Pola Hubungan Antara Variabel Prestasi Sekolah dengan Kondisi

30

4.3 Tabel Kontingensi

Data kondisi sekolah, tenaga pengajar, dan sarana belajar yang telah dikelompokan kemudian dianalisis sehingga data berbentuk tabel kontingensi. Tabel kontingensi prestasi dengan kondisi sekolah, prestasi dengan tenaga pengajar, dan tabel prestasi dengan sarana belajar terdapat pada Lampiran 12.

4.4 Uji

Chi-Square Di bawah ini adalah uraian mengenai hubungan prestasi dengan kondisi sekolah, tenaga pengajar, dan sarana belajar menggunakan software statistika: Tabel 4.2 Uji Chi-Square Faktor Mempengaruhi Prestasi P -Value Kondisi Sekolah 0.003 Tenaga Pengajar 0.000 Sarana Belajar 0.037 Berdasarkan hasil perhitungan dengan bantuan software melihat nilai uji chi-square dari nilai p-value semua faktor bernilai dibawah 0,05 maka H ditolak sehingga dapat disimpulkan ada keterkaitan antara prestasi dengan kondisi sekolah, tenaga pengajar, dan sarana belajar. Sehingga untuk mengetahui pola hubungan variabel dapat dilanjutkan menggunakan analisis korespondensi.

4.5 Analisis Korespondensi

4.5.1 Pola Hubungan Antara Variabel Prestasi Sekolah dengan Kondisi

Sekolah Tabel 4.3 merupakan inersia dan proporsi variabel yang dijelaskan oleh faktor utama. Ada dua sumbu utama yang dapat dibuat. Sumbu utama pertama mampu menerangkan 92,6 keragaman data dengan nilai inersia Nilai Eigen 31 sebesar 0,43. Sedangkan untuk sumbu utama kedua mampu menerangkan 7,35 variansi, sehingga total variansi yang bisa diterangkan oleh sumbu utama dan kedua adalah 100. Tabel 4.3 Inersia dan proporsi varians untuk Prestasi dan kondisi sekolah Dimensi Nilai Singular Nilai Eigen Chi- Square Persen Proporsi Persen Kumulatif 1 0.658105 0.433102 15.15856 92.64819 92.6482 2 0.185385 0.034367 1.20286 7.35181 100.0000 Total 0.467469 16.36142 100.00000 Derajat Bebas 4 Sumbu utama pertama untuk kategori kondisi sekolah yang memiliki kontribusi terbesar diberikan oleh kondisi sekolah dengan kriteria sangat baik KSSB sebesar 49,95, kondisi sekolah dengan kriteria cukup baik KSCB sebesar 47,49 sedangkan kondisi sekolah dengan kriteria baik KSB hanya sebesar 2,56 Lampiran 13. Variabel prestasi terbesar diberikan oleh prestasi X, yaitu 52,78, kategori prestasi Y dan prestasi Z masing-masing sebesar 46,28 dan 0,94. Sedangkan sumbu utama kedua untuk variabel KSSB sebesar 97,99, variabel KSCB sebesar 95,28, dan variabel KSB sebesar 35,99. Pada prestasi sekolah yang berkontribusi terbesar diberikan oleh prestasi Y sebesar 99,60, begitu juga prestasi X, yaitu 98,93. Sedangkan pada prestasi sekolah dengan kategori Z hanya sebesar 11,56. 32 2D Plot of Row and Column Coordinates; Dimension: 1 x 2 Input Table Rows x Columns: 3 x 3 Standardization: Row and column profiles Row.Coords Col.Coords X Y Z KSB KSCB KSSB -1.0 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 1.2 Dimension 1; Eigenvalue: .43310 92.65 of Inertia -0.7 -0.6 -0.5 -0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0.0 0.1 0.2 0.3 D im e n si o n 2 ; Ei g e n va lu e : .0 3 4 3 7 7 .3 5 2 o f In e rt ia X Y Z KSB KSCB KSSB Gambar 4.1 Plot analisis korespondensi prestasi belajar dengan kondisi sekolah Variabel yang banyak bergerombol pada gambar 4.1 memperlihatkan bahwa variabel tersebut mempunyai kesamaan. Prestasi belajar X mempunyai jarak yang cukup dekat dengan KSSB. Hal ini membuktikan bahwa kondisi sekolah yang memiliki kualitas sangat baik akan menghasilkan prestasi belajar yang baik. Sedangkan pada KSB dan KSCB menghasilkan prestasi Y dan prestasi Z.

4.5.2 Analisis Pola Hubungan Antara Variabel Prestasi Sekolah dengan