berbeda karena kondisi lingkungan dan masyarakatnya juga tidak sama. Perbedaan tersebut yang sangat mungkin adalah tingkat perkembangannya.
Perkembangan perpustakaan sangat tergantung kepada masyarakat setempat dan penyelenggaranya.
D. Pemakai Pengunjung Perpustakaan
Setiap manusia membutuhkan informasi, baik akademisi, peneliti, ilmuwan,
maupun masyarakat
pada umumnya
untuk menambah
pengetahuannya dan menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Perpustakaan menyediakan bahan-bahan dan sumber informasi untuk dapat melayani
semua anggota masyarakat, baik anak-anak, remaja maupun orang dewasa. Pemakai adalah sasaran atau tujuan perpustakaan dalam setiap
kegiatannya. Pemakai adalah masyarakat tanpa memandang batas usia, jenis kelamin, ras, agama dan sebagainya.
17
Pemakai pengunjung adalah orang yang memerlukan suatu dokumen atau seseorang yang menelusuri informasi pangkalan data yang akan
diperlukan, dalam rangka memenuhi kebutuhannya akan suatu informasi pemakai memanfaatkan perpustakaan dalam hal ini layanan dan juga fasilitas
yang disediakan oleh perpustakaan.
18
17
Ulfa Andayani, “Perpustakaan dan Dakwah Memahami Peranan Perpustakaan dalam Masyarakat”
, Al-Maktabah vol.2. No.1. April 2000, h. 47
18
Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Jakarta: Program Study Perpustakaan UI, Vol I, No. 1, h. 48-49
27
E. Layanan Perpustakaan 1. Pengertian Layanan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, layanan adalah perihal atau cara melayani, service atau jasa.
19
Layanan adalah sasaran atau tujuan perpustakaan dalam setiap kegiatannya. Pemakai adalah masyarakat tanpa
memandang batas usia, jenis kelamin, ras, agama, dan sebagainya.
20
Sedangkan layanan yang ada di perpustakaan adalah pemberian layanan dalam rangka pemanfaatan koleksi oleh masyarakat.
21
Layanan perpustakaan sangat bervariasi, terutama tergantung
kepada jenis perpustakaan. Berdasarkan pengamatan yang paling banyak jenis layanannya adalah
perpustakaan umum. Sementara perpustakaan yang lain, biasanya memiliki jenis layanan yang agak berbeda, namun intensitasnya mungkin lebih tinggi
dan berbeda. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa layanan
merupakan suatu tujuan perpustakaan dan merupakan bagian dari kegiatan perpustakaan yang dilaksanakan dengan melakukan hubungan langsung atau
tidak langsung dengan pengguna jasa perpustakaan. Berhasil tidaknya misi perpustakaan, tidak hanya tergantung pada banyak sedikitnya koleksi, tetapi
19
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007, ed. 3, cet. Ke-3, h. 646
20
Ulfah Andayani, “Perpustakaan Dan Dakwah: Peran Perpustakaan dalam Masyarakat”
, Al-Maktabah vol. 2, no.1 april, 2000, h.49
21
Sutarno NS., Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Sagung Seto, 2006, cet. Ke-3, h. 191
28
juga tergantung pada layanan yang diberikan pada pemakai, sehingga keberadaan perpustakaan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Pengertian layanan perpustakaan dapat dikategorikan sebagai kepentingan umum. Kepentingan umum adalah himpunan dari kepentingan
pribadi yang telah disublimasikan, dan tidak bertentangan dengan norma masyarakat serta aturan yang tidak berlaku. Dari hal tersebut, maka setiap
kegiatan yang dilakukan oleh pihak lain yang ditujukan guna memenuhi kepentingan orang banyak disebut kepentingan umum.
2. Jenis Layanan Perpustakaan
a. Layanan Teknis yaitu merupakan pekerjaan perpustakaan dalam mempersiapkan bahan pustaka agar nantinya dapat dipergunakan untuk
menyelenggarakan layanan pembaca. Layanan teknis ini merupakan kegiatan yang harus ditempuh oleh pengelola perpustakaan mulai dari
pengadaan, pengolahan, penyusunan koleksi di rak hinggga koleksi tersebut dapat dimanfaatkan oleh pemakai.
b. Layanan Pembaca yaitu layanan yang diberikan oleh perpustakaan dalam rangka memenuhi kebutuhan pemakai perpustakaan. Layanan
ini biasa disebut dengan layanan pemakai, layanan umum, dan layanan pengguna perpustakaan. Layanan pemakai ini dimaksudkan untuk
memberikan jasa layanan kepada pembaca atau pemakai.
