Struktur Organisasi BNI Syariah Produk BNI Syariah

8. BNI iB usaha Besar BNI Pembiayaan Besar Syariah adalah pembiayaan modal kerja atau investasi kepada pengusaha menengah dan korporasi diatas Rp. 10 miliar berdasarkan prinsip mudharabah, murabahah, musyarakah dan ijarah. 9. Transaksi Kiriman Uang Remittancel Fund Transfer BNI Syariah memberikan kiriman uang dari dan keseluruh dunia melalui draft SWIFT dan Smart Remittance. Kiriman uang ke luar negri menggunakan mata uang yang tercatat di Bank Indonesia. 10. Clean Collection Collection adalah pelayanan yang diberikan BNI Syariah untuk mendapatkan pembayaran atas dokumen atau surat berharga dari pihak ketiga di luar negri. 11. BNI iB Griya Melalui pembiayaan BNI iB Griya nasabah dapat mewujudkan kebutuhan perumahan, kavling siap bangun ataupun renovasi rumah. Pembayaran dengan cara diangsur dalam periode waktu sampai 15 tahun. Bentuk pembiayaan adalah jual beli ataupun ijarah. 12. BNI iB Oto BNI iB Oto merupakan pembiayaan untuk pembelian kendaraan dengan proses yang mudah dan cepat berdasarkan syariah. Uang muka relatif ringan dan pembayaran dapat dilakukan secara debet otomatis. 13. BNI iB Gadai Emas BNI iB Gadai Emas atau juga disebut Raahn merupakan pembiayaan dengan jaminan berupa emas lantakan atau perhiasan yang secara fisik dikuasai oleh bank. Proses pembiayaan cepat dan sangat membantu bagi mereka yang membutuhkan dana jangka pendek untuk kebutuhan yang mendesak. 14. BNI Hasanah Card Bertepatan dengan Festival Ekonomi Syariah FES yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia, BNI Syariah telah meluncurkan salah satu jenis pembiayaan yang berbasis kartu kredit yaitu BNI Hasanah Card dengan menggandeng provider MasterCard Internasional. Strong benefitkeuntungan dari hasanah Card ini adalah: 1. Sesuai tuntunan syariah 2. Lebih ringan karena tidak ada sistem bunga dan monthly fee dihitung dari sisa pinjaman 3. Value tidak kalah menarik dibandingkan kartu kredit konvensional.

