- Bibir sarang cm adalah jarak tegak lurus dari mulut sarang ke permukaan
dasar sarang. Panjang dan lebar sarang diukur menggunakan meteran, sedangkan
ketebalan sarang diukur menggunakan kaliper. Selain itu diamati cara penempatan sarang, dan jenis pohon dimana sarang berada. Bagian pohon tempat diletakkan
sarang terbagi pada bagian cabang utama dan ranting atau tajuk. Pengukuran dilakukan dengan cara menarik garis lurus dari batang utama tempat sarang
diletakkan. Jarak antar sarang dari batang utama diukur berdasarkan jarak terdekat tempat diletakkannya sarang dari batang utama.
Contoh bahan penyusun sarang diperoleh dari sarang yang tidak dipergunakan lagi oleh burung kuntul dengan cara menurunkan sarang tersebut,
selanjutnya ranting-ranting penyusun dan bahan lainnya dipilah-pilah dan di kelompokka berdasarkan jenisnya dan besarnya ranting. Contoh sarang diambil
secara acak pada lokasi penelitian sebanyak 5 sarang.
3.4 Analisis Data 3.4.1. Analisis Morfologi
Data morfologi kedua kuntul di analisis menggunakan metoda statistik, sehingga diperoleh nilai rata-rata dan standar deviasi.
3.4.2. Analisis Sarang, Pohon dan Telur
Semua data hasil pengukuran terhadap variabel-variabel yang berhubungan dengan sarang, pohon dan telur kedua kuntul dianalisis dengan
menggunakan metode statistik, sehingga diperoleh nilai rata-rata dan standar deviasi.
3.4.3 Analisis Deskriptif
Data yang dianalisis secara deskriptif adalah bentuk telur, perkembangan anakan dan dimensi sarang.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Morfometrik Kuntul Dewasa Hasil pengukuran morfometri Kuntul besar dan Kuntul kecil dewasa yang
ditemukan di Kawasan Tambak Desa Tanjung Rejo, menunjukkan perbedaan morfologi terutama ukuran antara kedua kuntul tersebut, dimana Kuntul besar
memiliki panjang tubuh, tarsometatarsus dan sayap lebih besar dibandingkan dengan Kuntul kecil. Sedangkan Panjang Bulu ekor, paruh, dan culmen tidak
begitu berbeda jauh seperti tertera pada Tabel 1. Tabel 1. Perbandingan Ukuran Morfometri Kuntul besar Egretta alba dan
Kuntul kecil Egretta garzetta di Kawasan Tambak Desa Tanjung Rejo tahun 2014.
Morfometri cm Egretta alba
Egretta garzetta Panjang Tubuh
92,5 cm 62,5 cm
Panjang Bulu Ekor 12 cm
10 cm Panjang Tarsometatarsus
35 cm 28 cm
Panjang Paruh 17 cm
12 cm Panjang Culmen
104 cm 88 cm
Bulu Sayap Primer 15 pasang
16 pasang Bulu Sayap Sekunder
16 pasang 15 pasang
Pada Tabel 1 dapat dilihat ada perbedaan disemua aspek morfologi antara kedua spesies. Perbedaan yang sangat jelas terlihat pada panjang tubuh, sayap dan
tarsometatarsus. Jumlah bulu sayap sekunder dan jumlah bulu sayap primer pada kedua jenis burung tidak berbeda hal ini diduga berhubungan erat dengan adanya
bulu molting pada saat berbiak atau setelah berbiak. Hasil pengukuran pada kedua jenis kuntul dewasa secara umum hampir
sama dengan ukuran tubuh kuntul yang diteliti oleh Elfidasari 2008, Sulistiani 1991 dan Mackinnon et al. 1993. Secara morfologi keduanya dapat dibedakan
dengan melihat warna paruh, tarsometatarsus, dan bulu pada saat berbiak, seperti tertera pada Tabel 2.
Tabel 2. Perbedaan Morfologi Kuntul besar Egretta alba dan Kuntul kecil Egretta garzetta di Kawasan Tambak Desa Tanjung Rejo.
