41
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kota Medan merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Kota Medan dengan luas 26.510 Hektar 265,10 Km
2
ini memiliki beberapa kelurahan, salah satunya adalah kelurahan Kampung Lalang. Lokasi
pengambilan sampel penelitian yaitu di Pasar Kampung Lalang yang terdapat di kelurahan Kampung Lalang Medan.
Kampung Lalang merupakan pintu gerbang bagian barat Kota Medan yang dilintasi Jalan Lintas Sumatera dari arah Binjai, Stabat dan Aceh. Hal ini
menyebabkan jalur tersebut selalu sibuk setiap hari. Volume kendaraan yang lewat sangat padat dan terkesan semrawut. Hal itu menjadikan kawasan tersebut
menjadi salah satu titik kemacetan di Kota Medan. Selain terminal dan jalur lintas, disana juga terdapat Pasar Kampung
Lalang. Salah satu pasar terbesar di Medan yang dapat menampung hampir 1.000 pedagang, baik pedagang formal maupun pedagang kali lima PKL. Pasar ini
juga menjadi salah satu sarana bagi warga sekitar dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari Pekuwali, 2013. Banyak pedagang yang berjualan di sepanjang jalan
raya Kampung Lalang, tidak terkecuali pedagang sayur.
4.2 Hasil Penelitian
Berdasarkan penyediaan sampel, pemeriksaan dan pengukuran yang dilakukan di Laboraturium Balai Riset dan Standarisasi Industri Medan diperoleh
data tentang kadar timbal pada sayuran selada dan kol sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
4.2.1 Kadar Timbal pada Sayuran Selada
Hasil pengukuran kadar timbal pada sayuran selada dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini.
Tabel 4.1 Kadar Timbal Pb pada Sayuran Selada yang Dijual di Pasar Kampung Lalang Medan Tahun 2015
Jarak lokasi berdagang
dari jalan raya
Kadar timbal mgkg NAB Dirjen POM
No: 03725BSKVII89
mgkg Sebelum
dicuci Sesudah
dicuci Ditutup
0 meter 1,43
1,07 0,99
2 5 meter
0,77 0,42
0,29 2
20 meter 0,18
0,09 0,02
2 25 meter
0,02 0,02
0,02 2
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa kadar timbal tertinggi sayuran selada terdapat pada sayuran selada yang dijual pada jarak lokasi
berdagang 0 meter dari jalan raya sebelum dilakukan pencucian yaitu sebesar 1,43 mgkg, setelah dilakukan pencucian sebesar 1,07 mgkg dan pada sayuran selada
yang ditutup kadar timbalnya sebesar 0,99 mgkg. Sedangkan kadar timbal terendah sayuran selada terdapat pada sayuran selada yang dijual pada jarak lokasi
berdagang 25 meter dari jalan raya sebelum dilakukan pencucian yaitu sebesar 0,02 mgkg, setelah dilakukan pencucian sebesar 0,02 mgkg dan pada sayuran
selada yang ditutup kadar timbalnya sebesar 0,02 mgkg. Tabel 4.2 Persentase Penurunan Kadar Timbal Pb pada Sayuran Selada Sebelum
dan Sesudah Dicuci
Jarak lokasi berdagang dari
jalan raya Kadar timbal mgkg
Persentase Penurunan
Sebelum dicuci Sesudah dicuci
0 meter 1,43
1,07 25,17
5 meter 0,77
0,42 45,45
20 meter 0,18
0,09 50
25 meter 0,02
0,02 Tidak dapat dihitung
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa kadar timbal pada selada mengalami penurunan setelah dilakukan pencucian. Pada selada yang
dijual 0 meter dari jalan raya kadar timbal berkurang dari 1,43 mgkg menjadi 1,07 mgkg dengan persentase penurunan sebesar 25,17. Pada selada yang dijual
5 meter dari jalan raya kadar timbal berkurang dari 0,77 mgkg menjadi 0,42 mgkg dengan persentase penurunan sebesar 45,45. Pada selada yang dijual 20
meter dari jalan raya kadar timbal berkurang dari 0,18 mgkg menjadi 0,09 mgkg dengan persentase penurunan sebesar 50. Pada selada yang dijual 25 meter dari
jalan raya, persentase penurunan tidak dapat dihitung karena kadar timbal pada selada sebelum dan sesudah pencucian hasilnya di bawah batas nilai uji yaitu
0,02 mgkg.
