan yang biasanya diproduksi sendiri dan dijajakan dengan cara dititip di outlet/cafe di kota Medan.

Dari keadaan tersebut, penulis merasa akan menjadi suatu potensi kedepannya bila usaha bolu kukus ini dapat dikembangkan, penulis juga ingin memberikan beberapa jenis pilihan rasa dari bolu kukus seperti: Bolu Kukus Rasa Coklat, Bolu Kukus Rasa Keju, Bolu Kukus Rasa Pisang, Bolu Kukus Rasa Pandan dan Bolu Kukus Rasa Durian.


(12)

Inovasi yang ingin dikembangkan oleh penulis merupakan inovasi yang nantinya akan dapat menjadi menu andalan. Sedangkan tampilan yang akan disajikan nanti adalah penyajian Bolu kukus yang sudah dikemas. Dengan demikian penulis ingin mengangkat perencanaan bisnis tersebut dalam sebuah paper dengan judul “PERENCANAAN BISNIS BOLU KUKUS ANEKA RASA”

1.2 Potensi Bisnis

Usaha ini sangat potensial untuk dilakukan karena kualitas dan harganya yang terjangkau serta dalam memproduksinya tidak terlalu rumit. Dengan kualitas yang baik, penulis menawarkan harga yang terjangkau dibanding dengan bolu kukus pesaing dan penulis juga memberikan pelayanan yang super ramah.

Modal yang dibutuhkan untuk membuka usaha ini tidak terlalu besar. Sehingga bagi pebisnis yang tidak mempunyai modal begitu besar, bisnis ini sangat potensial dengan waktu pengembalian diperkirakan tidak terlalu lama dari mulai berjalanya usaha ini.

Dalam mengembangankan potensi bisnis, maka usaha ini akan mengadakan pengarahan untuk meningkatkan kinerja karyawan sehingga para karyawan dapat bekerja dengan maksimal. Usaha ini juga melakukan analisis penempatan lokasi, pengembangan produk serta melakukan promosi kepada masyarakat guna menunjang peluang usaha yang lebih luas. Dengan demikian, usaha bolu kukus ini diharapkan dapat berkembang dengan baik.


(13)

1.3 Tujuan dan Manfaat Prospek Usaha 1.3.1 Tujuan Prospek Usaha

Tujuan utama dari usaha/bisnis yang dijalankan adalah sebagai ladang untuk mendapatkan keuntungan. Setiap usaha yang dijalankan pasti membutukan modal baik dari orang lain, pinjaman, atau dari mereka sendiri dan tujuan akhirnya adalah untuk dapat mengembalikan modal yang sudah dikeluarkan dan diharapkan juga dapat memberikan penghasilan dan keuntungan yang terus meningkat.

Tujuan lain mengapa bisnis bolu kukus ini dijalankan antara lain:

a. Menciptakan loyalitas rasa baru pelanggan terhadap produk yang

ditawarkan

b. Menumbuhkan semangat kewirausahaan dalam diri pengusaha guna

menciptakan usaha baru secara profesional dan terlati

c. Memperoleh keuntungan

d. Memperluas lapangan pekerjaan

1.3.2 Manfaat Prospek Usaha

Adapun manfaat membuat prospek usaha ini adalah sebagai berikut:

a. Diharapkan perencanaan bisnis ini dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman peneliti yang berguna dimasa yang akan datang

b. Diharapkan perencanaan bisnis ini dapat dijadikan sebagai referensi

atau masukan untuk kebijakan-kebijakan usaha pada periode-periode selanjutnya


(14)

c. Diharapkan perencanaan bisnis ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan serta menjadi referensi atau bahan masukan dalam penelitian serupa pada penelitian pada masa yang akan datang

1.4 Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah dalam penulisan tugas akhir ini, penulis membuat sistematika pembahasan dalam 3 (tiga) bab. Setiap bab dibagi atas beberapa sub-sub bab yang sesuai dengan kebutuhan penulis.

BAB : I LATAR BELAKANG

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang alasan pemilihan perencanaan bisnis bolu kukus aneka rasa, latar belakang, tujuan dan manfaat perencanaan bisnis dan sistematika pembahasan.

BAB : II PROFIL PERUSAHAAN

Dalam bab ini penulis akan menguraikan secara ringkas Profil Perusahaan, Pemilik Perusahaan, Struktur perusahaan, Aspek Pasar, Produk yang dihasilkan, Keunggulan, Gambaran Pasar, Target/Segmen Pasar, Trend Perkembangan pasar, Proyeksi penjualan, Strategi Pemasaran, Analisis Pesaing, Saluran Distribusi, Aspek Produksi, Analisis SDM, Rencana Perkembangan Usaha, Pemanfaatan IT, Analisis Keuangan, dan Analisis Resiko.


(15)

BAB : III KESIMPULAN DAN SARAN

Sebagai bab akhir dari paper ini, penulis akan mengambil kesimpulan dari perencanaan yang dilaksanakan dan beberapa saran yang memungkinkan dapat bermanfaat bagi produsen dan konsumen.


(16)

BAB II

PERENCANAAN BISNIS BOLU KUKUS ANEKA RASA

2.1 Visi dan Misi 1. Visi

Ingin menjadikan Bolu Kukus Aneka Rasa sebagai makanan yang enak dan sehat dikonsumsi.

2. Misi

Menghadirkan berbagai rasa Bolu kukus Aneka Rasa yang nikmat dan baik untuk kesehatan, dengan memberikan kepuasan pelanggan.

2.2 Profil Perusahaan 2.2.1 Profil Perusahaan

Nama perusahaan Bolu Kukus Aneka Rasa

Bidang Usaha Kuliner Bolu Kukus

Alamat Perusahaan Jl Berdikari No.54, Padang Bulan Medan

Nomor Telepon 087868960334

Alamat E-mail


(17)

2.2.2 Biodata Pemilik / Pengurus

2.2.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan untuk mengidentifikasi peran dan tanggung jawab karyawan yang dipekerjakan oleh setiap perusahaan. Oleh karenanya setiap perusahaan akan memiliki struktur yang berbeda tergantung skala perusahaan dan jenis perusahaan. Struktur perusahaan yang baik adalah struktur yang mampu memfasilitasi orang untuk membuat kerjasama tanpa terjebak menciptakan birokrasi yang berbelit-belit. Sehingga struktur yang ada akan mengoptimalkan kelebihan dan menutupi kelemahan dari setiap bagian/individu.

Pengorganisasian yang dilakukan secara efektif dapat menghasilkan keuntungan dan manfaat tentang kejelasan ekspektasi-ekspektasi kinerja individual dan tugas-tugas yang terspesialisasi serta pembagian kerja yang menghindari timbulnya duplikasi, konflik dan penyalahgunaan sumber-sumber daya material maupun sumber-sumber daya manusia.

