• Misi
1. Meningkatkan profesionalisme aparatur peradilan agama. 2. Mewujudkan manajemen peradilan agama yang modern.
4.1.2.3. Visi dan Misi Peradilan Agama
• Visi
Terwujudnya putusan yang adil dan berwibawa sehingga kehidupan masyarakat menjadi tenang, tertib dan damai, dibawah
lindungan Allah SWT. •
Misi Menerima, memeriksa, mengadili dan menyelesaikan perkara-
perkara yang diajukan oleh umat islam Indonesia dibidang perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, sodaqoh dan ekonomi syari’ah
secara cepat, sederhana dan biaya ringan.
4.1.3. Struktur Organisasi
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Badan Peradilan Agama 40
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Pengadilan Tinggi Agama
Gambar 4.3 Struktur Organisasi Pengadilan Agama 41
Sub kepaniteraan
Banding Sub
kepaniteraan Hukum
Sub Bagian Kepegawai
Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Umum
Kelompok Fungsional Kepaniteraan :
Panitera Pemgganti Ketua
Wakil
Majelis Hakim
Panitera Sekretaris
Wakil Panitera Wakil Sekretaris
Sub kepaniteraan
Banding Sub
kepaniteraan Hukum
Sub Bagian Kepegawai
Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Umum
Kelompok Fungsional Kepaniteraan :
Panitera Pemgganti Juru sita Juru sita Pengganti
Ketua Wakil
Majelis Hakim
Panitera Sekretaris
Wakil Panitera Wakil Sekretaris
4.2. Object-Oriented Analysis
4.2.1. Alur Kerja Sistem Berjalan
Berdasarkan pengamatan dan observasi yang dilakukan oleh penulis, pengorganisasian data sidang keliling yang terjadi di Badan
Peradilan Agama masih dilakukan secara manual. Pada permulaan sistem, pihak Badilag Badan Peradilan
Agama memberikan format baku yang berisi form isian kepada setiap Pengadilan Agama di setiap daerah di Indonesia melalui pos ataupun
email, yang terdiri atas field-field data tentang persidangan keliling yang harus diisi. Lalu setiap bulannya, semua pengadilan agama
diharuskan untuk mengisi dan kemudian mengirimkannya kembali melalui pos ataupun email kepada pihak Badilag untuk digunakan
sebagai arsip. Kelemahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan ini
adalah jika melalui pos maka akan memakan banyak waktu sedangkan jika melalui email dapat terjadi berbagai kesalahan yang dilakukan
oleh user human error. Misalnya: 1. Terjadi kesalahan saat memasukkan alamat email sehingga data
tidak tersampaikan ke tujuan. 2. File yang terkirim tidak sempurna corrupt.
3. Terkadang pihak Pengadilan Agama tidak mengisi form sesuai format yang diberikan.
4. Memungkinkan terjadinya duplikasi file yang disebabkan tidak adanya system log jika adanya updating data.
Adapun gambaran alur kerja sistem yang sedang berjalan di Badan Peradilan Agama adalah sebagai berikut:
Gambar 4.4 Flowchart Sistem yang sedang berjalan
4.2.2. Identifikasi Masalah