Metode Komputasi dengan Matlab

Gambar 2.13 Tiga buah Grafik dalam Sebuah Gambar

2.4.6. Metode

Finite Difference Suatu persamaan diferensial dapat dinyatakan sebagai berikut: atau juga dapat dituliskan dalam bentuk lain Persamaan tersebut dapat diselesaikan dengan melakukan pendekatan numerik terhadap dan . Caranya adalah pertama, kita memilih angka integer sembarang yaitu dimana dan membagi interval dengan , hasilnya dinamakan Dengan demikian maka titik-titik x yang merupakan sub-interval antara dan dapat dinyatakan sebagai Pencarian solusi persamaan diferensial melalui pendekatan numerik dilakukan dengan memanfaatkan polinomial Taylor untuk mengevaluasi dan pada dan seperti berikut ini i dan Jika kedua persamaan ini dijumlahkan Dari sini dapat ditentukan Dengan cara yang sama dapat dicari sebagai berikut Selanjutnya persamaan 2.30 dan 2.31 disubstitusikan ke persamaan 2.25 maka Sebelum dilanjut, nyatakan bahwa dan serta . Maka persamaan di atas dapat ditulis sebagai berikut dimana sampai N, karena yang ingin kita cari adalah . Sementara, satu hal yang tak boleh dilupakan yaitu dan biasanya selalu sudah diketahui. Pada persamaan 2.24, jelas-jelas sudah diketahui bahwa dan ; keduanya dikenal sebagai syarat batas atau istilah asingnya adalah boundary value. Topik yang sedang bahas ini juga sering disebut sebagai Masalah Syarat Batas atau Boundary Value Problem. Sampai disini, akan mendapatkan sistem persamaan linear yang selanjutnya dapat dinyatakan sebagai bentuk operasi matrik 2.33 dimana A adalah matrik tridiagonal dengan orde N × N [ ] Sedangkan vector w dan b adalah [ ] [ ] Dalam hal ini vektor w dapat dicari dengan mudah, yaitu 2.34 Agar lebih jelas, mari kita lihat contoh berikut; diketahui persamaan diferensial dinyatakan sebagai Dengan metode Finite-Difference, solusi pendekatan dapat diperoleh dengan membagi interval menjadi sub-interval, misalnya kita gunakan , sehingga spasi diperoleh Dari persamaan diferensial tersebut, kita dapat menentukan fungsi p , fungsi q dan fungsi r sebagai berikut: A= i Script matlab telah dibuat untuk menyelesaikan contoh soal ini. Isi script fungsi p yang disimpan dengan nama file p.m : 1 function u = px 2 3 u = -2x; lalu inilah script fungsi q yang disimpan dengan nama file q.m : 1 function u = qx 2 u = 2.x.2; kemudian ini script fungsi r yang disimpan dengan nama file r.m :: 1 function u = rx 2 3 u = sinlogx.x.2; dan terakhir, inilah script utamanya: 1 PROGRAM - Aplikasi Metode Finite Difference FD 2 Hasil FD dibandingkan dengan hasil solusi analitik 3 yang ditampilkan dalam bentuk grafik 4 5 Dibuat oleh : Supriyanto, 10 Desember 2012 6 7 clc;clear;close 8 ============= MENENTUKAN SYARAT BATAS================ 9 a = 1; b = 2; 10 alpha = 1; beta = 2; 11 N = 9; 12 h = b-aN+1; 13 for k = 1:N 14 xk = a + kh; 15 end 16 ============== MEMBUAT MATRIKS A ==================== 17 A = zerosN; 18 for k = 1:N 19 Ak,k = 2 + h2qxk; 20 end 21 22 for k = 2:N 23 Ak-1,k = -1 + h2 pxk-1; 24 Ak,k-1 = -1 - h2 pxk; 25 end 26 ============== MEMBUAT VEKTOR b ====================== 27 b1,1 = -h2rx1 + 1+h2px1alpha; 28 for k = 2:N-1 29 bk,1 = -h2rxk; 30 end 31 bN,1 = -h2rxN + 1-h2pxNbeta; 32 ============== MENGHITUNG w ========================== 33 w = invA b; 34 ============ MEMPLOT HASIL FINITE DIFFERENCE ========= 35 plotx,w,‟b‟ 36 xlabel‟nilai x‟; 37 hold on 38 ========= MEMPLOT HASIL SOLUSI ANALITIK =============== 39 h = 0.1; 40 x = 1:h:2; 41 y = sol_analitikx; 42 plotx,y,‟sr‟; 43 ylabel‟nilai y‟; 44 title‟\fontsize{14} Kesesuaian Antara Solusi FD dan Solusi Analitik‟; i Dalam script di atas, hasil perhitungan metode FD tersimpan pada baris 33 dan di-plot pada baris 35. Disisi lain, solusi analitik dari persamaan diferensial adalah dengan dan Pada script di atas, solusi analitik akan didapat pada baris 41, dimana sol_analitik adalah fungsi eksternal untuk menyimpan persamaan solusi analitik di atas. Tabel berikut ini memperlihatkan hasil perhitungan dengan pendekatan metode FD dan hasil perhitungan dari solusi exact , dilengkapi dengan selisih antara keduanya dengan kesalahan error berada pada orde 10 −5 . Untuk memperkecil orde kesalahan, kita bisa menggunakan polinomial Taylor berorde tinggi. Akan tetapi proses kalkulasi menjadi semakin banyak dan disisi lain penentuan syarat batas lebih kompleks dibandingkan dengan pemanfaatan polinomial Taylor yang sekarang. Suparno, Supriyanto. 2013 Gambar 2.14 Solusi FD dan Solusi Analitik Tabel 2.1 Hasil perhitungan dan . i BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Flowchart