Pengkajian Analisis data Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Psikososial

dengan napas pendek, nadi dan tekanan darah naik, berkeringat dan sakit kepala, penglihatan kabur, ketegangan, tidak mampu menyelesaikan masalah, berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya, gerakan tersentak-sentak atau meremas tangan, kecewa, tidak berdaya, bicara cepat, bloking, perasaan tidak nyaman Tarwoto dan wartonah, 2003 d. Panik Kecemasan tingkat panik pada tahap ini lahan persepsi sudah terganggu, sehingga individu sudah tidak dapat mengendalikan diri lagi dan tidak dapat melakukan apa -apa walaupun sudah diberi pengarahan dan tuntunan ditandai dengan napas pendek, rasa tercekik dan palpitasi, sakit kepala, pucat, hipotensi, koordinasi motorik rendah, lapangan persepsi sangat sempit, tidak dapat berpikir logis, berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya, agitasi, mengamuk dan marah, ketakutan, berteriak dan bloking, kehilangan kendali kontrol diri, persepsi kacau Tarwoto dan wartonah, 2003.

1. Pengkajian

Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan proses pengumpulan data yang sistematis dari berbagai sumber untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan pasien. Tahap pengkajian merupakan dasar utama dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu pasien. Oleh karena itu, pengkajian yang benar, akurat, lengkap, dan sesuai dengan kenyataan sangat penting dalam merumuskan suatu diagnosa keperawatan dan dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan respon individu, sebagaimana yang telah ditentukan dalam standar praktik keperawatan dari American Nursing Association ANA Nursalam, 2009. Pengkajian pada pasien dengan gangguan psikososial adalah status emosional apakah emosi sesuai perilaku? apakah pasien dapat mengendalikan emosi? Bagaimana perasaan pasien yang tampil seperti biasanya, apakah perasaan hati sekarang merupakan cirri khas pasien? Apa yang pasien lakukan saat marah atau sedih?. konsep diri bagaimana pasien menilai dirinya sebagai manusia? Bagaimana orang lain menilai pasien? Apakah pasien menyukai dirinya?. Cara komunikasi apakah pasien mudah berespon? Apakah spontanitas atau hanya jika ditanya? Bagaimana perilaku nonverbal pasien dalam berkomunikasi?. Pola interaksi kepada siapa pasien berinteraksi? Siapa yang paling pentingberpengaruh pada pasien? Bagaimana sifat asli pasien? Mendominasi sikap negatif atau positif? Tarwoto dan wartonah, 2003. Universitas Sumatera Utara

2. Analisis data

Setelah semua data telah diperoleh dan telah diidentifikasi maka dapat ditegakkan diagnosa keperawatannya. Penegakan diagnose keperawatan harus melalui klasifikasi dan analisa data, interpretasi data, dan validasi data. Selanjutnya setelah semua langkah dilakukan maka diagnosa keperawatan bisa ditegakkan Nursalam, 2009. Tipe data : Data Subjektif meliputi Riwayat sensasi yang tidak biasa seperti Palpitasi, kesemutan, dispnea, mulut kering, mual, diaphoresis. Faktor prepitasi, frekuensi, durasi, waktu rutin gejala tersebut muncul, deskripsi menurut individu Carpenito, 2009. Kaji perasaan Sedih dan perasaan tidak berharga yang ekstrem, perasaan bersalah tentang tindakan yang lalu, khawatir, penolakanisolasi, hidup didunia yang tidak nyata, ketidakpercayaan atau kecurigaan orang lain, manipulasi oleh orang lain, bahaya dari orang lain, pikiran dikontrol oleh agens eksternal, tidak mampu melakukan koping, kehilangan kapasitas koping, pikiran yang berlomba-lomba, merasa dibatasi Carpenito, 2009. Data objektif observasi tanda dan gejala yang ditemukan pada : a. Fisiologis Gejala fisiologis yang timbul antara lain, peningkatan frekuensi jantung, peningkatan tekanan darah, peningkatan frekuensi pernafasan, diaphoresis, dilatasi pupil, tremor suara perubahan nada suara, gemetaran, menggigil, palpitasi, mual atau muntah, berkemih ser ing, diare, insomnia, keletihan dan kelemahan, kemerahan atau pucat, mulut kering, sakit dan nyeri dibagian tubuh terutama dada, punggung, leher, kegelisahan, pingsanpening, parastesia, dan anoreksiaCarpenito, 2009. b. Emosional Individu menyatakan bahwa ia merasa ketakutan, tidak berdaya, gugup, kurang percaya diri, kehilangan kendali, ketegangan meningkat, tidak mampu rileks, individu menampakkan iritabilitastidak sabar, marah yang meledak, menangis, cenderung menyalahkan orang lain, reaksi mengagetkan, mengkritik diri dan orang lain, menarik diri, inisiatif rendah, celaan terhadap diri, kontak mata buruk Carpenito, 2009. c. Kognitif Universitas Sumatera Utara Ketidakmampuan berkonsentrasi, rendahnya kesadaran terhadap sekitar, pelupa, merenung, orientasi terhadap masa lalu daripada sekarang atau masa depan, bloking saat berpikir, menurunnya kemampuan belajar, dan konfusi Carpenito, 2009. Kaji Faktor yang berhubungan : a. Situasional indvidu, lingkungan Berhubungan dengan ancaman yang dirasakan atau ancaman actual terhadap konsep diri sebagai akibat dari perubahan status dan perstise, rendahnya pengakuan dari orang lain, kegagalan, kehilangan berharga dan dilemma etik. Berhubungan dengan kehilangan orang terdekat sebagai akibat dari kematian, perceraian, tekanan budaya, pindah,berpisah sementara atau selamanya. Berhubungan dengan ancaman yang dirasakan terhadap intergitas biologis sebagai akibat proses menjelang ajal, penyerangan, prosedur invasif, penyakit. Berhubungan dengan perubahan lingkungan yang actual sebagai akibat dari hospitalisasi, pindah, pension, bahaya keamanan. Berhubungan dengan perubahan lingkungann yang actual dalam status sosioekonomi sebagai akibat dari pengangguran pekerjaan baru Carpenito, 2009. b. Maturasional Padi bayianak-anak berhubungan dengan perpisahan, lingkungan atau orang yang tidak di kenal, perubahan dalam hubungan teman sebaya, remaja berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri, Dewasa berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri sekunder akibat kehamilan menjadi orang tua, perubahan karir dan efek penuaan, lanjut usia berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri sekunder akibat penurunan sensorik, penurunan motorik, masalah keuangan, perubahan pada masa pension Carpenito, 2009.

3. Rumusan masalah