Morfologi Egretta alba
Egretta garzetta Warna Bulu
Putih bersih dan tampak lebih lebat bercahaya
Putih dan tampak lebih sedikit dan kurang
bercahaya
Bulu pada saat berbiak Terdapat bulu-bulu halus
pada tubuh Tengkuk berbulu tipis
menjuntai dan bulu pada punggung serta dada
menjuntai
Penutup sayap Berupa bulu-bulu halus
Bulu putih Paruh
kuning Hitam
Mata Hitam dengan iris kuning
disekitarnya Hitam
A. Kuntul besar Tidak Berbiak Kuntul besar Sedang Berbiak
B. Kuntul kecil Tidak Berbiak Kuntul kecil Sedang Berbiak Gambar 2. A. Kuntul besar saat tidak berbiak Kuntul besar saat berbiak
B. Kuntul kecil saat tidak berbiak Kuntul kecil saat berbiak di Kawasan Tambak Desa Tanjung Rejo
Pada masa berbiak Kuntul besar paruhnya berubah menjadi hitam, tibia bagian dalam berwarna merah dan kulit muka hijau, sedangkan pada masa tidak
berbiak kulit muka kekuningan, paruh kuning biasanya berujung hitam, serta kaki dan tungkai berwarna hitam, iris berwarna kuning. Terbang dengan kepakan pelan
yang anggun tetapi penuh tenaga. Sedangkan Kuntuk kecil pada musim berbiak, tumbuh jumbai-jumbai di kepala, yaitu dua bulu hias yang halus dan memanjang.
Bulu-bulu ini juga banyak tumbuh dibagian punggung, tumbuh memanjang hingga mencapai ujung ekor, dan juga tumbuh dibawah pangkal leher, yang
tumbuh memanjang menutupi dada bagian atas Mackinnon et al., 1993.
4.2.Karakteristik Pohon Sarang
Karakteristik pohon sarang yang digunakan oleh Kuntul besar dan Kuntul kecil selama penelitian dapat dilihat pada Tabel 3. Sarang umumnya diletakkan
diranting-ranting yang masih hidup dan dominan memiliki tajuk, dengan tinggi pohon dan tinggi sarang pada masing masing spesies cukup bervariasi seperti
dapat dilihat pada Tabel 3 dibawah ini. Tabel 3. Jenis Pohon, Tinggi Sarang dan Tinggi Pohon Kuntul besar Egretta
alba dan Kuntul kecil Egretta garzetta di Kawasan Tambak Desa Tanjung Rejo.
No.
Spesies Pohon
Sarang Kepadatan
Koloni Tinggi
Sarang m
Tinggi Pohon
m E. alba
Ʃ Ʃ
srgphn
1. R. mucronata
2 40
7 41
3– 4 Homogen
4,5 - 5,5 4,5 – 5,5
2. R. apiculata
1 20
4 24
4 Heterogen
5,5 6
3. R. Stylosa
2 40
6 35
2 – 4 Homogen
4 - 6,5 5,5 – 7
5 17
E. garzetta
1. R. Stylosa
2 40
30 27
12-18 Heterogen
3,5 – 4,5 3 – 5
2. R. apiculata
1 20
17 15
17 Heterogen
1,8 5
3 B. cylindrica
1 20
13 12
13 Heterogen
3 4
4. R. mucronata
1 20
5 4
5 Heterogen
0,6 3,5
5 112
Catatan: Homogen: Koloni Kuntul tanpa ada burung air lain Heterogen: Koloni Kuntul dengan burung lain Kuntul, pecuk, dan Kowak malam
Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa jenis pohon yang ditempati Kuntul besar terdiri dari tiga 3 jenis pohon yaitu Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata
dan Rhizophora Stylosa. Tinggi pohon sarang bervariasi antara 4,5 - 7 m, dengan
persentasi tinggi sarang yaitu Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculatadan Rhizophora Stylosa.
Kuntul kecil menempati 4 jenis pohon sarang yaitu Rhizophora Stylosa, Rhizophora apiculata, Rhizophora cylindrica, dan Rhizophora mucronata. Tinggi
pohon sarang bervariasi antara 3 - 5 m, dengan persentasi tinggi sarang yaitu Rhizophora Stylosa, Rhizophora apiculata, Rhizophora cylindrica dan
Rhizophora mucronata. Kuntul besar umumnya selalu memilih penempatan sarang pada tajuk
pohon atas atau puncak kanopi dan cenderung homogen, umumnya dalam satu pohon dihuni oleh 3-4 sarang. Tetapi ada juga yang membentuk koloni dengan
burung air lainnya terutama dengan Kowak malam danKuntul kecil. Berbeda dengan Kuntul kecil pada umumnya membentuk koloni yang cenderung
heterogen dengan burung air lainnya seperti Kuntul kerbau, Kuntul besar, Kowak malam, dan Pecuk, umumnya dihuni oleh 5-18 sarang. Menurut Mardiastuti
1992, Pemilihan pohon sarang oleh burung-burung air sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: 1 aman dari angin, 2 Struktur pohon, 3 Kerapatan
dedaunan dan 4 struktur sayap. Adanya perbedaan pemilihan pohon sarang pada kedua jenis kuntul ini
dipengaruhi bobot tubuh, kompetisi dan keamanan dari gangguan predator. Dalam hal ini bobot tubuh Kuntul besar lebih besar daripada Kuntul kecil sehingga letak
sarang Kuntul besar selalu berada pada tajuk pohon dan tidak jarang juga homogen, sedangkan Kuntul kecil dengan bobot tubuh yang lebih kecil lebih
memilih meletakkan sarang biasanya pada tajuk bagian tengah subcanopy untuk menghindari gangguan dan demi kenyamanan pada saat membesarkan anakan.
Menurut Begon et., al 1990 dalam Jumilawaty 2004, individu sejenis memiliki kebutuhan akan sumber-sumber kehidupan, pertumbuhan dan reproduksi
yang relatif sama. Individu tersebut akan berkompetisi untuk mendapatkan sumber kehidupan tersebut. Dua individu yang sama jenis dan hidup pada
habitat yang sama dapat hidup berdampingan selama sumber kehidupan berlimpah dan bila sumber menipis akan terjadi persaingan diantara keduanya
sehingga akan menghasilkan satu spesies yang lebih kuat Pianka, 1983 dalam jumilawaty 2004.
Pada penelitian ini antara Kuntul besar dan Kuntul kecil cenderung memilih pohon sarang yang berbeda, jika menempati pohon sarang yang sama
maka sarang Kuntul besar selalu berada diatas Kuntul kecil ataupun burung air lainnya. Tetapi dalam hal mencari makan kedua jenis kuntul ini sering mencari
makan pada lokasi yang sama dengan burung air lainnya. namun sering terlihat Kuntul besar mencari makan didaerah sekitaran pantai yang berada tidak jauh dari
lokasi penelitian. Menurut Jumilawaty 2004, disamping untuk keperluan berbiak dan
menggunakan ruang, interaksi di antara spesies yang berbeda ini juga seringkali merupakan suatu strategi untuk menghindari diri dari ancaman pemangsa,
misalnya untuk menghindari predator biawak biasanya burung air akan memilih untuk bersarang dalam suatu koloni baik itu antar sesama jenis maupun berbeda
jenis. Tabel 4. Karakteristik Pohon Sarang Kuntul besar Egretta alba dan Kuntul kecil
Egretta garzetta di Kawasan Tambak Desa Tanjung Rejo.
Karakteristik Egretta alba
Egretta garzetta R.
mucro nata
R. stylosa
R. apicul
ata R.
stylosa R.
apicul ata
R. mucro
nata R.
cylind rica
Tinggi pohon m 4,5
7 6
3 5
3,5 4
Tinggi rhizoper cm 1
1,25 1,5
62,5 50
60 50
Diameter pohon cm 15,25
17,5 13,75
13,75 13,75
16,5 31,5
Jarak antar pohon sarang m 6,5
6 3
2,95 4
3 6
Jarak pohon dari tambak m 12
22 50
19,5 26
27 30
Jarak pohon ke vegetasi berbeda m
12,5 9,5
7 6
11 3
14 Jumlah sarang pada satu pohon
3,5 3
4 15
17 5
13 Tinggi sarang m
3,8 5,15
5,5 4
2,8 1,6
3 Diameter cabang penyangga
sarang cm 17,25
15 14
22 60
39 24
Jarak sarang dari batang utama cm
64,5 97,5
50 62
84 40
160 Jarak sarang dari tepi tajuk m
1,15 1,5
0,5 1,35
0,34 1,4
2 Jumlah batang penyangga
sarang 3
3 4
3,5 3
3 4
Jarak antar sarang cm 100
55 120
79 50
80 110,5
Rata-rata diameter tajuk cm 4,75
5,75 4
5,3 5,8
5,2 4,9
Jarak sarang ke puncak kanopi m
0,5 0,5
2,5 2,7
4,5 4
Dari Tabel 4 kisaran tinggi pohon yang ditempati Kuntul besar antara 4,5 - 7 m, pengukuran dimulai dari barir yang terlihat pada saat air tambak sedikit
surut. Diameter pohon yang digunakan antara 13,75 – 17,5 cm. Jarak sarang ke puncak kanopi antara 0,5 - 1 m, seringkali Kuntul besar lebih menyukai membuat
sarang pada bagian atas pohon hal ini disebabkan karena Kuntul besar memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan jenis burung air lainnya sehingga
kuntul ini lebih memilih membangun sarang pada bagian puncak pohon demi kenyamanan dan memudahkannya untuk bergerak lama saat akan terbang dan
mendarat. Menurut Rukmi 2002, Kuntul besar cenderung memilih bagian atas pohon untuk meletakkan sarang.