Nama Tantian Murni Sitorus

Jabatan Pemilik

Tempat,Tanggal Lahir Tanjung Balai, 04 Oktober 1990

Nomor Telepon 087868960334

Alamat E-mail


(18)

Dengan pengorganisasian yang efektif akan terbentuk suatu arus aktivitas kerja yang logikal yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh individu-individu atau kelompok saluran-saluran komunikasi yang dapat membantu pengambilan keputusan dan pengawasan.

Suatu bisnis terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perorangan ataupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan serangkaian kegiatan dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan sehingga efisiensi dan aktivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan dari bisnis tersebut dapat tercapai.

Gambar 2.1: Struktur Organisasi Bolu Kukus Aneka Rasa Tantian Murni

Pemilik

Kristiana Produksi

Seri Accounting

Mona Pemasaran Halimah


(19)

Didalam perencanaan bisnis ini peranan/fungsi dari masing-masing manajemen tim diantaranya adalah:

a. Pemilik

Pemilik memiliki peran didalam mengelola, memimpin, dan mengawasi seluruh kegiatan usaha.

b. Produksi

Manajer produksi memiliki tanggung jawab dalam mengawasi bagian dari produksi yang terdiri dari koki, pengemas, dan finishing produk. Peran dari koki adalah memproduksi semua aneka bolu kukus, peran dari pengemas adalah mengemas hasil produk ke dalam berbagai kemasan, sedangkan peran finishing produk adalah menyortir produk yang sudah dikemas. Bagian produksi bertanggung jawab atas pengeluaran biaya produksinya.

c. Personalia

Personalia berperan didalam merekrut karyawan dan menentukan gaji karyawan. Bagian personalia bertanggung jawab atas semua kinerja karyawan. d. Accounting

Accounting berperan didalam mengatur aliran kas masuk dan keluar. Bagian accounting bertanggung jawab atas kelancaran keuangan. Lancar tidaknya keuangan mempengaruhi berkembangnya suatu usaha.

e. Pemasaran

Sedangkan untuk manajer pemasaran berperan didalam mempromosikan hasil produk yang dihasilkan yaitu bolu kukus, menjual, serta menerima pesanan. Bagian pemasaran bertanggung jawab atas kepuasan pelanggan dan konsumen.


(20)

Namun, untuk tahap awal usaha bolu kukus ini hanya memiliki 5 orang karyawan. Untuk bagian kasir langsung dikendalikan/dipegang oleh pemilik. Sementara, bentuk badan usaha merupakan badan usaha milik pribadi dengan modal milik pribadi.

2.3 Analisis Pasar dan Pemasaran 2.3.1 Informasi Nilai Gizi Bolu Kukus

Berikut adalah informasi nilai gizi dari tepung terigu dalam pembuatan bolu kukus. Tepung terigu (wheat flour). Sesuai dengan namanya tepung terigu ini dibuat dari biji gandum yang dikupas dan dihaluskan, kandungan tepung terigu yang hampir tak dimiliki oleh tepung yang lain adalah Gluten. Gluten adalah campuran amolf (bentuk tak beraturan) dari protein yang terkandung bersama pati dalam endosferma. Gluten memiliki sifat mampu memberikan kekenyalan pada tekstur makanan yang dibuat dipasaran dikenal beberapa tipe tepung terigu. Tepung terigu memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi.


(21)

Kandungan nutrisi tepung terigu dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Kandungan nutrisi tepung terigu

Tabel 2.1 : Informasi Nilai Gizi Kandungan Gizi Proporsi (%)

Lemak 2,09

Serat Kasar 1.92

Protein 14,45

Abu 1,83

Pati 78.74

Ada pula jenis tepung terigu sebagai berikut:

a. Tepung berprotein tinggi (bread flour): Tepung terigu yang mengandung

kadar protein tinggi antara 11%-13%, digunakan sebagai bahan pembuat roti, mie, pasta, donat dan bolu. Contoh: Cakra Kembar, Kreta Kencana, Cakra Kembar Emas (Bogasari) dan Tali Emas.

b. Tepung berprotein sedang/serbaguna (all purpose flour): Tepung terigu yang mengandung kadar protein sedang, sekitar 8%-10%, digunakan sebagai bahan pembuat roti contoh: Segitiga Biru dan Gunung Bromo (Bogasari), Beruang Biru.

2.3.2 Target / Segmen Pasar

Dalam suatu perusahaan pasti akan memiliki target atau segmentasi pasar


(22)

Target pasar yang dituju oleh kuliner ”Bolu Kukus Aneka Rasa” adalah penduduk kota Medan, daerah Jalan Berdikari dan sekitarnya. Namun, karena usaha yang akan dibuka di Jalan Berdikari, yang masih satu area dengan Universitas Sumatera Utara maka, target yang jelas dituju adalah masyarakat, mahasiswa, serta pelajar di sekitar daerah tersebut.

Tabel 2.2 : Karakteristik Konsumen

Karakteristik Keterangan

Wilayah Geografis Jln Berdikari No.54, Medan

Jenis Kelamin Pria dan Wanita

Umur Semua Umur

Pendapatan ≥ Rp.1.000.000,00

Gaya Hidup Menyukai makanan jajanan/ringan.

Menurut analisa pasar yang ada, area kampus merupakan ladang yang sangat subur untuk membuka bisnis baru khususnya dibidang makanan. Area kampus tidak hanya didominasi oleh masyarakat asli kota Medan tetapi juga terdapat kaum pendatang yang biasanya kost ataupun mengontrak di daerah sekitar kampus. Kaum pendatang tersebut kebanyakan adalah mahasiswa yang kost. Peluang ini dapat dimanfaatkan karena rata-rata anak kost biasanya lebih munyukai makanan jajanan (makanan ringan) dan dapat pula sebagai oleh-oleh dari kota Medan dan sebagai alternatif makanan lain jika bosan terhadap menu sehari-hari.


(23)

Sementara untuk segmen pasar, tidak dikelompokkan untuk golongan siapapun sebagai konsumen karena Bolu Kukus merupakan makanan yang dapat di nikmati oleh semua kalangan, dari anak-anak sampai tua/dewasa. Penulis yakin usaha ini akan berkembang karena melihat dari usaha akan yang dilakukan dan demografi yang sangat baik untuk usaha ini.

