vo = 0; v = vo + a t
Jarak tempuh mobil juga dapat ditentukan oleh persamaan berikut s = vot + 12 a t.2 1.2
Untuk menentukan perubahan jarak tempuh tersebut, script sebelumnya mesti ditambah satu baris lagi
1 a = 2; 2 t = 1:5;
3 vo = 0; 4 s = vo t + 12 a t.2
Ada hal penting yang perlu diperhatikan pada baris ke-4 di atas, yaitu penempatan tanda titikpada t.ˆ2. Maksud dari tanda titik adalah setiap angka yang
tersimpan pada variabel t harus dikuadratkan. Jika anda lupa menempatkan tanda titik, sehingga tertulis tˆ2, maka script tersebut tidak akan bekerja.
2.4.3. Mengenal Cara Membuat Grafik
Seringkali suatu informasi lebih mudah dianalisis setelah informasi tersebut ditampilkan dalam bentuk grafik. Pada contoh mobil balap tadi, kita bisa menggambar
data perubahan kecepatan mobil terhadap waktu dengan menambahkan satu baris lagi seperti ditunjukkan oleh script dibawah ini
1 a = 2; 2 t = 1:5;
3 vo = 0; 4 v = vo + a t
5 plott,v,‟o‟ Jika script tersebut di-
run
, akan muncul gambar 2.7. Untuk melengkapi keterangan gambar, beberapa baris perlu ditambahkan
1 a = 2; 2 t = 1:5;
3 vo = 0; 4 v = vo + a t;
i 5 plott,v,‟o‟;
6 xlabel‟Waktu dt‟; 7 ylabel‟Kecepatan mdt‟
8 title‟Data Kecepatan vs Waktu‟
Gambar 2.7 Data Perubahan Kecepatan terhadap Waktu
Gambar 2.8 Data Perubahan Kecepatan terhadap Waktu
2.4.4 Baris-Baris Pembuka
Ketika anda membuat script di komputer, anda mesti menyadari bahwa script yang sedang anda buat akan memodifikasi isi memory komputer. Oleh karena itu saya
menyarankan agar sebelum kalkulasi anda bekerja, maka anda harus pastikan bahwa memory komputer dalam keadaan bersih. Cara membersihkannya, di dalam matlab,
adalah dengan menuliskan perintah
clear
. Alasan yang sama diperlukan untuk membersihkan gambar dari layar monitor. Untuk maksud ini, cukup dengan
menuliskan perintah
close
. Sedangkan untuk membersihkan teks atau tulisan di layar monitor, tambahkan saja perintah
clc
. Saya biasa meletakkan ketiga perintah tersebut pada baris-baris awal sebagai pembukaan bagi suatu script matlab. Inilah contohnya,
1 clear 2 close
3 clc 4
5 a = 2; 6 t = 1:5;
7 vo = 0; 8 v = vo + a t;
9 plott,v,‟o‟; 10 xlabel‟Waktu dt‟;
11 ylabel‟Kecepatan mdt‟ 12 title‟Data Kecepatan vs Waktu‟
2.4.5 Membuat 2 Grafik dalam Satu Gambar
Misalnya, sebuah gelombang dinyatakan oleh persamaan y = A sin 2
πft + θ dimana A = amplitudo; f = frekuensi; t = waktu;
θ = sudut fase gelombang. Jika suatu gelombang beramplitudo 1 memiliki frekuensi tunggal 5 Hz dan sudut fase-nya nol,
maka script untuk membuat grafik gelombang tersebut adalah 1 clc
2 clear 3 close
i 4
5 A = 1; amplitudo 6 f = 5; frekuensi
7 theta = 0; sudut fase gelombang 8 t = 0:0.001:1; t_awal = 0; t_akhir = 1; interval = 0.001
9 y = A sin2pift + theta; persamaan gelombang 10
11 plott,y menggambar grafik persamaan gelombang
Grafik di atas muncul karena ada fungsi
plott,y
