Pengembangan sistem informasi administrasi kursus Bahasa Inggris berbasis web : studi kasus Wall Street Instute, Pondok Indah

(1)

i

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI

KURSUS BAHASA INGGRIS BERBASIS WEB

(STUDI KASUS : WALL STREET INSTITUTE,

PONDOK INDAH)

Oleh :

Gressi Anggelia

204093002611

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

ii

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI

KURSUS BAHASA INGGRIS BERBASIS WEB

(STUDI KASUS : WALL STREET INSTITUTE,

PONDOK INDAH)

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disusun Oleh : Gressi Anggelia

204093002611

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2011 / 1432 H


(3)

(4)

(5)

v

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR – BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PENAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANA PUN.

Jakarta, 22 Juni 2011

Gressi Anggelia 204093002611


(6)

vi

ABSTRAK

Gressi Anggelia NIM 204093002611, Pengembangan sistem informasi administrasi kursus bahasa inggris pada Wall Street Institute, Pondok Indah.

Dibawah bimbingan Bapak Zainul Arham dan Bapak Syopiansyah Jaya Putra.

Wall Street Institute Pondok Indah merupakan penyedia layanan pendidikan bahasa Inggris, yang telah berdiri sejak tahun 2008 setelah mendulang sukses 2 cabang pertama Wall Street Institute yang terdapat di Ratu Plaza dan Kelapa Gading. Wall Street Institute selalu sukses dalam mencetak siswa – siswi yang berbahasa Inggris dengan sangat baik karena Wall Street Institute memiliki metode belajar yang unik dan inovatif, yaitu dengan mengkombinasikan teknologi multimedia, kelas kecil, dan aktifitas sosial untuk membantu siswa mempelajari bahasa Inggris dalam lingkungan yang natural dan bersahabat. Namun metode belajar tersebut belum dapat membuat Wall Street Institute menjadi yang terbaik, karena dalam kenyataan pelayanan administrasi di Wall Street Institute Pondok Indah masih manual. Sehingga penulis rasa perlu mengembangkan sistem informasi administrasi di Wall Street Institute dengan cakupan proses pendaftaran calon siswa dan pemesanan kelas dengan aplikasi sistem informasi yang berbasis

web. Penggunaan sistem ini dibagi menjadi 3 akses yaitu untuk bagian utama ada pada admin, kemudian Student dan Guest (sebagai calon siswa / student). Alat pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini ialah PHP sebagai bahasa pemrograman dan MySQL sebagai sistem basis data. Perancangan sistem penulisan ini penulis gunakan SDLC (System Development Life Cycle) dengan 4 tahapan yaitu Analisis, perancangan, pengkodean dan pengujian. DFD (Data Flow Diagram) sebagai alat pemodelan sistem aplikasi.

Kata kunci : SDLC (System Development Life Cycle), DFD, PHP, MySQL.

V Bab + xxx Halaman + 109 Halaman + 4 Simbol + 13 Tabel + 43 Gambar + Daftar Pustaka : 20 (1998-2008).


(7)

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim,

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufiq dan hidayah - Nya, rahmat dan maghfirah - Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini, Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada suri tauladan kita Rasulullah Muhammad SAW. Amin.

Dengan selesainya penulisan skripsi ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu, karena tanpa bantuan, saran, kritik, serta dukungan mungkin penulis tidak akan dapat menyelesaikan skripsi ini.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada:

1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan sekaligus menjadi dosen pembimbing II yang telah memberikan banyak bantuan serta dukungan sehingga selesainya penulisan ini.

2. Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI selaku ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakartaa.

3. Bapak Zainul Arham, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak membantu dan mendukung serta memberikan doanya kepada penulis dalam penyelesain skripsi ini.


(8)

viii

4. Seluruh Dosen dan Karyawan Non reguler Fakultas Sains dan Teknologi , UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5.

Mrs. Dona Limuel selaku Direktur dari Wall Street Institute Pondok Indah, yang telah memberikan waktu dan kerjasamanya.

6.

Mrs. Citra Andarini selaku Account Executive sekaligus konsultan penulis di lapangan, terimakasih atas bantuan, dukungan dan perhatiannya.

7. Kedua Orang Tua dan Keluargaku yang selalu memberikan doa, motivasi dan dukungan serta materil.

8. Semua teman-teman seperjuangan angkatan 2004 yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

9. Semua pihak - pihak yang telah membantu dalam penyelesaikan skripsi ini. Akhir kata, Semoga dengan laporan ini dapat berguna bagi pembaca, memberikan pemikiran baru yang berguna yang dapat disumbangkan bagi pengembangan ilmu sains dan teknologi khususnya sistem informasi dan memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 22 Juni 2011

Gressi Anggelia 204093002611


(9)

ix

LEMBAR PERSEMBAHAN

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak atas dukungan moral maupun material yang sangat berarti sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan, diantaranya:

1. Penghargaan yang setinggi-tingginya kepada kedua orang tua tercinta Papa, Mama, Ntes, Mas Ajie, Elok, adik-adikku (Riri dan Pipi), Mas Kay yang selalu memberikan semangat dan dukungan selama pembuatan skripsi ini. “My Family is my treasure and my true love”.

2. Bapak Zainul Arham selaku dosen pembimbing pertama dan Bapak Syopiansyah selaku dosen pembimbing kedua, yang telah dengan sabar membimbing dan mendukung penulis.

3. Intan dan Vera Sahabat terbaik yang penulis miliki, yang telah memberikan semangat, nasihat, saran dan waktunya untuk penulis.

4. Kak Citra sebagai konsultan sekaligus pembimbing dilapangan, terimakasih atas waktu, bantuan dan dukungannya.

5. Sahabat-sahabat kampusku yang selalu setia menemani penulis dan datang dikala penulis membutuhkan semangat dan dukungan (Iyas, Friday, Eja dan Filla). “Friendship...is that you, guys”.

6. Teman-teman seperjuangan, Ade-Ulis, Widiya dan Soleh, Mima, Yuni, Yudi, Imah, Nita, Maxus, Edhoy, Obo, Elvi, Isti, Nuri, Jingga, Frieska, Kiky, Khaidir, Bob, Nunu, Opie, Agus, Tebe, Dida, Aas, dan seluruh teman – teman TI dan SI Angkatan 2004.

7. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, yang tidak dapat penulis cantumkan satu persatu.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati Penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini dan untuk itu saran dan kritik sangat diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini serta besar harapan Penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Jakarta, 22 Juni 2011 Penulis


(10)

x

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan Pembimbing ... ii

Lembar Pengesahan Ujian... ... iii

Lembar Pernyataan ... iv

Abstrak ... v

Kata Pengantar ... vi

Lembar Persembahan ... vii

Daftar Isi ... viii

Daftar Tabel ... xiv

Daftar Gambar ... xv

Daftar Simbol... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan Penulisan ... 5

1.5 Manfaat Penulisan ... 5

1.6 Metodologi Penelitian... 6

1.6.1 Metode Pengumpulan Data ... 6


(11)

xi

1.7 Sistematika Penulisan ... 9

BAB II LANDASAN TEORI ... 11

2.1 Konsep Dasar Pengembangan Sistem Informasi ... 11

2.1.1 Konsep Dasar Pengembangan Sistem ... 11

2.1.2 Konsep Dasar Sistem ... 11

2.1.2.1 Definisi Sistem ... 11

2.1.2.2 Karakteristik Sistem ... 11

2.1.3 Konsep Dasar Informasi ... 13

2.1.3.1 Definisi Data dan Informasi ... 13

2.1.3.2 Metode Dasar Pengolahan Informasi ... 13

2.1.3.3 Kualitas Informasi ... 14

2.1.3.4 Nilai Informasi ... 15

2.1.4 Konsep Dasar Sistem Infromasi ... 15

2.1.4.1 Definisi Sistem Informasi ... 15

2.1.4.5 Komponen Sistem Informasi ... 16

2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen ... 17

2.2.1 Definisi Sistem Informasi Manajemen... 17

2.2.2 Karakteristik Sistem Informasi Manajemen... 17

2.2.3 Jenis Laporan Pada Sistem Informasi Manajemen ... 18

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi Pembayaran ... 19

2.3.1 Definisi Sistem Informasi Pembayaran... 19


(12)

xii

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi Pemesanan Kelas ... 20

2.4.1 Definisi Sistem Informasi Pemesanan Kelas... ... 20

2.4.2 Definisi Penjadwalan ... 21

2.4.2.1 Performasi Penjadwalan... ... 21

2.5 Website ... 21

2.5.1 Sejarah Website... ... 23

2.5.2 Aplikasi Website... ... 24

2.6 Basis Data... 24 2.6.1 Jenjang Data Dalam Pembentukan Basis Data ... 24

2.6.2 Keuntungan Penggunaan Basis Data ... 27

2.6.3 Data Base Management System (DBMS) ... 27

2.6.4 Relational Data Base Management System (RDBMS) ... 27

2.6.5 Data Definition Language (DDL)... 28

2.7 Rekayasa Peranti Lunak... ... 28

2.7.1 Pengertian Piranti Lunak ... 28

2.7.2 Pengertian Rekayasa Piranti Lunak ... 28

2.7.3 Model Rekayasa Piranti Lunak... 29

2.8 Model Perancangan Sistem ... 31

2.8.1 Flowchart ... 31

2.8.2 Data Flow Diagram (DFD)... 31

2.8.3 Entity Relationship Diagram (ERD)... . 32


(13)

