Sejarah Berdirinya Gereja Katolik Santo Diego Martoba

BAB II IDENTIFIKASI GEREJA KATOLIk

2.1 Sejarah Berdirinya Gereja Katolik Santo Diego Martoba

Pada tahun 1952 penduduk km 9 dan 10 yang sebahagian besar berasal dari toba samosir dan janjiraja yang beragama Kristen dan Katolik memulai ibadah pada setiap minggu dibawah pimpinan seorang Pastor yang bergelar Oppu Bornok Simbolon. Pada awalnya umat yang ada hanya berjumlah delapan keluarga. Dalam tahun itu juga umat Katolik bertambah banyak menjadi delapan belas kepala keluarga dan melaksanakan ibadah di salah satu rumah umat yang semuanya bersuku batak toba, dimana yang menjadi perintis adalah Bapak A.P Sinaga dan Bapak Simanungkalit. Pertengahan tahun 1952, kesepakatan umat pada waktu itu bertekat akan mendirikan gereja, namun lokasi untuk membangun gereja belum ada, hingga pada awal tahun 1953 Pastor yang bergelar Oppu Bornok Simbolon mendirikan gereja di atas tanah yang berukuran 7 x 9 meter permanen dari tanah yang dihibahkan oleh Bapak M. Tamba. Gereja inilah yang kemudian cikal bakal gereja Katolik Tahun 1953 sampai tahun 1967 umat Katolik berjumlah 120 kepala keluarga yang terdiri dari suku batak toba dan batak karo, dan dengan menggunakan bahasa batak toba sebagai tata ibadah. Tahun 1973 Gereja Katolik Martoba mengadakan penerimaan sakramen krisma untuk yang pertama kali oleh Uskup Mgr.A.H.Van Jan Hurk dan pada saat Universitas Sumatera Utara itulah Gereja Katolik Martoba memilih nama pelindungnya yaitu ” Santo Diego ” atas saran dari Pastor yang bergelar Oppu Bornok Simbolon. Tahun 1969 sampai tahun 2002, karena umatnya berkembang sangat pesat, renovasi-renovasi gerjapun selalu dilakukan. Awal tahun 1998, tepatnya tanggal 22 februari, Gereja Katolik Santo Diego Martoba direnovasi dengan peletakan batu pertama oleh yang mulia Bapak Uskup agung medan Mgr. A.G.P Datubara OFM.Cap dengan ukuran 11x25 meter dan diprakarsai oleh Pastor Petrus Suu.O.Carm selaku Pastor paroki dan selesai akhir tahun 1999 tanpa memiliki halaman parkir. Awal tahun 2002 Gereja Katolik Santo Diego Martoba membeli tanah yang ada tepat di depan gereja dan diprakarsai oleh Pastor paroki yaitu Pastor Adrianus Pristiono. O. Carm. Tahun 2002 hingga tahun 2008 umat di gereja semakin bertambah jumlahnya yaitu berjumlah 360 kepala keluarga atau 2400 jiwa. Dengan Pastor paroki, Pastor Tri Beno Karolus O. Carm 7 .

2.2 Lokasi Gereja Katolik Santo Diego Martoba