hubungannya dengan prosedur audit lainya. Contohnya premi asuransi dibayar dimuka dibandingkan dengan asuransi dibayar dimuka tahun lalu sebagai
bagian pengujian premi asuransi dibayar dimuka yang belum jatuh tempo. Ketiga, prosedur analitik diperlukan pada tahap penyelesaian review akhir
audit. Prosedur ini diperlukan sebagai penelaahan final atas kemungkinan salah saji yang material atau masalah keuangan, dan untuk membantu auditor
dalam memberikan keputusan kewajaran laporan keuangan yang telah di auditnya, tetapi belum diberikan opini audit. Umumnya pada tahap final ini
prosedur analitik dilakukan oleh Patner Arens et. al., 2008:208.
F. Prosedur Analitik dalam Tahap Perencanaan Audit
Agar penerapan prosedur analitik berjalan dengan efektif dan efisien, serta mencapai sasaran dalam tahapan ini, harus ada langkah-langkah yang
tepat sehingga dapat membantu auditor, yaitu dengan cara: 1. Meningkatkan pemahaman auditor tentang bisnis klien, dan
2. Mengidentifikasi hubungan yang tidak biasa serta fluktuasi yang tidak diharapkan dalam data yang mungkin mengindikasikan bidang yang
memiliki risiko salah saji paling besar Boyton dan Johnson, 2006:324. Untuk mencapai tujuan tersebut, disusun langkah-langkah dalam
prosedur analitik, yaitu: 1. Mengidentifikasi Penghitungan dan Perbandingan yang akan Dilakukan
Kecanggihan dan luasnya prosedur analitik yang digunakan dalam perencanaan bervariasi berdasarkan ukuran dan kompleksitas klien,
ketersediaan data, dan pertimbangan auditor. Jenis perhitungan dan perbandingan yang digunakan secara umum termasuk hal-hal berikut :
a. Perbandingan data absolut absolute data comparations. Prosedur ini melibatkan perbandingan sederhana suatu jumlah saat ini, seperti saldo
akun, dengan suatu jumlah yang diharapkan atau diprediksi, b. Laporan keuangan ukuran umum common-size financial statement.
Juga dikenal sebagai analisis vertikal, teknik ini melibatkan penghitungan persentase dari total yang berhubungan yang
direpresentasikan oleh komponen laporan keuangan misalnya, kas sebagai persentase dari total aktiva, atau marjin kotor sebagai suatu
persentase dari penjualan. Persentase kemudian dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan,
c. Analisis rasio ratio analysis. Sejumlah rasio yang seringkali digunakan oleh manajemen atau analisis keuangan dapat dihitung dan
dibandingkan dengan nilai yang diharapkan untuk rasio tersebut, jumlah dari hasil perhitungan dapat dianalisis secara individual atau
dalam kelompok yang berhubungan seperti rasio solvabilitas, efisiensi, dan profitabilitas,
d. Analisis tren tren analysis. Analisis tren melibatkan perbandingan beberapa data absolute, ukuran umum, atau rasio bagi lebih dari dua
periode akuntansi untuk mengidentifikasi perubahan penting yang mungkin tidak nyata dari perbandingan yang terbatas pada periode saat
ini dan periode masa lalu,