xiii

2.9 PHP, MySQL dan PhpMyAdmin... 33

2.10 XAMPP... ... 34

2.11 Macromedia Dreamweaver... 35

2.11.1 Jendela Kerja Macromedia Dreamweaver... 36

2.11.2 Macromedia Flash... ... 37

2.12 Metode Pengumpulan Data... ... 38

2.12.1 Observasi ... 38

2.12.2 Wawancara ... 38

2.12.3 Studi Pustaka ... 39

2.12.4 Mengunjungi Situs ... 39

2.13 Pengujian Perangkat Lunak ... 40

2.14 Penelitian Sejenis ... 43

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... . 44

3.1 Metode Pengumpulan Data... 44

3.1.1 Studi Lapangan... 44

3.1.2 Studi Pustaka... ... 45

3.2 Metode Pengembangan Sistem... 46

3.2.1 Analisa (System Requirement Analysist)... 46

3.2.2 Perancangan (Design)... 48

3.2.3 Pengkodean (Coding)... 49


(14)

xiv

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 52

4.1 Gambaran Umum Instansi ... 52

4.1.1 Visi, Misi dan Tujuan Wall Street Institute... 53

4.1.1.1 Visi ... 53

4.1.1.2 Misi ... 53

4.1.1.1 Tujuan ... 53

4.2 Struktur Organisasi Pada Wall street Institute Pondok Indah ... 54

4.3 Logo ... 54

4.4 Pengembangan Sistem Informasi Administrasi ... 55

4.4.1 Analisa (System Requirement Analysis) ... 55

4.4.1.1 Studi Kelayakan ... 55

4.4.1.2 Alokasi Waktu ... 55

4.4.1.3 Cakupan Sistem ... 56

4.4.1.4 Uraian Sistem yang Berjalan ... 56

4.5 Kelebihan dan Kelemahan Sistem yang Berjalan... ... 63

4.5.1 Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendaftaran yang Berjalan 63 4.5.1.1 Kelebihan Sistem ... 63

4.5.1.2 Kelemahan Sistem ... 63

4.5.2 Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pemesanan Kelas (Lang – sung dan Melalui Telepon) yang Sedang Berjalan ... 64

4.5.2.1 Kelebihan Sistem ... 64

4.5.2.2 Kelebihan Sistem ... 64


(15)

xv

4.5.3.1 Permasalahan yang ditemukan pada sistem lama... 65

4.5.3.2 Pemecahan Masalah ... 65

4.5.4 Usulan Rancangan Sistem Informasi Administrasi Pendaf – taran Kursus ... 66

4.6 Perancangan (Design)... 69

4.6.1 DFD (Data Flow Diagram)... 69

4.6.2 ERD (Entity Relationship Diagram)... 73

4.6.3 Normalisasi... ... 74

4.6.4 Kamus Data... ... 82

4.6.5 Struktur Basis Data... ... 85

4.6.6 Rancagan Antar Muka... ... 89

4.6.7 Aktifitas Member dalam Website... ... 109

4.6.8 Struktur Navigasi Website... ... 113

4.7 Pengkodean... ... 114

4.8 Pengujian... 114

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 118

5.1 Kesimpulan ... 118

5.2 Saran ... 119

DAFTAR PUSTAKA ... 120


(16)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitia Sejenis ... 43

Tabel 4.1 Tabel Admin ... 85

Tabel 4.2 Tabel Student ... 86

Tabel 4.3 Tabel Guest ... 87

Tabel 4.4 Tabel AE ... 87

Tabel 4.5 Tabel Native ... 88

Tabel 4.6 Tabel Schedule ... 88


(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Dasar Pengolahan Informasi ... 14

Gambar 2.2 Jenjang dari Data ... 24

Gambar 2.3 Pengembangan Piranti Lunak SDLC Model Waterfall ... 29

Gambar 2.4 Konfigurasi XAMPP ... 35

Gambar 2.5 Jendela Kerja Dreamweaver ... 36

Gambar 4.1 Struktur Struktur Organisasi pada Wall Street Institute ... 54

Gambar 4.2 Logo Wall Street Institute ... 54

Gambar 4.3 Flowchart Proses Administrasi yang sedang Berjalan... 60

Gambar 4.4 Flowchart Proses Pemesanan langsung yang sedang berjalan ... 61

Gambar 4.5 Flowchart Proses pemesanan kelas melalui telepon yang sedang berjalan ... 62

Gambar 4.6 Flowchart proses pendaftaran yang diusulkan ... 67

Gambar 4.7 Flowchart Proses pemesanan kelas sistem yang diusulkan ... 68

Gambar 4.8 Diagram Konteks ... 69

Gambar 4.9 Diagram level 0 ... 71

Gambar 4.10 Diagram level 1 atau Diagram rinci proses 3.0 ... 72

Gambar 4.11 ERD Sistem Informasi Administrasi ... 73

Gambar 4.12Langkah – langkah Pembentukan Normalisasi ... 74

Gambar 4.13Bentuk Tidak Normal atau UNF ... 75

Gambar 4.14 Bentuk Normal Pertama atau 1NF ... 77


(18)

xviii

Gambar 4.16 Bentuk Normal 3NF ... 81

Gambar 4.17 Halaman Home Utama ... 88

Gambar 4.18 Halaman Profile ... 88

Gambar 4.19 Halaman Advantage ... 89

Gambar 4.20 Halaman Guestbook ... 89

Gambar 4.21 Halaman Contact ... 90

Gambar 4.22 Pilih Login ... 90

Gambar 4.23 Halaman Register ... 91

Gambar 4.24 Halaman Login Admin ... 91

Gambar 4.25 Home pada admin ... 92

Gambar 4.26 Halamn Guest untuk Admin ... 92

Gambar 4.27 Olah Guestbook pada laman admin ... 93

Gambar 4.28 Olah Register pada laman admin ... 93

Gambar 4.29 Olah Appointment pada laman admin ... 94

Gambar 4.30 Olah Student pada laman admin ... 94

Gambar 4.31 Olah booking pada laman admin ... 95

Gambar 4.32 Olah Student pada laman admin ... 96

Gambar 4.33 Olah Schedule pada laman admin ... 97

Gambar 4.34 Login guest ... 98

Gambar 4.35 Home pada laman guest ... 99

Gambar 4.36 Level pada laman guest ... 100

Gambar 4.37 Price list package pada laman guest ... 101


(19)

xix

Gambar 4.39 Login Student ... 103

Gambar 4.40 Home pada laman student ... 104

Gambar 4.41 Booking class pada laman student ... 105

Gambar 4.42 Schedule table pada laman student ... 106

Gambar 4.43 Data Study Record pada laman student ... 107

Gambar 4.44 Flowchart aktifitas pada laman utama ... 108

Gambar 4.45 Flowchart aktifitas pada laman admin ... 109

Gambar 4.46 Flowchart aktifitas pada laman student ... 110

Gambar 4.47 Flowchart pada laman Guest ... 111


(20)

xx

DAFTAR SIMBOL

Simbol Flowchart (Al – Bahra, 2005 : 266)

SIMBOL KETERANGAN

Simbol arus / flow

Untuk menyatakan jalannya arus suatu proses

Simbol communication link

Untuk menyatakan bahwa adanya transisi suatu data / informasi dari satu lokasi ke lokasi lainnya.

Simbol connector

Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman / lembar yang sama.

Simbol offline connector

Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman atau lembar yang berbeda.

Simbol Manual Untuk menyatakan suatu tindakan (proses) yang tidak dilakukan oleh komputer (manual).

Simbol Decision / logika Untuk menunjukan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan jawaban, ya atau tidak.


(21)

xxi

Simbol Terminal Untuk menyatakan permulaan atau akhir suatu program.

Simbol offline storage

Untuk menunjukan bahwa data dalam simbol ini akan disimpan ke suatu media tertentu.

Simbol manual input Untuk memasukan data secara manual dengan menggunakan online keyboard.

Simbol input output Untuk menyatakan proses input dan output tanpa

tergantung dengan jenis peralatannya.

Simbol punched card

Untuk menyatakan input berasal dari kartu atau output

ditulis ke kartu.

Simbol disk storage

Untuk menyatakan input berasal dari disk atau output

disimpan ke disk

Simbol document

Untuk mencetak laporan ke printer.

Simbol display

Untuk menyatakan peralatan output yang digunakan berupa layar (video, komputer).


(22)

xxii

Simbol Data Flow Diagram (DFD) Versi Yourdan, De Marco dan lainnya (Al – Bahra, 2005 : 72)

SIMBOL KETERANGAN

Arus data Untuk menggambarkan jalannya arus data yang berupa masukan untuk sistem atau hasil dari sistem.

Deskripsi Proses

Proses Untuk menggambarkan apa yang dikerjakan oleh sistem

atau menggambarkan suatu proses.

Penyimpanan data

Untuk menggambarkan tempat penyimpanan data yang ada dalam sistem.

Entitas luar Untuk menggambarkan suatu yang berada di luar sistem yang memberikan data ke dalam sistem atau memberikan data dari sistem.


(23)

xxiii

Simbol Entity Relation Diagram (ERD)

(Al – Bahra, 2005 : 149)

SIMBOL KETERANGAN

Entitas Apa saja yang di dalam sistem, diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokkan dalam jenis nama orang, benda, lokasi kejadian (terdapat unsur waktu didalamnya).

Atribut Elemen dari setiap entitas (keterangan – keterangan

untuk setiap entitas).

Himpunan relasi / relasi

Hubungan yang terjadi antar entitas (diberi nama dengan kata kerja).

Garis penghubung / link

Menghubungkan antara entitas dengan relasi, relasi dengan entitas, atribut dengan entitas.


(24)

xxiv

Simbol Diagram ERD Versi Chen (Al – Bahra, 2005 : 152)

SIMBOL I SIMBOL II ARTI

1 1 Kardinalitas satu - ke - satu

1 M Kardinalitas satu - ke - banyak

M M Kardinalitas banyak - ke - banyak


(25)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi telah membawa dampak dalam kehidupan masyarakat. Sejak ditemukannya komputer pada tahun 1955, peradaban dunia telah memasuki era informasi, teknologi informasi dengan komputer sebagai motor penggeraknya telah mengubah segalanya (Maharsi, 2000 : 128). Saat ini hampir semua institusi memanfaatkan pengembangan teknologi informasi untuk meningkatkan manajemen dan kinerja institusi tersebut.

