Jenis Usaha Kegiatan Kinerja Usaha Terkini Rencana Kerja

Novi Handayani Nasution : Pengawasan Intern Kas Pada PT. PLN PERSERO Wilayah Sumatera Utara, 2009. mengantisipasi pertumbuhan dan perkembangan kelistrikan Sumatera Utara dimasa – masa mendatang serta sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan jasa kelistrikan, maka berdasarkan Surat Keputusan Nomor 078.K023DIR1996 tanggal 8 Agustus 1996 dibentuk organisasi baru bidang jasa pelayanan kelistrikan yaitu PT PLN Persero Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Utara. Dengan pembentukan Organisasi baru PT PLN Persero Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Utara yang terpisah dari PT PLN Persero Wilayah II, maka fungsi – fungsi pembangkitan dan penyaluran yang sebelumnya dikelola PT PLN Persero Wilayah II berpisah tanggung jawab pengelolaanya ke PLN Pembangkitan dan Penyaluran Sumbagut. Sementara itu, PT PLN Persero Wilayah II berkonsentrasi pada distribusi dan penjualan tenaga listrik. Pada Tahun 2003 PT. PLN Persero Wilayah II Berubah Menjadi PT PLN Persero Wilayah Sumatera Utara.

B. Jenis Usaha Kegiatan

PT PLN Persero Wilayah Sumatera utara merupakan Badan Usaha Milik Negara BUMN yang melayani masyarakat dalam bentuk memberikan pasokan tenaga listrik ke seluruh pelosok tanah air Indonesia. Novi Handayani Nasution : Pengawasan Intern Kas Pada PT. PLN PERSERO Wilayah Sumatera Utara, 2009. Novi Handayani Nasution : Pengawasan Intern Kas Pada PT. PLN PERSERO Wilayah Sumatera Utara, 2009.

D. Job Description 1.

General Manager Bertanggung jawab atas pengelolaan usaha melalui optimalisasi seluruh sumber daya secara efisien, efektif dan sinergis; pengelolaan pengusahaan pembangkitan, pendistribusian dan penjualan tenaga listrik dalam jumlah dan mutu yang memadai secara efisien, meningkatkan mutu dan keandalan serta pelayanan pelanggan; dan memastikan terlaksananya Good Corporate Governance GCG di PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara

2. Bidang Perencanaan

Bertanggung jawab atas tersusunnya perencanaan kerja, sistem menajemen kinerja, perencanaan investasi, pengembangan aplikasi sistem informasi, untuk mendukung upaya pengusahaan tenaga listrik yang memiliki efisiensi, mutu dan keandalan yang baik serta upaya pencapaian sasaran dan ketersediaan kerangka acuan pelaksanaan kerja

3. Bidang Teknik

Bertanggung jawab atas tersusunnya strategi, standarisasi dan penerapan sistem pengelolaan jaringan distribusi dan pembangkit serta penerapan manajemen lingkungan dan keselamatan ketenagalistrikan serta upaya pencapaian sasaran dan ketersediaan kerangka acuan pelaksanaan kerja, untuk mendukung upaya pengusahaan tenaga listrik yang efektif, efisien dengan tingkat mutu dan keandalan yang baik serta upaya pencapaian sasaran dan ketersediaan kerangka acuan pelaksanaan kerja Novi Handayani Nasution : Pengawasan Intern Kas Pada PT. PLN PERSERO Wilayah Sumatera Utara, 2009.

4. Bidang Niaga dan Pelayanan Pelanggan

Bertanggung jawab atas upaya pencapaian target pendapatan dari penjualan tenaga listrik, pengembangan pemasaran yang berorientasi kepada kebutuhan pelanggan dan transaksi pembelian tenaga listrik yang memberikan nilai tambah bagi Perusahaan, serta ketersediaan standar pelaksanaan kerja dan tercapainya interaksi kerja yang baik antar unit-unit pelaksanaan.

5. Bidang Keuangan

Bertanggung jawab atas penyelanggaraan keuangan sesuai dengan pronsip- prinsip manajemen keuangan yang baik, pengelolaan pajak dan asuransi yang efektif serta penyajian laporan keuangan dan akuntansi yang akurat dan tepat waktu. 6. Bidang Sumberdaya Manusia dan Organisasi Bertanggung jawab atas penyelenggaraan pengelolaan manajemen SDM berbasis kompetensi, pengembangan organisasi, evaluasi tingkat organisasi unit, perencanaan tenaga kerja, dan anggaran kepegawaian, pengelolaan data dan administrasi kepegawaian serta hubungan industrial 7. Bidang Komunikasi Hukum dan Administrasi Bertanggung jawab atas pengelolaan administrasi dan kesekratariatan, komunikasi, masyarakat, dan hukum ; pengelolaan keamanan, aset, sarana dan prasarana kantor, serta pembinaan lingkungan untuk mendukung kelancaran kerja organisasi Novi Handayani Nasution : Pengawasan Intern Kas Pada PT. PLN PERSERO Wilayah Sumatera Utara, 2009.

