Sumber daya Implementasi Program LARASITA (Layanan Rakyat Sertifikasi Atas Tanah) di Kota Padangsidimpuan (Studi Pada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Padangsidimpuan)

b. Sumber daya

Implementasi kebijakan perlu dukungan sumber daya, baik sumber daya manusia manusia, maupun non-manusia. Manusia merupakan sumber daya yang terpenting dalam menentukan keberhasilan suatu implementasi kebijakan. Setiap tahap implementasi menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan pekerjaan yang diisyaratkan oleh kebijakan yang telah ditetapkan secara politik. Selain sumber daya manusia, sumber daya finansial dan waktu menjadi perhitungan penting dalam keberhasilan implementasi kebijakan. Van Meter dan Van Horn dalam Widodo 1974 menegaskan bahwa sumber daya kebijakan tidak kalah pentingnya dengan komunikasi. Sumber daya kebijakan ini juga harus tersedia dalam rangka untuk memperlancar administrasi implementasi suatu kebijakan. Sumber daya ini terdiri atas dana atau intensif lain dalam implementasi kebijakan adalah merupakan sumbangan besar terhadap gagalnya implementasi suatu kebijakan. 1. Kualitas dan Kuantitas Pelaksana Dalam pelaksanaan suatu program tentu saja diperlukan pelaksana guna mendukung terlaksananya program dengan baik. Tanpa adanya personil untuk melaksanakan suatu program, maka kebijakan atau program apapun tidak dapat berjalan dengan baik dan hanya akan tinggal sebagai dokumen tanpa ada realisasinya. Oleh karena itu, ketersediaan pelaksana yang cukup serta berkompetensi dalam mendorong keberhasilan program sangat diperlukan. Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan dengan Kepala BPN kota Padangsidimpuan bahwa : Universitas Sumatera Utara “ Pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada seluruh staff adalah dengan memberi penjelasan tentang bagaimana jalannya program LARASITA dan apa yang dibutuhkan dari program ini, sehingga dengan penjelasan seperti ini saja seluruh staff akan mengerti harus bagaimana dan menjalankan program ini sesuai dengan proses yang telah ditetapkan.” Hasil wawancara 12 Maret 2015 Hal tersebut juga dipertegas oleh Kasi Pengendalian dan Pemberdayaan bahwa : “ Kami sudah memberikan bagaiman prosedur atau jalannya program ini, apa yang diperlukan dan dibutuhkan juga sudah kami jelaskan kepada staff yang bersangkutan. Saya rasa tidak sulit menjalankan program ini, cukup mengerti tentang bagaimana menjalankan komputer yang sudah terkoneksi dengan jaringan internet. Dan untuk bagian lain seperti, menyelesaikan masalah tanah untuk pegawai BPN mustahil mereka tidak mengerti. “ Hasil wawancara 06 Maret 2015 Dal hal ketersediaan sumber daya pelaksana, di dalam termasuk jumlah pelaksana atau kuantitas yang memadai. Mengenai hal ini, tanggapan dari Kepala Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah “ Dulunya ada Seksi IV yang khusus menangani program ini, tetapi sekarang Seksi IV ini dipindahkan ke BPN Tapsel, sehingga untuk kuantitas jelas disini sangat kekurangan. Karena itu, sekarang seluruh staff di Kantor BPN ini ambil bagian di program ini, tetapi diprioritaskan kepada pegawai di bagian pemberdayaan dan pengendalian. “ Hasil wawancara 06 Maret 2015. Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan, dapat diketahui bahwa kuantitas tidak memadai dikarenakan satu seksi dipindahkan, tetapi itu tidaklah menjadi cukup masalah karena yang terpenting adalah partisipasi yang aktif oleh pihak-pihak yang terkait. Selain jumlah pelaksana yang memadai juga diperlukan adanya pelaksana yang kompeten dalam menjalankan program, karena apabila jumlah pelaksana mencukupi, namun tanpa diimbangi dengan kemampuan atau keahlian dalam Universitas Sumatera Utara menajalankan program, maka dalam proses pelaksanaannya tidak dapat berjalan maksimal, begitu juga sebaliknya. Ketersediaan sumber daya manusia yang terampil merupakan hal yang sangat penting agar pelaksanaan program lebih efektif dan efisien, dimana kadangkala pelaksanaan suatu kegiatan terhambat bukan karena jumlah pelaksana yang tidak memadai, tetapi lebih kepada kurangnya kualitas dari sumber daya manusia sebagai pelaksana. Pada pelaksanaan program LARASITA ini, tanggapan dari Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan bahwa : “ Walaupun jumlah pegawai kami dapat dikatakan tidak cukup atau kurang memadai, tetapi kami secara umum memiliki kemampuan yang bisa dikatakan memadai. Terlebih kami bekerja mengikuti prosedur yang ada, sehingga secara langsung dapat menambah keahlian masing-masing pelaksana dalam menjalankan tugasnya masing-masing.” Hasil wawancara 06 Maret 2015 Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa staff atau pegawai menjalankan program ini sesuai dengan prosedur yang ada dan secara umum keahlian dan keterampilan dari para staff atau pegawai dapat dikatakan sudah memadai. 2. Sumber Daya Kebijakan Sumber daya kebijakan tidak kalah pentingnya dengan komunikasi. Sumber daya kebijakan ini juga harus tersedia dalam rangka untuk memperlancar administrasi implementasi suatu kebijakan. Kurangnya atau terbatasnya dana atau insentif lain dalam implementasi kebijakan adalah merupakan sumbangan besar terhadap gagalnya implementasi kebijakan. Universitas Sumatera Utara Seperti yang dikemukakan Kepala Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah bahwa : “ Untuk masalah dana kami mendapatkan dari pusat. Dan ditentukan oleh PNPB sesuai dengan luas PP46. Pada program ini kami tidak mengalami kesulitan masalah dana, baik itu dari segi kendaraan maupun komputer beserta jaringannya semua dana itu dari pusat. Kami tidak pernah meminta tambahan dana karena kami sadar ini tugas kami, apa yang kami lakukan dikantor akan kami lakukan di mobil yang menjadi fasilitas LARASITA ini. “ Hasil wawancara 06 Maret 2015 Hal yang sama juga dipertegas oleh Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan : “ Kami tidak pernah mendapat kendala masalah dana untuk program LARASITA ini. Dana yang diturunkan dari pusat akan di anggarkan oleh bendahara BPN, sehingga segala jenis pendanaan dapat diproses lebih cepat. “ Hasil wawancara 06 Maret 2015 Berdasarkan wawancara yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Kantor BPN Kota Padangsidimpuan mendapatkan dana dari pusat dan sudah terdistribusikan dengan baik, sehingga program dapat terlaksana dengan baik secara pendanaan.