Contoh – contoh terkenal yang sudah banyak dipublikasikan mengenai aplikasi – aplikasi teknologi informasi untuk bisnis termasuk proses rekayasa berbasis – teknologi, sistem – sistem terbuka, pertukaran data elektronik, dan yang terakhir adalah e - commerce berbasis internet. Sementara ini, bermacam – macam aplikasi teknologi informasi dirancang untuk mendukung atau meningkatkan kinerja tugas individual dan pelayanan didalam organisasi – organisasi profesional untuk laba dan tidak untuk laba juga telah berkembang dengan pesatnya (Jogiyanto, 2009 : 25).

Bahasa adalah alat komunikasi yang paling baik untuk mengutarakan dan merespon sesuatu hal dalam kehidupan sehari – hari, bahasa juga memiliki peranan yang cukup penting dalam sistem informasi karena tanpa bahasa tidak dapat menjalankan sistem. Di era globalisasi seperti sekarang ini kita wajib menguasai bahasa persatuan dunia atau global yaitu bahasa Inggris untuk itu Wall


(26)

2

Street Institute hadir di Jakarta – Indonesia, yang telah memiliki empat cabang yaitu Ratu Plaza, Kelapa Gading, Pondok Indah Mall dan Central Park.

Dengan menawarkan sistem pembelajaran yang innovatif menyatukan langkah – langkah ilmiah dengan teknologi modern, adapun langkah – langkah ilmiah yaitu : mendengar, mengulang, dan mengikuti (baby’s steps) dengan membatasi usia dan lingkungan yang diharuskan berbahasa inggris yaitu diatas 15 tahun. Langkah – langkah teknologi modern yaitu Wall Street Institute telah membangun dan memakai sistem e-learning yang memadukan audio dan visual kedalam metode belajar bahasa inggris dan yang tak kalah penting yaitu jadwal kelas yang fleksibel (siswa yang menentukan) sehingga tidak mengganggu waktu untuk kegiatan lain.

Kehadiran teknologi informasi di Wall Street Institute bukanlah hal yang baru karena sejak hadir Wall Street Institute telah memakai teknologi informasi yaitu e – learning system sebagai langkah menyatukan audio dan visual kedalam metode belajar bahasa inggris, kemudian selain itu Wall Street Institute juga telah memiliki sistem administrasi front desk yang membantu service officer bekerja yang meliputi : data student, data teacher, data kelas dan data pemesanan kelas. Namun sistem tersebut merupakan sistem yang tertutup dan terbatas karena hanya diperuntukkan bagi Service Officer dan masih bersifat manual yaitu hanya sebatas

data entry tanpa adanya kinerja lain disistem tersebut.

Saat ini Wall Street Institute Pondok Indah memiliki lebih dari 1200 siswa yang semakin hari tentunya semakin meningkat, untuk itu demi kenyamanan dan kelancaran siswa-siswi Wall Street Institute Pondok Indah, maka sistem informasi


(27)

3

administrasi yang mencakup pendaftaran dan pemesanan kelas perlu dirancang ulang menjadi sistem informasi yang mengikuti perkembangan teknologi bukan sistem informasi yang manual lagi. Berdasarkan dari sistem informasi administrasi frontdesk Wall Street Institute Pondok Indah tersebut, penulis ingin memberikan suatu solusi dengan mengembangkan dan mengaplikasikan suatu alur kerja sistem administrasi yang berdasarkan sistem terkomputerisasi frontdesk Wall Street Institute, dan membuat sistem basis data yang akan digunakan dalam aplikasi administrasi yang terkomputerisasi, berbasis user interface untuk mengelola basis data tersebut, dan aplikasi administrasi yang terkomputerisasi dengan baik antara sistem basis data, user interface dan user itu sendiri.

Oleh sebab itu dengan berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, penulis mencoba mengambil tema dalam penelitian skripsi ini dengan judul

“Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Kursus Bahasa Inggris

Berbasis Web pada Wall Street InstitutePondok Indah”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dibawah ini :

1. Data masih Manual berupa file – file dapat menyebabkan penumpukan data, terhapusnya data dan ketumpang-tindihan data

2. Perlunya siswa dan calon siswa untuk datang ke Wall Street Institute

Pondok Indah Mall, yang memerlukan waktu dan biaya.

Dari uraian diatas maka peneliti mendapati permasalahan dalam penelitian ini antara lain :


(28)

4

1. Bagaimana mengembangkan sistem informasi administrasi dalam melakukan pemesanan kelas dan mengembangkan pengolahan data pendaftaran pada Wall Street Institute Pondok Indah Mall?

2. Apakah dengan sistem informasi administrasi pendaftaran calon siswa berinteraksi secara langsung dengan sistem aplikasi dan dapat memperluas jangkauan pelayanan Wall Street Institute ?

1.3. Batasan Masalah

Sesuai dengan inti dari penelitian, maka peneliti akan membatasi ruang lingkup pada proses administrasi Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Kursus Bahasa Inggris Berbasis Web, Batasan masalah penelitian ini antara lain : 1. Cakupan sistem yang dituju hanyalah pada bagian Service Manager

(Manajer Pelayanan) Wall Street Institute Pondok Indah Mall I Jakarta Selatan.

2. Proses administrasi yang hanya melingkup pendaftaran dan pemesanan kelas bukan sebuah sistem yang mencakup proses pembayaran online karena metode pembayaran adalah COD. Pada pemesanan kelas tidak tersedianya aplikasi yang mengatur konfirmasi untuk waiting list.

3. Peneliti hanya menggunakan empat tahapan SDLC yang terdiri dari : Analisis, Desain, Coding dan Testing.

4. Peneliti menggunakan HTML sebagai user interface dan database system

peneliti menggunakan MySQL, serta PHP untuk menyambungkan antara HTML dan MySQL.


(29)

5

5. Tidak membahas proses instalasi perangkat lunak dan tidak membahas tentang jaringan dan keamanan jaringan secara detail dalam pengimplementasian perangkat lunak sistem ini.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian skripsi ini adalah untuk membuat sistem informasi administrasi yang mencakup pendaftaran dan pemesanan kelas bagi Wall Street Institute. Dengan menggunakan media web atau internet sehingga pendaftaran dan pemesanan kelas atau administrasi dapat dilakukan dengan cepat dan tepat, tanpa menyulitkan user atau guest dan student (calon siswa atau siswa). Yang sebelumnya harus datang ke Wall Street Institute Center Pondok Indah Mall. 1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain : 1. Bagi peneliti

1.1 Bertambahnya wawasan dan pengalaman peneliti tentang ilmu-ilmu yang diperoleh dibangku kuliah dan hal lainnya yang berkaitan judul skripsi.

1.2 Dapat memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

1.3 Membuat dan menghasilkan program yang dapat membantu serta memudahkan akses informasi dan komunikasi kepada seluruh warga


(30)

6 2. Bagi Instansi

1.1 Memperoleh bantuan dalam pembuatan sistem informasi administrasi serta mendapatkan masukan untuk membuat media informasi yang efektif, efisien dan berkualitas.

1.6. Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data untuk menyelesaikan laporan tugas akhir ini, diantaranya :

1.6.1. Metode Pengumpulan Data

1. Studi Lapangan : 1.1 Observasi

Observasi merupakan kegiatan pengamatan untuk mengetahui permasalahan dan survei pengembangan aplikasiyang diusulkan.

1.2 Wawancara

Kegiatan ini dilakukan untuk memperjelas kebutuhan Wall Street Institute dalam pembuatan sistem informasi terkait penelitian. Berupa kegiatan tanya-jawab terhadap pimpinan di Wall Street Institute Pondok Indah Mall mengenai sistem apa yang dikehendaki untuk digunakan.


(31)

7 2. Studi Pustaka

Bagian ini dilakukan untuk mendapatkan data-data tertulis baik secara teoritis dan empiris yang terkait dengan topik penelitian. Selain itu studi pustaka yang dilakukan peneliti pengumpulan bahan-bahan yang berkaitan dengan judul skripsi melalui buku-buku bacaan dan situs internet, penelitian yang terkait dengan penelitian.

1.6.2.Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang dipakai dalam penelitian skripsi ini adalah metode System Development Life Cycle (SDLC) atau yang juga dengan metode Waterfall Model (Air terjun) Menurut Roger S. Pressman, 2001 : 29, yaitu :

1. System Requirement Analysis

Mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh program yang akan dibangun. Fase ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap. Penulis akan melakukan beberapa hal yang diperlukan yaitu membuat studi kelayakan, alokasi waktu dan cakupan.


(32)

8 2. Design

Pada tahap ini dilakukan perancangan terhadap piranti lunak yang akan dibangun. Hasil analisis kebutuhan piranti lunak dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan perancangan. Penelitian akan melakukan prosesnya melalui beberapa tahapan, yaitu : pemodelan proses (Process Modelling), pemodelan data (Data Modelling), merancang antar muka (Interface design).

3. Code Generation

Pada tahap ini hasil rancangan diterjemahkan menjadi bentuk yang dapat dibaca atau dimengerti oleh komputer, berupa bahasa pemograman.

4. Testing

Tahap ini dilakukan pengujian internal (white - box) pada suatu piranti lunak yang menggambarkan bahwa semua statement sudah dilakukan pengujian. Disamping itu, pengujian pada fungsi eksternal (black - box) juga perlu dilakukan, yaitu untuk menemukan kesalahan serta memastikan output yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan pada tahap perancangan piranti lunak.


