Erwin Harris Rahman : Tindak Pidana Penggelapan Yang Dilakukan Pejabat Notaris Dikaitkan Dengan Sumpah Jabatan Notaris Studi Kasus di Pengadilan Negeri Medan 2601Pid.B2003 PN.Mdn, 2009.
agama, kesusilaan atau kepatutan yang dapat mempengaruhi kehormatan dan martabat jabatan Notaris.
C. Peraturan tentang Notaris dalam Peraturan Perundang-undangan di
Indonesia
Peraturan yang mengatur tentang jabatan notaris dalam peraturan perundang-undangan Indonesia saat ini yakni diatur di dalam Undang-undang
Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris. Selain dari Undang-undang tersebut, terdapat beberapa ketentuan yang tersebar yang juga mengatur tentang
notaris, terutama pengaturan tentang pengawasan jabatan notaris, yakni: 1.
Reglement op de Rechterlijke Organisatie en het Beleid der Justitie in Indonesia Lembaran Negara 1847 Nomor 57 jo Lembaran Negara 1848
Nomor 57. 2.
Rechtsreglement Buitengewesten Lembaran Negara 1927 Nomor 227 3.
Peraturan Jabatan Notaris Lembaran Negara 1860 Nomor 3 Terdapat dalam Bab IV, Pasal 50 – 56
4. Ordonantie Buitengerechtelijke Verrichtingen Lembaran Negara 1946
Nomor 135 5.
Undang – Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Susunan dan Kekuasaan Mahkamah Agung
6. Undang – undang nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum
Erwin Harris Rahman : Tindak Pidana Penggelapan Yang Dilakukan Pejabat Notaris Dikaitkan Dengan Sumpah Jabatan Notaris Studi Kasus di Pengadilan Negeri Medan 2601Pid.B2003 PN.Mdn, 2009.
D. Pengaturan tentang Penggelapan dalam Peraturan Hukum Pidana
Indonesia
Tindak pidana penggelapan verduistering diatur dalam Bab XXIV Pasal 372 sampai dengan 377 KUHP. Tindak pidana penggelapan tersebut lebih tepat
disebut sebagai “tindak pidana penyalahgunaan hak” atau “penyalahgunaan kepercayaan”. Sebab, inti dari tindak pidana yang diatur dalam Bab XXIV
tersebut adalah “penyalahgunaan hak” atau penyalahgunaan kepercayaan”. Dengan penyebutan tersebut, akan memberikan kemudahan bagi setiap
orang untuk mengetahui perbuatan apa sebenarnya dilarang dan diancam pidana dalam ketentuan tersebut.
Penggelapan dalam bentuk pokok diatur dalam ketentuan Pasal 372 KUHP yang menyatakan:
“Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum mengaku sebagai milik sendiri sesuatu barang yang seluruh atau sebagian adalah milik orang lain,
tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan, diancam, karena penggelapan, dengan pidana paling lama empat tahun atau denda paling
banyak enam puluh rupiah”.
E. Unsur-unsur Penggelapan