Kuntul kecilmemilih pohon sarang dengan tinggi pohon antara 3 - 5 m, pengukuran dimulai dari barir yang terlihat pada saat air tambak sedikit surut.
Diameter pohon yang digunakan oleh Kuntul kecil bekisar antara 13,75 – 31,5 cm, lebih besar dibandingkan dengan diameter pohon yang digunakan oleh Kuntul
besar yang hanya memiliki diameter pohon 13,75 – 17,5 cm, hal ini disebabkan karena Kuntul kecil memilih pohon yang lebih pendek tetapi memiliki diameter
pohon yang besar, sedangkan Kuntul besar memilih pohon yang tinggi tetapi diameter pohon kecil, dan juga diduga karena bervariasinya besar pohon yang ada
pada lokasi penelitian. Jarak sarang ke puncak kanopi antara 2,5-4,5 m. Umumnya Kuntul kecil menempatkan sarang pada bagian yang tertutupi kanopi pohon
dimaksudkan untuk menghindari terpaan angin. Menurut Sulistiani 1991, sebagian besar sarang Kuntul kecil berada pada jenis-jenis pohon yang
mendominasi di masing-masing daerah tempat bersarang, sarang umumnya diletakan di ranting-ranting pohon yang masih hidup, tetapi adapula yang berada
di pohon mati. Pada pohon tempat meletakkan sarang Kuntul kecil jumlah sarang yang
terdapat pada pohon Rhizophora stylosa lebih banyak dibandingkan dengan pohon lain yaitu antara 12-18 sarang, selain Kuntul kecil beberapa pohon ini juga disukai
dan dijadikan tempat bersarang oleh jenis burung lainnya, dengan diameter yang besar sehingga cukup kuat untuk meletakkan banyak sarang.
Menurut Rukmi 2002, adanya perbedaan pemilihan pohon sarang ini menunjukkan bahwa yang terpenting adalah struktur pohon dianggap cukup aman
selama musim biak karena merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan berbiak spesies yang bersangkutan.
4.3.Karakteristik Sarang
Sarang berbentuk cawan dangkal, bulat melebar, tebal dan sedikit renggang. Sarang Kuntul besar dan Kuntul kecil ini sedikit susah dibedakan
dengan jenis burung air yang lainnya yang terdapat di lokasi penelitian misalnya sulit dibedakan dengan Kuntul kerbau ataupun Kowak malam yang ada pada satu
pohon karena kemiripan yang tidak terlalu terlihat. Sarang kedua jenis kuntul ini dapat dibedakan dengan melihat ukuran dan bentuk Tabel 5.
Tabel 5. Perbedaan Bentuk Sarang Kuntul besar Egretta alba dan Kuntul kecil Egretta garzetta di Kawasan Tambak Desa Tanjung Rejo.
Egretta alba Egretta garzetta
Bentuk Cawan datar bulat
melebar agak jarang Cawan dangkal dan lebih
bulat menebal kebawah Ukuran sarang
Besar rapi 38,80 ± 4,76 Kecil rapi 25,80 ± 3,03 Ranting
Diameter besar lebar dan panjang serta bahan
penyusun sarang cukup bervariasi
Diameter lebih kecil dan pendek serta bahan
penyusun sarang kurang bervariasi
Penampakan Sarang lebih bersih
Sarang lebih kotor dan lebih lembab banyak
kotoran dan pakan yang dimuntahi
Secara umum Sarang Kuntul besar sulit untuk dicapai karena diletakkan pada bagian atas ataupun puncak tajuk pohon dan terletak diujung dahan. Berbeda
dengan Kuntul kecil peletakan sarangnya tidak spesifik, bisa diletakkan diantara percabangan, di batang utama, ataupun pada dahan yang mudah dijangkau.