(33)

9 1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut: BAB I Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori

Bab ini menjelaskan konsep dan teori dasar yang mendukung penulisan skripsi, dari teori yang umum hingga khusus teori perangkat lunak.

BAB III Metodologi Penelitian

Bab ini akan menguraikan metode – metode yang digunakan peneliti dalam penulisan yaitu metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem.

BAB IV Sistem Informasi Administrasi Kursus Bahasa Inggris Berbasis Web

Bab ini berisi hasil dari analisa, perancangan, implementasi sesuai dengan metodologi yang dilakukan pada sistem yang dibuat.


(34)

10 BAB V Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi kesimpulan terhadap seluruh penyusunan skripsi yang telah dilakukan dan saran berisi apa yang peneliti perlu sarankan mengenai hal-hal yang perlu diperbaiki dalam pembuatan dan pengimplementasian administrasipada Wall Street Institute Pondok Indah Mall Jakarta Selatan.


(35)

11 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Pengembangan Sistem Informasi

2.1.1 Konsep Dasar Pengembangan Sistem Informasi

Menurut tim penyusun kamus pusat pembinaan dan pengembangan bahasa pengembangan adalah proses, cara, perbuatan dalam menjadikan sesuatu lebih baik.

Pengembangan Sistem adalah menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki atau digantikan disebabkan karena beberapa hal, yaitu : ketidakberesan dalam sistem, pertumbuhan organisasi untuk meraih kesempatan, adanya instruksi – instruksi (Widianti, 2009 : 1).

2.1.2 Konsep Dasar Sistem 2.1.2.1 Definisi Sistem

Sistem adalah suatu kesatuan utuh yang terdiri dari beberapa bagian yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. (Wahono, 2004 : 12).

2.1.2.2 Karakteristik Sistem

Karakteristik sistem merupakan hal yang dapat membedakan satu sistem dengan sistem lainnya (Hartono, 2001 : 3). Berikut adalah karakteristik sistem tersebut :

1. Komponen Sistem (Component)

Suatu sistem yang terdiri dari sejumlah komponen yang sering disebut dengan subsistem yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk satu – kesatuan. Komponen – komponen sistem atau elemen – elemen sistem dapat berupa sub


(36)

12

sistem atau bagian – bagian dari sistem. Setiap sub sistem mempunyai sifat – sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. 2. Batasan Sistem (Boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu – kesatuan.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environments)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung merupakan media antara subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber – sumber daya mengalir dari subsistem kesubsistem lainnya.

5. Masukan Sistem (Input)

Masukan yaitu energi yang dimasukkan kedalam sistem. 6. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran yaitu hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

7. Pengolahan Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah input menjadi output.

8. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.


(37)

13 2.1.3 Konsep Dasar Informasi

2.1.3.1 Definisi Data dan Informasi

Data adalah penggambaran dari sesuatu, kejadian, aktivitas dan transaksi yang direkam, diklasifikasi dan disimpan, akan tetapi tidak diolah untuk tujuan tertentu. Data dapat berbentuk numerik, alfanumerik, gambar, atau suara. Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga didapatkan maksud dan nilai untuk penerima (Turban, 2004 : 51).

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang (Davis, 2002 : 28). Informasi merupakan hasil pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan (Hartono, 2005 : 7). 2.1.3.2 Model Dasar Pengolahan Informasi

Model dasar pengolahan informasi seperti terlihat pada Gambar 2.1, berguna dalam memahami bukan saja keseluruhan sistem pengolahan informasi, tetapi juga untuk penerapan pengolahan informasi secara tersendiri. Setiap penerapan dapat dianalisi menjadi masukan, penyimpanan, pengolahan dan keluaran (Davis, 2002 : 91).

Model Dasar Pengolahan Informasi

Informasi Pengolahan


(38)

14 Sumber : Davis, 2002 : 91

Gambar 2.1 Model Dasar Pengolahan Informasi 2.1.3.3 Kualitas Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski mengatakan bahwa dalam suatu sistem, informasi yang beredar didalamnya harus merupakan informasi yang berkualitas agar sistem tersebut dapat berjalan dengan baik. Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal (Hartono, 2005 : 10), yaitu :

1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan yang tidak bisa atau menyesatkan. Ketidak-akuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi menglami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak data – data yang asli.

2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.

3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap – tiap orang sate dengan yang lainnya berbeda.

Model Dasar Pengolahan Informasi

Informasi Pengolahan

Data


(39)

15 2.1.3.4 Nilai Informasi

Nilai suatu Informasi berhubungan dengan keputusan. Hal ini berarti bahwa bila tidak ada pilhan atau keputusan, informasi tidak diperlukan.

Parameter yang digunakan untuk mengukur nilai sebuah informasi, ditentukan dari dua hal pokok, yaitu manfaat (use) dan biaya (cost). Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya (Wahyono, 2004 : 7).

2.1.4 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.4.1 Definisi Sistem Informasi

Sistem Informasi dapat didefinisikan sebagai berikut : (Ladjamudin, 2005 : 13 - 14)

1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen – komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. 2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat

dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambilan keputusan dan atau mengendalikan organisasi.

3. Suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi,


(40)

16

bersifat manajerial, dan kegiatan strategi diluar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan.

Sistem Informasi adalah mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk suatu tujuan khusus. Sistem informasi adalah jantung bagi sebagian besar organisasi (Turban, 2005 : 60).

2.1.4.2 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen – komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), blok bangunan tersebut terdiri dari enam blok yang masing – masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya sehingga membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya (Hartono, 2001 : 12).

Keenam blok bangunan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Hardware, yaitu perangkat keras seperti processor,

monitor, keyboard dan printer.

2. Software, yaitu perangkat lunak atau program yang menggunakan hardware untuk memproses data.

3. Database, yaitu kumpulan dari data – data seperti file,

tabel, relasi dan sebagainya, yang menyimpan dan mengasosiasikan data.

4. Network, yaitu sistem koneksi yang mengijinkan sharing resources oleh komputer yang berbeda.

5. Procedures, yaitu instriksi yang menjelaskan bagaimana mengkombinasikan komponen – komponen sebelumnya dalam memproses informasi dan menghasilkan output


(41)

17

6. People, yaitu orang yang bekerja dengan sistem, berhadapan dengan sistem atau menggunakan output

sistem.

2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen 2.2.1 Definisi Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen (SIM) didefinisikan sebagai suatu sistem yang berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal (instansi atau perusahaan). Informasi yang disediakan tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusu dan output dari simulasi matematika (McLeod, 2004 : 259).

2.2.2 Karakteristik Sistem Informasi Manajemen

Terdapat beberapa karakteristik dari SIM (Indrayani, 2005 : 81) : 1. SIM dirancang untuk pelaporan operasional yang sebenarnya,

karena itu membantu menunjang kegiatan sehari – hari control operation.

2. SIM menggambarkan data dan aliran data yang mengalir dalam suatu instansi.

3. SIM membutuhkan suatu analisis dan rancangan proses yang kuat. 4. SIM menyajikan laporan secara periodik misalnya, mingguan,

bulanan dan sebagainya.

Beberapa karakteristik lain dari SIM menurut Kadir (2008 : 114), yaitu :


(42)

18

1. Beroperasi pada tugas – tugas yang terstruktur yakni pada lingkungan yang telah mendifinisikan hal – hal berikut secara tegas dan jelas : prosedur, operasi, aturan pengambilan keputusan dan arus informasi.

2. Meningkatkan efisiensi dengan mengurangi biaya.

3. Menyediakan laporan dan kemudahan akses yang berguna untuk pengambilan keputusan tetapi tidak secara langsung (manajer menggunakan laporan dan informasi serta membuat kesimpulan – kesimpulan tersendiri untuk melakukan pengambilan keputusan).

2.2.3 Jenis Laporan pada Sistem Informasi Manajemen

SIM menyediakan beberapa jenis laporan sebagai output-nya (Kadir, 2003 : 115) :

1. Laporan periodis adalah laporan yang dihasilkan dalam selang waktu tertentu seperti harian, minggguan, bulanan, kwartalan dan sebagainya.

2. Laporan ikhtisar adalah laporan yang memberikan ringkasan terhadap sejumlah data atau informasi.

3. Laporan perkecualian adalah laporan yang hanya muncul kalau terjadi keadaan yang tidak normal. Sebagai contoh, manajer pembelian mungkin memerlukan laporan pengiriman barang dari pemasok yang sudah terlambat satu minggu. Laporan ini hanya muncul kalau keadaan yang diminta terpenuhi.

4. Laporan perbandingan adalah Laporan yang menunjukan dua atau lebih himpunan informasi yang serupa dengan maksud untk dibandingkan.


(43)

19

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi Pembayaran

Konsep dasar sistem informasi pembayaran ini penulis tampilkan untuk menambah informasi bagi pembaca agar lebih jelas dalam memahami alur mekanisme administrasi pada kursus bahasa inggris di Wall Street Institute. Walaupun penulis tidak membuat aplikasi pembayaran melalui website.

2.3.1 Definisi Sistem Informasi Pembayaran

Sistem pembayaran merupakan sistem yang berkaitan dengan pemindahan sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lain. Media yang digunakan untuk pemindahan nilai tersebut sangat beragam, mulai dari penggunaan alat pembayaran yang sederhana sampaipada penggunaan sistem yang kompleks dan melibatkan berbagai lembaga berikut aturan mainnya. (http//www.bi.go.id/Sistem+Pembayaran/)

2.3.2 Komponen Sistem Pembayaran

Ada beberapa komponen dari sistem pembayaran, yaitu :

1. Kebijakan meliputi dasar pengembangan sistem informasi pembayaran disuatu negara yang kebijakan setiap negara bervariasi, umumnya ditetapkan oleh bank sentral atau Bank Indonesia karena ada keterkaitan yang erat antara kebijakan dibidang sistem pembayaran dengan sistem moneter dan sistem perbankan.

