Pengertian Dakwah Pengertian Dakwah dan Unsur - Unsurnya

16 Mujaddalah yaitu berdiskusi atau bertukar fikiran, diantara manusia ada golongan yang tidak mudah menerima panggilan dan keterangan hikmah, ilmiyah, filsafat, juga tidak mudah dipanggil dengan seruan mau’idah hasanah. Mereka ini harus dihadapi dengan mujadalah atau diskusi dan bertukar fikiran. Kepadanya harus ditunjukan hujjah dan argumentasi yang meyakinkan. 8 Dapat difahami bahwa metode dakwah adalah cara bagaiman seseorang da’i biasa menempatkan posisi ketika menyampaikan pesan-pesan dakwah sesuai dengan pendengar mad’u yang sedang dan akan dihadapi. Oleh karena itu, seorang da’i diharapkan dapat mengetahui latar belakang mad’u sebelum menyampaikan materinya.

B. Pengertian Dakwah dan Unsur - Unsurnya

1. Pengertian Dakwah

Dakwah berasal dari bahasa Arab yang berarti ajakan, seruan, panggilan, undangan. Jadi definisi ilmu dakwah secara umum ialah suatu ilmu pengetahuan yang berisi cara –cara dan tuntunan–tuntunan, bagaimana seharusnya menarik perhatian manusia untuk pendapat pekerjaan yang tertentu. Dakwah menurut Islam ialah mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat. 9 8 Moh. Ali Azis, Ilmu Dakwah, Jakarta: Kencan, 2004, Cet ke-1, h.137 9 M. Toha Yahya Omar, Islam dan Dakwah, Jakarta: PT. Al-mawardi Prima. 2004 Cet ke-1 h. 67 17 Selain Pengertian di atas, Dakwah secara bahasa mempunyai makna yang bermacam – macam: a. Memanggil dan menyeru, seperti dalam firman Allah surat Yunus ayat 25: Artinya: Allah menyeru manusia ke Darussalam syurga dan memberikan petunjuk kepada orang yang dikehendaki-nya kepada jalan yang lurus Islam. b. Menegaskan atau membela, baik terhadap yang benar maupun yang salah yang positif maupun yang negatif. c. Suatu usaha berupa perkataan ataupun perbuatan untuk menarik seseorang kepada suatu aliran atau agama tertentu. d. Do’a Permohonan, seperti dalam firman Allah; “..... Aku mengabulkan permohonan jika ia meminta kepada ku....” e. Meminta dan mengajak seperti ungkapan, do’a bi-asyai’i yang meminta dihidangkan makanan atau minuman. Dakwah menurut istilah, mengandung beberapa arti yang beraneka ragam. Banyak ahli ilmu dakwah memberikan definisi dakwah yang berbeda –beda. Hal ini terkait dari sudut mana mereka memberikan pandangannya tentang dakwah. Untuk lebih jelasnya penulis akan mengemukakan beberapa definisi menurut para ahli di antaranya: a. Menurut M Quraisy Shihab. Dakwah adalah seruan atau ajakan kepada ke insyafanusaha untuk mengubah situasi yang lebih baik atau sempurna, baik terhadap pribadi 18 maupun masyarakat. 10 Ia Melihat bahwa dakwah bukanlah hanya sekedar amar ma’ruf nahi munkar, tetapi merupakan usaha penyadaran manusia sehingga bersedia diajak kepada kehidupan yang lebih baik dan lebih sempurna, dengan melaksanakan ajaran Islam dalam seluruh aspek kehidupan. b. Menurut Amin Rais Dakwah adalah setiap usaha reskontruksi masyarakat yang masih mengandung unsur –unsur jahili agar menjadi masyarakat yang Islam. Oleh karena itu, dakwah juga berarti Islamisasi seluruh kehidupan manusia. Menurut Muhammad Naquib Al-Attas Islamisasi adalah proses pembebasan manusia, pertama –tama dari segenap tradisi yang bersifat animistis dan budaya nasional yang irasional. 11 c. Menurut M. Natsir Dakwah adalah usaha –usaha menyerukan dan menyampaikan kepada perorangan manusia dan seluruh umat. Konsepsi Islam dalam pandangan dan tujuan hidup manusia di dunia ini, yang meliputi amar ma’ruf nahi munkar, dengan berbagai macam media dan cara yang diperbolehkan akhlak dan membimbing pengalamannya dalam perikehidupan dalam berumah tangga usrah, perikehidupan bermasyarakat dan kehidupan bernegara. 