Analisis Statistik Deskriptif Uji Kualitas Data

38 koordinasi, supervisi, pengaturan staf staffing, negosiasi, dan representasi. Dan indikatornya sebagai berikut: 1. Perencanaan 2. Investigasi 3. Pengkoordinasian 4. Evaluasi 5. Pengawasan 6. Penilaian staf 7. Negosiasi 8. Perwakilan

3.4.2 Pengukuran Variabel Penelitian

Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala likert merupakan metode yang mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau ketidaksetujuannya terhadap obyek atau kejadian tertentu. Untuk variabel independen yaitu budaya organisasi yang menggunakan skala likert 5 point yang mengadopsi dari Tika, Moh. Pabundu 2006 budaya organisasi dan peningkatan kinerja perusahaan. Variabel komitmen organisasi mengdopsi skala likert 5 point yang dikembangkan oleh Mowday, et al 1979. Dan partisipasi anggaran mengadopsi skala likert 5 point yang dikembangkan oleh Millani 1975, sedangkan untuk variabel dependen yaitu kinerja manajerial mengadopsi skala likert 9 point yang dikembangkan oleh Mahoney 1963.

3.5 Metode Analisis Data

3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga lebih mudah dipahami dan diinterpretasikan. Tujuannya adalah untuk mengetahui gambaran umum mengenai data penelitian tersebut dan hubungan antara variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Statistik deskriptif pada umumnya digambarkan oleh peneliti untuk memberikan informasi mengenai karakteristik variabel penelitian yang utama. Ukuran yang digunakan 39 dalam deskriptif antara lain berupa: frekuensi, tedensi sentral, dispersi, dan koefisien korelasi antar variabel penelitian Indiantoro dan Supomo 2009:170.

3.5.2 Uji Kualitas Data

3.5.2.1 Uji Validitas

Suatu instrument pengukur dikatakan valid jika instrument tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur. Dengan perkataan lain instrumen tersebut dapat mengukur construct sesuai dengan apa yang diharapkan peneliti Indriantoro dan Supomo, 2009:183. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidak nya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan dan kuesioner mampu untuk mengukur sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas ini menggunakan Pearson Corelation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor. Jika korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor mewpunya tingkat signifikan dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid dan sebaliknya Ghozali, 2005.

3.5.2.2 Uji Reliabilitas

Konsep reliabilitas dapat dipahami melalui ide dasar konsep tersebut yaitu konsistensi Indriantoro dan Supomo, 2009:180. Reliabilitas berkonsentrasi pada masalah akurasi pengukuran dan hasilnya. Dengan kata lain reliabilitas menunjukkan seberapa besar pengukuran dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subjek yang sama. Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban pertanyaan adalah konsistensi atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu kuesioner dikatakan reliable jika nilai Cronbach Alpha α 60 atau 0,60 Ghozali, 2005. 40

3.5.3 Uji Asumsi Klasik

Dokumen yang terkait

ANALISIS KINERJA MANAJERIAL RUMAH SAKIT DAERAH BERDASARKAN BUDAYA ORGANISASI, KOMITMEN ORGANISASI, DAN PARTISIPASI ANGGARAN (Studi Empiris Pada RSD dr. Soebandi Jember)

0 20 20

ANALISIS KINERJA MANAJERIAL RUMAH SAKIT DAERAH BERDASARKAN BUDAYA ORGANISASI, KOMITMEN ORGANISASI, DAN PARTISIPASI ANGGARAN (Studi Empiris Pada RSD dr. Soebandi Jember)

0 22 20

ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KOMITMEN ORGANISASI DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (STUDI EMPIRIS PADA MANAJER RSUD DR. H KOESNADI BONDOWOSO) The Influence Analysis of Organization Culture, Organization Commitment, an

0 29 9

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Komitmen Organisasi, dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Kinerja Manajerial pada Koperasi di Wilayah Tangerang Selatan

1 12 159

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Daerah Air Minum (

0 2 14

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Daerah Air Minum (

0 1 16

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN BUDAYA ORGANISASI DAN Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating (Studi Sur

0 0 15

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Suvei pada Rumah Sakit Umum Daer

0 1 14

Pengaruh Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Manajerial.

0 1 13

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, BUDAYA ORGANISASI, KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Survei pada Karyawan PDAM Kota Surakarta)

0 0 8