4.2.2 Kadar Timbal pada Sayuran Kol
Hasil pengukuran kadar timbal pada sayuran kol dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini.
Tabel 4.3 Kadar Timbal Pb pada Sayuran Kol yang Dijual di Pasar Kampung Lalang Medan Tahun 2015
Jarak lokasi berdagang
dari jalan raya
Kadar timbal mgkg NAB Dirjen POM
No: 03725BSKVII89
mgkg Sebelum
dicuci Sesudah
dicuci Ditutup
0 meter 0,57
0,39 0,29
2 5 meter
0,46 0,35
0,27 2
20 meter 0,11
0,02 0,02
2 25 meter
0,05 0,02
0,02 2
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa kadar timbal tertinggi sayuran kol terdapat pada sayuran kol yang dijual pada jarak lokasi berdagang 0
meter dari jalan raya sebelum dilakukan pencucian yaitu sebesar 0,57 mgkg, setelah dilakukan pencucian sebesar 0,39 mgkg dan pada sayuran kol yang
Universitas Sumatera Utara
ditutup kadar timbalnya sebesar 0,29 mgkg. Sedangkan kadar timbal terendah sayuran kol terdapat pada sayuran kol yang dijual pada jarak lokasi berdagang 25
meter dari jalan raya sebelum dilakukan pencucian yaitu sebesar 0,05 mgkg, setelah dilakukan pencucian sebesar 0,02 mgkg dan pada sayuran kol yang
ditutup kadar timbalnya sebesar 0,02 mgkg. Tabel 4.4 Persentase Penurunan Kadar Timbal Pb pada Sayuran Kol Sebelum
dan Sesudah Dicuci
Jarak lokasi berdagang dari
jalan raya Kadar timbal mgkg
Persentase Penurunan
Sebelum dicuci Sesudah dicuci
0 meter 0,57
0,39 31,58
5 meter 0,46
0,35 23,91
20 meter 0,11
0,02 Tidak dapat dihitung
25 meter 0,05
0,02 Tidak dapat dihitung
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa kadar timbal pada kol mengalami penurunan setelah dilakukan pencucian. Pada kol yang dijual 0 meter
dari jalan raya kadar timbal berkurang dari 0,57 mgkg menjadi 0,39 mgkg dengan persentase penurunan sebesar 31,58. Pada kol yang dijual 5 meter dari
jalan raya kadar timbal berkurang dari 0,46 mgkg menjadi 0,35 mgkg dengan persentase penurunan sebesar 23,91. Pada kol yang dijual 20 meter dan 25
meter dari jalan raya, persentase penurunan tidak dapat dihitung karena kadar timbal pada kol sebelum dan sesudah pencucian hasilnya di bawah batas nilai uji
yaitu 0,02 mgkg.
4.2.3 Jumlah Kendaraan Bermotor yang Melintas di Jalan Raya Pasar Kampung Lalang
Setelah dilakukan perhitungan kendaraan bermotor yang dilakukan selama 2 jam dari pukul 06.00 WIB sampai pukul 08.00 WIB, berikut ini adalah hasilnya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5 Jumlah Kendaraan Bermotor yang Melintas di jalan Raya Pasar Kampung lalang Tahun 2015
NO Jenis Kendaraan
Jumlah
1. Sepeda motor
7.996 kendaraan 2.
Mobil 3.576 kendaraan
Total 11.572 kendaraan
4.3 Karakteristik Responden
Karakteristik responden yang meliputi umur, jenis kelamin dan pendidikan terakhir responden pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut.
Tabel 4.6 Karakteristik Responden Pedagang Sayuran Selada dan Kol di Pasar Kampung Lalang Medan Tahun 2015
Nomor Responden Umur
Jenis Kelamin Pendidikan Terakhir
1 48
Perempuan SMP
2 42
Perempuan SMA
3 38
Perempuan SMA
4 49
Perempuan SMP
Dari tabel 4.6 tersebut dapat dilihat umur responden terdiri dari rentang 38 tahun sampai 49 tahun. Seluruh responden adalah berjenis kelamin perempuan.