Karakteristik sarang Kuntul besar dan Kuntul kecil Tabel 6 dapat dibedakan dengan melihat ukurannya, dimana Kuntul besar memiliki sarang dan
ranting penyusun yang dominan lebih besar rapi dan bersih dibandingkan dengan Kuntul kecil. Untuk kedalaman dan bibir sarang kedua jenis kuntul ini tidak jauh
berbeda, Kuntul besar memiliki kedalaman 4,60 ± 0,89 cm dan bibir sarang 11,20 ± 3,56 cm n=5, yang didominasi oleh ranting dengan diameter diameter 2-
2,9 cm 50, berat 5 – 6,9 g 73 dan panjang 30 – 44,9 cm 58. Sedangkan Kuntul kecil memilikikedalaman sarang 3,80 ± 0,84 cm dan bibir sarang 10,80 ±
5,36 cm n=5 yang didominasi oleh ranting dengan diameter 0,0 – 1,9 cm 55, berat 0,0 – 2,9 g 69 dan panjang 15 - 29,9 cm 58.
Struktur sarang kedua jenis Kuntul sama yaitu rapi yang membedakan keduanya adalah pada ukurannya Kuntul besar ukuran sarang lebih besar dan
Kuntul kecil ukuran sarang lebih kecil dan hanya bertumpu pada beberapa cabang penyangga saja Gambar 3A dan B. Bagian dasar berupa landasan dari ranting-
ranting yang diletakkan secara silang menyilang, panjang dan diameter ranting tersebut lebih besar dibandingkan ranting-ranting di bagian atasnya. Pada lapisan
teratas sarang terdiri dari ranting-ranting yang lebih halus dan pada akhir pembuatan sarang, burung ini menambahkan beberapa ranting di pinggir sarang
untuk memperlebar dan menaikkan bibir sarang. Menurut Rukmi 2002, sarang Kuntul besar berbentuk cawan datar
dengan jalinan ranting-ranting yang sangat kuat tetapi agak jarang sehingga telur dapat terlihat bila diamati dari bawah sarang. Sarang Kuntul besar rata-rata terdiri
dari 235 bahan sarang dengan berat rata-rata 1166,75 gam, terdiri dari 16 jenis tumbuhan ditambah dengan beberapa kawat, didominasi oleh ranting.
Menurut Sulistiani 1991, Sarang Kuntul kecil umumnya berbentuk cawan dangkal, kadang bulat atau lonjong. Ukuran rata-rata sarang Kuntul kecil,
struktur sarang tidak teratur tanpa pelapisan yang nyata. Bagian dasar berupa landasan dari ranting-ranting yang saling menyilang, panjang dan diameter
ranting-rantingya lebih besar dibandingkan ranting-ranting atasnya. Lapisan teratas sarang terdiri dari ranting-ranting yang lebih halus dan diakhir pembuatan
sarang, burung ini menambahkan beberapa ranting dipinggiran sarang untuk memperlebar dan menaikkan bibir sarang.
A B
Gambar 3. Sarang dan telur A. Kuntul besar Egretta alba dan B. Kuntul kecilEgretta garzettadi Kawasan Tambak Desa Tanjung Rejo.
Tabel 6. Karakteristik Sarang Kuntul besar Egretta alba dan Kuntul kecil Egretta garzetta di Kawasan Tambak di Desa Tanjung Rejo.
Karakteristik Sarang cm
Kisaran Kuntul besar
Kisaran Kuntul kecil
0 ± Sd 0 ± Sd
Kedalaman 4 – 6
4,60 ± 0,89 3 – 5
3,80 ± 0,84 Lebar
33 – 55 37,60 ± 4,04
25 – 35 34,60 ± 9,69
Panjang 35 – 60
38,80 ± 4,76 23 – 32
25,80 ± 3,03 Tinggi
14 – 22 17,20 ± 4,09
11 – 17 15,60 ± 4,67
Bibir 6 – 10
11,20 ± 3,56 4 – 7
10,80 ± 5,36
Dari Tabel 6 terlihat perbedaan karakteristik sarang dari kedua kuntul ini. Kuntul besar memiliki lebar, panjang, tinggi dan bibir sarang yang lebih besar
dibandingkan Kuntul kecil. Sedangkan untuk kedalaman sarang tidak terlihat adanya perbedaan. Menurut Jumilawaty 2004, bentuk sarang dan material yang
digunakan oleh pasangan burung dalam membangun sarang sangat dipengaruhi oleh spesies.