2. Hukum menjamin adanya aspek legalitas dalam penyelenggaraan sistem pembayaran yang meliputi UU dan peraturan-peraturan yang mengatur aturan main berbagai pihak yang terlibat pada hal ini melibatkan Wall Street Institute dengan perseorangan atau calon siswa.


(44)

20

3. Kelembagaan meliputi berbagai lembaga yang digunakan secara langsung maupun tidak langsung berperan dalam menyelenggarakan sistem pembayaran. Antara lain : Bank yang bersangkutan, lembaga penyedia jasa jaringan komunikasi lembaga penerbit kartu kredit.

4. Instrumen Pembayaran merupakan media yang digunakan dalam pembayaran. Dibedakan menjadi dua yaitu tunai (termasuk uang kartal) dan non-tunai (paper based yang termasuk Kartu debit, ATM, Kartu kredit).

5. Mekanisme operasional untuk melakukan perpindahan dana dari satu pihak ke pihak lainnya, contoh : sistem transfer antar bank, settlement, dan atau kliring.

Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa Wall Street Institute menjalankan proses administrasi pembayaran kursus langsung dari calon siswa dengan media website yang secara tidak langsung mengkaitkan beberapa bank yang dapat diterima oleh Master account Wall Street Institute yang telah ditunjuk pada bank tertentu (Bank Mandiri dan BCA) dengan Account Name PT. EFFICIENT ENGLISH SERVICES.

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi Pemesanan Kelas 2.4.1 Definisi Sistem Informasi Pemesanan Kelas

Secara harfiah Pemesanan adalah suatu proses atau perbuatan atau cara memesan atau memesankan (http://www.artikata.com/arti-373871-pemesanan.php) . Maka, dapat disimpulkan bahwa pemesanan adalah suatu proses atau perbuatan atau cara memesan sesuatu untuk dilakukan atau digunakan dikemudian waktu atau dikemudian hari (baik dalam waktu


(45)

21

singkat (24 jam) maupun dalam jangka waktu yang telah ditentukan) yang fungsinya untuk mempermudah dan atau memeperlancar proses jalannya sistem (baik manual maupun digital) agar tidak terjadi penumpukan data yang dapat mengakibatkan kesalahan (human error atau system error).

2.4.2 Definisi Penjadwalan

Penjadwalan adalah kumpulan kebijaksanaan dan mekanisme disetiap operasi yang berkaitan dengan urutan kerja yang dilakukan sistem. Penjadwalan memutuskan proses yang harus berjalan dan kapan dan selama berapa lama proses itu berjalan (Hariyanto, 1997 : 85).

2.4.2.1 Performasi Penjadwalan

Terdapat tiga tujuan pembuatan keputusan yang umum dalam penjadwalan dan ketiganya menunjukan ukuran dasar performasi jadwal, yaitu (Wahyuni, 2008) :

1. Pemanfaatan sumber daya yang efisien

2. Respon yang cepat terhadap permintaan pengguna 3. Sesuai dengan batas waktu yang ditentukan. 2.5 Website

Website merupakan fasilitas hiperteks untuk menampilkan data berupa teks, gambar, suara, animasi dan data multimedia lainnya. Penggolongan website

berdasarkan isinya (website contents) terdiri dari dua jenis yaitu (Wahana Komputer, 2006 : 2) :


(46)

22 1. Web Statis

Adalah web yang berisi atau menampilkan informasi – informasi yang sifatnya statis (tetap). Disebut statis karena pengguna tidak dapat berinteraksi dengan web tersebut. Singkatnya, untuk mengetahui suatu web lain dan berisi suatu informasi yang tetap maka web tersebut disebut statis.

Pada web statis, pengguna hanya dapat melihat isi dokumen pada halaman web dan apabila diklik akan berpindah kehalaman web yang lain. Interaksi pengguna hanya terbatas dapat melihat informasi yang ditampilkan, tetapi tidak dapat mengolah informasi yang dihasilkan. Web statis biasanya berupa HyperText Markup Language (HTML) yang ditulis pada editor teks dan disimpan dalam bentuk .html atau .htm.

Pengertian HTML adalah bahasa yang menggunakan perintah sederhana dalam standar dokumen untuk menyediakan suatu tampilan visual yang terintegritasi. HTML terdiri atas perintah - perintah sederhana yang menjelaskan bagaimana struktur dokumen, tetapi tidak menformatnya. Browser yang menampilkan HTML akan menformat dan menyesuaikan dengan layar komputer pengunjung. (Wahana Komputer, 2006 : 79).

2. Web Dinamis

Web dinamis adalah web yang menampilakan informasi serta dapat berinteraksi dengan pengguna. Web yang dinamis memungkinkan pengguna untuk berinteraksi menggunakan form sehingga dapat mengolah informasi yang ditampilkan. Web dinamis bersifat interaktif, tidak kaku dan terlihat lebih indah. Web dinamis biasanya berupa Page Hypertext Prepocessor (PHP) yang membuat halaman web HTML menjadi dinamis. HTML yang digabung dengan script PHP akan menghasilkan tampilan web yang dinamis, indah dan interaktif. (Wahana Komputer, 2006 : 80).


(47)

23 2.5.1 Sejarah Website

Penemu website adalah Sir Timothy John “Tim” Berners -Lee,sedangkan website yang tersambung dengan jaringan, pertama kali muncul pada tahun 1991. Maksud dari Tim ketika membuat website adalah untuk mempermudah tukar – menukar dan memperbarui informasi kepada sesama peneliti ditempat ia bekerja. Pada tanggal 30 April 1993, CERN (tempat dimana Tim bekerja) menginformasikan bahwa WWW dapat digunakan secara gratis oleh semua orang.

Sebuah website bisa berupa hasil kerja dari perorangan atau individu atau menunjukan kepemilikan dari sebuah organisasi, perusahaan dan biasanya website itu menunjukan beberapa topik khusus, atau kepentingan tertentu. Sebuah website bisa berisi hyperlink yng menhubungkan ke website lain. Jadi, kadangkala perbedaan antara website

yang dibuatt oleh individu perseorangan dengan website yang dibuat oleh organisasi bisnis bisa saja tidak kentara.

Website ditulis, atau secara dinamik dikonversi menjadi HTML dan diakses melalui sebuah program software yang biasa disebut dengan web browser, yang dikenal juga dengan HTTP client. Halaman web dapat dilihat atau diakses melalui jaringan komputer dan internet, perangkatnya bisa saja berupa Personal Computer, Laptop Computer, PDA ataupun Cellphone.

Sebuah website dibuat didalam sebuah sistem komputer yang dikenal dengan Web Server, juga disebut HTTP Server, dan pengertian ini juga bisa menunjuk pada software yang dipakai untuk menjalankan sistem ini, yang kemudian menerima lalu mengirimkan halaman – halaman yang diperlukan untuk merespon permintaan dari pengguna. Apache adalah piranti lunak yang biasa digunakan dalam sebuah webserver, kemudian setelah itu adalah Microsoft Internet information server (IIS). (http://id.wikipedia.org/wiki/Situs_web#Sejarah)


(48)

24 2.5.2 Aplikasi Website

Web telah menjadi sistem informasi tersebar berbasis hypertext.

Tidak hanya penggunaan dan fungsi solusi berbasis web perusahaan yang meluas tapi juga aplikasi web menjadi semakin kompleks, memberi interaktif pemakai akhir, integrasi aplikasi lain, dan pengaksesan basisdata dan sumber data. Website memerlukan fungsionalitas yang semakin canggih seperti pelacakan, pembaruan dan agresi basisdata, meminta tanggapan, keamanan dan manajemen isi.

2.6 Basis Data (Database)

Basis data adalah koleksi terpadu dari data – data yang terorganisasidengan cara sedemikian rupa sehingga data mudah disimpan dan dimanipulasi seperti diperbaharui, dicari, diolah dengan perhitungan – perhitungan tertentu, serta dihapus (Nugroho, 2004 :4).

2.6.1 Jenjang Data dalam pembentukan Basis Data

Menurut Jogiyanto Hartono (2002 : 714), sampai dengan membentuk suatu database, data mempunyai jenjang dengan urutan sebagai berikut :


(49)

25

Sumber : Hartono, 2002 : 714 Gambar 2.2 Jenjang dari Data 1. Karakter (character)

Merupakan bagian data yang terkecil, yang dapat berupa karakter numerik, huruf ataupun karakter – karakter khusus (special characters) yang membentuk suatu item data.

2. Item data (field)

Menggambarkan suatu atribut dari record yang menunjukkan suatu item data, seperti misalnya nama, alamat dan lain sebagainya. Kumpulan dari field membentuk suatu record. Ada 3 hal penting dalam suatu field, yaitu :

Database

File

Record

Field


(50)

26 1. Field name

Field harus diberi nama untuk membedakan field yang satu dengan field yang lainnya.

2. Field representation

Menunjukan tipe dari field (field type) serta lebar dari field (field width). Field dapat bertipe numeric ataupun huruf. Lebar dari

field menunjukan ruang maksimum dari field yang dapat diisi dengan karakter-karakter data.

3. Field value

Nilai dari value menunjukan isi dari field untuk masing – masing record

3. Record

Kumpulan dari field membentuk suatu record. Record

menggambarkan suatu unit data individu tertentu. Kumpulan dari

record membentuk suatu file. Misalnya, file personalia, tiap – tiap

record dapat mewakili data tiap karyawan. 4. File

File terdiri dari records yang menggambarkan suatu kesatuan data yang sejenis. Misalnya file matakuliah berisi data tentang semua matakuliah yang ada.