yang diletakkan dibaris paling akhir pada script. Modifikasi script perlu dilakukan untuk memberi penjelasan makna dari
sumbu-x dan sumbu-y serta memberikan judul grafik
Gambar 2.9 Grafik Gelombang berfrekuensi 5 Hz 1 clc
2 clear 3 close
4 5 A = 1; amplitudo
6 f = 5; frekuensi 7 theta = 0; sudut fase gelombang
8 t = 0:0.001:1; t_awal = 0; t_akhir = 1; interval = 0.001 9 y = A sin2pift + theta; persamaan gelombang
10 11 plott,y menggambar grafik persamaan gelombang
12 xlabel‟Waktu, t detik‟; melabel sumbu-x 13 ylabel‟Amplitudo‟; melabel sumbu-y
14 title‟Gelombang berfrekuensi 5 Hz‟; judul grafik
Untuk memperbesar font judul grafik, tambahkan kata
fontsize14
pada
title
, contohnya
title‟\fontsize{14} Gelombang berfrekuensi 5 Hz‟; judul grafik
Bila kita perlu menggambar dua buah grafik, contoh script berikut ini bisa digunakan 1 clc
2 clear 3 close
4 5 t = 0:0.001:1; t_awal = 0; t_akhir = 1; interval = 0.001
6 7 A1 = 1; amplitudo gelombang 1
8 f1 = 5; frekuensi gelombang 1 9 theta1 = 0; sudut fase gelombang 1
10 y1 = A1 sin2pif1t + theta1; persamaan gelombang 1 11
12 A2 = 1; amplitudo gelombang 2 13 f2 = 3; frekuensi gelombang 2
14 theta2 = pi4; sudut fase gelombang 2 15 y2 = A2 sin2pif2t + theta2; persamaan gelombang 2
16 17 figure
i Gambar 2.10 Grafik yang Dilengkapi dengan Keterangan Sumbu-x dan Sumbu-y serta
Judul
Gambar 2.11 Grafik yang Dilengkapi dengan Font Judul 14pt
18 19 subplot2,1,1
20 plott,y1 menggambar grafik persamaan gelombang 1 21 xlabel‟Waktu, t detik‟;
22 ylabel‟Amplitudo‟;
23 title‟\fontsize{14} Gelombang berfrekuensi 5 Hz‟; 24
25 subplot2,1,2 26 plott,y2 menggambar grafik persamaan gelombang 2
27 xlabel‟Waktu, t detik‟; 28 ylabel‟Amplitudo‟;
29 title‟\fontsize{14} Gelombang berfrekuensi 3 Hz, fase pi4‟;
Gambar 2.12 Dua Buah Grafik dalam Sebuah Gambar
Sekarang, jika kita ingin melihat tampilan superposisi kedua gelombang di atas, maka script berikut ini bisa digunakan
1 clc 2 clear
3 close 4
5 t = 0:0.001:1; t_awal = 0; t_akhir = 1; interval = 0.001 6
7 A1 = 1; amplitudo gelombang 1 8 f1 = 5; frekuensi gelombang 1
9 theta1 = 0; sudut fase gelombang 1 10 y1 = A1 sin2pif1t + theta1; persamaan gelombang 1
i 11
12 A2 = 1; amplitudo gelombang 2 13 f2 = 3; frekuensi gelombang 2
14 theta2 = pi4; sudut fase gelombang 2 15 y2 = A2 sin2pif2t + theta2; persamaan gelombang 2
16 17 y3 = y1 + y2; superposisi gelombang
18 19 figure
20 21 subplot3,1,1
22 plott,y1 menggambar grafik persamaan gelombang 1 23 xlabel‟Waktu, t detik‟;
24 ylabel‟Amplitudo‟;
25 title‟\fontsize{14} Gelombang berfrekuensi 5 Hz‟;
26 27 subplot3,1,2
28 plott,y2 menggambar grafik persamaan gelombang 2 29 xlabel‟Waktu, t detik‟;
30 ylabel‟Amplitudo‟; 31 title‟\fontsize{14} Gelombang berfrekuensi 3 Hz, fase pi4‟;
32 33 subplot3,1,3
34 plott,y3 menggambar grafik superposisi gelombang 35 xlabel‟Waktu, t detik‟;
36 ylabel‟Amplitudo‟;
37 title‟\fontsize{14} Superposisi gelombang 5 Hz dan 3 Hz‟;
Gambar 2.13 Tiga buah Grafik dalam Sebuah Gambar
2.4.6. Metode