2.6  Pengembangan Sistem
Pengembangan  sistem  system  development  dapat  berarti  menyusun  suatu sistem  yang baru untuk menggantikan sistem  yang  lama  secara  keseluruhan atau
memperbaiki  sistem  yang  telah  ada.  Sistem  yang  lama  perlu  diperbaiki  atau diganti  dapat  disebabkan  karena  beberapa  hal,  yaitu sebagai  berikut:  Jogiyanto,
2005 a  Adanya  permasalahan–permasalahan  problems  yang  timbul  di  sistem  yang
lama. b  Untuk  meraih  kesempatan–kesempatan  opportunities.  Teknologi  informasi
telah berkembang dengan cepatnya. c  Adanya instruksi–instruksi directives dari pimpinan ataupun luar organisasi,
seperti misalnya peraturan pemerintah.
2.7 Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Siklus Hidup Pengembangan Sistem SHPS atau lebih dikenal dengan System Development Life Cycle
SDLC adalah pendekatan melalui beberapa tahap untuk menganalisis  dan  merancang  sistem  yang  dimana  sistem  tersebut  telah
dikembangkan  dengan  sangat  baik  melalui  penggunaan  siklus  kegiatan penganalisis dan pemakai secara spesifik. Kendall, 2003
Proses pengembangan sistem melewati beberapa tahapan dari mulai sistem itu direncanakan  sampai  dengan  sistem  tersebut  diterapkan,  dioperasikan  dan
dipelihara.  Bila  operasi  sistem  yang  sudah  dikembangkan  masih  timbul  kembali permasalahan-permasalahan  yang  kritis  serta  tidak  dapat  diatasi  dalam  tahap
pemeliharaan  sistem,  maka  perlu  dikembangkan  kembali  suatu  sistem  untuk mengatasinya  dan  proses  ini  kembali  ke  tahap  yang  pertama,  yaitu  tahap
perencanaan sistem. Daur atau siklus hidup dari pengembangan sistem merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah–
langkah  di  dalam  tahapan  tersebut  dalam  proses  pengembangannya.  Jogiyanto, 2005
Gambar 2.2
Siklus Hidup Pengembangan Sistem Sumber : Jogiyanto, 2005
2.7.1 Kebijakan dan Perencanaan Sistem
Kebijakan  untuk  mengembangkan  sistem  informasi  dilakukan  oleh manajemen  puncak  karena  manajemen  menginginkan  untuk  meraih  kesempatan-
kesempatan  yang  ada  yang  tidak dapat diraih  oleh  sistem  yang  lama  atau  sistem yang  lama  mempunyai  banyak  kelemahan-kelemahan  yang  perlu  diperbaiki.
Jogiyanto, 2005 Setelah  manajemen  puncak  menetapkan  kebijakan  untuk  mengembangkan
sistem  informasi,  sebelum  sistem  ini  sendiri  dikembangkan,  maka  perlu direncanakan  terlebih  dahulu  dengan  cermat.  Perencanaan  sistem  systems
planning ini  menyangkut  estimasi  dari  kebutuhan-kebutuhan  fisik,  tenaga  kerja
dan  dana  yang  dibutuhkan  untuk  mendukung  operasinya  setelah  diterapkan. Jogiyanto, 2005
2.7.2 Analisis Sistem
Analisis  sistem  systems  analysis  dapat  didefinisikan  sebagai  penguraian dari  suatu  sistem  informasi  yang  utuh  ke  dalam  bagian-bagian  komponennya
dengan  maksud  untuk  mengidentifikasikan  dan  mengevaluasi  permasalahan- permasalahan,  kesempatan-kesempatan,  hambatan-hambatan  yang  terjadi  dan
kebutuhan-kebutuhan  yang  diharapkan  sehingga  dapat  diusulkan  perbaikan- perbaikannya. Jogiyanto, 2005
Tahap  analisis  sistem  dilakukan setelah  tahap perencanaan sistem  systems planning
dan  sebelum  tahap  desain  sistem  systems  design.  Tahap  analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap
ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Jogiyanto, 2005
2.7.3 Desain Sistem
Desain sistem systems design dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu desain sistem secara umum general systems design dan desain sistem terinci detailed
systems design . Desain sistem secara umum general sistems design disebut juga
dengan desain konseptual conceptual design atau desain logikal logical design atau  desain  secara  makro  macro  design.  Desain  sistem  terinci  disebut  juga
dengan desain sistem fisik physical systems design atau desain internal internal design
