Misalnya : dapat menyusun dapat merencanakan, dapat merigankan, dapat menyusuaikan, dapat meringkaskan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau
rumusan-rumusan yang telah ada. 6.
Evaluasi
Evaluation
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justipikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu
kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Misalnya : dapat menafsirkan sebab-sebab tingginya jumlah konsumsi plastik.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden.
Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan di atas Notoatmodjo, 2007.
2.10.2 Pengetahuan dalam membentuk prilaku
Skinner 1938 dalam buku Notoatmodjo 2007, merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus rangsangan dari
luar. Berdasarkan rumus teori Skinner tersebut maka perilaku manusia dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Perilaku tertutup
covert behavior
Perilaku tertutup terjadi bila respon terhadap stimulus tersebut masih belum dapat diamati orang lain dari luar secara jelas. Respon seseorang masih terbatas
dalam bentuk perhatian, perasaan, persepsi, pengetahuan dan sikap terhadap stimulus yang bersangkutan.
2. Perilaku terbuka
overt behavior
Perilaku terbuka ini terjadi bila respon terhadap stimulus sudah berupa tindakan, atau praktik ini dapat diamati orang lain dari luar atau
observable behavior.
Dari
Universitas Sumatera Utara
penjelasan di atas dapat disebutkan bahwa perilaku itu terbentuk di dalam diri seseorang dan dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu :
a. Faktor eksternal
Yaitu stimulus yang merupakan faktor dari luar diri seseorang. Faktor eksternal atau stimulus adalah faktor lingkungan, baik lingkungan fisik, maupun non-fisik
dalam bentuk sosial, budaya, ekonomi maupun politik. c.
Faktor internal Yaitu respon yang merupakan faktor dari dalam diri seseorang. Faktor internal
yang menentukan seseorang merespon stimulus dari luar dapat berupa perhatian, pengamatan, persepsi, motivasi, fantasi, sugesti dan sebagainya.
Dari penelitian-penelitian yang ada faktor eksternal merupakan faktor yang memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk perilaku manusia karena
dipengaruhi oleh faktor sosial dan budaya dimana seseorang itu berada Notoatmodjo, 2007.
2.10.3 Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan
manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi
adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial Notoatmodjo,
2005. Secara umum sikap dapat dirumuskan sebagai kecenderungan untuk merespon
secara negatif atau positif terhadap orang, objek atau situasi tertentu. Sikap mengandung suatu penelitian emosionalefektif senang, benci, sedih dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
Selain bersifat positif dan negatif, sikap memiliki tingkat kedalaman yang berbeda- beda sangat benci, agak benci, dan sebagainya. Sikap itu tidaklah sama dengan
perilaku dan perilaku tidaklah selalu mencerminkan sikap seseorang. Sebab seringkali terjadi bahwa seseorang dapat berubah dengan memperlihatkan tindakan yang
bertentangan dengan sikapnya. Sikap seseorang dapat berubah dengan diperolehnya tambahan informasi tentang objek ersebut melalui persuasi serta tekanan dari
kelompok sosialnya Sarwono, 1997. Menurut Notoadmodjo 2007 menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai 3
komponen pokok yaitu : a.
Kepercayaan keyakinan b.
Kehidupan emosional c.
Kecenderungan untuk bertindak Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh
total attitude
.
Dalam penentuan sikap yang utuh ini, penegtahuan berfikir, keyakianan dan emosi memegang peranan penting.
Menurut Sarwono 1997 Sikap mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1.
Sikap dibentuk dan diperoleh sepanjang perkembangan seseorang dalam hubungan dengan objek tertentu.
2. Sikap dapat berubah sesuai dengan keadaan dan syarat-syarat tertentu terhadap
suatu kelompok. 3.
Sikap dapat berupa suatu hal tertentu tapi dapat juga berupa kumpulan dari hal- hal tersebut.
4. Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan perasaan.
Fungsi sikap dibagi 4 empat golongan, yaitu : 1.
Sebagai alat menyesuaikan diri
Universitas Sumatera Utara
Sikap adalah sesuatu yang bersifat
communicable
yang artinya sesuatu yang mudah menjalar, sehingga menjadi mudah pula menjadi milik bersama. Sikap
bisa menjadi rantai penghubungan antara orang dengan kelompoknya atau dengan anggota kelompok lain.
2. Sebagai pengatur tingkah laku
Kita tahu bahwa tingkah laku anak kecil atau binatang umumnya merupakan aksi-aksi yang spontan terhadap sekitarnya. Antara perangsang dan reaksi tidak
ada pertimbangan tetapi pada orang dewasa dan sudah lanjut usianya, perangsang itu umumnya tidak diberi reaksi secra spontan akan tetapi terdapat
adanya proses secara sadar untuk menilai perangsang-perangsang itu. Jadi antara perangsang itu sebenarnya bukan hal yang berdiri sendiri tetapi merupakan
seseuatu yang erat hubungannya dengan cita-cita orang, tujuan hidup orang, peraturan-peraturan kesusilaan yang ada, keinginan-keinginan pada orang itu
dan sebagainya. 3.
Sebagai alat pengatur pengalaman-pengalaman Dalam hal ini perlu dikemukakan bahwa manusia didalam menerima
pengalaman-pengalaman dari dunia luar, sikapnya tidak pasif tetapi diterima secara aktif, artinya semua pengalaman yang berasal dari luar itu tidk semuanya
dilayani tetapi memilih mana yang perlu dan yang tidak perlu dilayani. Jadi semua pengalaman ini diberi penilaian lalu dipilih.
4. Sebagai pernyataan kepribadian
Sikap sering mencerminkan pribadi seseorang. Ini disebabkan karena sikap tidak pernah terpisah dari pribadi yang mendukungnya. Oleh karena itu dengan
melihat sikap pada objek tertentu, sedikit banyak orang bisa mengetahui pribadi orang tersebut. Jadi sikap sebagai pernyataan pribadi. Apabila kita akan
Universitas Sumatera Utara
mengubah sikap seseorang kita harus mengetahui keadaan sesungguhnya dari sikap orang tersebut dengan mengetahui sikap itu kita akan mengetahui pula
mungkin tidknya sikap tersebut dapat diubah dan bagaimana cara mengubah sikap-sikap tersebut.
Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap ini terdiri dar berbagai tingkatan Notoadmodjo, 2003, yakni :
a. Menerima
receiving
diartikan orang subyek mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan obyek.
b. Merespon
responding
diartikan memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari
sikap ini karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerakan tugas yang diberikan, terlepas pekerjaan itu benar atau salah, adalah
bahwa orang meneirma ide tersebut. c.
Menghargai
valuing
diartikan mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat ini.
d. Bertanggung jawab
resposible
diartikan bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko adalah merupakan sikap yang paling
tinggi dalam tingkatan sikap.
Universitas Sumatera Utara
2.11. Kerangka Konsep