Perolehan Aktiva Tetap Sistem Pengendalian Intern Aktiva Tetap Pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai aktiva selama masa pembangunan. Akumulasi biaya aktiva dalam pembangunan akan direklasifikasi ke aktiva tetap yang bersangkutan dan kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat pembangunan selesai dan aktiva tersebut siap digunakan. Aktiva tetap yang diperoleh dengan membangun sendiri didasarkan pada harga perolehannya yaitu berasal dari pemindahbukuan aktiva dalam pelaksanaannya yang kemudian dicatat pada saat laporan proyeksi selesai diperoleh dan berita acara serah terima dari pembuat aktiva tetap yang bersangkutan. Pemilikan aktiva tetap menurut Subroto 1984:101 terbagi atas tiga yaitu pembelian tunai, pembelian cicilan, pembelian dengan surat berharga. 1. Pembelian Tunai Apabila aktiva dimiliki dengan cara membelinya secara tunai maka aktiva akan dicatat sebesar uang yang dikeluarkan yaitu meliputi harga beli ditambah dengan biaya-biaya lain yang berhubungan sampai aktiva tersebut siap pakai. Jika ada potongan tunai maka akan mengurangi harga pokok diatas. 2. Pembelian Cicilan Jika aktiva diperoleh dengan cara membelinya secara kredit maka aktiva akan dicatat sebesar tunainya dan selisihnya dengan pembelian kredit akan diperlukan sebagai biaya bunga. 3. Pembelian Dengan Surat Berharga Pembelian aktiva tetap dengan surat berharga yaitu berupa saham atau obligasi. Saham atau obligasi tersebut yang digunakan pada saat pembelian aktiva tetap. Pembalian aktiva tetap tersebut jika harga pasar dari surat berharga diketahui maka aktiva yang diterima dinilai sebesar harga pasar dari surat berharga akan tetapi jika harga pasar surat berharga tidak diketahui, aktiva tetap yang diperoleh dinilai sebesar harga pasar aktiva yang bersangkutan. Menurut Peneliti perolehan aktiva tetap pada PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan sudah sesuai dengan teori pada kutipan yang Peneliti sajikan.

C. Penarikan dan Penghapusan Aktiva Tetap

Menurut Subroto 1984:104 aktiva tetap dapat dikeluarkan dari kegiatan operasi perusahaan dengan cara ditukar, dijual atau memang sudah rusak dan habis masa pakainya. Dalam penghapusan aktiva tetap ini semua perkiraan yang berhubungan harus dihapuskan dan nantinya akan timbul labarugi penghapusan jika penerimaan yang diperoleh dari penghapusan aktiva tersebut berbeda dengan nilai bukunya. Penarikan aktiva tetap non produktif harus mendapat persetujuan dari Bagian Teknis terkait dan Pejabat yang berwenang yaitu Direksi. Sedangkan penghapusan aktiva tetap non produktif harus mendapat persetujuan dari Bagian Teknis terkait dan Pejabat yang berwenang yaitu Komisaris sampai kepada Menteri Negara BUMN atau Pemegang Saham.

D. Sistem PengendalianIntern Aktiva Tetap

Menurut Tunggal 1995:1 sistem pengawasan aktiva tetap adalah sejumlah tindakan untuk mengatur dan mengarahkan aktivitas organisasi untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Sebagai sebuah struktur, ia merupakan kebijakan-kebijakan dan prosedur yang ditetapkan untuk mencapai tujuan entitas khusus. Sedangkan Menurut Widjajanto 2001:18 pengendalian intern adalah suatu sistem pengendalian yang meliputi struktur organisasi beserta semua metode dan ukuran yang diterapkan dalam perusahaan dengan tujuan untuk mengamankan aktiva perusahaan, mengecek kecermatan dan ketelitian data akuntansi, meningkatkan efisiensi, mendorong agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh segenap jajaran operasi. PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan dengan menyiapkan pedoman dan kebijaksanaan sebagai dasar pelaksanaan kerja, untuk menghindari adanya pemanfaatan aktiva tetap oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan pribadi.Pengendalian terhadap fisik aktiva tetap di perusahaan diserahkan kepada masing-masing bagian yang berhubungan dengan penggunaan aktiva tetap tersebut. PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan melakukan pengendalian dengan sistem sebagai berikut : a. aktiva tetap harus diberi nomor inventaris, b. diadakan pengecekan secara langsung terhadap keberadaan aktiva tetap selama setahun sekali, c. persetujuan harus ada dari Direksi apabila ada pemindahan aktiva tetap, d. aktiva tetap yang tidak dapat digunakan lagi harus di usulkan pembuatan surat penonaktifan yang ditujukan kepada perusahaan kemudian petugas akan mengadakan pengecekan secara langsung. Perusahaan meminta izin rekomendasi penghapusbukuan aktiva tetap yang non produktif kepada Dewan Komisaris kemudian meminta persetujuan kepada menteri BUMN untuk penghapusbukuan. Penyimpangan-penyimpangan terhadap aktiva tetap jika terjadi dan setelah diadakan pemeriksaan dan penyimpangan tersebut dapat dibuktikan maka pelakunya dapat dikenakan sanksi. Tujuan sistem pengendalian terhadap aktiva tetap yang diterapkan oleh PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan yaitu menghindari kecurangan terhadap pencatatan terhadap fisik aktiva tetap dengan yang sebenarnya dilakukan, Menghindari pembelian aktiva tetap dengan harga tinggi dan pengeluaran biaya dengan harga yang tidak wajar, Mengetahui keberadaan aktiva tetap apakah sesuai dengan fungsinya. a. Menghindari kecurangan terhadap pencatatan terhadap fisik aktiva tetap dengan yang sebenarnya dilakukan dengan cara : 1 memeriksa daftar kumpulan aktiva tetap kemudian mengadakan pengecekan langsung kelapangan, apakah sesuai catatan, 2 apabila ada aktiva tetap yang berkurang karena aktiva tetap tersebut sudah rusak dan aktiva tetap tersebut akan di nonaktifkan Asisten