. Jogiyanto, 2005 Tujuan dari desain secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara
umum  kepada  user  tentang  sistem  yang  baru.  Desain  secara  umum mengidentifikasikan  komponen-komponen  sistem  informasi  yang  akan  didesain
secara  rinci.  Desain  terinci  dimaksudkan  untuk  pemrogram  komputer  dan  ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem. Jogiyanto, 2005
2.7.4 Seleksi Sistem
Menyeleksi atau memilih teknologi untuk sistem informasi merupakan tugas yang  tidak  mudah.  Tahap  seleksi  sistem  systems  selection  merupakan  tahap
untuk  memilih  perangkat  keras  dan  perangkat  lunak  untuk  sistem  informasi. Jogiyanto, 2005
2.7.5 Implementasi Sistem
Tahap  implementasi  sistem  systems  implementation  merupakan  tahap meletakkan  sistem  supaya  siap  untuk  dioperasikan.  Tahap  ini  termasuk  juga
kegiatan  menulis  kode  program  jika  tidak  digunakan  paket  perangkat  lunak aplikasi dan pengetesan program. Jogiyanto, 2005
Testing terhadap program dapat dilakukan dengan 2 metode, yaitu white box
dan black box. Metode white box melakukan testing dengan melihat source code program dan dilakukan programmer dengan cara menjalankan debugging. Metode
black box dilakukan tanpa melihat source code program dan dijalankan oleh tester
maupun  user  untuk  mengamati  apakah  program  tersebut  telah  menerima  input, memproses, dan menghasilkan output dengan benar. Jogiyanto, 2004
2.7.6 Perawatan Sistem
Perawatan  sistem  system  maintenance  adalah  pemeliharaan  sistem informasi,  baik  dari  segi  hardware  maupun  software.  System  maintenance
diperlukan  agar  sistem  informasi  dapat  beroperasi  dengan  normal  untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan. Jogiyanto, 2004
2.8 Basis Data Database
2.8.1 Pengertian Basis Data
Basis  data  database  merupakan  kumpulan  dari  data  yang  saling berhubungan  satu  dengan  lainnya,  tersimpan  di  perangkat  keras  komputer  dan
digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya Jogiyanto, 2005. Sampai  dengan  membentuk  suatu database, data mempunyai  jenjang  yang
dapat digambarkan sebagai berikut: Jogiyanto, 2005
Gambar 2.3 Jenjang dari data
Sumber: Jogiyanto, 1999
Keterangan Gambar 2.3:
a. Characters
merupakan  bagian  data  yang  terkecil,  dapat  berupa  karakter numerik, huruf ataupun  karakter-karakter  khusus special characters  yang
membentuk suatu item data atau field. b.
Field menggambarkan  suatu  atribut  dari  record  yang  menunjukkan  suatu
item dari  data,  seperti  misalnya  nama,  alamat  dan  lain  sebagainya.
Kumpulan dari field membentuk suatu record. Database
adalah  sekumpulan  data  store  bisa  dalam  jumlah  yang  sangat besar  yang  tersimpan  dalam  magnetic  disk,  optical  disk,  magnetic  drum  atau
media penyimpanan sekunder lainnya. Ladjamudin, 2005
2.8.2 Database Management System DBMS
DBMS  merupakan  koleksi  terpadu  dari  database  dan  program-program komputer  utilitas  yang  digunakan  untuk  mengakses  dan  memelihara  database.
Program-program  tersebut  menyediakan  berbagai  fasilitas  operasi  untuk
memasukkan, melacak dan memodifikasi data ke dalam database, mendefinisikan data  baru,  serta  mengolah  data  menjadi  informasi  yang  dibutuhkan
DBMS=Database + Program Utilitas . Ladjamudin, 2005
Inti  dari  DBMS  adalah  database  engine.  Database  engine  merespon command-command
khusus  untuk  membuat  database  dan  membuat,  membaca, meng-update serta menghapus record di dalam database.
Semua operasi  input dan  output  yang berhubungan  dengan  database  harus menggunakan  DBMS.  Bila  pemakai  akan  mengakses  database,  DBMS
menyediakan penghubung interface antara pemakai dengan database Jogiyanto, 1999.
Hubungan pemakai dengan database dapat dilakukan dengan dua cara: a.
Secara interaktif menggunakan bahasa pertanyaan query language. b.
Dengan menggunakan program aplikasi.
