D. Tinjauan dan kajian terdahulu
NAMATAHUN PENULISAN
JUDUL KESIMPULAN
PERBEDAAN 1.
Nurfaidah 2008
Analisis Persepsi bankers Danamon
Syariah DKI Syariah
dan Masyarakat
Terhadap Penerbitan Kartu
Kredit Syariah skripsi
membahas tentang persepsi para
bankers di
Bank Danamon Syariah
DKI Syariah serta masyarakat terhadap
penerbitan
kartu kredit
syariah ditinjau dari aspek
akad, sistem kontrol, mekanisme
pembayaran
dan batasan
minimal kepemilikan
kartu kredit syariah.
Skripsi yang
dibahas penulis mengenai
kesesuaian prinsip
syariah terhadap aplikasi
Hasanah Card di BNI Syariah dan
bentuk kerjasama antar
BNI Syariah dan MaterCard.
2. Irmayanti
2003 Perjanjian
pemberian kartu
kredit dalam
perspektif Islam
dan Hukum
Posotif. Kkripsi
ini membahas mengenai
sistem perjanjian
dalam penerbitanpemberian
kartu kredit ditinjau dari perspektif Islam
dan Hukum positif. Skripsi
yang penulis
bahas mengenai bentuk
perjanjian antara BNI Syariah daa
MaterCard dalam
pembagian kerja dan keuntungan.
3. Imam
Royani 2001
Kartu kredit
menurut konsep
maslahah study
analisis maqasid
Syariah terhadap
kartu kredit. Skripsi ini membahas
mengenai bagaimana kartu
kredit berdasarkan konsep
maslahah yang
ditinjau dari maqasid syariah.
Skripsi yang
penulis bahas
mengenai syariah
card yang
di aplikasikan oleh
BNI Syariah
yang ditinjau
dari kesesuaiannya
terhadap prinsip syariah.
Fokus perbedaan skripsi penulis dengan skripsi-skripsi terdahulu adalah penulis menganalisa aplikasi Hasanah Card di BNI Syariah terhadap kesesuaian
dengan prinsip syariah card ditinjau dari segi transaksi dan biaya.
E. Kerangka Teori
Dalam syariah card terdapat ketentuan tentang batasan tersebut adalah tidak menimbulkan riba, tidak digunakan untuk transakasi yang tidak sesuai dengan
sysariah, tidak mendorong pengeluaran yang berlebihan atau konsumerisme israf, dengan cara antara lain menetapkan pagu maksimal pembelanjaan, pemegang kartu
harus memiliki kemampuan finansial untuk melunasi pasa waktunya, serta tidak serta tidak memberikan fasilitas yang bertentangan.
Selain ketentuan tentang batasan, terdapat pula ketentuan tentang biaya ta‟widh. Menurut fatwa DSN-MUI, ta‟widh adalah biaya ganti rugi terhadap biaya-
biaya yang dikeluarkan oleh penerbit kartu akibat keterlalambatan pemegang kartu dalam membayar kewajibannya yang telah jatuh tempo. Ketua DSN-MUI KH.
Ma‟ruf Amin mengatakan, ongkos yang diganti haruslah kerugian rill yang bukan karena kehilangan kesempatan atau time value of money. Karena jika berdasarkan
time value of money, maka kategorinya mirip dengan riba sehingga hal tersebut haram.
Akan tetapi terdapat perbedaan antara pengertian biaya ta‟widh dengan
prakteknya pada kartu kredit syariah yang ada. Pada kartu kedit syariah yang telah ada sekarang ini biaya
ta‟widh di tentukan berdasarkan atas dasar waktu bukanlah
berdasarkan kerugian rill yang dialami oleh bank. Hal ini menjadi landasan bagi penulis untuk meneliti aplikasi Hasanah Card di BNI Syariah dilihat dari transaksi
yang sesuai dengan prinsip syariah card atau tidak.
F. Objek Penelian
Objek dari penelitan ini adalah produk Hasanah Card di BNI Syariah.
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian Jenis pendekatan penelitiatan yang di pakai adalah pendekatan
deskriptif. Penulis melakukan wawancara dan mengumpulkan data dari BNI Syariah yang kemudian akan dijadikan data deskriptif.
2. Sumber Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah jenis data primer,
yaitu: 1.
Wawancara dengan pihak BNI Syariah. 2.
Data mengenai Hasanah Card yang dikeluarkan oleh BNI Syariah 3.
Buku rujukan yang diterbitkan langsung oleh penulisnya. Data sekunder yang digunakan untuk mendukung data primer, dalam
hal ini penulisan menggunakan buku-buku berkaitan, artikel, hasil seminar, makalah, situs internet dan sumber tertulis lainnya yang mengandung
informasi yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.