5. Database


(51)

27

2.6.2 Keuntungan Penggunaan Basis data

Menurut C.J Date (2004 : 16) terdapat beberapa keuntungan penggunaan database, yaitu :

1. Ringkas, tidak memerlukansejumlah kertas berkas.

2. Kecepatan. Mesin dapat mengambil kembali dan memperbarui data jauh lebih cepat daripada kemampuan manusia.

3. Tidak membosankan. Kebanyakan adanya rasa bosan dalam mempertahankan berkas secara manual telah dihilangkan. Tugas mekanis selalu lebih baik dikerjakan oleh mesin.

4. Terkini. Akurat, informasi terkini tersedia atas permintaan sepanjang waktu.

2.6.3 Data Base Management System (DBMS)

DBMS adalah perangkat lunak untuk mendifinisikan, menciptakan, mengelola dan mengendalikan pengaksesan database. Tujuan utama DBMS adalah menyediakan lingkungan yang nyaman dan efisien untuk penyimpanan dan pengambilan data dari database (Hariyanto, 2004 : 4). 2.6.4 Relational Data Base Management ystem (RDBMS)

Jeffrey L. Whitten (2004 : 525) mendefinisikan RDBMS (Relational Database Management System) sebagai database system yang mengimplementasikan data sebagai serangkaian table dua dimensi u=yang menghubungkan melalui foreign key.

Bahasa SQL (Structured Query Language) digunakan pada RDBMS dalam menyediakan perintah-perintah untuk membuat (create),


(52)

28

memperbaharui (update), memodifikasi (edit), dan menghapus (delete)

record, juga mengkategorikan record dalam database.

2.6.5 Data Definition Language (DDL)

DDL berfungsi untuk menspesifikasikan skema atau struktur

database. Hasil pernyataan DDL adalah himpunan definisi data yang disimpan di kamus data (data dictionary) secara khusus. Hasil kumpulan definisi adalah himpunan instruksi yang menspesifikasikan rincian implementasi database (Nugroho, 2004 : 15).

2.7 Rekayasa Peranti Lunak

Saat ini rekayasa peranti lunak telah berkembang dengan cepat seiring dengan komunitas pengembang piranti lunak yang ada, secara berkelanjutan terus berusaha mengembangkan teknologi yang dapat membuat piranti lunak tersebut bergerak lebih cepat, mudah dan murah untuk dibangun dengan perawatan program komputer.

2.7.1 Pengertian Piranti Lunak

Menurut Roger S. Pressman (2001 : 6) piranti lunak merupakan instruksi atau program komputer yang pada saat dijalankan memberikan fungsi dan daya guna yang diinginkan.

2.7.2 Pengertian Rekayasa Piranti Lunak

Pengertian rekayasa piranti lunak adalah pembentukan dan pengguanaan prinsip – prinsip rekayasa dengan tujuan untuk memperoleh piranti lunak ekonomis yang dapat diandalkan dan berjalan secara efisien pada suatu mesin atau komputer yang dikemukakan oleh Fritz Bauer (Roger S. Pressman, 2001 : 20).


(53)

29 2.7.3 Model Rekayasa Piranti Lunak

Menurut Roger S. Pressman (2001 : 28 - 30), ada beberapa pilihan model rekayasa piranti lunak, salah satunya yaitu waterfall model,

pemberian nama waterfall dikarenakan adanya tahapan demi tahapan yang harus dilalui, dimana tahapan selanjutnya baru bisa dilakukan apabila tahapan sebelumnya sudah selesai dan tiap – tiap tahapan ini harus berjalan secara berurutan.

Model ini memberikan pendekatan – pendekatan sistematis dan berurutan bagi pengembangan piranti lunak yang dimulai dari level sistem dan proses kemajuan melalui analysis, design, coding, testing dan support.

Berikut adalah gambar pengembangan sistem perangkat lunak dengan proses System Development Life Cycle (SDLC) dengan model waterfall.

(Roger S. Pressman, 2001 : 29)

Gambar 2.3 Pengembangan Piranti Lunak SDLC Model Waterfall

Penjelasan tahapan – tahapan SDLC model waterfall ini sebagai berikut :

1. System Requirement Analysis

Mengumpilkan kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh program yang akan

System / Information Engineering

Analysis ngiseD Code


(54)

30

dibangun. Fase ini harus dikerjakan secara lengkap. Penulis akan melakukan beberapa hal yang diperlukan yaitu membuat studi kelayakan, alokasi waktu dan cakupan.

2. Design

Pada tahap ini dilakukan perancangan terhadap piranti lunak yang akan dibangun. Hasil analisis kebutuhan piranti lunak dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan perancangan. Penulis akan melakukan prosesnya melalui beberapa tahapan, yaitu : flowchart, DFD, ERD, perancangan basis data dan rancangan antarmuka.

3. Code Generation

Pada tahap ini hasil perancangan diterjemahkan menjadi bentuk yang dapat dibaca atau dimengerti oleh komputer, berupa bahasa pemograman.

4. Testing

Tahap ini dilakukan pengujian internal (white-box) pada suatu piranti lunak yang menggambarkan bahwa semua statement sudah dilakukan pengujian. Disamping itu, pengujian pada fungsi eksternal ( black-box) juga perlu dilakukan, yaitu untuk menemukan kesalahan serta memastikan output yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan pada tahap perancangan piranti lunak.


(55)

31 2.8 Model Perancangan Sistem

2.8.1 Flowchart

Flowchart adalah bagan – bagan yang mempunyai arus menggambarkan langkah – langkah suatu masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma. (Ladjamudin, 2005 : 263)

Menurut Ladjamudin (2005 : 14) ada dua macam flowchart yang menggambarkan proses dengan komputer, yaitu :

1. System Flowchart

Bagan yang memperlihatkan urutan proses dalam sistem dengan menunjukkan alat media input, output serta jenis media penyimpanan dalam proeses pengolahan data.

2. Program Flowchart

Bagan yang memperlihatkan instruksi yang digambarkan dengan simbol tertentu untuk memecahkan masalah dalam suatu program.

2.8.2 Data Flow Diagram (DFD)

Diagram alir data merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan diagram alir data adalah memudahkan pemakaian atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan. (Ladjamudin, 2005 : 64). Tiga urutan DFD meliputi : 1. Diagram konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks


(56)

32

merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh

input ke sistem ataupun output ke sistem. Ia akan memberigambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh konteks harus ada suatu proses, tidak boleh ada store dalam diagram konteks. (Ladjamudin, 2005 : 64).

2. Diagram Nol (Overview Diagram)

Diagaram nol adalah yang menggambarkan proses dan dataflow

diagram. Diagram nol memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai sistem yang ditangani, mengenai tentang fungsi – fungsi utama atau proses yang ada, aliran data dan eksternal entity. (Ladjamuddin, 2005 : 64).

3. Diagram Rinci (Level Diagram)

Diagram rinci adalah diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram nol atau diagram level diatasnya. (Ladjamudin, 2005 : 64).

2.8.3 Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. ERD berbeda dengan DFD yang merupakan suatu model jaringan fungsi yang akan dilaksanakan oleh sistem, sedangkan ERD merupakan model jaringan data yang menekankan pada struktur – struktur dan relationship data. (Ladjamudin, 2005 : 142). 2.8.4 Normalisasi

Normalisasi adalah suatu proses yang digunakan untuk menentukan pengelompokan atribut – atribut dalam sebuah relasi sehingga diperoleh relasi yang berstruktur baik, yaitu mengandung redudansi data sedikit mungkin dan memungkinkan baris – baris dalam relasi disisipkan,


(57)

33

dimodikasi dan dihapus tanpa menimbulkan kesalahan atau ketidak-konsistenan.(Kadir, 2009 : 116).

Bentuk normal dalam normalisasi dapat berupa : 1. Bentuk normal pertama (1NF atau First Normal Form)

Yang disebut bentuk normal pertama (1NF) adalah suatu keadaan yang membuat setiap perpotongan baris dan kolom dalam relasi hanya berisi satu nilai.

2. Bentuk normal kedua (2NF atau Second Normal Form)

Yang disebut bentuk normal kedua (2NF) adalah suatu bentuk yang menyaratkan bahwa relasi sudah dalam bentuk normal pertama dan tidak mengandung dependensi spasial.

3. Bentuk normal Ketiga (3NF atau Third Normal Form)

Yang disebut bentuk normal ketiga (3NF) adalah suatu bentuk yang menyaratkan bahwa relasi harus sudah berada dalam bentuk normal kedua dan tidak mengandung dependensi trasitif.

2.9 PHP, MySQL dan PhpMyAdmin

Singkatan dari PHP Hypertext Prepocessor merupakan bahasa script server-side yang disisipkan pada HTML. PHP secara mendasar dapat mengerjakan semua yang dapat dikerjakan oleh program CGI, seperti mendapatkan data dari form, menghasilkan isi halaman web yang dinamik dan menerima cookies. Kemampuan PHP yang paling diandalkan dan paling signifikan adalah dukungan kepada banyak database, membuat halaman web yang meggunakan data dari database dengan sangat mudah dan mampu berintegrasi


(58)

34

dengan berbagai macam jenis database. Database yang paling sering digunakan ialah MySQL (Sidik, 2004).

MySQL adalah multi user database yang menggunakan bahasa Structured Query Language (SQL). MySQL dalam operasi client – server melibatkan server daemon MySQL disisi server dan berbagai macam program serta library yang berjalan disisi client. MySQL mampu untuk menangani data yang cukup besar. Perusahaan yang mengembangkan MySQL yaitu TeX, mampu menyimpan data lebih dari 40 database, 10.000 tabel dan sekitar tujuh juta baris, totalnya kurang lebih 100 Gigabytes data (Nanang, 2005).

