Pengendalian Intern Sistem Informasi Akuntansi

c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan reliability informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan. d. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi yang dikutip penulis dari http:id.wikipedia.orgwikiSistem_informasi_akuntansi, adalah : a. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi. b. Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan. c. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.

B. Pengendalian Intern Sistem Informasi Akuntansi

1. Pengertian Pengendalian Intern Pengertian Pengedalian Intern menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood adalah “rencana organisasi dan prosedur dan pencatatan-pencatatan yang berkaitan dengan pertanggungjawaban aktiva dan keandalan laporan keuangan.” Pengertian Pengendalian Intern menurut Nugroho Widjajanto adalah “suatu sistem pengendalian yang meliputi struktur organisasi beserta semua metode dan ukuran yang diterapkan dalam perusahaan.” 2. Tujuan Pengendalian Intern Tujuan pengendalian intern menurut pendapat Nugroho Widjajanto adalah untuk : a. Mengamankan aktiva perusahaan. b. Mengecek kecermatan dan ketelitian data akuntansi c. Meningkatkan efisiensi dan d. Mendorong agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh segenap jajaran. Tujuan-tujuan pengendalian intern dalam siklus pendapatan Menurut George H Bodnar dan William S. Hopwood adalah : a. Pelanggan diotorisasi sesuai dengan kriteria manajemen. b. Harga dan syarat barang dan jasa yang desediakan diotorisasi sesuai dengan kriteria manajemen. c. Seluruh pengiriman barang dan jasa yang dilakukan harus tercermin dalam penagihan kepada pelanggan. d. Penagihan ke pelanggan harus diklasifikasikan, diikhtisarkan dan dilaporkan secara akurat. 3. Pengendalian Intern dalam Sistem Informasi Akuntansi Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Defenisi sistem pengendalian intern tersebut menekankan tujuan yang hendak dicapai, dan bukan pada unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut. Dengan demikian, pengertian pengendalian intern tersebut di atas berlaku baik dalam perusahaan yang mengelola informasinya secara manual, dengan mesin pembukuan, maupun dengan komputer. Tujuan sistem pengendalian intern menurut defenisi tersebut adalah : a. Menjaga kekayaan organisasi. - Penggunaan kekayaan perusahaan hanya melalui sistem otorisasi yang telah ditetapkan. - Pertanggungjawaban kekayaan perusahaan yang dicatat dibandingkan dengan kekayaan yang sesungguhnya ada. b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. - Pelaksanaan transaksi melaui sistem otorisasi yang telah ditetapkan. - Pencatatan transaksi yang terjadi dalam catatan akuntansi. c. Mendorong efisiensi. d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Menurut tujuannya, sistem pengendalian intern tersebut dapat dibagi menjadi dua macam: pengendalian intern akuntansi internal accounting control dan pengendalian intern administratif internal administrative control. Pengendalian intern akuntansi, yang merupakan bagian dari sistem pengendalian intern, meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. Pengendalian intern akuntansi yang baik akan menjamin keamanan kekayaan para investor dan kreditur yang ditanamkan dalam perusahaan dan akan menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya. Pengendalian intern administratif meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen. Unsur pokok sistem pengendalian intern adalah : a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas. b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya. c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi. d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.

C. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan