dan berpeluang mendapatkan fee base income dari pemasaran Takaful mikro tersebut.
Bagi perusahaan asuransi keuntungan yang diperoleh bagi mereka bahwa hal ini dapat meningkatkan target pemasaran yang lebih luas dan dapat memasuki pasar
bawah yang mungkin selama ini sulit untuk dijangkau
E. Produk Takmin Working Group
1. Asuransi Kesehatan Fulmedicare
Asuransi Kesehatan Fulmedicare adalah salah satu produk dari takaful mikro yang dilatar belakangi karena permasalahan pelayanan kesehatan di
Indonesia saat ini, yaitu: baku obat dan peralatan medis sebagian besar masih impor. Penggunaan alat medis yang canggih Swastanisasi pelayanan
kesehatan Komersialisasipersaingan di bidang pelayanan kesehatan Beban inflasi menyebabkan biaya kesehatan menjadi semakin mahal. Keuntungan
Mengikuti Program Asuransi Kesehatan: Kerugian finansial akibat ketidakpastian dalam pembiayaan kesehatan akan ditanggung oleh
perusahaan asuransi. Mengurangi beban biaya administrasi Anggaran kesehatan yang dapat dihitung di muka Meningkatkan loyalitas, dedikasi dan
produktivitas secara optimal Memberikan perasaan tentram dan aman. 2. Takaful Mikro Sakinah Produk
Takaful Mikro Sakinah, merupakan produk pertama yang didisain untuk nasabah mikro, manfaat utama produk ini adalah membebaskan sisa
kewajiban hutang peserta pada LKMS Bank ataupun Non-Bank, yang mengikuti program Takaful Mikro Sakinah. Berbeda dengan kebanyakan
“credit life insurance”, Takaful Mikro Sakinah didisain sesuai dengan kebutuhan dan kondisi LKMS dan mitra-mitranasabah-nasabahnya, dengan
tujuan utama adalah membebaskan hutang bila terjadi musibah meninggal dunia. Premi tabarru’ dibayarkan oleh LKMS sekaligus pada tanggal 5
lima setiap bulan. Untuk pertama kalinya, LKMS yang berpartisipasi dalam proyek percontohan ini terdiri dari 2 BPRS, 5 Koperasi BMT dan
sebuah Koperasi Pesantren, dan sebuah Lembaga Keuangan Mikro berbasis
Komunitas atau LKMK model “Grameen Syariah”, masing-masing adalah: a. PT BPRS Insan Cita, Parung, Bogor
b. PT BPRS Rifátul Ummah, Ciomas Bogor c. Koperasi BMT Wihdatul Ummah, Gn. Batu Bogor
d. Koperasi BMT Ibaadurrahman, Ciawi, Kab. Bogor e. Koperasi BMT Khidmatul Ummah, Cibungbulang, Kabupaten Bogor
f. Koperasi BMT Tadbiirul Ummah, Darmaga, Kabupaten Bogor
g. Unit Simpan Pinjam USP Koperasi Pesantren Darul Muttaqin h. Unit Pengelola Keuangan UPK Ikhtiar, Bogor.
Kepesertaan Produk Takaful Mikro Sakinah
Peserta adalah Nasabah atau pihak lain yang terkait dengan Nasabah yang diajukan oleh Pemegang Polis kepada Perusahaan untuk mengikuti program
asuransi ini dan namanya tercantum dalam Daftar Peserta.
Pemegang Polis adalah badan usaha atau lembaga atau perorangan yang mengadakan perjanjian asuransi dengan Perusahaan sebagaimana yang
dicantumkan dalam keterangan Polis Nasabah adalah perorangan atau badan usaha atau lembaga yang berbadan
hukum yang mendapatkan fasilitas pembiayaan dari Pemegang Polis. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh setiap calon Peserta
Syarat-syarat umum yang harus dipenuhi oleh setiap calon Peserta untuk dapat diterima menjadi Peserta adalah sebagai berikut :
a. Usia calon Peserta pada saat didaftarkan tidak boleh melebihi usia 65 tahun; b. Usia calon Peserta pada saat didaftarkan ditambah dengan Masa Perjanjian
Asuransi tidak boleh melebihi 66 tahun. c. Setiap calon Peserta pada saat didaftarkan tidak sedang menjalani pengobatan
dari dokter untuk jangka waktu yang lama, baik secara terus menerus atau tidak, dan atau tidak sedang menjalani rawat inap di rumah sakit klinik
puskesmas ; d. Telah memenuhi ketentuan seleksi risiko dan ketentuan penutupan asuransi
yang ditetapkan oleh Perusahaan sebagaimana yang ditetapkan dalam Polis. e. Kepesertaan asuransi seorang peserta adalah sah bila namanya tercantum
dalam DaftarData Peserta berdasarkan DaftarData yang dikirim Pemegang Polis pada setiap tanggal yang telah ditentukan
Proses Pendaftaran Pemegang Polis
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa asuransi mikro ini menggunakan distribusi model berupa partner-agent-model, maka untuk proses pendaftaran
pemegang polis ini, melibatkan tiga lembaga yakni LKMS, keagenan TAKMIN Working Group dan operator asuransi Takaful Indonesia.