PhpMyAdmin adalah aplikasi berbasis web yang ditulis dalam bahasa PHP yang fungsi utamanya melakukan administrasi MySQL. Administrasi user MySQL inilah yang akan digunakan untuk mengakses database MySQL via PHP (Syafi‟i, 2004 : 5).

PHP, MySQL dan PhpMyAdmin berada dibawah General Public License

(GNU) yang bersifat Opensource sehingga dapat didownload.

2.10 XAMPP

XAMPP merupakan paket aplikasi yang memudahkan dalam meng-install

modul PHP, Apache web server dan MySQL database. Selain itu XAMPP dilengkapi oleh berbagai fasilitas lain yang akan memberikan kemudahan dalam mengembangkan situs web berbasis PHP. XAMPP adalah aplikasi gratis dan tersedia untuk platform Linux, Windows, MacOS dan Solaris. Aplikasi ini dikembangkan oleh Kay Vogelgeang, Carsten Wiedmann dan Kai „Oswand‟ Saidler dibawah lisensi GNU General Public License. Aplikasi ini dapat diperoleh pada situs http://apachefriends.org (Wibowo : 2007). Tampilan konfigurasi dari XAMPP dapat dilihat pada Gambar 2.4.


(59)

35

Gambar 2.4 Konfigurasi XAMPP

2.11 Macromedia Dreamweaver

Macromedia Dreamweaver adalah sebuah program web editor yang digunakan untuk membuat dan mendesain web (Hadi, 2006 : 2). Salah satu kelebihan dari perangkat lunak ini yaitu mempunyai kehandalan dalam membuat dan mendesain web tanpa harus menuliskan tag – tag HTML satu persatu dari baris pertama. Dreamweaver menggunakan metode click and drag yang dapat mempermudah pengguna dalam membuat website dengan cepat, menarik dan interaktif.

Dreamweaver juga mempunyai kemampuan untuk mendukung

pemograman server side and client side merupakan bahasa pemograman tambahan sekaligus sebagai pelengkap dari bahasa pemograman lainnya (Hadi, 2006 : 2).


(60)

36

2.11.1 Jendela Kerja Macromedia Dreamweaver

Dengan menampilkan yang sederhana dan mudah untuk dipahami, membuat penulis memilih menggunakan Macromedia Dreamweaver ini sebagai perangkat lunak untuk pendukung dalam penelitian ini. Tampilan utama Dreamweaver bisa dilihat seperti Gambar 2.5 dibawah ini :

Gambar 2.5 Jendela kerja Dreamweaver

Keterangan dari petunjuk yang dituliskan dengan angka pada gambar diatas adalah sebagai berikut (Hadi, 2006 : 4 - 6) :

1. Insert Bar

Merupakan kumpulan menu yang digunakan untuk memasukkan sebuah objek atau fungsi lainnya kedalam jendela dokumen. Contohnya seperti image, layer, tabel dan lain – lain. Pada Insert Bar ini juga mempunyai tujuh komponen didalamnya yaitu Common, Layout, Forms, Text, HTML, Application dan Flash Elements.

1 2

3 4


(61)

37 2. Document Toolbar

Digunakan sebagai penempatan file – file yang telah dibuka dan sekaligus untuk menampilkan nama dari file tersebut. Dalam Document Toolbar juga mempunyai tiga buah tab tombol yang dapat mengubah tampilan dari jendela dokumen, diantaranya code, split dan design.

3. Document Window

Document Window atau jendela dokumen merupakan tempat untuk menampilkan objek – objek atau kode program dari tab code, split dan

design.

4. Panel Groups

Panel Groups berfungsi untuk mengatur halaman web yang telah dibuat.

5. Property Inspector

Property Inspector berfungsi untuk mengetahui properti dari sebuah objek. Dalam Property Inspector juga bisa langsung mengedit ukuran, jenis dan warna font.

2.11.2 Macromedia Flash

(Sutopo, 2003 : 60) Macromedia flash adalah perangkat lunak aplikasi untuk animasi yang digunakan untuk Internet. Dengan Macromedia flash, aplikasi web dapat dilengkapi dengan beberapa macam animasi,

audio, interaktif animasi dan lain – lain.

Animasi yang dihasilkan oleh perangkat lunak ini berbasis vector,

sehingga tidak akan berpengaruh tingkat kedalaman warnanya apabila akan dikecilkan atau diperbesarkan gambarnya. Selain untuk animasi kartun,


(62)

38

Macromedia flash juga bisa digunakan untuk membuat animasi logo, game

dan lain – lain.

2.12 Metode Pengumpulan Data 2.12.1 Observasi

Adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan. Oservasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik pengumpulan data atau fakta (fact finding technique) yang cukup efektif utnuk mempelajari suatu sistem (Hartono, 2005 : 623).

Observasi mempunyai beberapa kebaikan dibandingkan dengan teknik pengumpulan data lainnya, yaitu (Hartono, 2005 : 623) :

1. Data yang dikumpulkan melalui observasi cenderung mempunyai kehandalan yang tinggi.

2. Analis sistem melalui observasi dapat melihat langsung apa yang sedang dikerjakan.

3. Dengan observasi, analis sistem dapat menggambarkan lingkungan fisik dari kegiatan – kegiatan seperti misalnya tata – letak fisik peralatan, penerangan, gangguan suara dan lain sebagainya.

4. Dengan observasi, analis sistem dapat mengukur tingkat suatu pekerjaan (work measurement).

2.12.2 Wawancara

Wawancara sebagai teknik pengumpulan data yang memungkinkan analis sistem sebagai pewawancara untuk mengumpulkan data secara tatap


(63)

39

muka langsung dengan orang yang diwawancarai. Wawancara telah diakui sebagai teknik pengumpulan data atau fakta yang penting dan banyak dilakukan dalam pengembangan sistem (Hartono, 2005 : 617).

Menurut Hartono (2005 : 617) Kebaikan wawancara adalah sebagai berikut :

1. Wawancara memberikan kesempatan kepada pewawancara untuk memotivasi orang yang diwawancarai untuk menjawab dengan bebas dan terbuka terhadap pertanyaan – pertanyaan yang diajukan. 2. Memungkinkan pewawancaara untuk mengembangkan pertanyaan

– pertanyaan sesuai dengan situasi yang berkembang.

3. Pewawancara dapat menilai kebenaran jawaban yang diberikan dari gerak-gerik dan raut wajah orang yang diwawancarai.

4. Pewawancara dapat menanyakan kegiatan – kegiatan khusus yang tidak selalu terjadi.

2.12.3 Studi Pustaka

Pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca buku – buku terkait yang dapat dijadikan bahan acuan bagi pengembangan sistem informasi yang sedang dilakukan (Keraf, 1994 : 164).

Selain itu pengumpulan data dapat dilakukan juga dengan mempelajari hasil – hasil penelitian sejenis sebelumnya, khususnya penelitian yang membahas tentang sistem pemesanan kelas.

2.12.4 Mengunjungi Situs

Jurnal perdagangan komputer dan buku – buku referensi merupakan sumber informasi yang bagus. Keduanya dapat memberikan


(64)

40

informasi bagaimana pihak lain memecahkan masalah yang sama. Dengan kemajuan cyberspace saat ini, analis jarang harus meninggalkan meja kerja mereka untuk melakukan penelitian. Menjelajahi Internet via komputer personal dapat memberikan jumlah informasi yang tak terhingga (Whitten, 2004 : 234).

2.13 Pengujian Perangkat Lunak

Pengujian perangkat lunak adalah proses pemeriksaan atau evaluasi sistem atau komponen sistem secara manual atau otomatis untuk memeverifikasi apakah sistem memenuhi kebutuhan – kebutuhan yang dispesifikasikan atau mengidentifikasi perbedaan – perbedaan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang terjadi (Hariyanto, 2004 : 569).

Sasaran pengujian adalah penemuan semaksimum mungkin kesalahan dengan usaha yang dapatdikelola pada rentang waktu realistik. Pengujian perangkat lunak merupakan tahapan kritis dalam penjaminan kualitas perangkat lunak dan merupakan review menyeluruh terhadap spedifikasi peranvangan dan pengkodean (Hariyanto, 2004 : 569).

Glen Myers menyatakan tiga sasaran pengujian, yaitu (Hariyanto, 2004 : 571) :

1. Pengujian adalah proses mengeksekusi program dengan hasrat menemukan kesalahan.

2. Kasus uji yang bagus adalah empunyai peluang tinggi menemukan kesalahan yang sebelumnya belum ditemukan.

3. Pengujian yang berhasil adalah Pengujian yang menyingkap kesalahan yang sebelumnya belum ditemukan.


(65)

41 Manfaat pengujian (Hariyanto, 2004 : 569) :

1. Pengujian akan menyingkap kesalahan diperangkat lunak

2. Pengujian mendemonstrasikan fungsi – fungsi perangkat lunak bekerja sesuai spesifikasi, kebutuhan serta terpenuhi perilaku dan sejenisnya.

Terdapat dua teknik pengujian berdasarkan ketersediaan logik sistem, yaitu

black box testing dan white box testing (Hariyanto, 2004 : 577). Namun, dalam pembuatan perangkat lunak untuk sistem informasi pemesanan kelas ini teknik pengujian yang digunakan hanya black box testing.

