2. Intrepetasi Tema ELABORASI TEMA

 Utopian, diakibatkan oleh tendensi yang pada saat itu merupakan keputusasaa akibat perang. Banyak bangunan yang tidak dapat diwujudkan sehingga para arsitek membangun dalam alam khayalnya.  Monumental, menempatkan bagian utama dari komposisi arsaitektural yang terdiri dari sebuah masa yang sentral, dominan, dan menjulang. Para ekspresionis sadar sepenuhnya terhadap dunia nyata, tetapi menolak ide klasik yang menganggap seni sebagai imitasi dari alam, mereka menggali kedalam alam pikiran, spirit dan imajinasi. Ekspresionis, melukiskan perasaan yang paling dalam, emosi, sedih, marah dan sebagainya. Ekspresi merupakan cabang dari Analogi Linguistik yang pada dasarnya adalah satu cara untuk menjelaskan bagaimana ungkapan-ungkapan dapat dicapai dengan membatasi komponen-komponen pada elemen-elemen yang bermanfaat, yang kemudian dapat diperhalus atau diperindah sesuai dengan kepantasan tuntutan. Arsitek-arsitek yang menganut aliran ekspresionis diantaranya adalah Bruno Taut, Eric Mendelsohn, Walter Gropius, Mies Van der Rohe, Hans Poelzig dan lain-lain. Contoh bangunan ekspresionis adalah Erich Mendelsohn’s Einstein Tower, The Amsterdam School dan lain-lain.

III. 2. Intrepetasi Tema

Seni sangat berkaitan dengan mengekspresikan perasaan manusia, yaitu di dalam seni kita dapat menuangkan perasaan, ide, gagasan dalam suatu bentuk elemen atau gerakan dan lain-lain. Para ekspresionis sadar sepenuhnya terhadap dunia nyata, tetapi menolak ide klasik yang menganggap seni sebagai imitasi dari alam, mereka menggali kedalam alam pikiran, spirit dan imajinasi. Ekspresionis, melukiskan perasaan yang paling dalam, emosi, sedih, marah dan sebagiannya. Art and Design College merupakan salah satu wadah sekolah setara perguruan tinggi yang bertaraf internasional dan memiliki berbagai aktifitas didalamnya, dan aktifitas utama yang dilakukan adalah belajar mengajar, yang tentunya dilakoni oleh staf pengajar dan mahasiswa. Salah satu cara untuk dapat menarik calon mahasiswa agar bersekolah di Sekolah Tinggi ini adalah dengan menciptakan sebuah icon yang dapat mengekspresikan nilai seni dan desain tersendiri kedalam bangunan. Art and Design College tetap merupakan sebuah bangunan yang mengangkat fungsi dan kenyamanan ruang sebagai salah satu pintu utama, selain nilai estetika didalamnya. Dengan fungsi sebagai fasilitas pendidikan, pergerakan manusia didalam bangunan dan program antar ruang tetap menjadi satu hal utama agar dapat menciptakan suasana belajar mengajar yang nyaman dan tenang, sehingga fungsi dan letak tiap ruang menjadi fokus dalam perancangan Art and Design College. Universitas Sumatera Utara Gambar 20 Guggheinhem Museum Bilbao Konsep dasar yang ingin diterapkan pada perancangan Medan Art and Design College ini adalah bagaimana menerapkan ekspresi aktifitas seni yang dinamis, ceria, dan memiliki alur kedalam bentuk dan karakter bangunan yang dirancang. Sehingga bentuk yang tercipta memiliki karakter yang ceria dan penuh semangat yang dapat dirasakan oleh masyarakat ketika melihatnya. Perancangan Art and Design College ditekankan pada keunikan dan ciri khas yang terdapat pada facade bangunan, karena faktor estetika menjadikan bangunan ini sebuah icon dari sekolah tinggi seni dan desain yang ada di kota Medan. Kemudian diwujudkan dalam penggunaan ruang- ruang yang ada serta mengolah sirkulasi yang efektif dan efisien sehingga secara umum bangunan Art and Design College berhasil secara fungsi.

III. 3. Studi Banding Tema Sejenis • Gugghenheim Museum Bilbao