2.8.3 Structured Query Language SQL
SQL  dibaca  es-que-el  atau  “sequel”  singkatan  dari  Structured  Query Language
.  SQL  adalah  bahasa  yang  digunakan  untuk  berkomunikasi  dengan database
.  Menurut  American  National  Standards  Institute  ANSI,  bahasa  ini merupakan  standar  untuk  Relational  Database  Management  System  RDBMS
Sidik, 2005. Beberapa software RDBMS dan dapat menggunakan SQL, seperti: Oracle,
Sybase,  Microsoft  SQL  Server,  Microsoft  Access,  Ingres,  MySQL ,  dsb.  Setiap
software database mempunyai bahasa perintah sintaks yang berbeda, namun pada
prinsipnya  mempunyai  arti  dan  fungsi  yang  sama.  Perintah-perintah  tsb  antara
lain:  Select,  Insert,  Update,  Delete,  Create,  dan  Drop,  yang  dapat digunakan  untuk  mengerjakan  hampir  semua  kebutuhan  untuk  memanipulasi
sebuah database.
2.9 Alat Bantu Perancangan Sistem yang Digunakan 2.9.1
Flowchart
Bagan alir flowchart adalah bagan chart yang menunjukkan alir flow di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama
untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Jogiyanto, 2005 Ada lima macam bagan alir, di antaranya:
a. Bagan Alir Sistem system flowchart merupakan bagan yang menunjukkan
arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. b.
Bagan Alir Dokumen document flowchart disebut juga bagan alir formulir form flowchart
merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.
c. Bagan  Alir  Skematik  schematic  flowchart  merupakan  bagan  alir  yang
menggambarkan  prosedur  di  dalam  sistem  dengan  menggunakan  simbol- simbol  bagan  alir  sistem  dan  gambar-gambar  komputer  serta  peralatan
lainnya yang digunakan oleh sistem. d.
Bagan  Alir  Program  program  flowchart  merupakan  bagan  yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program.
e. Bagan  Alir  Proses  process  flowchart  merupakan  bagan  alir  yang  banyak
digunakan  di  teknik  industri  untuk  menggambarkan  proses  dalam  suatu prosedur.
2.9.2 Data Flow Diagram DFD
DFD Data Flow Diagram sering digunakan untuk menggambarkan  suatu sistem  yang  telah  ada  atau  sistem  baru  yang  akan  dikembangkan  secara  logika
tanpa  mempertimbangkan  lingkungan  fisik  dimana  data  tersebut  mengalir misalnya lewat telepon, surat dan sebagainya atau lingkungan fisik dimana data
tersebut  akan disimpan misalnya  file  kartu,  microfiche, hard disk,  tape, diskette dan  lain  sebagainya.  DFD  merupakan  alat  yang  digunakan  pada  metodologi
pengembangan  sistem  yang  terstruktur  structured  analysis  and  design. Jogiyanto, 2005
DFD  merupakan  model  dari  sistem  untuk  menggambarkan  pembagian sistem  ke  modul  yang  lebih  kecil.  Salah  satu  keuntungan  menggunakan  DFD
adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan. Ladjamudin, 2005
Diagram  konteks  adalah  diagram  yang  terdiri  dari  suatu  proses  dan menggambarkan  ruang  lingkup  suatu  sistem.  Diagram  konteks  merupakan  level
tertinggi  DFD  yang  menggambarkan  seluruh  input  ke  sistem  atau  output  dari sistem.  Ia  akan  memberi  gambaran  tentang  keseluruhan  sistem.  Sistem  dibatasi
oleh  boundary  dapat digambarkan  dengan  garis  putus.  Dalam  diagram  konteks hanya  ada  satu  proses.  Tidak  ada  store  dalam  diagram  konteks.  Ladjamudin,
2005
Diagram  zero  adalah  diagram  yang  menggambarkan  proses  dari  data  flow diagram.  Diagram  zero  memberikan  pandangan  secara  menyeluruh  mengenai
sistem yang ditangani, menunjukkan tentang fungsi-fungsi utama atau proses yang ada, aliran data dan eksternal entitiy. Pada level ini sudah dimungkinkan adanya
digambarkannya  data  store  yang  digunakan.  Untuk  proses  yang  tidak  rinci  lagi pada  level  selanjutnya,  simbol  ’’  atau  ’P’  functional  primitive  dapat
ditambahkan  pada  akhir  nomor  proses.  Keseimbangan  input  dan  output balancing  antara  diagram  zero  dengan  diagram  konteks  harus  terpelihara.
Ladjamudin, 2005 Diagram rinci adalah diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam
diagram zero atau diagram level di atasnya. Ladjamudin, 2005
Tabel 2.1 Penomoran Level pada DFD
Nama Level Nama Diagram
Nomor Proses Diagram
Konteks 1
Diagram  0 Zero
1.0,  2.0,  3.0, …..