c. Hubungan antar organisasi

Dokumen yang terkait

Implementasi Program LARASITA (Layanan Rakyat Sertifikasi Atas Tanah) di Kota Padangsidimpuan (Studi Pada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Padangsidimpuan)

4 96 98

Implementasi Program LARASITA (Layanan Rakyat Sertifikasi Atas Tanah) di Kota Padangsidimpuan (Studi Pada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Padangsidimpuan)

0 14 99

Implementasi Program LARASITA (Layanan Rakyat Sertifikasi Atas Tanah) di Kota Padangsidimpuan (Studi Pada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Padangsidimpuan)

0 0 12

Implementasi Program LARASITA (Layanan Rakyat Sertifikasi Atas Tanah) di Kota Padangsidimpuan (Studi Pada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Padangsidimpuan)

0 0 1

Implementasi Program LARASITA (Layanan Rakyat Sertifikasi Atas Tanah) di Kota Padangsidimpuan (Studi Pada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Padangsidimpuan)

0 0 9

Implementasi Program LARASITA (Layanan Rakyat Sertifikasi Atas Tanah) di Kota Padangsidimpuan (Studi Pada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Padangsidimpuan)

0 0 20

Implementasi Program LARASITA (Layanan Rakyat Sertifikasi Atas Tanah) di Kota Padangsidimpuan (Studi Pada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Padangsidimpuan)

0 0 2

BAB III METODE PENELITIAN III.1 Bentuk Penelitian - Implementasi Program LARASITA (Layanan Rakyat Sertifikasi Atas Tanah) di Kota Padangsidimpuan (Studi Pada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Padangsidimpuan)

0 0 55

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang - Implementasi Program LARASITA (Layanan Rakyat Sertifikasi Atas Tanah) di Kota Padangsidimpuan (Studi Pada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Padangsidimpuan)

0 0 9

Implementasi Program LARASITA (Layanan Rakyat Sertifikasi Atas Tanah) di Kota Padangsidimpuan (Studi Pada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Padangsidimpuan)

0 0 12