Definisi Operasional METODE PENELITIAN

28 4.3.Variabel Penelitian 4.3.1.Klasifikasi Variabel 1. Variabel terikat Indeks Harga Saham Gabungan didalam penelitian ini dijadikan sebagai variabel terikat, yang dilihat tingkat harga rata-rata perbulan. 2. variabel bebas Nilai tukar mata uang dan indeks harga saham global sebagai variabel bebas. Nilai tukar mata uang diukur berdasarkan tingkat pergerakan nilai rupiah terhadap dolar, sedangkan variabel indeks harga saham global dalam penelitian ini adalah indeks bursa Nasdaq, Taiex, Nikkei, Kospi.

4.3.2. Definisi Operasional

Didalam penelitian ini menggunakan 2 jenis variabel, yaitu dependent dan independent. Varaiabell independent dalam penelitian ini adalah currency crissis X1 dan indeks bursa global X2, sedangkan variabel dependent dalam penelitian ini adalah IHSG Y. Matriks defenisi opersional masing-masing variabel dan pengukurannya ditunjukkan pada tabel berikut ini : 29 Tabel 4.2 Defenisi Operasional Variabel Jenis Variabel Indikator variabel Defenisi Variabel Paremeter Skala Ukuran Variabel terikat IHSG IHSG Y merupakan indeks harga saham gabungan yang pada awalnya merupakan gabungan bursa saham Jakarta dan bursa saham Surabaya harga saham hr ini X Jlh saham beredar index tahun dasar Rasio Variabel Bebas Nilai Tukar Mata Uang Kurs Rupiah X1 Merupakan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dollar Nilai kurs = Selisih kurs thn t – kurs thn t-1 Rasio X100 Kurs tahun t-1 Variabel Indeks Harga Saham Globa Nasdaq X2 Indeks bursa Amerika Rasio Jumlah dari harga2 saham Jumlah saham dalam indeks Taiex X3 Indeks Bursa Taiwan harga saham hr ini X Jlh saham beredar index tahun dasar Rasio Nikkei X4 Indeks Bursa Jepang Rasio Jumlah dari harga2 saham Jumlah saham dalam indeks Kospi X5 Indeks Bursa Korea harga saham hr ini X Jlh saham beredar index tahun dasar Rasio 30 4.4.Lokasi dan Waktu penelitian Penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia untuk periode Januari 2001 sampai dengan Desember 2008. waktu penelitian ini direncanakan mulai Desember 2008 sampai dengan Mei 2009. Lokasi Penelitian : Bursa Efek Indonesia Waktu Penelitian : Desember 2008 sd Mei 2009 4.5.Prosedur Pengambilan Data Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif . data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka-angka maupun data kualitatif yang diangkakan, Sugiono 2002. Berdasarkan sumbernya data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Menurut Indriantoro dan Supomo 1999 data sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, telah dikumpulkan dan diolah pihak lain. Data sekunder dalam penelitian ini berupa laporan IHSG yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2001 sd 2008. Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang meliputi: 1. Daftar indeks harga saham gabungan dari BEI 2001-2008 2. Kurs Rupiah terhadap Dollar Amerika dari BI 2001-2008 3. Indeks harga saham global 2001-2008 31 4.6.Model dan Teknik Analisa Data Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Model analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui perngaruh karakteristik currency crisis dan indeks bursa global yang terdiri dari beberapa indikator terhadap pergerakan IHSG secara simultan atau parsial. Untuk ketetapan perhitungan dan mengurangi human error penelitian ini tidak melakukan secara manual akan tetapi dengan menggunakan program komputer untuk pengolahan data statistik, yaitu program SPSS ver 15. dengan menggunakan program SPSS disamping untuk memperoleh hasil yang akurat dan tepat, juga pengolahan data dilakukan dengan cepat. Adapun uji yang dilakukan untuk penelitian ini adalah : 4.6.1.Uji Asumsi Klasik 4.6.1.1.Uji normalitas data Uji ini berguna untuk tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Jika data normal, gunakan statistik parametric dan jika data tidak normal gunakan statistik non parametric atau lakukan treatment aga data normal. Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak adalah dengan dilakukan Kolmogorov Smirnov, distribusi data dikatakan normal jika signifikansi 0,05. 32 4.6.1.2.Uji multikolinearitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanaya korelasi diantara varaiabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara varaiabel bebas. Pengujian multikolinearitas dilakkan dengan melihat nilai VIF dan korelasi diantara variabel bebas. Jika nilai VIF dibawah 10 hal ini menunjukkan tidak terjadi problem multikolinearitas. Sedangkan hasil perhitungan nilai tolerance juga menunjukkan tidak ada varaiabel bebas yang nilainya kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel bebas yang nilainya lebih dari 95, hal ini berarti tidak terjadi multikolinearitas Ghozali, 2001 4.6.1.3.Uji heterokedestisitas Untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan kepengamatan yang lain dengan cara melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik plot antara nilai prediksi variabel terkait dengan residualnya. Jika variance dari residual satu pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Gejala heterokedastisitas dapat diuji dengan menggunakan uji Gletser yaitu dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel bebas Ghozali, 2005. Heterokedastisitas dengan uji Glejser tidak terjadi apabila tidak satupun variabel bebas signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat nilai Ut AbsUd. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikannya diatas 5 33 4.6.1.4.Uji autokorelasi Uji autokorelasi adalah keadaan dimana variabel gangguan pada periode tertentu berkorelasi dengan variabel lain, dengan kata lain varaiabel gangguan tidak random. Untuk menguji apakah hasil-hasil estimasi model regresi tersebut tidak mengandung korelasi serial diantara disturbance term-nya, maka dipergunakan Durbin Watson Statistik, yaitu dibandingkan d tabel dengan nilai dw hitung dengan tingkat signifikansi 5 dengan df=n-k-1 Ghozali, 2001.

4.6.2. Uji Hipotesis