Pengawasan Intern Gaji dan Upah

kepada karyawan. Setelah data tersebut diperbaiki dan telah benar langsung diparaf oleh Asisten Urusan kemudian setelah diparaf, dikoreksi oleh Kepala Pusat dan telah benar maka akan diparaf oleh Kepala Urusan dan diajukan kepada kepala bagian setelah diperiksa dikoreksi dan ternyata benar jumlahnya, maka kepala bagian akan memparaf daftar gaji tersebut lalu diserahkan kepada dewan direksi untuk disetujui dan diparaf, setelah itu diserahkan ke bagian keuangan untuk dilaporkan ke bank untuk ditransfer ke masing-masing rekening karyawan atau diserahkan langsung kepada karyawan tersebut. Menurut Mulyadi 2001 pengawasan intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris manajemen dan personel lainnya yang didesain untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan. Menurut Harahap 2001 pengawasan intern mencakup struktur organisasi dan seluruh metode dan prosedur yang terkoordinasi yang ditetapkan oleh perusahaan untuk mengamankan harta, mengecek ketelitian dan kepercayaan terhadap data akuntansi, mendorong kegiatan agar efisien dan mengajak untuk mentaati kebijakan perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa pengawasan intern merupakan suatu proses yang dilaksanakan dengan penuh ketelitian guna menghindari adanya kesalahan dalam pencatatan, serta diperoleh suatu efisiensi tentang proses penggajian dan pengupahan.

F. Tujuan Pengawasan Intern Gaji dan Upah

Dari uraian pengertian pengawasan intern, dapat disimpulkan bahwa pengawasan intern itu merupakan suatu sistem yang mempunyai tujuan. Tujuan dari pengawasan intern tesebut adalah : 1. melindungi kekayaan perusahaan, 2. menjamin ketelitian dan reabilitas data akuntansi, 3. menjamin tercapainya efisiensi kerja, 4. menjamin dipatuhinya kebijaksanaan dan peraturan yang telah digariskan. Menurut Nugroho Widjajanto 2001 tujuan pengawasan intern adalah: 1. mengamankan aktiva perusahaan, 2. mengecek kecermatan dan ketelitian data akuntansi, 3. mendorong agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh segenap jajaran organisasi. Menurut Mulyadi 2002 tujuan pengawasan intern terdiri dari 3 golongan, yaitu: 1. keandalan informasi keuangan, 2. kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, 3. efektifitas dan efisiensi operasi. Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa tujuan dilakukannya pengawasan intern adalah: 1. menjamin keamanan harta perusahaan, dengan mengawasi kelebihan pembayaran gaji dan upah karyawan, 2. menciptakan catatan gaji dan upah yang sangat efektif.

G. Penerapan Sistem Pengawasan Intern

Pada dasarnya suatu sistem pengawasan intern yang baik tidak hanya terbatas pada masalah yang berhubungan langsung dengan bagian akuntansi dan keuangan. Sistem pengawasan intern meliputi pengawasan anggaran, analisis statistik, suatu staf pemeriksaan intern, penyelidikan waktu. Sistem pengawasan intern dibagi menjadi dua kelompok, yaitu : 1. Pengawasan manajerial Meliputi struktur organisasi dan semua metode, ukuran dan prosedur terutama yang menyangkut efisiensi operasi dan dipatuhinya kebijaksanaan manajemen perusahaan dan biasanya tidak berhubungan langsung dengan masalah keuangan melainkan berhubungan dengan proses pengambilan keputusan yang mengarah dikeluarkannya otorisasi pimpinan terhadap transaksi-transaksi, 2. Pengawasan akuntansi Meliputi struktur organisasi dan semua prosedur dan catatan yang berhubungan langsung dengan pengamanan harta dan dapat dipercayainya catatan keuangan, dan karenanya hendaknya disusun sedemikian rupa sehingga memberikan jaminan yang memadai bahwa : a. Transaksi-transaksi dilaksanakan sesuai dengan otorisasi pimpinan baik otorisasi yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus, b. Transaksi dicatat seperlunya, sehingga memungkinkan penyusunan laporan keuangan sesuai dengan kriteria yang berlaku. Sistem pengawasan intern gaji dan upah yang dilakukan PT. Perkebunan Nusantara II Persero Medan sudah sesuai dengan teori yang Peneliti sajikan dan sistem pengawasan intern aktiva tetap yang dilakukan perusahaan sudah efektif. Untuk menunjukkan efektif pengawasan intern gaji dan upah dinilai dengan menggunakan daftar pertanyaan sebanyak 16 pertanyaan, jawaban untuk setiap item berikhtisar dari 1 sampai 5, dengan penilaian Sangat Tidak Setuju STS sampai dengan Sangat Setuju SS. Berdasarkan tabulasi TS – SS bernilai 67, oleh karena itu penerapan sistem pengawasan intern gaji dan upah menurut kategorinya adalah efektif. Keterangan : STS = Sangat Tidak Setuju = 1 TS = Tidak Setuju = 2 R = Ragu-ragu = 3 S = Setuju = 4 SS = Sangat Setuju = 5 Hasil Pertihungan Jawaban : X Y Z 2 1 2 3 2 6 4 6 24 5 7 35 Total Nilai Score 67