4.4.Karakteristik Bahan Penyusun Sarang
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap 2 contoh sarang yang diperoleh bahwa karakteristik ranting terbagi dalam 4 kategori yaitu lurus bercabang, lurus
tidak bercabang, bengkok bercabang dan bengkok tidak bercabang Gambar 4. Sarang pada umumnya dari ranting-ranting yang telah kering dan ada beberapa
yang menambahkan rumput. Sebuah sarang Kuntul besar rata-rata terdiri dari 195,50 ranting bahan sarang dan memiliki berat rata-rata 864 g. Satu sarang
burung Kuntul besar disusun oleh 19 bahan yang terdiri atas Rumput-rumputan, lidi, ranting Tumbuhan dan juga ditemukan adanya bangkai kaki burung yang
digunakan sebagai sarang, diduga bangkai kaki burung ini memiliki kemiripian dengan ranting lain sehingga Kuntul besar mengira bangkai kaki burung itu
ranting. Dengan diameter, berat panjang yang sangat bervariasi Tabel 8, yang didominasi oleh ranting dengan diameter 2-2,9 cm 50, berat 5 – 6,9 g 73
dan panjang 30 – 44,9 cm 58. Sarang Kuntul kecil rata-rata terdiri atas 184 ranting dan memiliki berat
rata-rata 580 g. satu sarang Kuntul kecildisusun oleh 13 bahan penyusun yang terdiri atas ranting-ranting yang telah kering dan beberapa ada yang
menambahkan dengan rumput-rumputan segar maupun yang sedikit layu. Bahan penyusun sarang terdiri atas rumput, ranting tumbuhan, dengan diameter, berat
dan panjang yang sangat bervariasi Tabel 9. Sarang didominasi oleh ranting dengan diameter 0,0 – 1,9 cm 55, berat 0,0 – 2,9 g 69 dan panjang 15 -
29,9 cm 58.
Kuntul besar Egretta alba Kuntul kecil Egretta garzetta
Gambar 4. Karakteristik Ranting Penyusun Kuntul besar Egretta alba dan Kuntul kecil Egretta garzetta di Kawasan Tambak Desa Tanjung
Rejo. Tabel 7. Karaktersitik Bahan Penyusun Sarang Kuntul besar Egretta alba di
Kawasan Tambak Desa Tanjung Rejo.
Jenis ranting Nama Latin
Ʃ Ranting
Panjang cm X SD
Diameter cm X SD
Berat g X SD
Waru laut Hibiscus tiliaceus
11 21,27 ± 8,41
3,39 ± 0,46 4,68 ± 2,92
Burus Bruguiera cylindrica
95 23,11 ± 8,14
1,78 ± 0,28 1,66 ± 1,34
Bakau Rhizophora sp.
8 26,70 ± 9,33
2,32 ± 0,34 3,39 ± 2,39
Putat laut Barringtonia asiatica
13 24,77 ± 5,89
1,56 ± 0,17 1,03 ± 0,46
Pecut kuda Stachytarpheta
jamaicens 15
15,64 ± 4,13 1,72 ± 0,21
1,04 ± 0,60 Bakau minyak
Rhizophora apiculata 8
30,93 ± 9,03 2,81 ± 0,58
5,89 ± 3,91 Kambingan
Derris trifoliata 2
20,25 ± 1,06 1,85 ± 0,21
1,70 ± 0,85 Lidi
- 3
18,50 ± 3,77 1,43 ± 0,12
0,41 ± 0,08 Dungun
Heritiera littoralis 1
23,5 2
2,36 Senduduk
Melastoma candidum 3
35,50 ± 8,05 2,00 ± 0,10
2,72 ± 1,4 Paku udang
Stenochlaena palustris 3
16,67 ± 2,36 2,03 ± 0,12
0,71 ± 0,25 Mengkudu
Morinda citrifolia 16
44,17 ±11,56 2,70 ± 0,26
6,12 ± 3,03 Nipah
Nypa fruticans 1
26,5 2,9
3,52 Bangkai kaki
burung -
1 41
2,9 16,32
Rumput Poaceae
7 35,50 ±11,92
0,33 ± 0,05 0,03 ± 0,01
Padi Oriza sativa
1 77,5
0,4 1,02
Api-api putih Avicennia marina
9 19,24 ± 5,40
2,06 ± 0,26 1,43 ± 0,58
Api-api Avicenia alba
7 23,26 ± 9,12
2,59 ± 0,51 6,26 ± 6,56
Sawit Elaeis guineensis
2 37,00 ±9,19
1,60 ± 0,14 1,91 ± 0,18
Buta – buta Excoearia agalloocha
5 26,08 ± 6,38
1,88 ± 0,29 1,95 ± 1,03
Tengar Ceriops tagal
6 17,20 ± 6,37
1,82 ± 0,23 0,69 ± 0,27
Langgade Bruguiera parviflora
5 27,20 ± 6,64
1,58 ± 0,08 1,74 ± 0,74
Menurut Jumilawaty 2005, disamping faktor ketersediaan makanan, kemelimpahan, dan spesies, faktor berat ukuran ranting juga mempengaruhi
pemilihan bahan sarang. Spesies dengan ukuran tubuh yang berbeda menggunakan ranting yang berbeda baik ukuran, berat maupun jumlahnya.
