merupakan  kerjasama   antara  PN   Balai  Pustaka  dengan  Pemerintah  DKI Jakarta.  Koleksi  inti pada saat  itu  diawali dengan  3000  eksemplar  buku  serta
6 judul majalah. Karena khusus untuk anak-anak, 90  koleksi dicetak dalam bahasa Indonesia yang umumnya merupakan fiksi.
15
2.  Tujuan Perpustakaan Anak
Dalam  bukunya  yang  berjudul  Pengantar  Ilmu  Perpustakaan,  Sulistyo Basuki  memberikan  beberapa  tujuan  dari  perpustakaan  anak.  Perpustakaan
Anak,  walaupun  namanya  menggunakan  anak-anak,  namun  perpustakaan  ini memiliki  beberapa  tujuan.  Adapun  tujuan  dari  perpustakaan  anak  antara  lain
sebagai berikut: a.  Melayani kebutuhan  bacaan anak-anak  baik  untuk  rekreasi  maupun  untuk
informasi. b.  Melayani orang  tua  yang  memerlukan bacaan  bagi anak-anaknya  dan bagi
kegiatan  orang  tua  yang  berkaitan  dengan  anak-anak,  misalnya mendongeng sebelum tidur.
c.  Melayani guru yang  memerlukan bahan bacaan guna keperluan pengajaran yang   berkaitan   dengan   anak-anak,   disamping   juga   sebagai   penambah
bahan bacaan di luar koleksi perpustakaan sekolah. d.  Bagi  pengelola  kelompok  bermain,  klinik  anak-anak,  sekolah  luar  biasa,
rumah  sakit,   karang   taruna,   lembaga   pemasyarakatan  anak,   kompleks
15
Ibid
25
perumahan, dan masyarakat umum.
16
3.  Tugas Pustakawan Perpustakaan Anak
Pustakawan   juga   sangat   berperan   penting   dalam   pengembangan perpustakaan.  Dalam  perpustakaan  anak,  seorang  pustakawan  tidak  hanya
melayani  anak-anak  saja.  Tetapi  juga  melayani  orang  tua  yang  memiliki kegiatan  yang  berkaitan dengan anak-anak.  Oleh  karena  itu  pustakawan  tidak
saja  melayani  anak-anak,  maka pustakawan anak-anak  memiliki tugas,  antara lain:
a.  Sebagai  peserta  aktif dalam  perencanaan  lembaga  yang  berkaitan  dengan anak.
b.  Petugas  yang  bertanggung  jawab  atas  pemesanan,  pemilihan,  penataan buku dan non-buku.
c.  Spesialisasi  buku  anak-anak  yang  mampu  memberikan  informasi  tentang isi  buku  dan  materi  bagi  anak-anak  serta  mampu  memberikan  nasihat
kepada  guru,  orang tua,  penulis,  illustrator,  penerbit.  Kontak  ini dilakukan secara informal, dalam pekerjaan, pertemuan maupun kursus.
Perkembangan perpustakaan semakin terasa sesuai dengan lingkungan sekitar.   Pengertiannya   adalah   dimana   pun   keberadaannnya,   perpustakaan
adalah   sama.   Meskipun   begitu   dalam   praktiknya   terdapat   hal-hal   yang
16
Sulistyo-  Basuki,  Pengantar Imu  Perpustakaan,  Jakarta:  Universitas Terbuka,  1994, cet. 2, h. 156
26
berbeda   karena   kondisi   lingkungan   dan   masyarakatnya   juga   tidak   sama. Perbedaan  tersebut  yang  sangat  mungkin  adalah  tingkat  perkembangannya.
Perkembangan  perpustakaan  sangat  tergantung  kepada  masyarakat  setempat dan penyelenggaranya.
D.  Pemakai Pengunjung Perpustakaan