2.3.3 Keunggulan Produk yang dihasilkan

Keunggulan dari usaha “Bolu Kukus Aneka Rasa” antara lain :

a. Menyajikan berbagai variasi menu yang memanjakan pelanggan

b. Merupakan makanan yang sehat, karena terdapat karbohidrat, protein,

dan vitamin didalamnya, sehingga dapat memenuhi Kebutuhan gizi didalam tubuh

c. Terbuat dari bahan-bahan alami tanpa bahan pengawet

d. Rasa yang enak, yang pasti menggugah selera masyarakat

e. Kebersihan yang pasti terjamin dan halal

f. Dikemas dalam kemasan yang ramah lingkungan (bila dibungkus)

2.3.4 Gambaran Pasar

Perkembangan dunia industri kuliner saat ini sangat pesat, seiring dengan pertumbuhan penduduk yang meningkat, maka kebutuhan pangan juga ikut meningkat. Oleh karena itu, bisnis kuliner merupakan bisnis yang menjanjikan untuk dapat menghasilkan keuntungan yang besar.


(24)

Saat ini banyak para pedagang yang menjual berbagai macam jenis makanan, seperti : steak, spagheti, KFC, burger dan lain-lain. Hal ini menjadi peluang yang besar untuk membuka bisnis Bolu Kukus Aneka Rasa, karena dengan hadirnya bisnis Bolu Kukus ini, memberikan inovasi baru bagi masyarakat dalam memilih makanan. Serta memberikan pelayanan yang terbaik bagi para konsumen, untuk terus meningkatkan penjualan dengan tujuan untuk mendapatkan laba yang diharapkan, memberikan kepuasan kepada pelanggan sehingga akan menciptakan loyalitas bagi para konsumen.

2.3.5 Trend Perkembangan Pasar

Bila dilihat dari trend pasar yang ada, terlihat jelas bahwa trend pasar, terhadap dunia industri kuliner sangatlah pesat, dapat dilihat dari semakin maraknya outlet-outlet makanan yang ada di kota Medan. Selera konsumen akan sangat mempengaruhi trend perkembangan pasar, maka dari itu saya akan berusaha untuk menarik perhatian konsumen dengan memberikan aneka rasa Bolu Kukus yang bervariasi, sehingga dapat menjadi alternatif bagi konsumen.

2.3.6 Strategi Pemasaran

Strategi yang unggul akan menghasilkan keunggulan dalam berbisnis. Bisnis makanan ini akan dipromosikan melalui media cetak, dan juga promosi dari mulut ke mulut. Promosi dari mulut ke mulut lebih besar pengaruhnya dari pada media cetak. Kebanyakan orang akan lebih percaya apabila seseorang telah membuktikan kelezatannya.


(25)

Selain itu, strategi pemasaran yang akan dilakukan untuk mengenalkan produk usaha Bolu Kukus Aneka Rasa ini, antara lain :

a. Penyebaran brosur, leaflet di sekolah-sekolah, kampus dan tempat

perbelanjaan.

b. Brosur/daftar harga dan selebaran.

c. Lewat situs

mendapat informasi mengenai berbagai jenis rasa Bolu Kukus yang ada di outlet. Untuk menyampaikan informasi seputar perkembangan dari produk terbaru maka Bolu Kukus Aneka Rasa ini akan menyampaikan informasi

tersebut lewat website yaitu

d. Tampilan website yang dirancang ini dibuat semenarik mungkin karena

mempunyai pengetahuan tentang desain sehingga dapat menarik perhatian. Dalam website ini akan ditampilkan segala macam variasi rasa Bolu Kukus yang ada di outlet Bolu Kukus Aneka Rasa. Tidak hanya sekedar informasi berupa data-data atau karekteristik tentang spesifikasi produk tertentu, aka tetapi juga menampilkan gambar secara jelas. Dengan begitu pelanggan ataupun calon pelanggan dapat bisa menilai langsung.

Strategi pemasaran perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7P dengan alat

analisis SWOT menurut Kotler dan Kevin (2006:23) yang terdiri atas : a. Product

Strategi mengenai bagaimana produk usaha ini dapat menarik hati konsumen untuk membelinya. Produk yang ditawarkan merupakan berbagai variasi rasa


(26)

Bolu Kukus yang memiliki rasa yang enak dengan kadar gizi yang tinggi dan menyehatkan Sebagai makanan.

b. Price

Strategi mengenai bagaimana produk ini lebih menarik konsumen dari segi harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk dengan harga yang lebih murah. Pricing menurut Raymond Corey adalah ekspresi nilai yang menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra yang terbentuk melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui jaringan distribusi, dan layanan yang menyertainya. Sehingga pricing bukan semata-mata biaya produksi ditambah dengan margin keuntungan yang akan kita ambil. Melainkan sebuah nilai yang mencerminkan value proposition. Dalam menentukan harga Bolu Kukus Aneka Rasa, perlu mempertimbangkan hal-hal yang telah disebutkan oleh Raymond Corey. Harga yang tepat akan memiliki ikatan yang erat antara pembeli dan produsen. Harga produk pastinya lebih murah dari produk pesaing. Satu kotak Bolu Kukus seharga Rp. 40.000.

c. Promotion

Strategi mengenai bagaimana produk dapat dikenal oleh konsumen melalui

cara personal selling yaitu promosi melalui penjualan langsung ke tempat

konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung. b. Placement

Merupakan cara untuk mendistribusikan produk kita untuk sampai ke tangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan secara langsung ke konsumen.


(27)

c. People

Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak langsung. Direncanakan usaha ini dilaksanakan oleh pemilik sendiri sebagai pemilik aktif. Sebisa mungkin pemilik mengutamakan pelayanan dengan sikap yang senyum, salam, sapa, sopan, dan santun.

d. Process

Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik ataupun proses pelayanan terhadap konsumen. Dalam proses pelanggan dapat melihat secara langsung proses pembuatannya. Disini operasional usaha dituntut untuk menjaga kualitas produksi seperti mengutamakan kebersihan, langkah kerja yang efektif dan tangkas menanggapi permintaan.

e. Physical Evidence

Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Logo official dari “Bolu Kukus Aneka Rasa” dengan menampilkan gambar dari berbagai pilihan yang sangat menarik. Kemasan produk berisi nama berikut alamat usaha. Kemasan terbuat dari kantong kertas tanpa menggunakan plastik. Ini akan menghemat ongkos produksi serta menjadi indikator kepedulian terhadap lingkungan.


