Merancang Prosedur Analitik TINJAUAN PUSTAKA
faktor yang lain yang dapat memberikan kontribusi agar tercapai efektivitas rancangan prosedur analitik. Umpamanya: keandalan data, data beberapa
tahun, data yang tidak cukupterkumpul, teknik statistik maupun perangkat lunak komputer yang dimiliki auditor. Tetapi harus dipertimbangkan, prosedur
pemeriksaan untuk prosedur analitik baru dapat dibuat dan dirancang setelah auditor menyelesaikan kajian struktur pengendalian intern, menilai risiko
pengawasan dan telah melakukan pengujian transaksi. Pemilihan data yang cocok untuk merancang prosedur analitik sangat
menentukan efektivitas penerapannya. Untuk maksud perbandingan yang bermanfaat, data yang digunakan haruslah relevan dengan tujuan diadakannya
prosedur analitik. Contohnya, jika penjualan tunai cukup material, maka jumlah penjualan yang digunakan dalam perhitunganperbandingan auditor
haruslah penjualan kredit, bukan total penjualan Arens et. al., 2008:215. Kaidah keputusan untuk menentukan fluktuasi yang tidak biasa telah
terjadi, sedikit dibahas dalam kepustakaan professional yang dapat dijadikan sebagai pedoman. Walaupun demikian, berdasarkan observasi Arens dan
Loebbecke, ada dua pendekatan yang layak dan banyak digunakan dalam praktik. Pertama, perbedaan kelebihan penyajian jumlah dollar, dan kedua,
perbedaan kelebihan dalam prosentase yang tetap Arens et. al., 2008:214. Auditor pada suatu saat mungkin tidak dapat menerima kelebihan jumlah
akun tertentu, sehingga diperlukan penyelidikan lebih lanjut. Contohya, dalam mengaudit biaya komisi yang diberikan klien, auditor dapat menyatakan
bahwa kelebihan diatas Rp.2.500.000,- tidak dapat diterima. Jika terjadi
perbedaan yang lebih besar dari jumlah tersebut, saldo akun biaya komisi tidak dapat dinyatakan disajikan secara wajar. Pengujian rinci tambahan
mungkin perlu dilaksanakan. Dalam prosedur analitik sulit membuat kerangka kaidah keputusan dalam syarat jumlah absolut, karena itu sering digunakan
kaidah keputusan
dalam bentuk
prosentase. Contohnya,
auditor membandingkan rincian saldo akun beban tahun berjalan dengan saldo tahun
sebelumnya dan menghitung perubahan prosentasenya. Dapat diputuskan, kapan saja terjadi perubahan melebihi 10 atau beberapa prosentase yang
pantas dipercaya auditor bahwa perubahan tersebut wajar dipertimbangkan sebagai suatu fluktuasi tidak biasa Arens et. al., 2008:208.