42
BAB IV TEMUAN DATA DAN ANALISIS PENELITIAN
A. Metode Dakwah Habib Rizieq
Da’i adalah subyek dalam kegiatan dakwah. Da’i memiliki peranan yang dominan dalam menentukan keberhasilan dakwah. Maka seorang da’i
harus benar –benar memiliki kemampuan yang baik dalam bidang dakwah
Islam. Kemampuan seorang da’i dapat dilihat dari ilmu yang dimilikinya dan metode yang digunakannya dalam berdakwah. Metode dakwah adalah salah
satu komponen utama dakwah yang penting di ketahui bagi seorang da’i. Da’i
yang baik akan mampu memilih metode yang menurutnya baik dan sesuai dengan kemampuan
nya dan sasaran mad’unya. Di dalam surat an-Nahl ayat 125 dijelaskan beberapa metode dakwah
yang dapat di gunakan seorang da’i dalam menyampaikan dakwahnya.
Metode –metode tersebut adalah bil hiqmah, mauidzah hasanah, dan
mujaddalah. Sebagaimana telah tertera dalam Al- Qur’an surat an-Nahl ayat
125. Habib Rizieq dalam menyampaikan dakwahnya beliau selalu
berusaha menyesuaikan dengan situasi dan kondisi. Selain itu penyampain dakwahnya dilakukan d
engan pendekatan dengan mad’unya. Ini berarti bahwa Habib Rizieq memilih metode bil hikmah dalam menyampaikan
dakwahnya. Dalam bahasa komunikasi hikmah itu menyangkut situasi total yang mempengaruhi sikap komunikan. Dengan kata lain apa yang dimaksud
43
bil hikmah itu merupakan salah satu metode pendekatan komunikasi yang dilakukan atas dasar persuasif.
1
Metode dakwah bil hikmah ini sesuai digunakan terutama bagi mad’u yang memiliki intelektual yang tinggi. Prinsip-prinsip metode dakwah bil
hikmah ini ditunj ukan terhadap mad’u yang kapasitas intelektual
pemikirannya terkategorikan khas, cendikiawan, atau ilmuan.
2
Dengan berpedoman kepada kitab suci al- qur’an dan Hadits Nabi
SAW bagi manusia perintah dakwah wajib bagi muslim dan muslimat yang sudah terkena hukum syara dalam Islam maka wajib hukumnya menegakan
Amar Ma’ruf Nahi Munkar dengan mengajak atau berdakwah kepada kebenaran dan mengajak manusia kepada jalan yang lurus yang dirahmati dan
diridhoi Allah SWT. Adapun metode dakwah Habib Rizieq yang direalisasikan dan
dikembangkan di dalam Majlis Ta ’lim Jami Al-Ishlah yaitu metode bil
hikmah. Kata “hikmah” dalam al-Qur’an disebutkan sebanyak 20 kali baik
dalam bentuk nakiroh atau ma ’rifat. Bentuk masdarnya adalah “hukman”
yang diartikan secara makna aslinya adalah mencegah. Jika dikaitkan dengan hukum berarti mencegah dari kedzaliman dan jika dikaitkan dengan dakwah
maka berarti menghindari hal-hal yang kurang relevan dalam melaksanakan tugas dakwah.
1
Toto Tasamara, Kominikasi Dakwah Jakara:Gaya Media Pratama, 1997, cet Ke-1, h.
2
Asep Muhidin, Dakwah Dalam Persfektif Al- qur’an: Study Krisis Atas Visi dan Misi,
dan Wawasan, Bandung: CV, Pustaka Setia, 2002, h.164
44
Al-Hikmah diartikan pula sebagai al’adl keadilan, al-haq
kebenaran, al-hilm ketabahan, al’ilm pengetahuan, dan an nubuwwah
kenabian. Metode hikmah artinya dengan dalil atau hujjah yang nyata atau jelas.
Sehingga menampakan kebenaran dan menghilangkan kesamaran. Cara ini tertuju kepada mereka yang ingin mengetahui hakikat
kebenaran yang sesungguhnya, yakni mereka yang memiliki kemampuan berfikir yang tinggi atau sempurna, seperti para ulama, pemikir dan para
cendikiawan Orang yang memiliki hikmah disebut al-hakim yaitu orang yang
memiliki pengetahuan yang paling utama dari segala sesuatu. Sebagai metode dakwah, al-hikmah diartikan bijaksana akal budi
yang mulia, dada yang lapang, hati yang bersih, menarik perhatian orang kepada agama dan tuhan.