(28)

2.3.7 Analisis Pesaing

Pesaing merupakan faktor yang penting dalam menyusun keberhasilan pemasaran. Menurut pakar manajemen strategi mengidentifikasi 4 (Empat) kekuatan persaingan yakni masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar-menawar pemasok, serta persaingan konvensional di antara para pesaing yang ada. Keempat kekuatan persaingan tersebut secara bersama-sama menentukan intensitas persaingan dan kemampuan laba dalam industri, dan kekuatan yang paling besar akan sangat menentukan serta menjadi sesuatu yang sangat penting dari sudut pandang perumusan strategi.

a. Ancaman Masuknya Pendatang Baru

Pendatang baru dalam industri dapat mengancam pesaing yang ada. Untuk usaha Bolu Kukus Aneka Rasa ini ancaman akan masuknya pendatang baru dapat merebut pangsa pasar dari produk usaha ini. Misalnya masuknya produk yang sejenis maupun yang berbeda seperti: burger, KFC, martabak, dan sebagainya. Masuknya menu-menu seperti ini dapat mengancam penjualan produk Bolu Kukus Aneka Rasa ini.

b. Tingkat Rivalitas Diantara Para Pesaing yang Ada

Persaingan ada yang berbentuk perlombaan untuk mendapatkan posisi

dengan menggunakan strategi-strategi seperti persaingan harga, promosi dan sebagainya. Untuk usaha Bolu Kukus Aneka Rasa ini. tingkat rivalitas yang ada di sekitar area kampus sangat tinggi, adanya pesaing yang berbeda-beda dapat menyebabkan turunnya permintaan akan produk ini.


(29)

c. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli

Dalam usaha Bolu Kukus Aneka Rasa ini yang menentukan harga berada ditangan usaha Bolu Kukus Aneka Rasa, ini disebabkan karna harga telah tertera didalam buku menu.

d. Saluran Distribusi

Penggunaan saluran distribusi yang tepat akan memberikan manfaat seperti tersedianya produk pada momen yang tepat bagi konsumen, juga akan tersedianya produk dilokasi yang menyenangkan bagi pelanggan potensial. Dalam pemasaran dan penjualan hanya menggunakan satu saluran distribusi, yaitu: zero level channel (dari produsen langsung ke konsumen).

Saluran yang digunakan oleh Bolu Kukus adalah saluran no channel atau zero level channel yaitu saluran yang pemasarannya langsung dari produsen ke konsumen. Saluran ini tidak memiliki perantara, dikarenakan usaha Bolu Kukus ini menjajakan produknya dengan cara mendirikan toko roti sehingga konsumen datang langsung untuk membeli produk Bolu Kukus. Dari analisis pasar dan pesaing yang penulis lihat bahwa, pesaing dari Bolu Kukus ini bukan dari produk yang sejenis melainkan pesaing yang bersifat subtitusi yakni usaha gorengan dan usaha burger. Namun, ada juga pesaing yang berasal dari jenis yang sama, yakni roti bakar. Adapun keunggulan dan kelemahan dari produk yang kami tawarkan dan kompetitor sebagai berikut:


(30)

Tabel 2.3 : Keunggulan dan Kelemahan Kompetitor

2.4 Analisis Operasi 2.4.1 Proses Produksi

Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan proses yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang dimaksud. Adapun proses dalam memproduksi Bolu Kukus ini, adalah sebagai berikut :

Gambar 2.2 : Proses Produksi

2.4.2 Proses Pembuatan Bolu Kukus

Untuk cara membuat Bolu Kukus Rasa Coklat dan Rasa Keju a. Pisahkan putih telur dengan kuningnya

PESAING KEUNGGULAN KELEMAHAN

Usaha Gorengan

Lebih ekonomis dari segi harga Lebih mengenyangkan. Kurang menyehatkan Produk yang dihasilkan Kurang higienis

Burger Sudah punya pelanggan

setia

Harga sedikit lebih mahal.

Roti Bakar Lebih Murah

Kehigienisan belum terjamin. Pencarian Bahan Proses Penyajian Proses Memasak


(31)

b. Mixer gula dengan mentega sampai halus

c. Masukan kuning telur lalu mixer lagi hingga merata

d. Masukan tepung terigu, pengembang dan bubuk vanili kemudian di mixer

lagi hingga seluruh adonan mengembang e. Lelehkan coklat atau Keju diparut

f. Mixer putih telur sampai mengembang

g. Masukan coklat atau Keju yang sudah dilelehkan ke dalam adonan lalu

aduk hingga coklat merata atau keju

h. Masukan putih telur yang telah mengembang ke dalam adonan kemudian

aduk hingga seluruh adonan tercampur merata

i. Masukan adonan ke dalam loyang yang telah diolesi mentega kemudian

kukus selama satu jam dengan api yang sedang j. Bolu kukus rasa coklat dan keju siap dinikmati

Untuk cara membuat Bolu Kukus Rasa Pandan, Pisang dan Durian a. Adonan isi: pisahkan putih telur dengan kuningnya

b. Mixer gula dengan mentega sampai halus

c. Masukan kuning telur lalu mixer lagi hingga merata

d. Masukan tepung terigu, pengembang, pandan atau pisang atau durian dan

bubuk vanili kemudian di mixer lagi hingga seluruh adonan mengembang

e. Mixer putih telur sampai mengembang

f. Masukan putih telur yang telah mengembang ke dalam adonan kemudian


(32)

g. Masukan adonan ke dalam loyang yang telah diolesi mentega kemudian kukus selama satu jam dengan api yang sedang

h. Bolu kukus rasa pandan atau pisang atau durian siap dinikmati

2.4.3 Produk yang Dihasilkan

Berikut beberapa aneka bolu kukus yang akan menjadi menu andalan dari usaha ini adalah:

a. Bolu Kukus Rasa Coklat

Bolu Kukus Rasa Coklat merupakan salah satu menu andalan kami. Karena Rasa Coklat yang begitu nikmat dan mantap rasanya. Harga dari menu ini adalah sebesar Rp 40.000


(33)

b. Bolu Kukus Rasa Keju

Bolu kukus rasa keju merupakan salah satu menu andalan dari usaha kami. Tekstur bolu ini sangat lembut dan memiliki rasa manis yang pas dimulut dan rasa keju yang begitu gurih dan pas mantapnya. Harga dari menu ini adalah sebesar Rp 40.000

Gambar 2.4 : Bolu Kukus Rasa Keju

c. Bolu Kukus Rasa Pisang

Menu andalan kami yang lain adalah Bolu kukus Rasa Pisang. Rasa Pisang yang begitu nikmat dan lembut dimulut. Harga dari menu ini adalah sebesar Rp 40.000


(34)

d. Bolu Kukus Rasa Pandan

Warna hijau pada gambar Bolu ini berasal dari pandan yang dicampurkan pada adonan pada saat proses pengadukan adonan. Rasa dan aroma pandan memberikan rasa khas yang nikmat. Harga dari menu ini adalah sebesar Rp 40.000

Gambar 2.6 : Bolu Kukus Rasa Pandan

e. Bolu Kukus Rasa Durian

Menu andalan kami yang lain adalah Bolu kukus Rasa Durian. Rasa Durian yang begitu menggugah selera dan lembut dimulut. Harga dari menu ini adalah sebesar Rp 40.000


(35)

2.4.4 Bahan Baku

Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan.

