40 informasi  bagaimana  pihak  lain  memecahkan  masalah  yang  sama.  Dengan
kemajuan cyberspace saat ini, analis jarang harus meninggalkan meja kerja mereka  untuk  melakukan  penelitian.  Menjelajahi  Internet  via  komputer
personal  dapat  memberikan  jumlah  informasi  yang  tak  terhingga  Whitten, 2004 : 234.
2.13  Pengujian Perangkat Lunak
Pengujian  perangkat  lunak  adalah  proses  pemeriksaan  atau  evaluasi  sistem atau komponen sistem secara manual atau otomatis untuk memeverifikasi apakah
sistem  memenuhi  kebutuhan –  kebutuhan  yang  dispesifikasikan  atau
mengidentifikasi  perbedaan –  perbedaan  antara  hasil  yang  diharapkan  dengan
hasil yang terjadi Hariyanto, 2004 : 569. Sasaran  pengujian  adalah  penemuan  semaksimum  mungkin  kesalahan
dengan  usaha  yang  dapatdikelola  pada  rentang  waktu  realistik.  Pengujian perangkat  lunak  merupakan  tahapan  kritis  dalam  penjaminan  kualitas  perangkat
lunak  dan  merupakan  review  menyeluruh  terhadap  spedifikasi  peranvangan  dan pengkodean Hariyanto, 2004 : 569.
Glen  Myers  menyatakan  tiga  sasaran  pengujian,  yaitu  Hariyanto,  2004  : 571 :
1. Pengujian adalah proses mengeksekusi program dengan hasrat menemukan
kesalahan. 2.
Kasus  uji  yang  bagus  adalah  empunyai  peluang  tinggi  menemukan kesalahan yang sebelumnya belum ditemukan.
3. Pengujian yang berhasil adalah Pengujian yang menyingkap kesalahan yang
sebelumnya belum ditemukan.
41 Manfaat pengujian Hariyanto, 2004 : 569 :
1. Pengujian akan menyingkap kesalahan diperangkat lunak
2. Pengujian  mendemonstrasikan  fungsi
–  fungsi  perangkat  lunak  bekerja sesuai spesifikasi, kebutuhan serta terpenuhi perilaku dan sejenisnya.
Terdapat dua teknik pengujian berdasarkan ketersediaan logik sistem, yaitu black  box  testing
dan  white  box  testing  Hariyanto,  2004  :  577.  Namun,  dalam pembuatan  perangkat  lunak  untuk  sistem  informasi  pemesanan  kelas  ini  teknik
pengujian yang digunakan hanya black box testing. Konsep  black box testing digunakan untuk mempresentasikan sistem  yang
cara kerja didalamnya tidak tersedia untuk diinspeksi. Di dalam kotak hitam, item –  item  yang  diuji  dianggap  “gelap”  karena  logiknya  tidak  diketahui,  yang
diketahui  hanya  apa  yang  masuk  dan  apa  yang  keluar.  Pada  black  box  testing, kasus
–  kasus  pengujian  berdasarkan  pada  spesifikasi  sistem.  Pada  black  box testing,
dicobakan  beragam  masukan  dan  memeriksa  keluaran  yang  dihasilkan. Teknik black box testing juga dapat digunakan untuk pengujian berbasis skenario
dimana  isi  dalam  sistem  mungkin  tidak  tersedia  untuk  diinspeksi  tapi  masukan dan  keluaran  yang  didefinisikan  dengan  usecase  dan  informasi  analisi  yang  lain
Hariyanto, 2004 : 577. Black box testing berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut Pressman, 2002 : 551 :
1. Fungsi
– fungsinya yang tidak benar atau hilang 2.
Kesalahan antarmuka 3.
Kesalahan dalam struktur data atau akses database 4.
Kesalahan kinerja. Pengujian  black  box  testing  merupakan  pengujian  yang  dilakukan  oleh
pengembang sistem. Karena pengguna akhir sistem memiliki pemahaman tentang
42 sistem  informasi  dengan  tingkatan  yang  berbeda,  maka  seberapa  jauh  pengguna
akhir  dapat  memahami  dan  menerima  sistem  harus  diuji.  Pengujian  inilah  yang dinamakan  dengan  user  acceptance  test.  Pengujian  dilakukan  untuk  menjamin
bahwa sistem telah melayani kebutuhan organisasi. Ada  dua  tahap  dalam  user  acceptance  test,  yaitu  Alpha  testing  dan  Beta
testiing.  Alpha  testing  adalah  pengujian  yang  dilakukan  oleh  pengguna  untuk menjamin  bahwa  mereka  menerima  sistem,  pengujian  dilakukan  dengan
menggunakan data pengujian. Pengujian ini sebenarnya merupakan simulasi dari penggunaan  sistem  oleh  pengguna  akhir  pada  sistem  yang  sebenarnya,  tetapi
dilaksanakan  dengan  data  yang  relatif  sedikit.  Tujuannya  adalah  untuk  melihat kemudahan  penggunaan  perangkat  lunak  oleh  pengguna  akhir.  Tahap  kedua
adalah beta testing. Alpha testing tidak dapat menggambarkan volume data yang sebenarnya  yang  harus  diproses  oleh  sistem,  sehingga  perlu  pengujian  dengan
menggunakan data riil, bukan data pengujian. Pengguna sesungguhnya memonitor kesalahan  yang  terjadi  dan  perbaikan  yang  dibutuhkan.  Beta  testing  inilah  yang
menentukan  apakah  sistem  akan  diterima  atau  harus  dirancang  ulang  Al  Fatta, 2007 : 174.
43
2.14 Penelitian Sejenis