2. Integritas Data
Integritas data bertujuan untuk menjaga adanya perubahan yang tidak diinginkan terhadap data. Untuk menjamin integritas data maka harus
mempunyai kemampuan untuk mendeteksi perubahan data oleh sekelompok orang yang tidak berkepentingan. Perubahan data dapat berupa pemasukan
data baru, penghapusan dan penukaran data.
3. Otentikasi
Otentikasi adalah layanan yang berhubungan dengan identifikasi. Baik mengidentifikasi pelaku maupun informasi itu sendiri. Dua pihak yang ingin
bergabung dalam sebuah komunikasi harus mengidentifikasi satu sama lainnya. Informasi yang dikirim dalam sebuah paket harus diidentifikasi
sesuai dengan keasliannya berupa tanggal, isi data, waktu kirim, dan sebagainya. Untuk alasan inilah aspek kriptografi biasanya dibagi menjadi
dua bagian yaitu identifikasi pelaku dan identifikasi keaslian data.
4. Nirpenyangkalan
Menghindari penyangkalan berguna untuk mencegah seorang pelaku untuk menyangkal komitmen atau tindakan yang telah dilakukannya.
2.2 Kriptografi Modern
Perbedaan kriptografi modern dengan kriptografi klasik, yaitu pada kriptografi modern sudah menggunakan perhitungan komputasi atau program
dalam pengoperasiannya, yang berfungsi mengamankan data baik yang
12
Dec Hexa
Bit 6
6 0110
7 7
0111 8
8 1000
9 9
1001 10
A 1010
11 B
1011 Dec
Hexa Bit
12 C
1100 13
D 1101
14 E
1110 15
F 1111
ditransfer melalui jaringan komputer maupun tidak. Hal ini sangat berguna untuk keamanan, integritas, dan keaslian data.
Pada kriptografi modern umumnya karakter-karakter yang akan dioperasikan seperti plainteks dan kunci, maupun cipherteks dikonversikan
kedalam suatu urutan digit biner yaitu 0 dan 1, yang umumnya digunakan untuk
skema pengkodean American Standart Code for Information Interchange ASCII.
Berdasarkan kunci yang digunakan dalam kriptografi modern dibagi menjadi dua, kunci simetris dan asimetris. Algoritma kriptografi kunci simetris,
yaitu : pertama stream cipher dan kedua blok cipher. Pada stream cipher metode yang digunakan dengan sejumlah urutan dari bit dienkripsi secara bit
per bit. Untuk blok cipher, suatu urutan pembagian dibentuk dalam ukuran blok yang diinginkan sehingga dapat dioperasikan blok per blok.
Berikut ini adalah contoh penulisan dan representasi bilangan desimal basis 10, heksadesimal basis 16, dan bit basis dua. Dapat dilihat bahwa
dengan menggunakan 4 bit akan didapatkan bilangan desimal dari 0 sampai dengan 15, seperti berikut ini :
Tabel 2.1 Representasi Desimal, Heksadesimal, dan bit
Dec Hexa
Bit 0000
1 1
0001 2
2 0010
3 3
0011 4
4 0100
5 5
0101
13
Algoritma kunci lainnya adalah algoritma asimetris atau biasa disebut dengan kriptografi kunci-publik, sebab kunci untuk enkripsi diumumkan kepada
publik sehingga dapat diketahui oleh siapapun, sedangkan kunci untuk mendekripsikannya hanya diketahui oleh penerima pesan karena itu rahasia.
Oleh karena itu, kunci yang digunakan untuk enkripsi disebut kunci publik, sedangkan kunci yang digunakan untuk dekripsi disebut kunci pribadi atau
kunci rahasia. Skema enkripsi dan dekripsi algoritma simetris dan asimetris ini dapat
dilihat pada lampiran 1. Pada skema tersebut terlihat bahwa perbedaan antara kedua algoritma adalah kunci yang digunakan. Algoritma simetris
menggunakan satu kunci yang sifatnya rahasia untuk enkripsi maupun dekripsi, sedangkan algoritma asimetris menggunakan dua kunci yang sifatnya rahasia
untuk dekripsi dan umum untuk enkripsi. Persamaan enkripsi dan dekripsi algoritma simetris dan asimetris dapat
dilihat sebagai berikut : 1. Enkripsi dan dekripsi algoritma simetris
C = E
Pb
P 2.1
P = D
Px
C 2.2
2. Enkripsi dan dekripsi algoritma asimetris C = E
Px
P 2.1
P = D
Pb
C 2.2
Keterangan : Pb = kunci publik, Px = kunci rahasia
14
Algoritma menggunakan kunci publik pada umumnya mempunyai banyak kelebihan dan secara umum memiliki dua karakteristik :
1. Komputasi untuk enkripsidekripsi pesan mudah dilakukan. 2. Secara komputasi hampir tidak mungkin menurunkan kunci privat, bila
pasangan kunci publik telah diketahui.
2.3 Kriptografi Kunci Publik