Tabel 2.4 : Bahan Baku Untuk Perkotak NO Nama produk Bahan Baku Banyak

Harga (Rp)

1

Bolu Kukus Rasa

Coklat/Keju

Tepung Terigu ¼ kg 2000

Mentega ¼ kg 4000

Telur 6 butir 6000

Baking Powder Secukupnya 3000

Gula Putih ¼ kg 3000

Vanili Secukupnya 500

Coklate/Keju 100 gram

10000

Total Harga


(36)

Lanjutan Tabel 2.4 Bahan Baku Untuk Perkotak

1

Bolu Kukus Rasa

Pisang/Durian

Tepung Terigu ¼ kg 2000

Mentega ¼ kg 4000

Telur 6 butir 6000

Baking Powder Secukupnya 3000

Gula Putih ¼ kg 3000

Vanili Secukupnya 500

Pisang/Durian 1buah

5000

Total Harga

23500

3

Bolu Kukus Rasa pandan

Tepung Terigu ¼ kg 2000

Mentega ¼ kg 4000

Telur 6 butir 6000

Baking Powder Secukupnya 3000

Gula Putih ¼ kg 3000

Vanili Secukupnya 500

Pandan Secukupnya

3000

Total Harga


(37)

Tabel 2.5 : Bahan Baku dan Bahan Penolong Untuk 30 kotak

No Bahan Baku

Kebutuhan Rata-rata

perhari

Harga (Rp)

Total Harga (Rp)

1. Tepung Terigu 8 kg 8000 64000

3. Mentega 8 Kg 16000 128000

4. Telur 180 butir 900 162000

5. Baking Powder 15 bungkus 3000 45000

6. Gula Putih 8 kg 12000 96000

7. Coklate 3 bungkus 20000 10000

8. Pandan 2 botol 3000 30000

9. Pisang 100 Buah 300 30000

10. Keju 5 bungkus 20000 100000

11. Durian 6 Buah 5000 50000

12. Vanilli 5 bungkus 450 2000

TOTAL 683.000

Biaya Variabel:

Biaya variabel merupakan biaya yang bertambah jika kuantitas penjualan atas suatu produk bertambah. Adapun biaya variabel dalam pembuatan bolu kukus aneka rasa sebagai berikut:


(38)

Tabel 2.6: Biaya Variabel Pembuatan Bolu Kukus Aneka Rasa

Perkiraan Biaya Variabel

a. Bahan Baku Rp. 683.000 x 30 hari = Rp. 20.490.000

b. Kotak Rp.60.000 : 12 x 30 x 30 hari = Rp. 4.500.000

c. Plastik Rp. 20.000 : 12 x 30 x 30 hari = Rp. 1.500.000 + Total Biaya Variabel Rp. 26.490.000

Biaya Variabel per unit =Total Biaya Variabel Jumlah Penjualan

=

26.490.000 900

=

Rp. 29.433

2.4.5 Peralatan yang Dibutuhkan

Baik untuk pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga harus diproyeksi. Perencanaan ini tetap selalu berkaitan dengan kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan yang digunakan untuk produksi bolu kukus adalah sebagai berikut:

No Uraian Banyak

Harga (Rp)

Total (Rp)

1. Kotak 30 bungkus 2000 60000


(39)

Tabel 2.7 : Peralatan yang Dibutuhkan Bolu Kukus

Peralatan termasuk kedalam aktiva tetap dimana seiring berjalannya waktu. Aktiva tetap ini akan kehilangan kemampuanya dalam memberikan manfaat untuk membantu proses produksi hal ini akan menjadi beban yang menjadi beban penyusutan. Adapun metode yang digunakan adalah metode garis lurus dimana umur peralatan ditaksir selama 2 tahun.

Nama

Mesin/Peralatan Jumlah Harga (Rp)

Jumlah Harga (Rp)

Kompor Gas 1 100.000 100.000

Tabung gas 1 100.000 100.000

Mixser 2 250.000 500.000

Loyang 2 20.000 40.000

Kukusan 2 100.000 200.000

Wadah/Panci Sedang 3 10.000 30.000

Timbangan 1 50.000 50.000

Nampan 1 10.000 10.000

Penjepit Kue 1 10.000 10.000

Pisau 1 5.000 5.000

Meja 1 100.000 100.000

Kursi 1 100.000 100.000

Parutan Keju 1 50.000 50.000

Steling 2 500.000 1000.000


(40)

Maka penyusutan peralatan dalam per bulan adalah:

= Rp. 2.360.000 24 bulan

= Rp. 98.333.333

= Rp. 100.000 (dibulatkan) Biaya Tetap :

a. Gaji Pemilik/bulan = Rp. 800.000

b. Gaji Karyawan : 4 orang x Rp.500.000 = Rp. 2.000.000

c. Biaya Penyusutan = Rp. 100.000 +

Total Biaya Tetap Rp. 2.900.000

2.4.6 Sarana Penunjang

Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, telepon dan lainnya.

Tabel 2.8 : Sarana Penunjang Usaha Bolu Kukus

No Jenis Biaya Jumlah Biaya/Bulan (Rp)

1. Listrik 100.000

2. Air 35.000

3. Telepon 45.000


(41)

2.5 Analisis Sumber Daya Manusia (SDM)

Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting. Maka pengetahuan karyawan/SDM sangat perlu ditingkatkan, sehingga sasaran dan tujuan dari organisasi dapat dicapai. Untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia diperlukan perencanaan yang baik, dengan tujuan untuk membantu pimpinan/pemilik organisasi dalam meningkatkan produktifitas penjualan.

Kompetensi SDM juga sangat berpengaruh terhadap organisasi untuk mencapai performasi prima dalam suatu bidang pekerjaan. Sehingga setiap organisasi/bisnis dapat menelusuri untuk bidang pekerjaan yang memiliki karakteristik tersendiri. Untuk bidang keuangan SDM ataupun karyawan harus memiliki kemampuan untuk membaca dan menganalisis laporan keuangan suatu organisasi/bisnis. Dan untuk bidang pelayanan seorang karyawan harus mampu menarik simpati para pembeli/konsumen.

Untuk menciptakan profesionalisme dalam menjalankan misi sebuah organisasi/bisnis adalah tersedianya sumber daya manusia yang andal, jujur, pekerjaan yang terprogram dengan baik dan adanya waktu yang tersedia untuk melaksanakan program tersebut, serta adanya dukungan dana yang memadai. Sedangkan bagi seorang pemimpin yang professional harus mampu mengakomodir seluruh potensi yang dimiliki oleh sumber daya manusia atau karyawan yang tersedia.