BAB III SYARIAH CARD DALAM PERSEPEKTIF EKONOMI ISLAM

A. Pengertian Syariah Card dan Perbedaannya dengan Kartu Kredit

Konvensional Syariah berasal dari kata syara‟a yang berarti syariat, ajaran, undang-undang hukum. 11 Syariah juga berarti jalan yang ditempuh atau garis yang semestinya dilalui. Secara terminology, definisi syariah adalah peraturan-peraturan dan hukum yang telah digariskan oleh Allah atau telah digariskan pokok-pokoknya dan dibebankan pada kaum muslimin supaya mematuhinya, supaya syariah ini diambil oleh orang Islam sebagai penghubung diantaranya dengan Allah dan diantaranya dengan manusia. Jadi singkatnya, syariah itu berisi peraturan dan hukum-hukum yang menentukan garis hidup yang harus dilalui oleh seorang muslim. 12 Berdasarkan fatwa No. 54DSN-MUIX2006 Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, yang dimaksud dengan kartu kredit syariah syariah card adalah kartu yang berfungsi seperti kartu kredit yang hubungan hukum berdasarkan sistem yang ada antara para pihak berdasarkan prinsip syariah dengan ketentuan-ketentuan yang ada dalam fatwa ini. 11 Munir Baalbaki dan Rohi Baalbaki, Kamus Al-Maurid, Surabaya: Halim Jaya, 2006, h. 509. 12 Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004, h.7. Dalam beberapa literature fiqih kontemporer, status hukumnya sebagai objek atau media jasa kafalah jaminan yang disertai talangan pembayaran qardh serta jasa ijarah untuk kemudahan transaksi. Perusahaan perbankan pada hal ini yang mengeluarkan kartu kredit bukti kafalah sebagai penjamin kafil bagi pengguna kartu kredit tersebut dalam berbagai transaksi. Oleh karena itu berlaku disini hukum kafalah, qardh dan ijarah. 13 Sedangkan yang dimaksud dengan kartu kredit adalah alat pembayaran pengganti uang tunai atau cek. 14 Kartu kredit syariah pertama di dunia diluncurkan oleh AmBank Malaysia semula dikenal Arab-Bank Malaysian Berhad dengan nama Al-Taslif Credit Card pada tahun 1996 dengan skim bai‟ bitsaman „ajil. Meski menimbulkan pro dan kontra, langkah tersebut diikuti oleh Bank Islam Malaysia Berhad BIMB pertengahan tahun 2002 dengan nama Bank Islam Card. Kartu kredit syariah di Indonesia pertama kali dikeluarkan oleh Bank Danamon unit Syariah dengan menggandeng Master Card pada tanggal 19 Juli 2007 dengan persetujuan DSN-MUI berdasarkan fatwa No. 54DSN-MUIX,2006 tentang syariah card. 15 13 Stiawan Budi Utomo. Hukum Kartu Kridit Syariah. Artikel ini diakses pada tanggal 07 Agustus 2009 dari situs http:ustazsbu.blogspot.com 14 Hermansyah, SH. M. Hum, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Jakarta. Kencana Prenada Media Group, 2007, h.90. 15 Aji Dedi Mulawarman. Kontroversi Syariah Card... Kok Aneh? Artikel ini diakses pada 10 Februari 2009 dari situs http:ajidedim.wordpress.com Landasan penerbitan kartu kredit syariah yang dijadikan sebagai acuan umum salah satunya sebagai berikut : a. Firman Allah SWT dalam surat Al-Maidah ayat 1 yang berbunyi sebagai berikut : Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman penuhilah aqad ini” Q.S. Al-Maidah : 1. b. Firman Allah surat Al-Maidah ayat 2 yang berbunyi sebagai berikut : Artinya : “Tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan taqwa dan janganlah menolong dalam berbuat dosa d an pelanggaran. “Q.S. AI-Maidah: 2. Ayat Al-Quran ini adalah untuk mengajak saudara sesama muslim untuk mengerjakan perbuatan halal dan menghindari perbuatan dosa yaitu perbuatan memakan riba. Jika dilihat dari skema mekanisme transaksi antara kartu kredit konvensional dengan kartu kredit syariah, terdapat beberapa perbedaan antara keduanya. Perbedaan yang pertama dari segi akad, syariah card menggunakan 3 akad yaitu kafalah, ijarah, qard. Perbedaan yang kedua adalah tidak adanya sistem bunga pada kartu kredit syariah. Penggunannya seperti kartu kredit tetapi tidak terdapat pembayaran minimum, jadi ketika jatuh tempo tagihan harus dibayar seluruhnya. Selain dua hal tersebut diatas, perbedaan antara kartu kredit syariah dan kartu kredit konvensional dapat terlihat pada sistem kontrol kartu kredit tersebut. Sistem kontrol kartu kredit konvensional adalah sebagai berikut : 1. Sistem kontrol bank terhadap nasabah kartu kredit. a. Sistem kartu yang dicabut oleh bank maka secepatnya nasabah kartu kredit mengembalikan kartu dan melunasi kewajibannya. b. Jika terdapat perubahan alamat atau data maka nasabah kartu kredit segera memberitahukan. 2. Sistem kontrol bank terhadap merchant. a. Bank berhak melakukan penolakan pembayaran untuk merchant atas transaksi yang dilakukan nasabah. b. Bank tidak bertanggung jawab atas segala transaksi yang dilakukan antara merchant dengan nasabah kartu kredit tentang kualitas suatu barang. 3. Sistem kontrol bank terhadap bank dan nasabah kartu kredit. a. Pihak penerima pembayaran kartu kredit dapat menolak untuk menerima pembayaran dengan kartu kredit dari seseorang pemegang kartu kredit atas