12 d. Menurut H.M.S. Nasrudin Latief Dakwah artinya setiap usaha atau aktifitas dengan lisan atau tulisan 10 Quraisy shihab, Membumikan Al- Qur’an, Jakarta: Mizan, 1993, Cet ke- 19, h. 194 11 Amien Rais, Cakrawala Islam, Bandung: Mizan, 1996, h. 25-26 12 M. Nastir, Fungsi Dakwah Islam Dalam Rangka Perjuangan. Jakarata: Media Dakwah, 1979, Jilid 1, h. 7 19 yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil, manusia lainnya untuk beriman dan menta’ati Allah SWT sesuai dengan garis–garis aqidah, dan syari’ah akhlak Islamiyah. 13 Dari beberapa pendapat di atas tentang pengertian dakwah. Sebenarnya masih banyak lagi pengertian –pengertian dakwah yang dikemukakan oleh para ulama yang lain akan tetapi beberapa pengertian di atas sudah dapat memberikan gambaran pengertian dakwah itu. Walaupun beberapa pengertian dakwah di atas berbeda redaksinya, akan tetapi setiap redaksinya memiliki tiga unsur pengertian pokok yaitu: 1 Dakwah adalah proses penyampaian agama Islam dari seorang kepada orang lain 2 Dakwah adalah penyampaian ajaran Islam tersebut dapat berupa amar ma’ruf nahi munkar ajaran kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran. 3 Usaha tersebut dilakukan secara sadar dengan tujuan terbentuknya suatu individu atau masyarakat yang taat dan mengamalkan sepenuhnya seluruh ajaran Islam. 4 Dakwah adalah interaksi dan dakwah adalah merupakan perubahan. 5 Dengan demikian dakwah merupakan proses penyelenggaraan 13 Nasaruddin Latief, Teory Praktek Dakwah Islamiyah, Jakarta: Firma Dana tt, h. 11 20 suatu usaha yang dilakukan dengan sadar dan sengaja yang berisi cara-cara dan tuntutan bagaimana seharusnya menarik perhatian manusia untuk menganut, menyetujui, melaksanakan, suatu ideologi, untuk mengajak manusia kepada ajaran Allah SWT menuju kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat. 14 2. Unsur – Unsur Dakwah Agama Islam dapat bertahan sampai saat ini berkat adanya kegiatan –kegiatan Karena dakwah merupakan suatu usaha untuk mengajarkan dan mewariskan suatu kewajiban bagi pemeluk setiap agama, tidak hanya menjadi kewajiban setiap da’i. Hal ini di sadari pada tugas dasar manusia yang hidup di muka bumi ini, yaitu: a. Sebagai hamba Allah SWT b. Sebagai khalifah di muka bumi c. Berdakwah di jalan Allah Dari tugas manusia di atas jelaslah bahwa berdakwah merupakan sebuah kewajiban. Dalam kegiatan dakwah kebutuhan adanya saling mendukung antara unsur –unsur dakwah tersebut. Dan unsur–unsur dakwah antara lain: a. Subjek Dakwah Da’i Faktor subjek dakwah sangat menentukan keberhasilan aktifitas dakwah. Maka subjek dakwah dalam hal ini da’i atau lembaga dakwah 14 Samsul Munir Amin, Reskonstruksi Pemikiran Dakawah Islam, Jakarta: Amzah, 1998, Cet ke- 1, h. 8 21 hendaklah mampu menjadi penggerak dakwah yang professional. Baik gerakan dakwah yang dilakukan individu maupun kolektif. Profesionalisme sangat dibutuhkan, termasuk profesionalisme lembaga- lembaga dakwah. 15 Disamping professional kesiapan subjek dakwah baik penguasaan terhadap materi, maupun penguasaan terhadap metode, media dan psikologi sangat menentukan gerakan dakwah untuk mencapai keberhasilannya. Seorang da’i harus memiliki bekal yang cukup dalam berdakwah dan harus mampu membimbing untuk memahami realitas, memaksimalkan potensi yang mereka miliki dan akhirnya memperbaiki objek dakwah mad’u. Dengan demikian dakwah yang di sampaikan oleh da’i menjadi luas, tidak terbatas hanya sekedar penyampaian ayat- ayat Allah SWT secara harafiah semata –mata, lebih dari itu bagaimana da’i bisa mengantarkan mad’u dari yang buruk menjadi lebih baik, dengan menggunakan segala metode yang benar dan dapat di pertanggung jawabkan. Selain itu didalam berdakwah seorang da’i harus memiliki akhlakul karimah sebagaimana yang terkandung di dalam al- Qur’an dan As-Sunnah, di antaranya adalah: jujur, ikhlas, arif, sabar, lembut, kasih sayang, pemaaf, rendah hati, tepat jan ji, wara’ dan sebagainya. Sebagaimana di wariskan oleh Rasulallah SAW. 15 Samsul Munir Amin, Reskonstruksi Pemikiran Dakwah Islam, Jakarta: Amzah, 1998, Cet-1 h. 26 22 b. Objek Dakwah Mad’u Mad’u penerima dakwah sebagai objek dakwah, perlu diklasifikasi oleh da’i dalam aktivitas dakwahnya, sehingga dengan klasifikasi tersebut, akan memudahkan da’i dalam menyampaikan pesan –pesan dakwahnya. 