Perencanaan tenaga kerja langsung, juga perlu memperhatikan hal-hal mengenai kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibutuhkan, dan persyaratan


(42)

kerja. Karena dalam usaha ini pemilik juga merupakan investor aktif yang berarti pemilik juga menjalankan pekerjaan operasional, maka sistem penggajian tidak dihitung secara spesifik melainkan menerima pembagian dari laba yang didapatkan. Sehingga untuk saat ini usaha pemilik belum memerlukan tenaga kerja tambahan karena masih dapat mengelola sendiri usaha ini.

2.6 Rencana Pengembangan Usaha 2.6.1 Strategi Produksi

Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan kuantitas dari produk yang dihasilkan. Namun, akan tetap menstabilkan harga dari produksi tersebut. Hal ini direncanakan untuk lebih mengembangkan dan mengekspansi usaha ini untuk lebih berkembang.

2.6.2 Strategi Organisasi dan SDM

Dalam penerapan strategi organisasi dan SDM juga sangat diperhatikan karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi.


(43)

2.6.3 Strategi Marketing

Strategi marketing juga mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi marketing yang akan dilakukan adalah dengan lebih memasarkan usaha ini dengan membuat brosur dan poster yang akan lebih dipasarkan kepada masyarakat umum.

2.6.4 Strategi Keuangan

Dalam mengembangkan usaha, pemilik akan menambah armada untuk mengembangkan usaha dengan modal sendiri yang telah didapat dari keuntungan yang selama ini didapat. Sehingga jumlah laba yang akan diperoleh akan meningkat.

2.7 Pemanfaatan IT

Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point adalah bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis mengenai teknologi sehingga memberi dampak terhadap strategi bisnis dan selalu terlibat dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis.

Dalam pemanfaatan IT, “Bolu Kukus Aneka Rasa” menggunakan jaringan internet untuk memasarkan usaha ini. Karena bukan hanya lokal yang mengetahui tetapi siapa saja yang akan membuka internet. Karena usaha ini memiliki alamat di internet yang dapat dikunjungi oleh siapapun.


(44)

Pemanfaatan system teknologi informasi memberikan tiga peranan utama di dalam organisasi:

a. Meningkatkan efesiensi, yaitu menggantikan manusia dengan teknologi di

proses produksi.

b. Meningkatkan efektivitas, yaitu menyediakan informasi bagi para manajer di organisasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan dengan lebih efektif yang didasarkan dengan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan sehingga mendapatkan hasil produksi yang akurat dan bebas dari cacat produksi yang diinginkan.

c. Meningkatkan komunikasi, yaitu mengintegrasikan penggunaan system

teknologi informasi dengan menggunakan e-mail atau chatt.

2.8 Proyeksi Penjualan

Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan, dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk sampai dengan tingkatan yang lebih rinci, semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam), dengan demikian proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam 3 tahun kedepan, sesuai dengan rencana produksinya.


(45)

Tabel 2.9 : Proyeksi Penjualan Harian Usaha Bolu Kukus Aneka Rasa

No Nama Menu

Banyak (Unit)

@

Jumlah Harga (Rp)

1. Bolu Kukus Rasa Coklat 6 40.000 240.000

2. Bolu Kukus Rasa keju 6 40.000 240.000

3. Bolu Kukus Rasa Pisang 6 40.000 240.000

4. Bolu Kukus Rasa Pandan 6 40.000 240.000

5. Bolu Kukus Rasa Durian 6 40.000 240.000

Total 1.200.000

Dengan proyeksi penjualan seperti tabel diatas maka dapat disimpulkan usaha bisnis bolu kukus dapat menjual sebanyak 30 kotak bolu kukus dalam sehari dengan menu yang tersedia.

Berikut proyeksi keuntungan dari penjualan bolu kukus per hari

Keuntungan per hari = Pendapatan penjualan per hari – Biaya bahan baku per hari

= Rp 1.200.000 – Rp 683.000 = Rp. 517.000


(46)

Berikut adalah proyeksi penjualan Usaha Bolu Kukus dalam satu tahun kedepan: Tabel 2.10 : Proyeksi Penjualan“Bolu Kukus Aneka Rasa”

No Bulan ke- Penjualan per kotak (Rp)

1. I 900 x 40.000 = 36.000.000

2. II 909 x 40.000 = 36.360.000

3. III 918 x 40.000 = 36.720.000

4. IV 927 x 40.000 = 37.080.000

5. V 936 x 40.000 = 37.440.000

6. VI 945 x 40.000 = 37.800.000

7. VII 954 x 40.000 = 38.160.000

8. VIII 963 x 40.000 = 38.520.000

9. IX 972 x 40.000 = 38.880.000

10. X 981 x 40.000 = 39.240.000

11. XI 990 x 40.000 = 39.600.000

12. XII 999 x 40.000 = 39.960.000

TOTAL PENJUALAN


(47)

Maka proyeksi penjualan bolu kukus dalam 3 tahun ke depan di perkirakan akan tumbuh 10% per tahun.

2.9 Analisis Keuangan

Berikut ini adalah perencanaan penggunaan dana oleh usaha bolu kukus. Data-data ini merupakan gambaran keuangan usaha bolu kukus pada masa yang akan datang.

2.9.1 Sumber Pendanaan

Sumber pendanaan untuk memulai usaha ini di proleh dari modal pemilik sendiri tanpa pinjaman dari pihak lain.

No Tahun Perkiraan Penjualan (Rp)

1. 2013 455.760.000

2. 2014 501.336.000

3. 2015 551.469.600


(48)

2.9.2 Kebutuhan Pembiayaan / Modal Investasi Awal

Tabel 2.11: Kebutuhan Pembiayaan / Modal Investasi Awal

Uraian Jumlah (Rp)

Sewa Tempat 6.000.000

Promosi/Iklan 50.000

Peralatan Masak 2.360.000

Biaya Operasional (Pembelian bahan baku dan bahan penolong)

763.000


(49)

2.9.3 Rencana Arus Kas

Tabel 2.12: Laporan Arus Kas BOLU KUKUS ANEKA RASA

TAHUN 2013 (dalam ribuan rupiah)

Keterangan: Bln 1 Bln 2 Bln 3 Bln 4 Bln 5 Bln 6 Bln 7 Bln 8 Bln 9 Bln 10 Bln 11 Bln 12 A. PENERIMAAN

Penerimaan penjualan 36.000 36.360 36.720 37.080 37.440 37.800 38.160 38.520 38.880 39.240 39.600 39.960

Sub Total Penerimaan 36.000 36.360 36.720 37.080 37.440 37.800 38.160 38.520 38.880 39.240 39.600 39.960

B. PENGELUARAN

Pembelian Bahan Baku 20.490 20.694 20.900 21.109 21.320 21.533 21.748 21.965 22.184 22.405 22.629 22.855