2 Diagram 1.0
1.1,  1.2,  1.3, …..
2 Diagram 2.0
2.1,  2.2,  2.3, …..
2 Diagram 3.0
3.1,  3.2,  3.3, …..
3 Diagram 1.1
1.1.1,  1.1.2, 1.1.3, …..
3 Diagram 1.2
1.2.1,  1.2.2,
1.2.3, ….. 3
Diagram 1.3 1.3.1, 1.3.2,
1.3.3, ….. dst
Sumber: Ladjamudin, 2005
Elemen dasar dari DFD dapat terdiri dari sebagai berikut: Ladjamudin, 2005 1.
Kesatuan luar External Entity Sesuatu  yang  berada  di  luar  sistem,  tetapi  ia  memberikan  data  ke  dalam
sistem  atau  memberikan  data  dari  sistem,  disimbolkan dengan  suatu  kotak notasi.  External  entity  tidak  termasuk  bagian  dari  sistem.  Bila  sistem
informasi dirancang untuk satu bagian departemen maka bagian lain yang masih terkait menjadi external entity.
2. Arus data Data Flow
Arus  data  merupakan  tempat  mengalirnya  informasi  dan  digambarkan dengan  garis  yang  menghubungkan  komponen  dari  sistem.  Arus  data
ditunjukkan  dengan  arah  panah  dan  garis  diberi  nama  atas  arus  data  yang mengalir.  Arus  data  ini  mengalir  di  antara  proses,  data  store  dan
menunjukkan  arus  data  dari  data  yang  berupa  masukan  untuk  sistem  atau hasil proses sistem.
3. Proses Process
Proses merupakan apa yang dikerjakan oleh sistem. Proses dapat mengolah data  atau  aliran  data  masuk  menjadi  aliran  data  keluar.  Proses  berfungsi
mentransformasikan  satu  atau  beberapa  data  masukan  menjadi  satu  atau
beberapa  data  keluaran  sesuai  dengan  spesifikasi  yang  diinginkan.  Setiap proses  memiliki  satu  atau  beberapa  masukan  serta  menghasilkan  satu  atau
beberapa data keluaran. 4.
Simpanan data Data Store Simpanan data merupakan tempat penyimpanan data pengikat data yang ada
dalam  sistem.  Data  store  dapat  disimbolkan  dengan  sepasang  dua  garis sejajar atau dua garis dengan salah satu sisi samping terbuka. Proses dapat
mengambil data dari atau memberikan data ke database. Gambar simbol-simbol elemen DFD dapat dilihat pada halaman Daftar Simbol.
2.9.3 Perancangan Basis Data Database
2.9.3.1 Entity Relational Diagram ERD
Diagram  hubungan  entitas  atau  yang  lebih  dikenal  dengan  sebutan  E-R diagram  ERD,  adalah  notasi  grafik  dari  sebuah  model  data  atau sebuah  model
jaringan  yang  menjelaskan  tentang  data  yang  tersimpan  storage  data  dalam sistem  secara  abstrak.  Diagram  hubungan  entitas  tidak  menyatakan  bagaimana
memanfaatkan  data,  membuat  data,  mengubah  data  dan  menghapus  data. Ladjamudin, 2005
2.9.3.2 Elemen–Elemen Diagram Hubungan Entitas
Elemen-elemen diagram hubungan entitas terdiri dari: Ladjamudin, 2005
a. Entity
Pada  E-R  diagram,  entity  digambarkan  dengan  sebuah  bentuk  persegi panjang.  Entity  adalah  sesuatu  apa  saja  yang  ada  di  dalam  sistem,  nyata
maupun abstrak dimana data tersimpan atau dimana terdapat data. Entitas
diberi  nama  dengan  kata  benda  dan  dapat  dikelompokkan  dalam  empat jenis  nama,  yaitu  orang,  benda,  lokasi,  kejadian  terdapat unsur  waktu  di
dalamnya.
b. Relationship
Pada E-R diagram, relationship dapat digambarkan dengan sebuah bentuk belah  ketupat.  Relationship  adalah  hubungan  alamiah  yang  terjadi  antara
entitas.  Pada  umumnya  penghubung  Relationship  diberi  nama  dengan kata dasar, sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya
bisa  dengan  kalimat  aktif  atau  kalimat  pasif.  Penggambaran  hubungan yang terjadi adalah sebuah bentuk belah ketupat dihubungkan dengan dua
bentuk empat persegi panjang.
c. Derajat relasi Relationship Degree