e. Masukan input sistem, adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem
dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat berupa hal- hal berwujud tampak secara fisik maupun yang tidak tampak. Contoh
masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedang-kan contoh yang tidak berwujud adalah informasi misalnya permintaan jasa dari pelanggan.
f. Pengolah sistem process, suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian
pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran.
g. Keluaran output sistem, merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem
informasi keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan dan sebagainya.
h. Sasaran objectives atau tujuan goal, suatu sistem pasti mempunyai tujuan
goal atau sasaran objectives. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukkan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan
sistem.suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
2.1.2 Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, di antaranya adalah sebagai berikut: Jogiyanto 2002
a. Sistem abstrak dan sistem phisik. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa
pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara phisik. Sedangkan sistem phisik
merupakan sistem yang ada secara fisik. b.
Sistem alamiah dan sistem buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Sedangkan sistem
buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia, sistem ini melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human
machine system .
c. Sistem tertentu dan sistem tak tentu. Sistem tertentu beroperasi dengan
tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung
unsur probabilitas. d.
Sistem tertutup dan sistem terbuka. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah
sistem yang berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya.
2.1.3 Pengendalian Sistem
Karena suatu sistem tidak ada yang benar-benar tertutup, supaya sistem dapat terus melangsungkan hidupnya, maka sistem harus mempunyai daya
membela diri atau sistem harus mempunyai sistem pengendalian. Pengendalian dari suatu sistem dapat berupa: Jogiyanto, 2002
a. Sistem pengendalian umpan balik feedback control sistem, merupakan
proses mengukur keluaran dari sistem yang dibandingkan dengan suatu standar tertentu. Bilamana terjadi perbedaan-perbedaan atau penyimpangan-
penyimpangan akan dikoreksi untuk meperbaiki masukan sistem selanjutnya.
b. Sistem pengendalian umpan maju feed forward control sistem, sistem ini
disebut juga dengan istilah positive feedback umpan balik positif. Positive feedback
mencoba mendorong proses dari sistem supaya menghasilkan hasil
balik yang positif. Sistem pengendalian umpan maju ini merupakan perkembangan dari sistem pengendalian umpan balik.
c. Sistem pengendalian pencegahan preventive control system, sistem ini
mencoba untuk mengendalikan sistem dimuka sebelum proses dimulai dengan mencegah hal-hal yang merugikan untuk masuk ke dalam sistem.
2.2 Konsep Dasar Informasi