Jenis Penelitian Objek Penelitian Metode Pengumpulan Data

32

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu untuk mengetahui kadar timbal Pb pada sayuran selada dan kol berdasarkan jarak lokasi berdagang dengan jalan raya di Pasar Kampung Lalang Medan sebelum pencucian, sesudah pencucian, dan kadar timbal selada dan kol yang ditutup. Pemeriksaan Laboratorium dengan menggunakan metode Spektrofotometri Serapan Atom SSA dilakukan untuk mengetahui kadar timbal Pb secara kuantitatif. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian Lokasi pengambilan sampel dilakukan di Pasar Kampung Lalang Medan. Adapun alasan pemilihan lokasi pengambilan sampel adalah: 1. Banyak pedagang yang berjualan di pinggir jalan raya sepanjang Pasar Kampung Lalang. 2. Volume kendaraan yang lewat di sepanjang jalan Pasar Kampung Lalang sangat padat. Hal itu menjadikan kawasan tersebut menjadi salah satu titik kemacetan di Kota Medan. 3. Pasar Kampung Lalang merupakan salah satu pasar teramai di Kota Medan. Pemeriksaan kadar timbal Pb secara kualitatif dan kuantitatif dilakukan di Laboratorium Balai Riset dan Standarisasi Industri Medan. 3.2.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari-Agustus 2015. Universitas Sumatera Utara

3.3 Objek Penelitian

Objek penelitian adalah sayuran selada dan kol yang dijual di Pasar Kampung Lalang Medan. Teknik pemilihan sampel sayuran digunakan purposive sampling, dilakukan pemilihan sayuran berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Kriteria-kriteria tersebut adalah: 1. Sayuran selada dan kol yang dijual di lokasi penelitian yang disebutkan di atas. 2. Sayuran selada dan kol yang dijual oleh pedagang pada jarak 0 meter, 5 meter, 20 meter dan 25 meter dari jalan raya. 3. Sayuran selada dan kol yang terletak pada tumpukan paling atas serta masih dalam keadaan bagus dan segar.

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Data Primer Data primer diperoleh dari wawancara dengan pedagang sayur selada dan kol dan hasil pemeriksaan kadar timbal pada sayuran selada dan kol yang dijual di Pasar Kampung Lalang Medan. 3.4.2 Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari buku dan literatur-literatur yang mendukung penelitian. 3.5 Defenisi Operasional 1. Jarak lokasi berdagang 0 meter dari jalan raya adalah: jarak pedagang yang menjual sayuran selada dan kol di bagian jalan raya, lalu diambil sampelnya dan diperiksa kadar timbalnya. Universitas Sumatera Utara 2. Jarak lokasi berdagang 5 meter dari jalan raya adalah: jarak pedagang yang menjual sayuran selada dan kol 5 meter dari jalan raya, lalu diambil sampelnya dan diperiksa kadar timbalnya. 3. Jarak lokasi berdagang 20 meter dari jalan raya adalah: jarak pedagang yang menjual sayuran selada dan kol 20 meter dari jalan raya, lalu diambil sampelnya dan diperiksa kadar timbalnya. 4. Jarak lokasi berdagang 25 meter dari jalan raya adalah: jarak pedagang yang menjual sayuran selada dan kol 25 meter dari jalan raya, lalu diambil sampelnya dan diperiksa kadar timbalnya. 5. Sayur selada adalah sayuran yang berwarna hijau dan memiliki daun keriting, biasa ditanam di daerah beriklim sedang maupun daerah tropika, dan banyak digunakan untuk salad. 6. Sayur kol atau kubis merupakan sayuran yang daunnya tersusun sangat rapat membentuk bulatan atau bulatan pipih. Daun dari sayur kol yang digunakan untuk penelitian adalah daun pada lapisan pertama atau lapisan terluar. 7. Pemeriksaan kadar timbal adalah pengukuran jumlah timbal yang terkandung dalam sayur selada dan kol di laboratorum Balai Riset dan Standarisasi Industri dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom. 8. Kadar timbal pada sayuran selada dan kol sebelum dicuci adalah jumlah timbal yang ditemukan dalam sayuran selada maupun kol sebelum dilakukan pencucian dalam satuan mgkg. 9. Kadar timbal pada sayuran selada dan kol sesudah dicuci adalah jumlah timbal yang ditemukan dalam sayuran selada maupun kol sesudah dilakukan pencucian dalam satuan mgkg. Universitas Sumatera Utara 10. Kadar timbal pada sayuran selada dan kol yang ditutup adalah jumlah timbal yang ditemukan dalam sayuran selada maupun kol yang diberi perlakuan penutupan oleh peneliti dalam satuan mgkg. 11. Jumlah kendaraan bermotor adalah banyaknya kendaraan bermotor yang melewati jalan raya pasar Kampung Lalang yang dihitung dari pukul 6 pagi selama 2 jam. 12. Wawancara dengan pedagang adalah proses tanya jawab dengan pedagang yang diambil sampel sayur selada dan kolnya dengan metode kuesioner untuk mendapatkan data primer mengenai sayuran selada dan kol yang dijual. 13. NAB adalah batas aman yang ditetapkan oleh Dirjen POM No: 03725BSKVII89 tentang Batas Maksimum Cemaran Logam dalam Makanan. 14. Memenuhi syarat adalah jika kadar timbal Pb dalam sayuran selada dan kol berada di bawah Nilai Ambang Batas yang ditetapkan oleh Dirjen POM No: 03725BSKVII89 tentang Batas Maksimum Cemaran Logam dalam Makanan yaitu 2 mgkg. 15. Tidak memenuhi syarat adalah jika kadar timbal Pb dalam sayuran selada berada di atas Nilai Ambang Batas yang ditetapkan oleh Dirjen POM No: 03725BSKVII89 tentang Batas Maksimum Cemaran Logam dalam Makanan yaitu 2 mgkg.

3.6 Instrumen Penelitian