Penerapan kounnikasi kelompok pada proses belajar mengajar di kelas

BAB IV IDENTIFIKASI INFORMASI

KOMUNIKASI KELOMPOK DI TK Kelas Pre School HARAPAN IBU Dalam kegiatan proses belajar mengajar tedapat suatu proses komunikasi, dan itu bisa berupa komunikasi verbal dengan kata-kata, non verbal berupa lambang-lambang, simbol-simbol, atau gerakan tubuh dan komunikasi antar pribadi. Jadi, komunikasi yang baik sangat berperan dalam pendidikan, yaitu sebagai proses yang dilakukan oleh guru pengajar untuk menyampaikan materi pendidikan kepada murid peserta didik, dengan tujuan agar materi yang disampaikan dapat dipahami oleh murid peserta didik tersebut.

A. Penerapan kounnikasi kelompok pada proses belajar mengajar di kelas

pre school Harapan Ibu Berdasarkan pengamatan dilapangan dan wawancara yang penulis lakukan di Taman Kanak-Kanak TK Harapan Ibu, bahwa komunikasi kelompok yang digunakan oleh para guru sebagai berikut : 1. Komunikasi kelompok secara verbal Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan bahasa dan tulisan atau merupakan bentuk komunikasi berupa kata-kata yang diucapkan secara lisan dan tulisan yang umum digunakan oleh orang banyak, hal ini karena komunikasi verbal sangat mudah dipahami oleh anak-anak kelas pre school. Dengan menggunakan komunikasi secara verbal dalam proses belajar mengajar guru-guru dapat memberikan pemahaman materi kepada murid-murid tersebut melalui program belajar 39 40 yang telah ditetapkan, seperti bahasa inggris, bahasa indonesia, matematika, dan mengenal benda-benda serta lingkungan sekitarnya. Seperti hasil wawancara penulis dengan Bu Indri tentang komunikasi verbal yang dipakai guru terhadap murid yaitu ketika pelajaran agama religion pada materi “membaca iqro” dengan cara, ketika si anak salah membaca dan tidak mau mengulanginya maka guru akan mengulangi bacaannya dan terus membujuk anak tersebut dengan kata-kata yang halus. 1 “Dalam mengajar itu, setiap anak harus benar-benar kita perhatikan agar mereka mau mendengarkan ucapan guru dan mau mengerjakan apa yang telah diperintahkan ditugaskan. Misalnya ketika saya memberikan materi tentang membaca iqro agama, saya harus benar-benar memperhatikan bacaannya agar saya tahu letak kesalahannya setelah itu diperbaiki kesalahannya dan saya ulangi kembali kemudian si anak saya perintahkan untuk mengulanginya. Jika anak tersebut tidak mau, maka saya akan membujuknya dengan kata-kata yang halus”. 2 Kelebihan komunikasi dengan verbal ini, murid lebih mudah memahami dan mengetahui pesan yang disampaikan. Tetapi apabila materi yang disampaikan melalui lisan tidak dikaji kembali secara berulang-ulang maka hal tersebut dapat menyebabkan murid akan lupa pada materi yang telah disampaikan. Kegiatan yang sering penulis temui, adalah ketika guru sedang berinteraksi dengan murid serta menerangkan materi pelajaran seperti membaca, menulis, bernyanyi, komputer, permainan dan lain-lain. Bentuk komunikasi ini juga terlihat dengan cara guru menyikapi tingkah laku muridnya. Pada kelas komputer si anak disuruh untuk menghidupkan 1 Wawancara pribadi dengan Ibu Indri 2 Wawancara pribadi dengan Ibu Indri 41 komputer masing-masing dan memilih sendiri permainannya akan tetapi ada seorang anak yang mengambek karena bingung dalam memilih permainannya, maka guru tersebut mendekati si anak untuk memberikan semangat dan mengarahkan dalam memilih permainannya yang cocok dan mendidik. Agar lebih terarah, komunikasi verbal dalam proses belajar mengajar dan metode yang disampaikannya dapat dilihat sebagai berikut : a. Bercerita: Adapun kegiatan lain yang sering dilakukan oleh seorang guru di TK taman kanak-kanak adalah dengan bercerita. Komunikasi verbal yang diantara bentuknya adalah bercerita dapat memudahkan komunikasi dua arah antara guru dan murid. Metode cerita ini cukup efektif dan mudah dipahami oleh murid, sehingga pesan yang disampaikan dapat langsung dicerna, dan disini guru harus kreatif dan membuatnya menarik dalam menyampaikan ceritanya. Karena cerita ialah suatu hal yang mengasyikkan dan menyenangkan terlebih bagi seorang anak-anak. Dan dalam masa kanak-kanak biasanya anak-anak mudah meniru dan meneladani tokoh ataupun seseorang yang dianggap