8. Audit Internal

Bertanggung jawab atas penyelenggaraan audit internal sesuai program kerja pemeriksaan tahunan dan pemantauan tindak lanjut hasil temuan, pembinaan dan penyempurnaan sistem manajemen dan oprasional untuk mendukung terlaksananya tata kelola perusahaan yang baik

E. Kinerja Usaha Terkini

1. Pada akhir tahun 2008 daya terpasang pembangkit PLN mencapai 21.425 MW yang tersebar di seluruh Indonesia. 2. Kapasitas sesuai jenisnya adalah sebagai berikut : - Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA, 3.184 MW - Pembangkit Listrik Tenaga Diesel PLTD, 3.073 MW - Pembangkit Llistrik Tenaga Uap PLTU, 6.800 MW - Pembangkit Listrik Tenaga Gas PLTG, 1.748 MW - Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap PLTGU, 6.241 MW - Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi PLTP, 380 MW 3. Transmisi dan Distribusi Di Jawa-Bali memiliki Sistem Interkoneksi Transmisi 500 kV dan 150 kV sedangkan di luar Jawa-Bali PLN menggunakan sistem Transmisi yang terpisah dengan tegangan 150 kV dan 70 kV. Pada akhir tahun 2008, total panjang jaringan Transmisi 500 kV, 150 kV dan 70 kV mencapai 25.989 kms, jaringan Distribusi 20 kV JTM sepanjang 230.593 kms dan Jaringan Tegangan Rendah JTR sepanjang 301.692 kms. Novi Handayani Nasution : Pengawasan Intern Kas Pada PT. PLN PERSERO Wilayah Sumatera Utara, 2009. 4. Sistem Kontrol Pengaturan daya dan beban Sistem Ketenagalistrikan di Jawa-Bali dan supervisi pengoperasian sistem 500 kV secara terpadu dilaksanakan oleh Load Dispatch Center Pusat Pengatur Beban yang terletak di Gandul, Jakarta Selatan. Pengaturan operasi sistem 150 kV dilaksanakan oleh Area Control Center yang berada di bawah pengendalian Load Dispatch Center. Di Sistem Jawa-Bali terdapat 4 Area Control Center masing-masing di Region Jakarta dan Banten, Region Jawa Barat, Region Jawa Tengah DI Yogyakarta dan Region Jawa Timur Bali.

F. Rencana Kerja

Bidang keuangan ertanggung jawab atas penyelenggaraan keuangan sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen keuangan yang baik sesuai ketentuan yang berlaku serta menerapkan tata kelola perusahaan yang baik. Bagian memiliki tugas: Mengajukan permintaan dropping anggaran tunai ke PLN Pusat, Membuat perencanaan aliran kas pembiayaan AO AI, Melaksanakan dropping kas pembiayaan ke unit imprest, Meneliti kelengkapan dokumen pendukung pembayaran, Melaksanakan pembayaran atas transaksi sesuai batas kewenangan yang diberikan, Melaksanakan rekonsiliasi kas, bank imprest, Melaksanakan pengendalian kas pembiayaan unit, Melakukan pemungutan dan penyetoran pajak, Melakukan rekonsiliasi piutang pegawai, melakukan rekonsiliasi hutang usaha. Novi Handayani Nasution : Pengawasan Intern Kas Pada PT. PLN PERSERO Wilayah Sumatera Utara, 2009.

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengawasan Intern Kas

Pengawasan intern kas pada umumnya telah banyak digunakan oleh masyarakat sebagai alat pengawasan yang sangat membantu pimpinan dalam melaksanakan tugas sehingga mempunyai peranan yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Pada perusahaan kecil biasanya pengawasan dilakukan oleh pimpinan sendiripemilik, makin besar dan luas suatu perusahaan tentu semakin luas organisasi yang harus dikelola. Dalam rangka pengawasan operasi-operasi pimpinan perlu mendelegasikan wewenang pada bawahan yang bersandar pada sistem akuntansi. Prosedur-prosedur terperinci yang digunakan pengusaha untuk mengawasi operasi-operasi tersebut dengan internal Control atau pengawasan intern. Salah satu fungsi manajemen yang penting adalah fungsi pengawasan Controlling. Fungsi pengawasan terdiri dari semua aktivitas yang berhubungan dengan penentuan atau evaluasi mengenai apa yang telah dicapai sampai berapa jauh pelaksanaan sesuai dengan rencana dan kebijaksanaan pimpinan. Untuk dapat menentukan adanya penyimpangan di dalam pelaksanaan perlu diketahui dahulu tahap perencanaan norma atau ukuran yang memadai dasar hasil pelaksanaannya. Fungsi pengawasan dapat dilaksanakan secara aktif melalui pemeriksaan pelaporan, Namun pemeriksaan maupun pelaporan umumnya bersifat represif, yaitu bahwa apabila sesuatu kecurangan diketahui, maka kejadiannya telah 15