29
BAB III POTRET DESA TAPOS
A. Sejarah Singkat Berdirinya Kota Depok
Depok bermula dari sebuah kecamatan yang berada dalam lingkungan kewedanaan pembantu bupati wilayah Parung kabupaten Bogor, kemudian pada
tahun 1967 perumahan mulai dibangun baik oleh Perum Perumnas maupun pengembangan yang kemudian diikuti dengan dibangunnya kampus Universitas
Indonesia UI, serta meningkatnya perdagangan dan jasa, yang semakin pesat, sehingga diperlukan kecepatan pelayanan.
Pada tahun 1981 pemerintah membentuk kota administratif Depok
berkembang dengan pesat baik di bidang pemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan, khususnya bidang pemerintah semua desa berubah menjadi
kelurahan dan adanya pemekaran kelurahan, sehingga pada akhirnya Depok terdiri dari 3 tiga kecamtan dan 23 dua puluh tiga kelurahan. Dengan semakin pesatnya
perkembangan dan tuntutan aspirasi masyarakat yang semakin mendesak agar kota administratif Depok ditingkatkan menjadi kota madya dengan harapan pelayanan
menjadi maksimum. Disisi lain pemerintah kabupaten bogor bersama – sama pemerintah propinsi jawa barat memperhatikan perkembangan tersebut dan
mengusulkannya kepada pemerintah pusat dan dewan perwakilan rakyat. Berdasarkan undang- undang nomr 15 tahun 1999, tentang pembentukan kota
madya daerah tingkat dua Depok, yang ditetapkan pada tanggal 20 April 1999, dan
30 diresmikan pada tanggal 27 April 1999 berbarengan dengan pelantikan pejabat
walikota madya kepala daerah tingkat dua Depok yang dipercayakan kepada Drs.H.Badrul Kamal yang pada waktu itu menjabat sebagai walikota administratif
Depok. Berdasarkan undang – undang nomor 15 tahun 1999 wilayah kota Depok
meliputi kota administratif kota Depok, terdiri dari 3 tigakecamatan sebagaimana tersebut diatas ditambah dengan sebagian wilayah kabupaten daerah tingkat II bogor
yaitu : 1.
Kecamatan cimanggis, yang terdiri dari 1 satu kelurahan dan 12dua belasdesa yaitu kelurahan Cilangkap, Desa Pasir Gunung Selatan, Desa Tubu, Desa Mekar
Sari, Desa Cisalak Pasar, Desa Curug, Desa Harja Mukti, Desa Sukatani, Desa Sukamaju Baru, Desa Jati Jajar, Desa Tapos, Desa Cimpaeun, Desa
Luwinanggung. 2.
Kecamatan Sawangan, yang terdiri dari 14 empat belas Desa yaitu : Desa Sawangan, Desa Sawangan Baru, Desa Cinangka, Desa Kedaung, Desa Serua,
Desa Pondok Petir, Desa Curug, Desa Bojong Sari, Desa Bojong Sari Baru, Desa Duren Seribu, Desa Duren Mekar, Desa Pengasinan, Desa Bedahan, Desa Pasir
Putih. 3.
Kecamatan Limo, yaitu terdiri dari 8 delapan desa yaitu : Desa Limo, Desa Meruyung, Desa Cinere, Desa Gandul, Desa Pangkalan Jati, Desa Pangkalan Jati
Baru, Desa Krukut, Desa Grogol.
31 4.
Dan ditambah 5 lima desa dari kecamatan bojong gede yaitu : Desa Cipayung, Desa Cipayung Jaya, Desa Ratu Jaya, Desa Pondok Terong, Desa Pondok Jaya.
Kota Depok selain merupakan pusat pemerintah yang berbatasan langsung dengan wilayah daerah khusus Ibu Kota Jakarta, juga merupakan wilayah penyangga
ibu kota negara yang diarahkan untuk kota pemukiman, kota pendidikan, pusat pelayanan perdagangan dan jasa kota pariwisata sekaligus sebagai kota resapan air.