Terdapat dua orang responden yang berpendidikan SMP dan dua responden lainnya berpendidikan SMA.
4.4 Informasi tentang Sayuran yang Dijual
Informasi tentang sayuran yang dijual di Pasar Kampung Lalang Medan pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.7 sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Informasi tentang Sayuran yang Dijual di Pasar Kampung Lalang Medan pada Tahun 2015
No. Pertanyaan
Jawaban Responden Jumlah Responden
yang Menjawab
1. Darimana asal sayuran yang
dijual? Berastagi
4 orang
2. Apakah sayuran ditanam di
pinggir jalan raya? -
Selada -
Kol a.
Ya b.
Tidak c.
Tidak tahu a.
Ya b.
Tidak c.
Tidak tahu 3 orang
1 orang -
3 orang -
1 orang
3. Sejak jam berapa mulai
berdagang? a.
Jam 1 pagi b.
Jam 3 pagi 3 orang
1 orang
4.
Sampai jam
berapa berdagang?
a. Jam 11 pagi
b. Jam 12 siang
2 orang 2 orang
5. Mengapa
berdagang di
pinggir jalan raya? a.
Tidak mendapat
tempat di dalam
b. Di dekat
jalan raya lebih ramai
pembeli 1 orang
1 orang
6. Apakah tahu jika berdagang
dekat dengan jalan raya memiliki resiko sayur yang
dijual akan terpapar zat berbahaya?
a. Tidak tahu
b. Tahu
1 orang 1 orang
Wawancara dilakukan kepada 4 responden, yaitu pedagang yang berjualan pada jarak 0 meter dari jalan raya, 5 meter dari jalan raya, 20 meter dari jalan
raya, dan 25 meter dari jalan raya. Pertanyaan nomor 5 dan 6 hanya ditanyakan kepada pedagang yang berjualan di dekat jalan raya, yaitu pedagang yang
berjualan pada jarak 0 meter dan 5 meter dari jalan raya. Berdasarkan hasil wawancara dengan pedagang, diperoleh informasi bahwa seluruh sayuran selada
dan kol yang dijual adalah berasal dari Berastagi dan diketahui sebanyak 3
Universitas Sumatera Utara
pedagang selada memberi informasi bahwa selada yang mereka jual ditanam di pinggir jalan raya, sedangkan 1 pedagang menyatakan selada yang dijual tidak
ditanam di pinggir jalan raya. Pada pedagang kol, diketahui sebanyak 3 pedagang menyatakan kol dagangan mereka ditanam di pinggir jalan raya sedangkan 1
pedagang lainnya menyatakan tidak tahu lokasi penanaman kol yang dijualnya. Berdasarkan hasil wawancara, diperoleh informasi sebanyak 75 3 pedagang
mulai berdagang pada pukul 3 pagi dan sisanya sebanyak 25 1 pedagang mulai berdagang pada pukul 1 pagi, selanjutnya diperoleh informasi sebanyak 50 2
pedagang selesai berdagang pada pukul 12 siang, sebanyak 25 1 pedagang selesai berdagang pada pukul 11 pagi, dan 25 1 pedagang selesai berdagang
pada pukul 11 pagi. Berdasarkan hasil wawancara dengan pedagang yang berjualan di dekat jalan raya sebanyak 2 orang pedagang, diperoleh informasi
sebanyak 1 orang menyatakan tidak mendapatkan tempat berjualan di dalam gedung pasar dan 1 orang lagi menyatakan di pinggir jalan raya lebih banyak
orang yang berlalu-lalang sehingga lebih banyak pembelinya. Berdasarkan hasil wawancara dengan pedagang yang berjualan di dekat jalan raya sebanyak 2 orang
pedagang, diperoleh informasi sebanyak 1 orang pedagang menyatakan tidak tahu tentang adanya bahaya pencemaran jika berdagang di pinggir jalan raya,
sedangkan 1 orang pedagang lainnya menyatakan tahu bahaya pencemaran jika berdagang di pinggir jalan raya, yaitu terdapat banyak debu dan asap yang berasal
dari kendaraan.
Universitas Sumatera Utara
48
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Kadar Timbal pada Sayuran Selada