BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pencemaran Lingkungan
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan mahluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan kehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Lingkungan merupakan sumber yang penting dalam menjamin kelangsungan
dan kelestarian hidup manusia dan mahluk hidup lainnya. Semakin hari dari waktu ke waktu terjadi pencemaran dan perusakan lingkungan yang dilakukan oleh manusia
melalui aktivitas-aktivitas manusia yang secara langsung maupun tidak langsung serta kegiatan alam yang juga menyebabkan kerusakan lingkungan dan menimbulkan
dampak yang besar bagi kesehatan maupun kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lainnya. Hal ini mengakibatkan penurunan dari kualitas lingkungan hidup.
Lingkungan hidup sangat mempengaruhi kualitas kehidupan. Beberapa komponen yang sangat erat dalam kehidupan kita ialah udara yang kita hirup setiap
saat, air yang kita gunakan sehari-hari serta tanah yang memberi kehidupan sehingga dapat menjalani aktivitas untuk melakukan dan menghasilkan hal yang positif. Tetapi
apabila komponen lingkungan tercemar maka pencemaranya akan menimbulkan perubahan terhadap kualitas kehidupan yang ada dan berpengaruh terhadap penurunan
produktivitas dalam beraktivitas Riama, 2010.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Sampah
Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini masih tetap menjadi masalah yang belum bisa diselesaikan di Indonesia
adalah faktor pembuangan sampah, terutama sampah plastik. Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Tumpukan
sampah yang ada berasal dari berbagai sumber, seperti: pasar, pertokoan, restoran, perumahan, sekolah, rumah sakit, perkantoran, dan sumber yang lainnya. Benda yang
menjadi sampah dapat mendatangkan berbagai jenis masalah di lingkungan. Klasifikasi sampah berdasarkan sifat dan asalnya terdiri atas sampah organik dan
anorganik. Sampah Organik merupakan sampah yang berasal dari bahan organik atau alami yang bersifat
biodegradable
, yaitu sampah yang dapat didegradasi atau diuraikan secara sempurna melalui proses biologi, contohnya sisa makanan, sampah
yang berasal dari tumbuhan, sampah pertanian dan perkebunan. Sampah Anorganik bersifat non
biodegradable
yaitu sampah yang tidak dapat didegradasi atau diuraikan secara sempurna melalui proses biologi. Sampah Anorganik ada yang dapat diolah
dan digunakan kembali karena memiliki nilai ekonomi, seperti plastik, kertas bekas, dan kain perca Suwerda, 2012.
2.3. Plastik