4. Memungkinkan terjadinya duplikasi file yang disebabkan tidak adanya system log jika adanya updating data.
Adapun gambaran alur kerja sistem yang sedang berjalan di Badan Peradilan Agama adalah sebagai berikut:
Gambar 4.4 Flowchart Sistem yang sedang berjalan
4.2.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian singkat serta flowchart sistem yang sedang berjalan di Badan Peradilan Agama, maka dapat diidentifikasikan
kelemahan-kelemahan dari sistem yang sedang berjalan ini, yaitu : 43
Pihak Badilag Pihak
Pengadilan Agama
a. Informasi mengenai sidang keliling yang dikirim lewat pos memakan banyak waktu dalam pengirimannya.
b. Informasi mengenai sidang keliling yang diarsipkan sangat rentan terhadap resiko kehilangan data yang dapat disebabkan
oleh print-out yang hilang, rusak, basah, maupun robek. c. Dari sisi ke-praktisannya, untuk mencari data sidang keiling
tertentu, baik pihak pengadilan agama ataupun pihak badan peradilan agama harus mencari pada tumpukan data sidang yang
telah diarsipkan. Hal ini tentu saja dapat menyulitkan. d. Dari sisi kerapihan, meskipun pihak peradilan agama telah
memberikan format yang baku, namun tetap saja bisa terjadi perbedaan-perbedaan dalam penulisan laporan data sidang
tersebut, yang mungkin saja disebabkan oleh perbedaan perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan dokumen
sidang keliling tersebut. e. Pihak peradilan agama akan kerepotan dalam mengumpulkan
serta mengorganisir data sidang keliling tersebut. f. Jika ada perubahan data sehingga data sebelumnya harus di
update, maka akan terjadi duplikasi file disebabkan tidak adanya sistem log.
4.2.3. Uraian Singkat Sistem yang Diusulkan
Untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam pengimplementasian sistem yang masih manual tersebut,
penulis bermaksud mengusulkan sebuah sistem untuk pengorganisasian data sidang keliling yang berbasis komputer. Pada
pengembangannya, penulis melakukan studi kasus pada Badan Peradilan Agama. Usulan sistem yang dimaksud adalah sebagai
berikut : 1.
Staff IT Badan Peradilan Agama di dalam sistem ini berperan sebagai admin yang bertugas mengisi data-data
semua Pengadilan Tinggi Agama dan Pengadilan Agama, sehingga nantinya data sidang keliling dapat diisi sesuai
dengan Pengadilan Agama yang melaksanakannya. Admin juga membuka sistem log untuk mengetahui kapan terakhir
kali informasi sidang di update modified. 2.
Setiap Pengadilan Agama memiliki user account yang sama dan memiliki kewenangan untuk mengisi dan
mengubah data sidang keliling. 3.
Data sidang keliing yang telah berada di dalam sistem juga dapat dibuat reportnya dalam format PDF, yang dapat
dilakukan oleh Badan Peradilan Agama maupun Pengadilan Agama, sehingga ketika dilakukan pencetakan pada laporan
sidang keliling, akan didapatkan format yang seragam. 45
Gambar flowchart dari sistem yang penulis usulkan ini adalah sebagai berikut :
Gambar 4.5 Flowchart sistem yang ditawarkan 46
Admin Badan Peradilan agama
User Pengadilan Agama
4.2.4. Perancangan Use Case Diagram