16 Objek dakwah mad’u Merupakan penerima pesan dakwah dari subjek dakwah. Keberadaan mad’u yang sangat heterogen baik dalam ideology, pendidikan, status sosial, serta pekerjaan dan sebagainya. Dalam kegiatan dakwah unsur ini harus diperhatikan karena ini merupakan sasaran dakwah yang melaksanakan tujuan dakwah. Oleh sebab itu, dalam berdakwah seorang da’i harus memahami karakteristik objek dakwah agar dakwah yang disampaikan dapat diterima dan diamalkan. d. Message Dakawah Materi Dakwah Adapun Message atau pesan-pesan dakwah, harus disampaikan secara menarik tidak monoton sehingga merangsang objek dakwah untuk mengkaji tema –tema islam yang pada gilirannya objek dakwah ingin mengkaji materi agama Islam dan meningkatkan kualitas pengetahuan ke Islaman untuk pengalaman keagamaan objek dakwah. 17 Hal yang terpenting dalam pemberian materi Pesan Dakwah adalah tidak boleh menyimpang dari Al- Qur’an dan hadits. 16 Ibid. 28 17 Ibid., 28 23 e. Media Dakwah Selain materi, media dakwah juga menentukan sebuah keberhasilan dakwah. Penggunaan media dan alat –alat modern bagi pengembangan dakwah adalah suatu keharusan, antara lain: media cetak, media broadcasting, film, media, audio visual, internet, maupun media elektronik lainnya. 18 Media juga bisa dijadikan perantara. Maka sebagai perantara atau alat bantu yang digunakan oleh da’i untuk menyampaikan dakwahnya kepada mad’u itulah yang disebut sebagai media dakwah. Media dakwah saat ini mulai berkembang tidak hanya mimbar ke mimbar tetapi telah mengikuti perkembangan zaman. Dakwah kini biasa dilakukan diberbagai media, mulai dari media cetak sampai media elektronik seperti internet. Oleh karena itu da’i harus mampu memanfaatkan berbagai hal yang dapat mendukung proses dakwah termasuk media –media yang saat ini mulai digandrungi. f. Metode Dakwah Metode dakwah artinya cara atau jalan yang ditempuh untuk menarik atau mengajak manusia baik dengan perkataan atau perbuatan menuju jalan yang di ridhoi Allah ta’ala secara efektif dan efisien. Metode dakwah dalam menjalankan fungsinya memiliki beberapa bentuk yang setiap bentuknya memiliki fungsi masing –masing. Bentuk metode dakwah bersumber pada al- qur’an surah An-Nahl. Ayat 125: 18 Ibid., 27 24 Artinya: Serulah pada jalan tuhanmu dengan Hikmah, dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya tuhanmu. Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat di jalannya. g. Tujuan Dakwah Dalam melaksanakan usaha dakwah agar sesuai dengan rencana harus memiliki tujuan yang jelas. Tujuan merupakn pernyataan bermakna, keinginan yang dijadikan pedoman manajemen puncak organisasi untuk meraih hasil tertentu atas kegiatan yang dilakukan dalam dimensi waktu tertenu. Tujuan dakwah itu adalah tujuan yang diturunkan ajaran Islam bagi umat manusia itu sendiri, yaitu untuk membuat manusia memiliki kualitas aqidah, ibadah serta akhlak yang tinggi. 19 Ada beberapa faktor yang mengartikan tujuan dakwah yaitu sebagai berikut: 1 Sesuai suitable, tujuan dakwah bisa selaras dengan misi dan visi dakwah itu sendiri. 2 Berdimensi waktu measurable time, tujuan dakwah haruslah konkrit dan bisa diantisipasi kapan terjadinya. 3 Layak feasible tujuan dakwah hendaknya berupa suatu tekad yang bisa diwujudkan realitas. 4 Luwes fleksibel, itu senantiasa bisa disesuaikan atau peka sensitive terhadap perubahan situasi dan kondisi umat. 19 Moh Ali Azis, Ilmu Dakwah, Jakarta: Kencana 2004, Cet ke-1 h. 60 25 5 Bisa di pahami undrenstandable, tujuan dakwah haruslah mudah di pahami dan di cerna. Secara umum tujuan dakwah dalam al- Qur’an yaitu bertujuan untuk menghidupkan hati yang mati, surah al-Anfal 24 Artinya: Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nya lah kamu akan dikumpulkan. 20

C. Majlis Ta’lim