Penggolongan Aktiva Tetap Rencana Usaha

b. Bangunan Bangunan Merupakan bangunan yang dimiliki dan dipergunakan untuk menjalankan kegiatan perusahaan. Bangunan dapat berupa gedung antara lain harga bangunan itu sendir, biaya komisi perantara, pajak dan pengeluaran untuk biaya perbaikan gedung. c. Peralatan Seperti meja, kursi, lemari, dan perabotan lainnya. Dicatat nilai perolehan yang meliputi harga beli, pajak ongkos angkut, dan pemasangan 2. Aktiva Tetap Tidak Berwujud Pada PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan, aktiva tetap tidak berwujudnya adalah hak paten, hak cipta, merk dagang trademark, goodwill dan order backlog. a. Hak Paten Perusahaan manufaktur dapat memperoleh hak khusus untuk memproduksi dan menjual barang yang memiliki satu spesifikasi tertentulebih. b. Hak Cipta Hak eksklusif untuk mempublikasikan dan menjual buku, karya, seni komposisi musik. c. Merk Dagang Trademark Nama, istilah, simbol untuk mengindentifikasi produknya. d. Goodwill Mengacu kepada asset tak berwujud milik sebuah perusahaan yang tercipta dari factor-faktor yang menguntungkan seperti lokasi, kualitas produk, reputasi, dan keahlian manajerial. e. Order Backlog Merupakan jumlah pesanan yang diterima perusahaan untuk peralatan yang belum diproduksi atau belum di kirim. Khususnya perusahaan produsen peralatan, pesanan, yang belum dipenuhi merupakan aktiva ekonomi utama. Karakteristik transaksi aktiva tetap menurut Mulyadi 2001:591 adalah sebagai berikut : a. frekuensi terjadinya transaksi yang mengubah aktiva tetap relatif sedikit dibandingkan dengan transaksi yang mengubah aktiva lancar, namun umumnya menyangkut jumlah rupiah yang besar, b. pengendalian aktiva tetap dilaksanakan pada saat perencanaan perolehan aktiva tetap, sehingga sistem otorisasi perolehan aktiva tetap diterapkan pada saat perencanaan perolehan dan pada saat pelaksanaan rencana perolehan aktiva tetap, c. pengeluaran yang bersangkutan dengan aktiva tetap perlu dibedakan menjadi dua macam : pengeluaran pendapatan revenue expenditure dan pengeluaran modal capital expenditure. Penggolongan aktiva tetap yang digunakan oleh PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan sudah sesuai dengan kutipan teori-teori di atas.

B. Perolehan Aktiva Tetap

Perolehan aktiva tetap pada PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan umumnya dilakukan dengan dua cara yaitu : pembelian secara tunai pembelian berdasarkan Accrual Basis dan membangun sendiri. 1. Pembelian Secara Tunai Pembelian Berdasarkan Accrual Basis Pembelian secara tunai dilakukan untuk pembelian-pembalian inventaris kecil yang harga perolehannya tidak begitu besar sehingga dapat menggunakan dana sendiri dari perusahaan. Pembayarannya dilakukan pada saat tanggal yang telah disepakati.Biaya pengangkutan ditanggung oleh penjual dan perusahaan menerima barang dalam keadaan siap pakai.Pengiriman terhadap aktiva tetap dilakukan dengan mendebet aktiva tetap dan mengkredit kas. Misalnya : pembelian lemari, komputer, meja, kursi, dan sejenisnya. 2. Membangun Sendiri Aktiva tetap yang diperoleh dengan membangun sendiri, biaya yang dikeluarkanharga perolehannya sangat besar maka dana yang digunakan berasal dari pinjaman bank atau dapat juga berasal dari dana perusahaan jika dana perusahaan mencukupi. Perusahaan akan mencatat semua biaya-biaya yang dikeluarkan sampai dengan bangunan tersebut selesai dan dapat digunakan. Misalnya : pembangunan jembatan, jalan, tanaman, instalasi pabrik dan sejenisnya. Sumber dana untuk perolehan aktiva tetap berasal dari dana perusahaan sendiri atau pinjaman dari bank. Persediaan dana perusahaan dilihat mencukupi atau tidak. Investasi-investasi besar dan returnnya lama umumnya perusahaan meminjam dana dari bank. Perolehan aktiva tetap ini sebelumnya dicatat ke dalam buku besar harian sebagai harga perolehannya.Harga perolehan yaitu dengan menjumlahkan harga perolehan yang diberikan penjual dengan biaya-biaya yang dikeluarkan sampai aktiva tetap tersebut siap untuk digunakan.Biaya perolehan mencakup pengeluaran untuk perbaikan, penggantian, pemugaran dan peningkatan daya guna aktiva tetap yang jumlahnya signifikan serta selisih kurs tertentu atas kewajiban yang timbul untuk perolehan aktiva tetap.Potongan apabila ada atas pembelian aktiva tetap maka oleh perusahaan dicatat sebagai pengurangan atas nilai perolehan aktiva tetap tersebut. Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadi. Aktiva tetap yang sudah tidak dipergunakan lagiyang dijual akan dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap sebesar nilai bukunya dan labarugi yang terjadi dilaporkan dalam operasi tahun yang bersangkutan. Aktiva dalam pembangunan meliputi bangunan dan prasarana lainnya, yang dinyatakan berdasarkan biaya pembangunan, biaya pegawai langsung, biaya tidak langsung dalam pembangunan tersebut dan biaya- biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai aktiva selama masa pembangunan. Akumulasi biaya aktiva dalam pembangunan akan direklasifikasi ke aktiva tetap yang bersangkutan dan kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat pembangunan selesai dan aktiva tersebut siap digunakan. Aktiva tetap yang diperoleh dengan membangun sendiri didasarkan pada harga perolehannya yaitu berasal dari pemindahbukuan aktiva dalam pelaksanaannya yang kemudian dicatat pada saat laporan proyeksi selesai diperoleh dan berita acara serah terima dari pembuat aktiva tetap yang bersangkutan. Pemilikan aktiva tetap menurut Subroto 1984:101 terbagi atas tiga yaitu pembelian tunai, pembelian cicilan, pembelian dengan surat berharga. 1. Pembelian Tunai Apabila aktiva dimiliki dengan cara membelinya secara tunai maka aktiva akan dicatat sebesar uang yang dikeluarkan yaitu meliputi harga beli ditambah dengan biaya-biaya lain yang berhubungan sampai aktiva tersebut siap pakai. Jika ada potongan tunai maka akan mengurangi harga pokok diatas. 2. Pembelian Cicilan Jika aktiva diperoleh dengan cara membelinya secara kredit maka aktiva akan dicatat sebesar tunainya dan selisihnya dengan pembelian kredit akan diperlukan sebagai biaya bunga.