Tingkat optimal produksi Interval waktu optimal untuk tiap putaran produksi. Biaya total persediaan minimum pada produksi CPO.

00192 , 506 . 687 . 364 . 11 84 , 23 688 , 690 . 706 . 476 Rp Rp t BTP Dan biaya pengadaan persediaan produksi CPO dalam satu periode adalah : 00096 , 753 . 343 . 682 . 5 2 00192 , 506 . 687 . 364 . 11 Rp Rp

4.3 Perhitungan dengan metode pengendalian persediaan.

Semua perhitungan pengendalian persediaan produksi dilakukan berdasarkan data-data yang diperoleh dari PKS. Adolina yang sebelumnya telah disajikan pada Tabel 3.1, Tabel 3.2, Tabel 3.3, Tabel 3.4. Adapun perhitungan yang dilakukan antara lain, yaitu : a. Perhitungan tingkat optimal produksi. b. Biaya total persediaan minimum pada produksi CPO. c. Interval waktu optimal untuk tiap putaran produksi. d. Total biaya pengadaan persediaan produksi.

4.3.1 Tingkat optimal produksi

Q . Berdasarkan data yang telah disajikan sebelumnya, maka diperoleh nilai dari : a. Rata-rata jumlah produksi CPO per bulan . p = 2.867.935,292 kg. b. Rata-rata jumlah penyaluran produksi CPO per bulan. d = 2.849.313,417 kg. c. Rata-rata biaya pengadaan produksi CPO per bulan. S = Rp4.788.924.115,25 d. Biaya penyimpanan h CPO perkilogram h = Rp992,175 30 Wulandhari : Analisis Pengendalian Produksi Crude Palam Oil CPO Pada PKS. Adolina, 2010. Selanjutnya lakukan perhitungan tingkat produksi optimal CPO Q setiap putaran produksi dengan menggunakan rumus : 45 , 405 . 085 . 65 4423 , 6 6185 , 358 . 153 . 469 . 291 . 290 . 27 292 , 935 . 867 . 2 417 , 313 . 849 . 2 1 175 , 992 417 , 313 . 849 . 2 25 , 115 . 924 . 788 . 4 2 1 2 Q Q Q p d h d S Q Dari perhitungan di atas diperoleh tingkat produksi CPO optimal dalam setiap putaran produksi adalah sebanyak 65.085.405,45 kg.

4.3.2 Interval waktu optimal untuk tiap putaran produksi.

Penghitungan interval waktu optimal produksi CPO dengan menggunakan rumus : 84 , 22 777 , 521 292 , 935 . 867 . 2 417 , 313 . 849 . 2 1 417 , 313 . 849 . 2 175 , 992 625 , 115 . 924 . 788 . 4 2 1 2 t t t p d d h S t Maka interval waktu optimal pada setiap putaran produksi adalah 22,84 bulan. 31 Wulandhari : Analisis Pengendalian Produksi Crude Palam Oil CPO Pada PKS. Adolina, 2010.

4.3.3 Biaya total persediaan minimum pada produksi CPO.

Penghitungan Biaya Total Persediaan BTP minimum dalam pengadaan produksi CPO menggunakan rumus : 3 , 380 . 300 . 419 2829 , 636 . 456 . 990 . 808 . 812 . 175 292 , 935 . 867 . 2 417 , 313 . 849 . 2 1 175 , 992 625 , 115 . 924 . 788 . 4 417 , 313 . 849 . 2 2 1 2 BTP BTP BTP p d h S d BTP Karena BTP yang diperoleh dari hasil perhitungan adalah sebesar Rp419.300.380,3 per bulan, sehingga biaya pengadaan persediaan produksi dalam setiap putaran produksi optimalnya adalah : 052 , 686 . 820 . 576 . 9 84 , 22 3 , 380 . 300 . 419 Rp Rp t BTP Berdasarkan hasil perhitungan maka diperoleh jumlah produksi dengan biaya minimum umtuk pengadaan persediaannya dalam satu putaran persediaan. Selanjutnya akan dihitung jumlah putaran produksi CPO, interval waktu putaran produksi, dan lamanya mesin berproduksi tiap putaran produksi yang dihitung dalam dua periode periode penelitian yaitu selama 24 bulan. Adapun perhitungannya dilakukan sebagai berikut : a. Jumlah putaran produksi dalam dua periode berturut-turut adalah : 05 , 1 84 , 22 24 t T Dan jumlah putaran produksi CPO tiap periodenya adalah 0,52 bulan. Wulandhari : Analisis Pengendalian Produksi Crude Palam Oil CPO Pada PKS. Adolina, 2010. b. Biaya minimum dalam pengadaan persediaan produksi CPO dalam dua periode sekaligus sebesar : 3546 , 720 . 661 . 055 . 10 05 . 1 052 , 686 . 820 . 576 . 9 Rp Rp t T BTP Sehingga biaya pengadaan persediaan produksi CPO untuk setiap periodenya adalah : 1773 , 860 . 830 . 027 . 5 2 3546 , 720 . 661 . 055 . 10 Rp Rp c. Waktu yang dibutuhkan dalam tiap putaran produksinya adalah : 69 , 22 292 , 935 . 867 . 2 45 , 405 . 085 . 65 p Q Jadi lamanya waktu putaran produksinya adalah 22,69 bulan.

4.4 Rangkuman Pembahasan.