BAB IV HASIL PENELITIAN
A. DATA PENELITIAN
1. Sejarah Singkat Perusahaan
PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk. yang berkantor pusat di Jalan Jendral Ahmad Yani No.2 Medan, Sumatera Utara pada mulanya adalah salah satu anak
perusahaan Harrison Crosfield, London yang beroperasi di Medan. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1904 di London dan mengelola bermacam-macam usaha antara lain:
a. Industri dan bahan kimia
b. Perkebunan
c. Pauls yang terdiri dari bermacam-macam dagang
d. Perkayuan dan bahan bangunan
e. Perdagangan umum internasional
Semua usaha tersebut diatas tersebar di seluruh dunia tetapi untuk di Indonesia, perusahaan ini hanya bergerak dalam bidang perkebunan saja. Harrison Crosfield
mulai beroperasi di Indonesia sejak tahun 1906 dan perkebunan ini pada mulanya merupakan bekas hak konsesi berdasarkan perjanjian antara Zelf Belstuut dengan
beberapa perusahaan Rubber Company Ltd, yang disahkan residen Sumatra Timur. Untuk memperluas usahanya pada tahun 1962 sampai 1963 perusahaan ini
menggabungkan diri dengan perusahaan perkebunan Inggris yang memiliki beberapa kebun di Sumatera Utara. Dengan penggabungan kedua perusahaan ini terbentuklah
PT.PP. London Sumatra Indonesia.
PT. PP. London Sumatra Indonesia didirikan berdasarkan akte pendirian No. 93 tanggal 18 Desember 1962 dihadapan Notaris Raden Kadiman Jl. Kali Besar Barat 15A
Jakarta dan kemudian dihadapan Notaris yang sama naskah pendirian diperbaharui dengan akte No. 20 tanggal 9 September 1963. Sedangkan pengukuhan perusahaan
menjadi suatu badan hukum disahkan Menteri Kehakiman tanggal 14 September 1963 No.J.A512120 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 8
Oktober 1963 nomor 81. Pada masa konfrontasi dengan Malaysia, terjadi konflik antara pemerintah Inggris
dengan Indonesia yang menyebabkan kaum buruh perkebunan dan pemerintah Republik Indonesia berinisiatif mengambil alih pengurusan perusahaan dan menyerahkannya pada
bangsa Indonesia untuk meneruskan aktivitas usaha perkebunan yang terkendala. Selanjutnya pada tahun 1964 kepengurusan itu diserahkan kepada badan pengawas
pemerintah daerah. Kemudian oleh Pemerintah Daerah mempercayakan pengawasan perusahaan perkebunan kepada suatu badan bernama Badan Pengawasan Perkebunan
Asing Republik Indonesia dan setelah itu digantilah PT. PP. London Sumatra Indonesia menjadi PT. PP. Dwikora. Tetapi dalam tahun tersebut terjadi lagi perubahan
berdasarkan ketetapan Presiden No. 6 tahun 1964 diadakan perjanjian antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Harison Crosfield Ltd, London dan perjanjian ini mulai
berlaku tanggal 20 Maret 1968. Isi perjanjian ini mulai berlaku tanggal 20 Maret 1968. Isi perjanjian itu adalah bertujuan untuk :
a. Pengembalian hak milik dari Pemerintah kepada Harrison Crosfield Ltd. di
Sumatera Utara.
b. Kerjasama perusahaan di bidang perkebunan karet, kelapa sawit, proyek pertanian
lainnya dan proyek bahan pangan. Perjanjian berdasarkan atas :
a. Instruksi Presidium Kabinet No. 28UIN121966, tanggal 12 Desember 1966 dan
semua peraturan lain yang berhubungan dengan pengendalian perusahaan-perusahaan asing.
b. Undang-undang No. 1 tahun 1967 mengenai Penanaman Modal Asing dan semua
peraturan mengenai Penanaman Modal Asing di Indonesia. Setelah perjanjian disepakati, pemerintah menyerahkan pengusahaan dan penguasaan
perusahaan tersebut kepada pemilik semula, yakni Harrison Crosfield Ltd. pada tanggal 1 April 1968 dan nama perusahaan berganti nama kembali menjadi PT. PP.
London Sumatra Indonesia yang sesuai dengan pengesahan akte pendirian semula. Anggaran Dasar Perseroan mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir
pada tanggal 25 Juli 1997, sehubungan dengan perubahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-6275.HT.01.04 Tahun 1997 tanggal 16 Juli
1997. Sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana diatur oleh Undang-undang No. 11995, perubahan nama Perusahaan menjadi PT. PP. London
Sumatra Indonesia Tbk, serta perubahan tempat kedudukan perusahaan menjadi di Jakarta.
Perusahaan ini mengelola hak tanah perkebunan yang disebut Hak Guna Usaha HGU, berlaku selama 30 tahun dengan opsi pembaharuan. Semua Hak Guna Usaha
berkahir tahun 1998. Pada tanggal 31 Desember 1997 perusahaan telah memperoleh kembali perpanjangan Hak Guna Usaha selama 25 tahun hingga tahun 2003.
2. Struktur Organisasi Perusahaan