Analisis Sistem Berjalan Analisis Sistem

Agar pembuatan sistem dapat berjalan lancar, maka peneliti merasa perlu untuk mengamati kendala–kendala yang terjadi sehingga dapat segera diantisipasi. Dalam sistem yang peneliti buat, kendala–kendala yang terjadi adalah sebagai berikut: a. Terbatasnya informasi yang dapat peneliti ambil dari perusahaan dikarenakan prosedural yang berjalan di perusahaan tersebut. b. Keterbatasan kemampuan peneliti dalam membuat aplikasi sehingga proses pembuatan sistem menjadi lebih lama. Untuk mengatasi kendala–kendala yang terjadi, peneliti telah melakukan beberapa antisipasi, yaitu: a. Agar mendapat informasi yang peneliti butuhkan dalam pembuatan sistem, peneliti menghubungi karyawan maupun customer yang berkaitan langsung dengan sitem yang peneliti buat, yaitu inventori dan bagian kasir. b. Keterbatasan peneliti dalam pembuatan aplikasi didukung dengan mencari referensi-referensi yang dapat membantu mengatasi kesulitan yang ada baik dari internet maupun dari buku-buku yang ada.

4.2 Analisis Sistem

Di dalam tahap analisis sistem ini, langkah–langkah yang dilakukan peneliti adalah:

4.2.1 Analisis Sistem Berjalan

Sistem yang sedang berjalan pada PD. Hikmah Jaya ini masih memiliki kendala, dikarenakan proses bisnis yang terjadi pada PD. Hikmah Jaya ini masih menggunakan sistem manual, di antaranya mulai dari penjualan barang, pembuatan laporan penjualan, penyimpanan barang, sampai pemesanan barang dari supplier. Hal ini mengakibatkan terjadinya hambatan yang sangat berpengaruh pada proses penjualan. Di samping itu pada bagian administrasi masih belum tercatat dengan baik yang hanya menggunakan buku besar buku induk saja, sehingga apabila ingin menyimpan data-data tersebut, maka harus membuka buku besar terlebih dahulu yang mana di dalamnya terdapat berbagai macam data yang banyak sekali, begitu juga jika ingin mencari data-data yang diperlukan maka harus kembali membuka buku besar tersebut dan mencari satu persatu, hal ini tentunya membutuhkan ketelitian yang sangat akurat dan tentunya sangat membuang waktu, sehingga sering terjadi redudansi data maupun kehilangan data tersebut, dan penyimpanan data ini menjadi sangat tidak akurat. Hal ini mengakibatkan pemilik tidak dapat mengetahui dengan pasti berapa pemasukan dan pengeluaran tiap harinya. Kemudian tidak adanya pengontrolan pada semua bidang seperti pada bagian gudang tidak memiliki pencatatan stok barang yang mengakibatkan antara bagian gudang dan bagian penjualan tidak terintegrasi dengan baik, sehingga sering terjadi barang hilang, kekurangan barang sampai penumpukan barang. Ini mengakibatkan proses penjualan barang menjadi tidak efisien dan efektif. Demikian sistem yang sedang berjalan pada PD. Hikmah Jaya dapat digambarkan pada flowchart Gambar 4.2: Gambar 4.2 Flowchart Sistem Penjualan yang Berjalan Penjelasan document flowchart pada Gambar 4.2 adalah sebagai berikut: a. Inventori mengecek persediaan barang di gudang, jika ada yang kosong maka inventori akan mencatat data-data barang yang akan distok, dan data barang tersebut diserahkan kepada manager owner. b. Customer memesan barang dikasir, kemudian menerima dua rangkap faktur penjualan yang kemudian akan disetor kepada manager owner. Jika customer melakukan pembayaran cash terhadap barang yang dibelinya maka customer akan menerima faktur penjualan nomor satu . tetapi jika customer melakukan kredit hutang terhadap barang yang dibelinya maka akan menerima faktur penjualan nomor dua. c. Kasir akan menyediakan barang-barang yang dipesan customer dan mencatat data-data harga barang serta menjumlahnya ke dalam faktur penjualan rangkap tiga, kemudian faktur rangkap satu dan dua diberikan kepada customer untuk dilakukan pembayaran kepada manager owner, sedangkan rangkap tiga disimpan oleh kasir. d. Manager owner menerima faktur penjualan rangkap satu dan dua dari customer , jika customer membayar cash maka manager akan memberikan faktur penjualan rangkap satu kepada customer, tetapi jika customer mengajukan kredit hutang terhadap pembelian barang-barangnya maka manager akan mencatat hutang customer ke dalam buku hutang dan kemudian memberikan faktur penjualan rangkap dua. e. Selain melakukan transaksi dengan customer, manager juga menerima dan melakukan pembelian barang terhadap supplier. Setelah data pasanan barang dari Inventori diterima manager maka manager akan melakukan pembelian barang kepada supplier, setelah barang dan fakur pembelian diterima kemudian mencatat data-data pembelian barang ke dalam buku besar. f. Customer melakukan pembayaran kredit hutang dengan menyerahkan faktur rangkap dua kepada manager kemudian mencatat buku hutang, jika customer membayar lunas hutangnya maka manager akan memberikan faktur rangkap satu kepada customer, tetapi jika tidak membayar lunas hutangnya manager akan memberikan faktur rangkap dua kembali kepada customer dengan meng-update jumlah cicilan sisa bayar.

4.2.2 Mengidentifikasi Masalah serta Kelemahan dari Sistem yang Sedang Berjalan