Pembelian Bahan Pembantu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Gaji pimpinan 800 800 800 800 800 800 800 800 800 800 800 800

Gaji karyawan 4 orang 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000

Biaya Promosi/Iklan 50 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


(50)

Biaya Pemeliharaan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Biaya Pemasaran 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Alat Tulis Kantor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Listrik, Air dan telepon 180 180 180 180 180 180 180 180 180 180 180 180

Pengeluaran lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sub Total Pengeluaran 24.020 24.174 24.380 24.589 24.800 25.013 25.228 25.445 25.664 25.885 26.109 26.335

C. SELISIH KAS 11.980 12.186 12.340 12.491 12.640 12.787 12.932 13.075 13.216 13.555 13.491 13.625 D. SALDO KAS AWAL 0 11.980 24.166 36.506 48.997 61.637 74.424 87.356 100.431 113.647 127.202 140.693 E. SALDO KAS AKHIR 11.980 24.166 36.506 48.997 61.637 74.424 87.356 100.431 113.647 127.202 140.693 154.318


(51)

2.9.4 Proyeksi Penjualan Tiga Tahun ke Depan

Tabel 2.13 : Proyeksi Laporan Arus Kas Bolu Kukus Aneka Rasa 3 Tahun ke Depan

(Dalam Rupiah)

URAIAN

Tahun

2013 2014 2015

a. Sumber dana (in flow) 455.760.000 501.336.000 551.469.600

b. Penggunaan dana (out flow) 301.642.000 331.806.200 364.986.820

c. Arus kas bersih (net flow) = (a – b)

154.118.000 169.529.800 186.482.780

d. Keadaan kas awal 0 154.118.000 323.647.800

e. Keadaan kas akhir (c + d) 154.118.000 323.647.800 510.130.580

Proyeksi Aliran Kas Usaha (Berdasarkan proyeksi peningkatan proyek penjualan sebesar 10% per tahun)


(52)

2.9.5 Break Even Point (Titik Peluang Impas)

Break event point merupakan estimasi kasar untuk menghitung berapa lama modal yang dikeluarkan akan kembali.

Untuk mengetahui berapa lama modal usaha Bolu Kukus ini akan kembali maka perhitungan BEP-nya adalah :

Rumusnya

Total pendapatan = Total pengeluaran

Estimasi Pendapatan dan Aneka Laba Usaha Bisnis Bolu Kukus Aneka Rasa

Pendapatan Penjualan 900 Kotak x Rp.40.000 = Rp 36.000.000

Biaya Variabel :

a. Bahan baku Rp. 683.000 x 30 hari = Rp 20.490.000 b. Kotak Rp.60.000 : 12 x 30 x30 hari = Rp 4.500.000 c. Plastik Rp. 20.000 : 12 x 30 x30 hari = Rp 1.500.000 + Total Biaya Variabel Rp.26.490.000 Biaya Tetap :

a. Gaji Pemilik/bulan = Rp 800.000

b. Biaya Penyusutan = Rp 100.000 +

Total Biaya Tetap Rp.2.900.000

Total Biaya = Rp. 29.390.000 -


(53)

Biaya variabel per unit =total biaya variabel jumlah penjualan

=Rp. 26.490.000 900 kotak

= Rp. 29.433

BEP (unit) = biaya tetap

harga jual per kotak−biaya variabel per kotak

=

Rp.2.900.000 Rp.40.000−Rp.29.433

= Rp10.567 per kotak

BEP (Rp) = BEP (dalam per kotak) x harga jual per kotak

= Rp. 10.567 x Rp. 40.000

= Rp. 422.680.000

Dari hasil perhitungan di atas penjualan BEP dalam (Rp) minimal Bolu Kukus sebanyak Rp.10.567 per kotak atau dengan hasil penjualan sebanyak Rp 422.680.000 dalam satu bulan (30 hari).


(54)

2.10 Analisis Resiko Usaha 2.10.1 Analisis Resiko Usaha

1. Modal yang selalu berubah ubah pada waktu tertentu akibat kebijakan ekonomi pemerintah yang menyebabkan harga berubah.

2. Perubahan selera konsumen

3. Pelanggan yang tidak tetap (khususnya mahasiswa) yang setiap tahunnya terus berganti

4. Keadaan alam yang tidak dapat diperkirakan 5. Munculnya usaha yang sama

2.10.2 Antisipasi Resiko Usaha

1. Modal dan cadangan modal yang besar akan mengatasi ketika perekonomian tidak stabil

2. Produsen akan menambah daftar menu setiap bulannya agar konsumen tidak merasa bosan

3. Terus melakukan promosi, sehingga mendapat pelanggan baru 4. Lebih meningkatkan kualitas produk dan juga SDM


(55)

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN 3.1 Kesimpulan

Pembukaan usaha dalam bidang makanan sangatlah menguntungkan dan mempunyai prospek yang cerah dikedepannya. Hal ini berkaitan dengan perkembangan zaman dimana laju pertumbuhan penduduk meningkat relatif besar. Bisnis Bolu Kukus ini dirasa sangat bagus untuk dikembangkan mengingat pasar yang ada sangatlah mendukung. Apalagi inovasi yang akan disajikan oleh penulis memiliki banyak pilihan baru didalam pemilihan Bolu Kukus Aneka Rasa, yang pasti dapat menarik perhatian pencinta kuliner di Indonesia, di kota Medan khususnya. Dalam melakukan usaha dituntut untuk serius dan fokus dan tidak bisa memulai suatu bisnis itu dikerjakan dengan tidak sepenuh hati meskipun usaha tesebut berupa usaha sampingan. Kegagalan berusaha sebenarnya bukan disebabkan oleh orang lain namun berasal dari diri kita sendiri. Dengan demikian ketekunan dalam menjalankannya adalah suatu keharusan.


(56)

3.2 Saran

a. Sebelum melakukan suatu usaha hendaknya membuat suatu bisnis plan

terlebih dahulu untuk memudahkan penanganan usaha tersebut sehingga dapat berkembang.

b. Agar para pelaku bisnis hendaknya memiliki keberanian yang besar, dan

memiliki perencanaan yang matang sebelum melakukan suatu bisnis.

c. Lakukan analisa pasar dengan melakukan berbagai survei untuk mengetahui

minat pasar.

d. Perancangan bisnis plan yang matang hendaknya dapat meminta pendapat

pada para wirausaha yang sudah berpengalaman.

e. Sudah sewajarnya apabila kita ingin memulai usaha belajar kepada mereka

yang lebih sukses agar kita dapat memilah mana yang baik dan mana yang kurang, dengan demikian kita akan terhindar dari resiko yang lebih besar.

f. Perhitungan yang matang selayaknya dilakukan di awal-awal memulai

usaha karena sekali kita salah dalam perhitungan awal maka yang terjadi adalah efek berantai dimana kita akan terus menerus mengalami kesalahan, sementara modal lama kelamaan akan habis.