Sesuai yang dijelaskan dalam al- qur’an surat An-Nahl ayat 125 bahwa
ketika berdakwah serulah mereka dengan hikmah yaitu dengan perkataan yang jelas dan benar yang dapat membedakan yang hak dengan yang bathil.
Setiap orang yang berdakwah dalam penyampaian materi dakwahnya tentunya harus dibawakan dengan tegas dan bena
r agar mad’u yang diseru dapat memahami betul apa yang di
sampaikan da’i tersebut. Dalam melaksanakan dakwahnya Habib Rizieq menggunakan metode
bil hikmah agar pesan dakwah yang disampaikan oleh Habib Rizieq dapat di
terima dengan baik oleh mad’u.
45
Oleh karena itu Habib Rizieq menggunakan metode dakwah pada
jama’ah Majlis Ta’lim Jami Al-Ishlah dengan bentuk ceramah agama melalui metode bil hikmah.
Bentuk dari metode bil hikmah yang digunakan Habib Rizieq dalam dakwahnya antara lain:
1. Ceramah
Ceramah merupakan metode dakwah yang dilakukan dengan menggunakan lisan atau ucapan dan dapat dilakukan dengan ceramah,
ceramah merupakan teknik yang banyak digunakan oleh seorang da’i untuk berdakwah.
Audio visual merupakan alat komunikasi yang digunakan dengan memanfaatkan indra penglihatan dengan menangkap data,
jadimedia komunikasi sangat berperan penting dalam kelangsungan dakwah.
Media merupakan alat bantu atau perantara yang sangat penting yang digunakan untuk menyampaikan pesan dakwah kepada mad’u,
mediapun merupakan alat pendukung yang sangat penting untuk berdakwah. Sebagai media komunikasi, audio visual juga dapat
memainkan peran
penting sebagai
seruan menarik
untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah untuk manusia, termasuk pesan-
pesan keagamaan yang dikemas dengan pesan-pesan dakwah. Selain menggunakan dakwah bil lisan, Habib Rizieq juga
berdakwah dengan salah satu media dakwah yakni dengan media audio visual dengan merekam dakwah
setiap melakukan majlis ta’lim.
46
Habib Rizieq dalam menyampaikan materi ceramah dalam majlis Jami al-Ishlah yaitu setiap malam K
amis ba’da magrib sampai selesai, ta’lim ditutup minimal jam 10 malam, sebelum ta’lim dimulai dibuka
dengan shalawat hadroh dan marawis setelah itu ta’lim dimulai dengan pelajaran ta’lim muta’alim karangan Imam Al-Gozali yang diajarkan oleh
KH. Zuanda Iswanda kemudian dilanjutkan dengan Ustad Sobri Lubis dengan pelajaran syarah arba’in nawawiyah, kemudian beberapa ustad
lainnya seperti ustad misbah mengajarkan kitab kitab tambahan lainnya. B
a’da isya baru dimulai ta’lim inti yang diajarkan oleh Habib Rizieq dengan kitab al-F
iqhul haji karangan Imam Syafi’i yaitu kitab utama yang membahas tentang haji. Se
telah ta’lim selesai baru diadakan tanya jawab, setiap selesai membuka kitab fiqih selalu ada sesi tanya
jawab dan setelah tanya jawab selesai lalu dibuka sesi mimbar bebas. T
a’lim selesai minimal jam 10 malam, setelah pembahasan materi yang diajarkan Habib Rizieq selesai maka diadakan sesi praktek. Sesi praktek
biasanya diajarkan satu bulan sekali bertujuan untuk jama’ah lebih
memahami teori yang telah diajarkan. Habib Rizieq mempunyai ciri khas ketika beliau ceramah. Selain
beliau menggunakan logika dalam pembahasan ceramah, Habib Rizieq juga mempunyai gaya bahasa yang lemah lembut dan sejuk dalam
ceramah. Dengan sed ikit humor yang mendidik sehingga jam’ah yang
mendengarkan merasa mudah dipahami dan tidak merasa jenuh serta tidak monoton. Selain itu, Habib Rizieq sangat tegas dalam ceramah sehingga
47
para mad’u yang mendengarkan menjadi lebih semangat dan tidak mengantuk.