Tabel 3. Proses Pendaftaran Pemegang Polis LKMS
TAKMIN KEAGENAN
OPERATOR ASURANSI
1. Pendaftaran Calon Pemegang Polis
1. Menerima Formulir Pendaftaran dan syarat
Adminstrasi dari calon Pemegang Polis LKMS
1. Menerima berkas data Calon Pemegang Polis
2. Pengambilan Formulir di Keagenan Takmin
2. Memverifikasi Data Calon Pemegang Polis
2. Melakukan Proses
Underwriting 3. Mempelajari Syarat
dan Ketentuan yang berlaku Manfaat dan
Ketentuan lain 3. Mengirim Data Calon
Pemegang Polis Ke Operator Takaful
3. Jika belum memenuhi syarat kepesertaan ,
proses kembali langkah 1
4. Pengisian Formulir 4. Membuat File atas
Pendaftaran Calon Pemegang Polis
4. Jika telah memenuhi syarat maka polis
diterbitkan 5. Melengkapi syarat
5. Polis dikirim ke
Administrasi Pemegang Polis
6. Mengirim formulir pendaftaran dan syarat
adminstrasi ke keagenan Takmin
6. Copy Polis akan dikirim ke Keagenan
TAKMIN
7. Membuat File atas Pendaftaran Calon
Pemegang Polis 8. Menerima Polis dari
Operator Takaful 5. Menerima copy polis dari
Operator Takaful 9. Meneliti data yang
tercantum di Polis 6. Jika terjadi
ketidaksesuain data di Polis, maka Keagenan
membantu untuk proses Perbaikan
10 Jika terjadi ketidaksesuaian data di
Polis, segera konfirmasikan ke
Operator Takaful 7. Jika data Polis sudah
sesuai dengan data yang benar, simpan Polis
sebagai Dokumen Perjanjian
11. Memberitahukaun ke Keagenan TAKMIN
atas ketidaksesuaian data di Polis
12. Jika data Polis sudah sesaui dengan data
yang benar, simpan Polis sebagai
Dokumen Perjanjian
Sumber dari Takmin Working Group Proses Administrasi Kepesertaan
Pada tabel berikut adalah proses administrasi yang dilakukan oleh tiga lembaga yang bersangkutan LKMS, Keagenan dan Operator Asuransi untuk
mendukung kelancaran aktivitas mereka.
Tabel 4. Proses Administrasi Peserta LKMS TAKMIN
KEAGENAN OPERATOR
ASURANSI
1. Melakukan Proses persetujuan Pembiayaan
1. Menerima data dari LKMS yang dikirim lewat
email data pencairan pembiayaan dan saldo
1. Menerima data Pembiayaan dari
Keagenan TAKMIN
pembiayaan 2. Melakukan Pencairan
Pembiayaan 2. Menerima copy
pembayaran premi dari LKMS
2. Menerima Pembayaran Premi
dari LKMS 3. Melakukan Pencatatan
dan Pengadminstrasian Mutasi Melakukan
Pengolahan data Pembiayaan yang
diterima dari LKMS 3. Melakukan Verifikasi data
Pembiayaan 3. Mengolah data
Pembiayaan
4. Membuat Laporan Saldo Pembiayaan Periodik
4. Membuat Laporan Pencairan Pembiayaan
periodik 4. Melakukan
Rekonsiliasi data Pembiayan dengan
Pembayaran Premi 5. Migirim Data Pencairan
Pembiayaan bulanan ke Keagenan TAKMIN
5. Mengiriman data Pembiayaan ke Operator
Takaful 5. Melakukan Proses
pencatatan Pembayaran premi
6. Migirim Data Saldo Pembiayaan bulanan
ke Keagenan TAKMIN 6. Mengadmintrasikan
Pembayaran Premi LKMS ke Operator Takaful
7. Pengiriman Data 7. Melakukan Rekonsiliasi
dilakukan setiap tanggal yang telah ditentukan
pembayaran premi dengan data yang dikirim
8. Melakukan Pembayaran Premi Ke Rekening
Operator Takaful dengan menuliskan
nomor Polis di bukti pembayaran untuk
kemudahan identifikasi dan rekonsiliasi
pembayaran 9. mengirim copy bukti
pembayaran premi ke keagenan Takmin
Sumber dari Takmin Working Group Pengumpulan Premi dan
Tabarru’ Premi
Premi adalah kewajiban peserta asuransi untuk memberikan sejumlah dana kepada perusahaan asuransi sesuai dengan kesepakatan dalam akad.
Mekanisme pengumpulan premi
Pembayaran Premi dikumpulkan secara kas dari nasabah kepada LKMS selaku Pemegang Polis. Hal ini bisa dilakukan dengan dua pilihan yakni:
1 Pembayaran dilakukan pada saat pencairan pembiayaantransaksi terjadi secara
sekaligus 2
Pembayaran dilakukan dengan cicilan pertahun dibayar di muka. Adapun besarnya premi yang dibayarkan tergantung kesepakatan lamanya waktu
kontrak pembiyaan dengan LKMS Sedangkan LKMS membayarkan premi kepada perusahaan asuransi berupa
cicilan perbulan, dimana besarnya premi yang dibayarkan tergantung kepada outstanding pembiayaan. Hal ini dilakukan untuk mempermudah penghitungan
manfaat takaful yang akan diterima oleh nasabah pada saat proses klaim. Dengan demikian terhindar manfaat klaim lebih kecil dari outstanding.
BAB III GAMBARAN KELEMBAGAAN SECARA UMUM