2.6  Tanda Tangan Digital
Sejak   bertahun-tahun   tanda   tangan  digunakan   untuk   membuktikan otentikasi   pada   dokumen   kertas   contohnya   piagam,   surat,   ijazah,   dan
sebagainya. Tanda tangan mempunyai karakteristik sebagai berikut : 1.   Tanda tangan adalah bukti yang otentik.
2.   Tanda tangan tidak dapat dilupakan. 3.   Tanda tangan tidak dapat dipindah untuk digunakan ulang.
4.   Dokumen yang telah ditanda tangani tidak dapat diubah. 5.   Tanda tangan tidak dapat disangkal.
Fungsi   tanda   tangan   pada   dokumen   kertas   juga   diterapkan   untuk otentikasi   pada   data   digital,   seperti   pesan   yang   dikirim   melalui   saluran
komunikasi  dan  dokumen  elektronik  yang  disimpan  dalam  memori  komputer. Tanda tangan yang ada pada data digital dinamakan tanda tangan digital. Tanda
tangan  yang  dimaksud  bukan  tanda  tangan  yang  telah  di  scanner  dari  kertas, melainkan   suatu   nilai   kriptografis   yang   dilekatkan   pada   dokumen   digital.
Dengan tanda tangan digital, maka integritas data dapat dijamin, dan dapat juga digunakan  untuk  membuktikan  asal  pesan  keabsahan  pengirim,  dan
nirpenyangkalan [5]. Hal  ini  tercantum  pada  pasal  11  RUU  ITE  Informasi  dan  Transaksi
Elektronik,  yaitu  “  tanda  tangan  elektronik  memiliki  kekuatan  hukum  dan akibat  hukum  yang  sah  selama  memenuhi  ketentuan  dalam  undang-undang  ini
”,  ketentuan-ketentuan  tersebut  dimuat  dalam  pasal  13  RUU  ITE,  yang  salah
31
satunya  adalah  tanda  tangan  elektronik  harus  menjamin  integritas  dari  suatu data elektronik yang dilekatinya.
Menandatangani  pesan  dapat  dilakukan  dengan  salah  satu  dari  dua cara berikut :
1.   Enkripsi pesan Mengenkripsi  pesan  dengan  sendirinya  telah  menyediakan  ukuran
otentikasi.  Pesan  yang  terenkripsi  telah  menyatakan  pesan  tersebut  telah ditandatangani.
Algoritma yang digunakan untuk mengenkripsi pesan tersebut  bisa dengan  algoritma  kunci  private  simetris  atau  kunci  publik  asimetris.
Proses penandatanganan dengan algoritma kunci simetris memerlukan pihak penengah, sedangkan kunci asimetris tidak memerlukan pihak penengah.
2.   Menggunakan fungsi hash Nilai  hash  dari  pesan  tersebut  adalah  kode  ringkas  dari  pesan.
Setelah  itu  tanda  tangan  tersebut  ditambahkan  pada  pesan.  Tanda  tangan digital  di  dalam  dokumen  tersebut  adalah  string  yang  diawali  oleh  begin
PGP Signature dan diakhiri oleh end PGP signature.
32
Gambar 2.4 Proses tanda tangan digital
Adapun klasifikasi umum dari skema tanda tangan digital yaitu :
1.   Skema Tanda Tangan Digital dengan Penambahan
Skema  tanda  tangan  ini  adalah  skema  yang  banyak  digunakan dan juga sangat bergantung pada nilai-nilai kriptografis dari fungsi hash.
Secara  definisi  skema  dari  tanda  tangan  digital  yang  membutuhkan pesan   sebagai   input   untuk   proses   verifikasi   disebut   dengan   digital
signature  scheme  with  appendix skema  tanda  tangan  digital  dengan
penambahan.  Contohnya  dalam  skema  tanda  tangan  DSA,  ElGamal, dan Ong-Shnorr-Shamir.
2.   Skema Tanda Tangan Digital dengan Menutupi Pesan
Skema  tanda  tangan  digital  yang  memungkinkan  suatu  pesan yang  telah  ditandatangani  dapat  ditutupi  oleh  tanda  tangan  itu  sendiri
biasa   digunakan   untuk   pesan   singkat.   Secara   definisi   tanda   tangan digital  dimana  keutamaan  untuk  mengetahui  pesan  tidak  dibutuhkan
33
dalam  proses  verifikasi.  Contohnya  skema  tanda  tangan  RSA,  Rabin, dan Nyberg-Rueppel.
2.7  Ong-Schnorr-Shamir Cryptosystem