Para walikota Depok : •
Drs. Moch. Rukasah Suradimadja 1982-1984 •
Drs.H.M.I. Tamdjid 1984-1988 •
Drs. H.Abdul Wachyan 1988-1991 •
Drs. H. Sofyan Safari Hamim 1992-1996 •
Drs. H. Badrul Kamal 1997-2005 •
Dr. Ir. H. Nur Mahmudi Ismail,Msc 2005-2010 •
Dr. Ir. H. Nur Mahmudi Ismail,Msc 2010-2015
Terbentuknya Kota Administratif Depok
Waktu terus bergulir seiring pertumbuhan ekonomi masyarakat. Tahun 1976, pemukiman warga mulai dibangun dan berkembang terus hingga akhirnya pada tahun
1981 Pemerintah membentuk Kota Administratif Kotif Depok. Pembentukan Kotif Depok itu diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri, yang saat itu dijabat oleh H Amir
Mahmud.
32 Bersamaan dengan perubahan status tersebut, berlaku pula Peraturan
Pemerintah PP Republik Indonesia No 43 tahun 1981, tentang pembentukan Kotif Depok yang meliputi tiga kecamatan. Yakni, kecamatan Pancoran Mas, Kecamatan
Beji, dan Kecamatan sukmajaya. Ketiga Kecamatan itu memiliki luas wilayah 6.794 hektare dan terdiri atas 23 Kelurahan.
Lantaran tingginya tingkat kepadatan penduduk yang secara administratif talah mencapai 49 orang per hektare dan secara fungsional mencapai 107 orang per
hektare, pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi, yaitu 6,75 persen per tahun, dan pemikiran regional, nasional dan internasional akhirnya konsep pengembangan Kotif
Depok mulai dirancang menuju kerangka Kota Depok. Untuk memenuhi tuntutan tesebut, maka diperlukan beragam upaya
perwujudan organisasi yang memiliki otonom sendiri, yaitu Kota Madya Depok atau Kota Depok
Terbentuknya Kota Depok
Pesatnya perkembangan dan tuntutan aspirasi masyarakat yang kian mendesak, tuntutan menjadi kota madya menjadi semakin maksimum. Di sisi lain
Pemda Kabupaten Bogor bersama pemda Propinsi Jawa Barat memperhatikan perkembangan tersebut, dan mengusulkan kepada Pemerintah Pusat dan Dewan
Perwakilan Rakyat. Memperhatikan aspirasi masyarakat sebagaimana tertuang dalam surat
keputusan DPRD Kabupaten Bogor, 16 Mei 1994 Nomor 135SK, DPRD031994 tentang persetujuan pembentukan Kota Madya Daerah Tingkat II Depok dan
33 keputusan DPRD Propinsi Jawa Barat, 7 Juli 1997 Nomor 135Kep, Dewan. 061
DPRD1997 tentang persetujuan pembentukan Kota Madya Daerah Tingkat II Depok maka pembentukan Kota Depok maka pembentukan Kota Depok sebagai wilayah
administratif baru ditetapkan berdasarkan Undang-undang No. 15 tahun 1999, tentang pembentukan Kota Madya Daerah Tk. II Depok yang ditetapkan pada 20 April 1999.
Kota Depok itu sendiri diresmikan 27 April 1999 berbarengan dengan pelantikan Pejabat Wali Kota Madya Kepala Daerah Tk. II Depok, Drs. H. Badrul
Kamal, yang pada waktu itu menjabat sebagai Wali Kota Administratif Depok. Momentum peresmian kotamadya ini dapat dijadikan landasan bersejarah dan tepat
dijadikan hari jadi Kota Depok. Wilayah Kota Depok diperluas ke Kabupaten Bogor lainnya, yaitu Kecamatan Limo, Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Sawangan dan
sebagian Kecamatan Bojong Gede yang terdiri dari Desa Bojong, Pondok Terong, Ratu Jaya, Cipayung, dan Cipayung Jaya. Hingga kini wilayah Depok terdiri dari
enam kecamatan terbagi menjadi 63 kelurahan, 772 RW, 3.850 RT serta 218.095 Rumah Tangga.
Depok menjadi salah satu wilayah termuda di Jawa Barat dengan luas wilayah sekitar 207.006 km2 yang berbatasan dengan tiga kabupaten dan satu provinsi.
Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Ciputat Kabupaten Tangerang dan masuk wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Sebelah timur berbatasan dengan
Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, dan Kecamatan Gunung Putri, kabupaten Bogor. Sebelah selatan berbatasan dengan dengan kecamatan Cibinong dan
34 Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor. Sebelah barat berbatasan dengan
Kecamatan Parung dan Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor. Sekelumit sejarah singkat Kota Depok menjadi sebuah gambaran singkat
untuk mengenal Kota Depok secara menyeluruh data di peroleh dari pegawai kelurahan Tapos.
B. Jumlah Warga Tapos Depok