Tugas Utama Kepala Bagian Teknik dan Pengolahan Tanaman Semusim

1. Grup unit usaha-I Distrik Rayon Utara, Kebun Sei Musam, Kebun Sei Serdang, Kebun Air Tenang, Kebun Batang Serangan, Kebun Sawit Hulu Utara, Kebun Sawti Hulu Selatan, Kebun Sawit Seberang, Kebun Babalan, PKS Padang Tualang, 2. Grup unit usaha-II Distrik Rayon Selatan, Kebun Melati, Kebun Tg Garbus- Pagar Marbau, Kebun Limau Mungkur, Kebun Patumbak, Kebun Bandar Klipa, 3. Grup unit usaha-III SBU Tebu, Kebun Kwala Bingei, Kebun Kwala Madu, Kebun Tanjung Jati, Kebun Tandem Hilir, Kebun Sei Semayang, PG. Kwala Madu, PG Sei Semayang, Kebun Tandem, Kebun Sampali, Kebun Bulu Cina, Kebun Klumpang, 4. Grup unit usaha-IV SBU Tembakau, Kebun ARSO, Unit Bengkel Pusat, Balai Penelitian Tembakau Deli, Risbang Tebu, Unit Pendidikan dan Pelatihan, 5. Grup unit usaha-V Distrik Rumah Sakit, RS GL. Tobing, Klinik Tembakau Deli, RS. Bangkatan, RS. Tg. Selamat, E. Kinerja Usaha Terkini PT. Perkebunan Nusantara II Persero mengusahakan komoditi kelapa sawit, karet, tebu dan tembakau dengan areal konsesi seluas 153.872 hektar. Budidaya kelapa sawit diusahakan pada areal seluas 112.625,11 hektar, tebu 7,796 hektar dan tembakau seluas 7.963,77 hektar. Selain penanaman komoditi pada areal sendiri + inti, PTPN. II Persero juga mengelola areal plasma milik petani seluas 9.158,56 hektar untuk tanaman kelapa sawit seluas 8.996,56 hektar dan tanaman tebu 162 hektar. Komoditi kelapa sawit akan diolah menjadi minyak makan. Berikut ini adalah kapasitas produksi PTP Nusantara II Persero Medan per tahunnya yaitu : Komoditi Kelapa Sawit CPO 406.291.780 kg Inti Sawit 17.465.502 kg RBD Olein 72.750 ton Crude Stearin 20.370 ton Fatty Acids 2.910 ton PKO 34.100 ton PKM 42.219 ton Komoditi Tembakau 21.041 ton Tabel 2.2 Kapasitas Produksi PT. Perkebunan Nusantara II Persero

F. Rencana Kerja

Rencana kerja merupakan prospek kedepan perusahaan dengan suatu perencanaan yang telah disusun secara akurat. Berikut ini adalah rencana kegiatan PTP. Nusantara II Persero, yaitu: 1. Strategi Bisnis Strategi kepemimpinan biaya overall cost leadership , dengan memberikan perhatian pada aspek skala usaha ekonomi, biaya input, teknologi produksi, pemanfaatan diferensiasi pada produk industri hilir teh.