(57)

DAFTAR PUSTAKA

Griffin, Ricki W dan Ronal J Ebert. 2007. Bisnis Edisi 8. Jakarta: Erlangga. Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang dan Frida Ramadini. 2010.

Kewirausahaan. Madan: Penerbit USU Press.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2006. Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi 12. Jakarta: Penerbit Indeks.

Malahayati, Hendry E. Ramdhan. 2010. 99 Bisnis Anak Muda, Cetakan Kedua. Jakarta: Penerbit Penebar Plus.

Robbins, Stephen P dan Coulte Mary. 2010 Manajemen Edisi 10. Jakarta: Erlangga.

Situmorang, Syafrizal Helmi. 2009. Bisnis Perencanaan dan Pengembangan. Medan: Mitra Wacana Med.


(1)

2.9.5 Break Even Point (Titik Peluang Impas)

Break event point merupakan estimasi kasar untuk menghitung berapa

lama modal yang dikeluarkan akan kembali.

Untuk mengetahui berapa lama modal usaha Bolu Kukus ini akan kembali

maka perhitungan BEP-nya adalah :

Rumusnya

Total pendapatan = Total pengeluaran

Estimasi Pendapatan dan Aneka Laba Usaha Bisnis Bolu Kukus Aneka Rasa Pendapatan Penjualan 900 Kotak x Rp.40.000 = Rp 36.000.000

Biaya Variabel :

a. Bahan baku Rp. 683.000 x 30 hari = Rp 20.490.000

b. Kotak Rp.60.000 : 12 x 30 x30 hari = Rp 4.500.000

c. Plastik Rp. 20.000 : 12 x 30 x30 hari = Rp 1.500.000 +

Total Biaya Variabel Rp.26.490.000

Biaya Tetap :

a. Gaji Pemilik/bulan = Rp 800.000

b. Biaya Penyusutan = Rp 100.000 +

Total Biaya Tetap Rp.2.900.000

Total Biaya = Rp. 29.390.000 -

Laba Usaha = Rp. 6.610.000


(2)

Biaya variabel per unit =total biaya variabel jumlah penjualan

=Rp. 26.490.000 900 kotak = Rp. 29.433

BEP (unit) = biaya tetap

harga jual per kotak−biaya variabel per kotak

=

Rp.2.900.000

Rp.40.000−Rp.29.433 = Rp10.567 per kotak

BEP (Rp) = BEP (dalam per kotak) x harga jual per kotak = Rp. 10.567 x Rp. 40.000

= Rp. 422.680.000

Dari hasil perhitungan di atas penjualan BEP dalam (Rp) minimal Bolu Kukus

sebanyak Rp.10.567 per kotak atau dengan hasil penjualan sebanyak Rp

422.680.000 dalam satu bulan (30 hari).

.


(3)

2.10 Analisis Resiko Usaha 2.10.1 Analisis Resiko Usaha

1. Modal yang selalu berubah ubah pada waktu tertentu akibat kebijakan ekonomi

pemerintah yang menyebabkan harga berubah.

2. Perubahan selera konsumen

3. Pelanggan yang tidak tetap (khususnya mahasiswa) yang setiap tahunnya terus

berganti

4. Keadaan alam yang tidak dapat diperkirakan

5. Munculnya usaha yang sama

2.10.2 Antisipasi Resiko Usaha

1. Modal dan cadangan modal yang besar akan mengatasi ketika perekonomian

tidak stabil

2. Produsen akan menambah daftar menu setiap bulannya agar konsumen tidak

merasa bosan

3. Terus melakukan promosi, sehingga mendapat pelanggan baru

4. Lebih meningkatkan kualitas produk dan juga SDM


(4)

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Pembukaan usaha dalam bidang makanan sangatlah menguntungkan dan

mempunyai prospek yang cerah dikedepannya. Hal ini berkaitan dengan

perkembangan zaman dimana laju pertumbuhan penduduk meningkat relatif

besar. Bisnis Bolu Kukus ini dirasa sangat bagus untuk dikembangkan mengingat

pasar yang ada sangatlah mendukung. Apalagi inovasi yang akan disajikan oleh

penulis memiliki banyak pilihan baru didalam pemilihan Bolu Kukus Aneka Rasa,

yang pasti dapat menarik perhatian pencinta kuliner di Indonesia, di kota Medan

khususnya. Dalam melakukan usaha dituntut untuk serius dan fokus dan tidak bisa

memulai suatu bisnis itu dikerjakan dengan tidak sepenuh hati meskipun usaha

tesebut berupa usaha sampingan. Kegagalan berusaha sebenarnya bukan

disebabkan oleh orang lain namun berasal dari diri kita sendiri. Dengan demikian

ketekunan dalam menjalankannya adalah suatu keharusan.


(5)

3.2 Saran

a. Sebelum melakukan suatu usaha hendaknya membuat suatu bisnis plan

terlebih dahulu untuk memudahkan penanganan usaha tersebut sehingga

dapat berkembang.

b. Agar para pelaku bisnis hendaknya memiliki keberanian yang besar, dan

memiliki perencanaan yang matang sebelum melakukan suatu bisnis.

c. Lakukan analisa pasar dengan melakukan berbagai survei untuk mengetahui

minat pasar.

d. Perancangan bisnis plan yang matang hendaknya dapat meminta pendapat

pada para wirausaha yang sudah berpengalaman.

e. Sudah sewajarnya apabila kita ingin memulai usaha belajar kepada mereka

yang lebih sukses agar kita dapat memilah mana yang baik dan mana yang

kurang, dengan demikian kita akan terhindar dari resiko yang lebih besar.

f. Perhitungan yang matang selayaknya dilakukan di awal-awal memulai

usaha karena sekali kita salah dalam perhitungan awal maka yang terjadi

adalah efek berantai dimana kita akan terus menerus mengalami kesalahan,

sementara modal lama kelamaan akan habis.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Griffin, Ricki W dan Ronal J Ebert. 2007. Bisnis Edisi 8. Jakarta: Erlangga.

Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang dan Frida Ramadini. 2010. Kewirausahaan. Madan: Penerbit USU Press.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2006. Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi 12. Jakarta: Penerbit Indeks.

Malahayati, Hendry E. Ramdhan. 2010. 99 Bisnis Anak Muda, Cetakan Kedua. Jakarta: Penerbit Penebar Plus.

Robbins, Stephen P dan Coulte Mary. 2010 Manajemen Edisi 10. Jakarta: Erlangga.

Situmorang, Syafrizal Helmi. 2009. Bisnis Perencanaan dan Pengembangan. Medan: Mitra Wacana Med.