Kelurahan Kampung Lalang merupakan pintu gerbang bagian barat Kota Medan yang dilintasi Jalan Lintas Sumatera Jalinsum dari arah Binjai, Stabat
dan Aceh. Itulah sebabnya jalur tersebut selalu sibuk setiap hari. Volume kendaraan yang lewat sangat padat dan terkesan semrawut. Hal itu menjadikan
kawasan tersebut menjadi salah satu titik kemacetan di Kota Medan. Selain terminal dan jalur lintas, faktor lain yang menjadi pendukung
pertumbuhan ekonomi di sana adalah keberadaan Pasar Kampung Lalang. Salah satu pasar terbesar di Medan itu mampu menampung hampir 1.000 pedagang, baik
pedagang formal maupun pedagang kali lima PKL. Pasar ini juga menjadi salah satu sarana bagi warga sekitar dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari Pekuwali,
2013. Banyak pedagang yang berjualan di sepanjang jalan raya, tidak terkecuali pedagang sayur yang menjajakkan sayuran dagangannya dalam kondisi terbuka.
Hal ini dapat mengakibatkan kontaminasi asap kendaraan yang mengandung timbal terhadap sayuran yang dijual di pasar Kampung Lalang tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti kadar timbal pada sayuran selada dan kol yang dijual di pasar Kampung Lalang Medan
sebelum dicuci, sesudah dicuci dan yang ditutup berdasarkan jarak lokasi berdagang sayur dengan jalan raya. Lokasi ini dipilih disebabkan oleh tingginya
arus kendaraan di sepanjang jalan tersebut baik kendaraan pribadi, angkutan umum, becak bermotor, taksi, bus-bus antarkota maupun truk.
1.2 Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian ini adalah aktifitas kendaraan bermotor yang sangat padat di jalan raya pasar
Kampung Lalang dimanfaatkan banyak pedagang untuk berjualan di tepi jalan
Universitas Sumatera Utara
raya tersebut. Sehingga dikhawatirkan terjadi pencemaran pada sayuran yang dijual.
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan umum
Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui adanya kandungan logam timbal pada sayuran selada dan kol yang dijual di pasar Kampung Lalang Medan.
1.3.2 Tujuan khusus 1.
Mengetahui kandungan timbal Pb dalam sayuran selada dan kol berdasarkan jarak lokasi berdagang dari jalan raya sebelum dilakukan pencucian
2. Mengetahui kandungan timbal Pb dalam sayuran selada dan kol berdasarkan
jarak lokasi berdagang dari jalan raya setelah dilakukan pencucian 3.
Mengetahui kandungan timbal Pb dalam sayuran selada dan kol yang ditutup berdasarkan jarak lokasi berdagang dari jalan raya
4. Mengetahui jumlah kendaraan yang melewati jalan raya pasar Kampung
Lalang 5.
Mengetahui asal sayuran selada dan kol yang dijual di pasar Kampung Lalang Medan
1.4 Manfaat Penelitian 1.
Memberikan informasi kepada konsumen untuk mengetahui kadar timbal yang terkandung dalam sayuran selada dan kol yang dijual di Pasar Kampung
Lalang Medan. 2.
Menjadi acuan kepada pengelola Pasar Kampung Lalang Medan untuk menetapkan jarak aman untuk berjualan agar tidak tercemar timbal yang
berasal dari asap kendaraan bermotor di jalan raya.
Universitas Sumatera Utara
3. Sebagai informasi kepada Pemerintah Kota Medan dan pihak-pihak terkait
tentang dampak timbal agar dapat mewujudkan penggunaan bensin bebas timbal.
4. Sebagai referensi untuk penelitian tentang timbal selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pencemaran Udara
2.1.1 Pengertian pencemaran udara
Pencemaran udara adalah adanya bahan atau zat-zat asing yang terdapat di udara dalam jumlah yang dapat menyebabkan perubahan komposisi atmosfer dari
keadaan normal Sunu, 2001. Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi,
danatau komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara ambien turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara
ambien tidak dapat memenuhi fungsinya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999.
2.1.2 Jenis-jenis bahan pencemar udara
Menurut Sumantri 2010, pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu: 1.
Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari
pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. 2.
Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog
fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder. Jenis polutan udara menurut Chandra 2005 dapat dibagi berdasarkan
struktur kimia dan penampang partikelnya, seperti berikut ini : 1.
Struktur kimia a.
Partikel : debu, abu, dan logam, seperti Pb, nikel, kadmium dan berilium
Universitas Sumatera Utara