Tabel 8. Karakteristik Bahan Penyusun Sarang Kuntul kecil Egretta garzetta di Kawasan Tambak Desa Tanjung Rejo.
Jenis ranting Nama Latin
Ʃ Ranting
Panjang cm X SD
Diameter cm X SD
Berat g X SD
Waru laut Hibiscus tiliaceus
7 29,87 ± 13,24
2,59 ± 0,19 4,87 ± 3,24
Pandan Pandanus sp.
3 23,33 ± 2,25
2,53 ± 0,06 2,97 ± 0,19
Bakau Rhizophora sp.
13 28,65 ± 7,38
2,13 ± 0,29 2,31 ± 1,54
Sea putat Barringtonia asiatica
10 25,10 ± 6,83
1,52 ± 0,12 1,03 ± 0,51
Buta – buta Excoearia agallocha
50 23,81 ± 3,37
1,84 ± 0,22 1,94 ± 0,54
Api-api putih Avicennia marina
18 19,94 ± 8,67
1,70 ± 0,52 1,25 ± 1,37
Dungu Heritiera littoralis
2 24,00 ± 3,54
2,20 ± 0,00 2,99 ± 0,12
Paku udang Stenochlaena palustris
6 23,75 ± 4,44
1,53 ± 0,08 0,60 ± 0,24
Mengkudu Morinda citrifolia
4 29,30 ± 8,14
2,75 ± 0,51 3,55 ± 0,60
Nipah Nypa fruticans
7 23,21 ± 5,32
2,77 ± 0,08 2,74 ± 0,68
Burus Bruguiera cylindrica
29 23,80 ± 8,96
1,88 ± 0,31 1,07 ± 0,46
Rumput Poaceae
7 37,50 ± 2,47
0,32 ± 0,04 0,04 ± 0,01
Padi Oriza sativa
3 74,83 ± 9,07
0,47 ± 0,06 1,10 ± 0,11
DariTabel 8 dapat dilihat bahan penyusun sarang yang paling banyak digunakan Kuntul kecil yaitu dari tumbuhan Excoearia agallocha terdiri dari 50
ranting, dengan panjang ranting rata-rata 23,81 ± 3,37 cm, diameter 1,84 ± 0,22cm, dan 1,94 ± 0,54 cm. Hal ini disebabkan jenis pohon ini mudah dan
banyak ditemukan pada lokasi penelitian. Dari Tabel 7 8 dapat dilihat perbedaan karakteristik dari masing-masing
kuntul, dimana bahan penyusun sarang dari Kuntul besar lebih bervariasi dibandingkan dengan bahan penyusun sarang Kuntul kecil. Bentuk sarang dan
material yang digunakan oleh pasangan burung dalam membangun sarang sangat dipengaruhi oleh spesies. Adanya variasi jumlah dan panjang ranting pada setiap
sarang dipengaruhi oleh a. Posisi sarang, b. Faktor penginjakan oleh anakan dan induk burung yang berdesakan di sarang sehingga ranting akan padat menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil, c. Faktor umur pengalaman pembuat sarang juga mempengaruhi jumlah ranting, induk burung yang sudah berpengalaman
akan lebih efisien dalam menggunakan ranting untuk menyusun sarang Sulistiani 1991.
4.5. Breeding Season Musim Berbiak dan Clutch Size Kedua Spesies