Konsep black box testing digunakan untuk mempresentasikan sistem yang cara kerja didalamnya tidak tersedia untuk diinspeksi. Di dalam kotak hitam, item – item yang diuji dianggap “gelap” karena logiknya tidak diketahui, yang diketahui hanya apa yang masuk dan apa yang keluar. Pada black box testing,

kasus – kasus pengujian berdasarkan pada spesifikasi sistem. Pada black box testing, dicobakan beragam masukan dan memeriksa keluaran yang dihasilkan. Teknik black box testing juga dapat digunakan untuk pengujian berbasis skenario dimana isi dalam sistem mungkin tidak tersedia untuk diinspeksi tapi masukan dan keluaran yang didefinisikan dengan usecase dan informasi analisi yang lain (Hariyanto, 2004 : 577). Black box testing berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut (Pressman, 2002 : 551) :

1. Fungsi – fungsinya yang tidak benar atau hilang 2. Kesalahan antarmuka

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database

4. Kesalahan kinerja.

Pengujian black box testing merupakan pengujian yang dilakukan oleh pengembang sistem. Karena pengguna akhir sistem memiliki pemahaman tentang


(66)

42

sistem informasi dengan tingkatan yang berbeda, maka seberapa jauh pengguna akhir dapat memahami dan menerima sistem harus diuji. Pengujian inilah yang dinamakan dengan user acceptance test. Pengujian dilakukan untuk menjamin bahwa sistem telah melayani kebutuhan organisasi.

Ada dua tahap dalam user acceptance test, yaitu Alpha testing dan Beta testiing. Alpha testing adalah pengujian yang dilakukan oleh pengguna untuk menjamin bahwa mereka menerima sistem, pengujian dilakukan dengan menggunakan data pengujian. Pengujian ini sebenarnya merupakan simulasi dari penggunaan sistem oleh pengguna akhir pada sistem yang sebenarnya, tetapi dilaksanakan dengan data yang relatif sedikit. Tujuannya adalah untuk melihat kemudahan penggunaan perangkat lunak oleh pengguna akhir. Tahap kedua adalah beta testing. Alpha testing tidak dapat menggambarkan volume data yang sebenarnya yang harus diproses oleh sistem, sehingga perlu pengujian dengan menggunakan data riil, bukan data pengujian. Pengguna sesungguhnya memonitor kesalahan yang terjadi dan perbaikan yang dibutuhkan. Beta testing inilah yang menentukan apakah sistem akan diterima atau harus dirancang ulang (Al Fatta, 2007 : 174).


(67)

43 2.14 Penelitian Sejenis

No Judul Skripsi Metode

Pengembangan Sistem

Tools

1.

Dwi Martha

Jingga, 2009 : Perancangan Sistem Informasi Pendaftaran Wisuda pada UIN Jakarta.

SDLC dengan 5 tahapan : Analisis, Planning, Coding, Penerapan, dan Pengujian

PHP, MySQL, ERD dan DFD

2.

Muhammad Ramdhani, 2006 : Perancangan SI jadaal film bioskop berbasis teknologi SMS

SDLC dengan 5 tahapan : Analisis, Planning, Coding, Penerapan, dan Pengujian

ASP, HTML, ERD, DFD.

3.

Ratih

wahyuningrum, 2005 : Aplikasi

SMS untuk

permintaan nilai akademik pada fakultas Sains dan Teknologi

RAD dengan 5 tahapan : Model bisnis, Model data, model proses, Generasi aplikasi dan Pengujian.

Visual Basic 6.0, Ms

Acces, ERD

Komponen F-Bus dan DFD

4.

Ahmad Lutfi,

2008 :

Pengembangan SI Angkutan Umum Terminal Lebak Bulus

Linear Squence Model dengan 4 tahap : Analysis, Design, Code dan Test

PHP v 5.2.3, My SQL 5.0.45 dan Gammu sbg engine SMS Gateway

5.

Muchtar Sani,

2005 :

Implementasi SMS Gateway pada SI Jurusan TI/SI Fak. Sains dan teknologi

SDLC dengan 4 tahap yaitu Analisis, Perancangan, Penerapan dan Evaluasi

Visual Basic 6, Ms Acces, ERD, DFD


(68)

44 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam memngumpulkan data yang diperlukan, penulis menggunakan beberapa metode sebagai berikut :

3.1.1 Studi Lapangan 1. Observasi

Peneliti melakukan kegiatan pengamatan langsung pada penelitian pengembangan sistem informasi administrasi kursus bahasa inggris yang dilakukan di Wall Street Institute (WSI) Pondok Indah Jakarta. Observasi sendiri dilakukan untuk mengetahui sistem yang akan diusulkan agar sesuai dengan kebutuhan user terkait penelitian yang dilakukan. Dengan adanya pengamatan langsung peneliti akan mendapatkan data-data yang akurat mengenai kebutuhan yang diinginkan user. Teknik pengumpulan data dengan observasi dilaksanakan secara sistematik sebagai salah satu tolak ukur dalam penelitian. (Fathoni, 2005 : 104 - 105)

2. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mendapat informasi yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem. Wawancara terdiri dari beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan pengembangan sistem yang diperlukan untuk memudahkan akses informasi, daftar pertanyaan


(69)

45

dan jawaban terdapat di Lampiran 1. Proses tanya jawab secara lisan yang berlangsung satu arah ini dilakukan dengan harapan dapat mengungkapkan sebanyak mungkin data yang ingin di gali mengenai sistem yang dibutuhkan oleh user.

(Fathoni, 2005 : 105 - 110)

3.1.2 Studi Pustaka Tinjauan Teoritik

Peneliti melakukan pengumpulan data dari berbagai sumber : 1. Buku yang terkait dengan Aplikasi Web PHP dan MySQL dengan

pemograman Dreamweaver berjumlah 6 buku, yaitu : Latihan membuat aplikasi web PHP dan MySQL dengan Dreamweaver MX (6, 7, 2004) dan 8 – Nugroho Bunafit, Membongkar trik rahasia para master php – Hakim Lukmanul, Kebut sehari jadi master PHP – Gunawan Wahyu, Membuat website sendiri dengan PHP-MySQL – Nugroho Bunafit, Jalan pintas menjadi master php – Hakim Lukmanul, 67 Trik dan ide brilian master PHP – Hakim Lukmanul. Sedangkan buku yang terkait metodologi penelitian berjumlah 3 buku atau jurnal, yaitu : Makalah – makalah sistem informasi – KNSI 2008, Pengembangan sistem informasi administrasi kepegawaian FST – Miftahul Fahmi.


(70)

46

3. Informasi dari internet. Adapun perincian buku, artikel dan internetnya terdapat di daftar pustaka.

3.2 Metode Pengembangan Sistem

Dalam mengembangkan Sistem administrasi Pada Wall Street Institute

Pondok Indah Mall Jakarta, peneliti menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC) dengan model waterfall. Berikut ini adalah tahapan dari model

waterfall. Lihat Gambar 2.2 pada halaman 25.

3.2.1 Analisa (System Requirement Analysis)

Tahapan ini dilakukan setelah melakukan tahapan perencanaan yang terdapat pada metode pengumpulan data. Kemudian setelah data – data terkumpul secara lengkap lalu dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi untuk pengembangan sistem aplikasi ini. Peneliti akan melakukan beberapa hal yang diperlukan yaitu membuat studi kelayakan, alokasi waktu dan cakupan, berikut adalah rincian tahapannya :

1. Studi Kelayakan (Feasibility Study)

Adapun dalam penelitian ini peneliti mempertimbangkan dua studi kelayakan, yaitu :

1.1 Mempertimbangkan kelayakan teknis

Peneliti melakukan observasi langsung dengan cara ikut mempraktekan langsung prosedur atau cara melakukan administrasi yang meliputi pendaftaran kursus dan pemesanan kelas yang dilakukan melalui website yang akan


(71)

47

berjalan. Penulis juga melakukan wawancara kepada pihak terkait untuk mendapatkan informasi tentang prosedur administrasi yang ada pada saat ini serta peneliti membuat kesimpulan dari observasi yang berguna untuk mendapatkan gambaran sistem yang ada pada saat ini dan gambaran sistem seperti apa yang diinginkan oleh user.

1.2 Mempertimbangkan kelayakan Finansial

Penelitian sistem aplikasi yang peneliti kembangkan, evaluasi feasibilitas finansialnya mencakup pertimbangan pada setiap kebutuhan hardware dan software.

2. Alokasi Waktu

Pengembangan sistem informasi administrasi kursus bahasa inggris pada Wall Street Institute Pondok Indah Jakarta (Studi Kasus : Wall Street Institute Pondok Indah Jakarta) yang peneliti kerjakan membutuhkan kurang lebih waktu satu tahun, terhitung dari Februari 2010 – Februari 2011. 3. Cakupan

Peneliti hanya merancang sebuah Sistem Administrasi Kursus Bahasa Inggris pada Wall Street Institute Pondok Indah Jakarta. Dengan hanya merancang sistem pembayaran kursus bahasa inggris dan pemesanan kelas melalui website atau online, namun tidak mencakup proses e-banking.

4. Identifikasi masalah dari administrasi yang sedang berjalan pada saat ini.


(72)

48

5. Usulan pemecahan masalah atas permasalahan yang telah teridentifikasi.

3.2.2 Perancangan (Design)

Tahap desain sistem merupakan tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem dan juga merupakan suatu pendefinisian dari kebutuhan – kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi serta menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesalahan yang utuh dan berfungsi termasuk menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen – komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem.

Pada tahap ini penulis akan melakukan beberapa hal yang diperlukan dalam desain melalui pemodelan proses (Process Modelling), pemodelan data (Data Modelling) dan desain antarmuka (Interface Design) : 1. Proses

Menggambarkan bagaimana aplikasi beroperasi dan mengilustrasikan aktifitas – aktifitas yang dilakukan dan bagaimana data berpindah diantara aktivitas – aktivitas itu. Cara yang digunakan dengan menggunakan Data Flow Diagram (DFD).


(1)

15.Antarmuka Halaman Booking – Student


(2)

17.Antarmuka Halaman Study Record – Student


(3)

19.Antarmuka Halaman Guest – Admin


(4)

21.Antarmuka Halaman Olah Register


(5)

23.Antarmuka Halaman Student – Admin


(6)

25.Antarmuka Halaman Schedule