cocok dengan diri mereka dan itu mereka dapatkan dari cerita yang didengarkan melalui media ataupun lewat gurunya. Misalnya Bu indri menerangkan pada murid tentang pentingnya menggosok gigi, beliau berusaha mengemasnya kedalam sebuah cerita yang menarik dengan menggunakan sebuah buku cerita tentang “Harimau sakit gigi”. Beliau berusaha menceritakan betapa pentingnya menggosok gigi serta 42 menjaga kesehatan mulut dan akan mendapatkan akibatnya jika tidak mau menggosok gigi akan merasakan sakit gigi dengan menggunakan gaya bahasa yang berubah-ubah sesuai karakter tokoh cerita tersebut. “Bercerita merupakan salah satu metode yang dipakai dalam pelaksanaan program pendidikan di TK ataupun playgroup Harapan Ibu, karena merupakan cara yang cukup efektif dan mudah dipahami oleh anak-anak. Selain itu, cerita merupakan suatu hal yang mengasyikkan dan menyenangkan bagi anak-anak. Biasanya anak- anak akan meniru tokoh atau seseorang yang mereka anggap coccok dengan diri mereka berdasarkan dari yang telah didapatkan sebuah cerita. Dan disinilah kami seorang guru dituntut untuk kreatif dalam menguraikan sebuah cerita menjadi semenarik mungkin agar anak- anak mau mendengarkannya dan melakukan hal yang positif dari cerita tersebut”. 3 b. Bernyanyi: Bernyanyi merupakan suatu metode yang digunakan oleh guru pada saat murid mulai jenuh ataupun bosan selama mengerjakan tugasnya. Terkadang bernyanyi digunakan ketika akan memulai pelajaran, hal tersebut dilakukan agar suasana sebelum memulai pembelajaran menjadi lebih riang dan anak-anak dapat mengikuti materi yang akan diberikan dengan suka cita. Dan biasanya bernyanyi dilakukan ketika murid-murid akan melakukan aktifitas seperti memulai makan berdoa sebelum makan ataupun memulai aktifitas lainnya. Hal tersebut dilakukan pula agar murid dapat mudah mengingat setiap doa yang telah diajarkan dan dapat menerapkannya dikehidupan sehari-hari. Dan dengan bernyanyi, murid-murid dapat kembali ceria serta tidak bosan untuk melakukan aktifitas lainnya. Seperti yang telah dituturkan oleh Bu Pawanah: 3 Wawancara pribadi dengan Ibu Indri 43 “Bernyanyi juga selalu digunakan ketika para guru melihat bahwa anak-anak sudah mulai menunjukkan sikap yang tidak konsentrasi jenuh ketika belajar. Kadang bernyanyi juga dilakukan ketika akan memulai pembelajaran, tujuannya agar anak-anak menjadi riang dan dapat mengikuti materi yang diberikan dengan suka cita. Ketika akan memulai aktivitas seperti berdo’a sebelum belajar ataupun berdo’a sebelum makan dan aktivitas lainnya, saya selalu mengajak anak-anak untuk bernyanyi terlebih dahulu. Hal tersebut dilakukan agar anak- anak dapat dengan mudah mengingat setiap do’a yang telah diajarkan serta dapat menerapkannya dikehidupan sehari-hari mereka. 4 c. Bermain: Bermain fungsinya sama dengan bernyanyi yaitu untuk mencairkan suasana ketika murid-murid mulai jenuh atau bosan. Di TK Harapan Ibu selain tersedia arena tempat bermain yang letaknya diluar kelas juga disediakan ruang serba guna yang telah tersedia alat belajar serta bermain fungsinya dapat digunakan untuk arena belajar sambil bermain dan hal tersebut membuat murid-murid merasa senang fun ketika belajar dan bermain. Dan permainan diciptakan dari materi pelajaran, seperti pada pelajaran matematika tentang mengenal akan persegi, persegi panjang, segitiga dan lain-lain, guru tersebut menuangkannya dalam bentuk games dengan meletakkan alat permainan dimeja kemudian menyuruh si anak untuk berlomba dan meletakkan benda tersebut ditempat yang telah disediakan oleh guru tersebut dan harus sesuai dengan kategorinya. Hal tersebut juga dimaksudkan agar memudahkan atau mengingat pelajaran serta pengetahuan yang telah diberikan. Seperti yang telah dilakukan oleh Ibu Pawanah Bu Wawat didalam kelasnya serta beliau memberikan contohnya: 4 Wawancara pribadi dengan Ibu Pawanah Wawat 44 “Anak-anak sekarang adalah pelajaran tentang matematika, sekarang kalian masing-masing ambil lego lalu kumpulkan tiap kategori seperti bentuk persegi, segitga, persegi panjang, bulat dan lainnya serta jangan lupa untuk dikategorikan kedalam warnanya.” 