22
22
Karmidi Martoatmojo, Pelayanan Bahan Pustaka, Jakarta: Universitas Terbuka, 1999, cet. Ke-12, h. 1-3
29
Baik buruknya suatu perpustakaan terutama ditentukan oleh kepuasaan pemakai. Sedangkan kepuasan pemakai ditentukan oleh layanan yang
diperolehnya dari perpustakaan serta persepsi pemakai terhadap pelayanan yang juga sangat mempengaruhi kinerja perpustakaan.
F. Respon Pengunjung Terhadap Layanan Perpustakaan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, respons dapat diartikan sebagai tanggapan; reaksi; jawaban.
23
Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Steven M. Caffe respon dibagi menjadi tiga bagain: 1 Kognitif, yaitu
respon yang berkaitan erat dengan pengetahuan keterampilan dan informasi seseorang mengenai sesuatu. Respon ini timbul apabila adanya perubahan
terhadap yang dipahami atau dipersepsi oleh khalayak. 2 Afektif, yaitu respon yang berhubungan dengan emosi, sikap dan menilai orang terhadap
sesuatu. Respon ini timbul apabila ada perubahan yang disenangi oleh khalayak terhadap sesuatu. 3 Konatif, yaitu respon yang berhubungan
dengan perilaku nyata yang meliputi tindakan atau perbuatan.
24
Berkaitan dengan layanan yang diberikan oleh perpustakaan, di kalangan pengguna masyarakat tentunya dapat menimbulkan respon yang
berbeda-beda. Oleh karena itu dalam memberikan layanan kepada pengguna atau pemakai perpustakaan, hendaknya segala hal yang berhubungan dengan
pemberian layanan harus perhatikan dan perlu terus diperbaharui, baik itu
23
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007, ed. 3, cet. Ke-3, h. 952.
24
http:hasanismailr.blogspot.com200906pengertian-respon.html
30
koleksi buku ataupun non bukunya, sarana ataupun prasarananya. Menyangkut masalah respon pengunjung terhadap layanan pada
perpustakaan, khususnya perpustakaan umum dapat memicu masalah: 1. Pendekatan koordinasi layanan perpustakaan umum.
Kesamaan faham dalam mempersepsi fungsi dan posisi perpustakaan umum bagi masyarakat luas di antara para pengelolanya sangat penting
dan merupakan kunci bagi keberhasilan peningkatan pelayanan informasi di perpustakaan. Dalam pendekatan ini perlu ditemukan rumusan sekaligus
kesempatan antar pengelola perpustakaan umum tentang tindakan untuk mengetengahkan perpustakaan ke dalam area kehidupan masyarakat. Apa
yang perlu disajikan, bagaimana cara menyajikannya, siapa-siapa saja yang terkait dan berkepentingan, kondisi dan momen yang bagaimana
yang perlu diperhitungkan. 2. Pendekatan kemitraan pelayanan perpustakaan.
Melalui konsep ini, pihak perpustakaan dapat meminta jasa lembaga dan perorangan untuk memanfaatkan kewenangan dan pengaruhnya agar
masyarakat luas dapat ”melek” dan mau menggunakan jasa layanan informasi perpustakaan.
3. Koordinasi penataan dan penyeimbang layanan dan sumber-sumber informasi.
Dalam hal ini berarti secara fungsional perpustakaan harus mampu
31
memenuhi, merespon, menopang, dan mengembangkan dinamika masyarakat secara optimal. Dengan demikian, dapat memperkuat posisi
layanan yang dipercayakan kepada masing-masing perpustakaan. 4. Pembinaan personil dan pengembangan kualitas layanan perpustakaan
Kondisi personil perpustakaan, baik secara kuantitatif ataupun kualitatif, merupakan kunci utama bagi keberhasilan layanan informasi di
perpustakaan. Karena itu, dalam meningkatkan kualitas layanan ini, program pembinaan personil perpustakaan sangat diperlukan. Selain itu,
perlu juga mengantisipasi dinamika layanan perpustakaan umum dalam merespon dan mengakomodasi kehidupan masyarakat yang terus menerus
berubah dan berkembang.
25
G. Pembelajaran Sentra 1. Pengertian Pembelajaran Sentra