Dengan menerapakan metode seperti ini banyak sekali membawa hasil yang di
inginkan para da’i hal ini terbukti dengan bertambah banyak murid atau jama’ah Majlis Ta’lim Jami al-Ishlah. Dengan metode bil lisan
atau ceramah suatu metode yang sangat baik dalam berdakwah karena menurut beliau cara ini yang dapat di
lakukan oleh seorang da’i untuk melakukan dakwah secara tatap muka langsung dengan p
ara jama’ah Majlis Ta’lim Jami al-Ishlah.
Majlis Ta’lim Jami al-Ishlah pimpinan Habib Rizieq senantiasa dipenuhi dengan pembacaan kitab-kitab yang sangat bermanfaat dan
perbincangan mengenai keagamaan sehingga jama’ah tidak akan berbicara
perkara yang mengakibatkan berbuat dosa seperti gibah, namimah ataupun mencaci atau juga bicara yang kosong yang tidak ada hasilnya dan tidak
bermanfaat sama sekali. Apa yang dituturkan hanyalah dzikir, diskusi tentang agama, bershalawat dan nasihat untuk para jama’ah khususnya
para kaum muslimin dan muslimat. 2.
Dakwah Bil Hal Metode dakwah bil hal adalah metode yang dilakukan da’i melalui
perbuatan dan perilaku nyata yang dilakukan secara langsung.
3
Seorang da’i harus mampu menjadi contoh yang nyata bagi mad’u dalam bertindak
adalah suatu bentuk nyata dari metode bil hal yang seharusnya tidak boleh
3
Ki Moesa A. Machfoeld. Filsafat Dakwah, Ilmu Dakwah dan Penerapannya Jakarta: Bulan Bintang. 2004, h.109
48
di tinggalkan oleh seorang da’i. Dengan cara amalan yang real yang dilihat
langsung oleh mad’unya, da’i tidak harus berbicara banyak karena pengalaman jauh lebih efektif dari sekedar berbicara tanpa pengalaman.
Dalam menjalankan dakwah, Habib Rizieq selalu berusaha memberikan contoh bagi para j
ama’ah Majlis Ta’lim Jami al-Ishlah baik dalam hal perkataan maupun perbuatan dan pengalaman-pengalaman yang
nyata dalam kehidupan sehari-hari. Habib Rizieq memiliki semangat yang tinggi dan keinginan yang
kuat dalam hal keagamaan serta berjiwa sosial yang tinggi. Hal tersebut tercermin dari sikap beliau yang melayani segala urusan umat dengan
penuh keadilan tanpa membedakan kedudukan, status dan profesi seseorang.
Habib Rizieq juga memberikan pekerjaan kepada para jama’ah atau murid-murid seperti markas s
yari’ah, perpustakaan dan outlet yang menjual baju-baju muslim, kain, jaket, mukena, minyak wangi, pin dan
lain-lain dengan merk dan logo Habib Rizieq. Selain itu Habib Rizieq memberikan santunan kepada fakir miskin,
yatim piatu dan kaum dhuafa setiap tanggal 10 Muharam. Habib Rizieq pernah membantu korban sunami di Aceh dengan menugaskan para
jama’ahnya untuk membagikan sembako dan membuat tenda-tenda untuk korban bencana. Ciri khas berpakaian yang sangat melekat pada Habib
Rizieq yaitu seperti sarung, gamis putih, kopiah, sorban serta selalu menggunakan minyak wangi yang dipakai sebelum shalat. Selain itu,
49
beliau dan jama’ah mengerjakan shalat dan puasa sunah.
3. Dakwah Bil Qalam
Dakwah bil qalam adalah dakwah dengan menggunakan media tulisan. Dakwah bil qalam merupakan bentuk dakwah yang telah
dipraktekan oleh Rasulallah SAW. Dakwah dalam bentuk tulisan yang dilakukan Rasulallah adalah
dengan mengirim surat yang berisi tentang seruan atau panggilan untuk menganut agama Islam kepada raja-raja dan kepala pemerintahan dari
negara yang bertetangga dengan negara Arab.
4
Dakwah bil qalam juga dikembangkan oleh Habib Rizieq diantaranya kisah-kisah Nabi-Nabi, para wali yang berjuang di jalan Allah
dan kisah para Habib. Karangan buku yang dibuat oleh Habib Rizieq berj
udul “Amar Ma’ruf Nahi Munkar” terdapat syair-syair islami seperti kosidah, biografi dan perjalanan tentang perjuangan dakwah beliau.
B. Analisis Metode Dakwah Habib Rizieq Pada Jama’ah Majlis Ta’lim