5 Komunikasi verbal atau lisan yang dilakukan di TK Harapan Ibu selalu mengkomunikasikan pesan-pesan agama, anak-anak selalu diajarkan untuk membaca doa sebelum melakukan aktifitas seperti ketika akan masuk kamar mandi si anak diajarkan untuk berdoa dahulu kemudian masuk kekamar mandi, berdoa sebelum belajar, berdoa sebelum makan dan lain-lain. Dan menggunakan kalimat islam seperti membiasakan mengucap salam bila bertemu dengan seseoarang baik itu guru, teman, orang tua ataupun yang lainnya. Dalam penyampaian pesan, guru menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami oleh anak-anak. Sehingga feedback tanggapan yang positif bisa didapatkan dari pesan yang telah disampaikan dan bahkan serta diamalkan dalam kehidupan sehari-hari oleh karena itu, komunikasi lisan berperan dalam penyampain pesan pada anak-anak. 2. Komunikasi kelompok secara non verbal Selain menggunakan komunikasi bentuk verbal, komunikasi non verbal bahasa isyarat juga selalu digunakan oleh manusia. Karena komunikasi non verbal termasuk pendukung dari komunikasi verbal. 6 Seperti hasil wawancara pada kelas play group tentang komunikasi non verbal yang digunakan guru dalam pelajaran mengenal tentang tumbuhan maka harus disertai dengan membawakan salah satu tanaman 5 Ucapan Bu Wawat ketika memberikan salah satu materi dikelas 6 Wawancara pribadi dengan ibu peni 45 atau bunga yang ada di sekitar kelas. Hal tersebut agar anak-anak lebih dapat memahami terhadap yang diberikan oleh guru. “Dalam memberikan materi kami guru selalu mengiringi antara komunikasi verbal dengan non verbal, seperti Bu Indri mengenalkan anak- anak tentang tumbuhan. Beliau tidak hanya berbicara tentang macam- macam tumbuhan tetapi juga sambil membawakan serta menunjukkan dengan menggunakan tangan bahasa non verbal tumbuhan yang ada disekitar lingkungan TK ini, jadi anak-anak dapat lebih mudah untuk memahaminya.” 7 . Penulis melihat didalam proses belajar mengajar di TK Harapan Ibu antara komunikasi verbal non verbal dengan komunikasi verbal selalu digabungkan, karena komunikasi verbal tanpa komunikasi non verbal tidak berarti. Bentuk kedua komunikasi tersebut selalu digunakan pada saat proses belajar mengajar di TK Harapan Ibu, hal ini penulis lihat pada saat: a. Guru bercerita tentang menggosok gigi dengan visualisasi gambar harimau binatang. Agar lebih menarik serta anak-anak dapat memahami isi cerita dan merekapun menjadi senang, maka guru menggunakan ekspresi wajah, kontak mata, sikap tubuh sehingga perhatian murid-murid dapat terfokus pada apa yang disampaikan dan mereka dapat menerima pesan atau materi yang diberikan tanpa merasa tertekan paksaan. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan ibu indri bahwa dalam bercerita kita harus kreatif dan membuat cerita semenarik mungkin dalam menyampaikannya , hal tersebut agar murid dapat memahami isi cerita, konsentrasi dan komunikasi tetap berjalan. 7 Wawancara pribadi dengan Ibu Masfufa Kepala Sekolah 46 b. Kegiatan bernyanyi seperti guru dan murid bertepuk tangan sambil menggerakkan tubuh ataupun mengangkat tangan ketika akan berdo’a untuk menghidupkan suasana dan itu dapat membuat anak tidak merasa bosan ketika belajar. c. Guru mendisiplinkan anak agar tidak berisik ataupun mengganggu temannya dikelas dengan cara menempelkan jari telunjuknya dibibir tanda agar mereka diam sambil berbicara dengan tegas kepada anak. Kemudian jika anak tidak menghiraukan teguran tersebut maka guru akan menghampirinya sambil memegang kepala serta memberi teguran yang tegas dan memperingatkan bahwa yang dilakukan itu salah dan mengganggu teman yang lain. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Peni: “Contoh dari komunikasi non verbal adalah saya menggunakan body langguage bahasa tubuh, misalnya ketika didalam kelas ada salah satu anak yang berisik atau mengganggu temannya maka saya akan memanggil anak tersebut sambil menempelkan jari telunjuk saya dibibir tanda agar mereka diam dan tidak berisik. Dan kalau mereka tidak mau menghiraukan maka saya akan menghampiri anak tersebut sambil memegang mengusap kepalanya serta mengingatkannya kembali memberi teguran. 8 Di dalam pemakaian komunikasi non verbal guru mempunyai cara tersendiri untuk menggunakannya.

B. Bentuk Komunikasi Kelompok Pada kelas Pre School di Harapan Ibu