memenuhi lonjakan permintaan yaitu pada “peak season”
musim ramai.
2.5 Model Pengendalian Persediaan
Persediaan maksimumum dalam model persediaan dalam penelitian ini merupakan persediaan bertahap, karena tingkat produksi
p
harus memenuhi tingkat permintaan
d
sehingga
d p
dan pertambahan persediaan langsung digunakan. Maka tingkat pertambahan persediaan adalah
d p
.
Jika kebutuhan untuk setiap siklus pesanan ulang adalah
D
dengan tingkat pemakaian persediaan sebesar
d
dan dimulai dari
t
, maka kebutuhan itu harus terpenuhi sejak dari
t
hingga
2
t
secara bertahap dengan tingkat pertambahan sebesar
p
. Secara kumulatif, jumlah pertambahan bahan bertahap persediaan itu menjadi sebesar
Q
yaitu sesuai dengan jumlah permintaan
D
. Oleh karena itu, akumulasi penambahan persediaan hanya akan terjadi sampai dengan
1
t
sebesar
max
Q
. Penambahan persediaan itu tidak akan terjadi lagi antara
2 1
t t
. Persediaan sebesar
max
Q
itu kemudian akan tepat habis digunakan di
2
t
dimana proses pertambahan persediaan periode selanjutnya.
Perumusan model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model persediaan dengan stock, dimana variabel-variabel yang digunakan adalah
sebagai berikut : p
d p-d
D Q
= kecepatan produksi per satuan waktu = jumlah penyaluran produksi per satuan waktu
= tingkat pertumbuhan persediaan = permintaan pada setiap periode
= jumlah pertambahan persediaan atau produksi untuk setiap kali pertambahan atau produksi
Wulandhari : Analisis Pengendalian Produksi Crude Palam Oil CPO Pada PKS. Adolina, 2010.
t
p
= periode waktu penambahan atau produksi
Model persediaan yang tepat untuk keadaan perusahaan ini dapat diilustrasikan sebagai berikut :
Gambar 2.3 Grafik Model Persediaan
Berdasarkan Gambar 2.3, dapat diketahui bahwa pertambahan persediaan terjadi selama
p
t
, maka
max
d p
t Q
p
. Selanjutnya, persediaan maksimum
max
Q
tersebut akan habis terpakai, sehingga persediaan rata-ratanya menjadi
2 2
max
d p
t Q
p
. . . . . . 1
Untuk memenuhi persediaan sebesar
Q
diperlukan waktu selama
p
t
dengan tingkat pertambahan persediaan sebesar
p
maka :
p t
Q
p
atau
p Q
t
p
. . . . . . 2 Jika persamaan 2 disubstitusikan ke persamaan 1 persediaan rata-rata itu
AVE
Q
akan menjadi
2 d
p p
Q Q
AVE
atau
2 1
p d
Q Q
AVE
Wulandhari : Analisis Pengendalian Produksi Crude Palam Oil CPO Pada PKS. Adolina, 2010.
Sehingga
p d
Q Q
AVE
1 2
. . . . . . 3
Bila biaya simpan per unit setiap periode adalah
h
maka Biaya Simpan BS adalah :
p d
h Q
BS 1
2
. . . . . . 4
Biaya pesan BP adalah
S Q
D BP
. . . . . . 5 Dengan :
D = permintaan setiap periode S = jumlah persediaan yang dipesan setiap kali pesan
Maka Biaya Total Persediaan BTP adalah
Biaya Total Persediaan = Biaya Pesan + Biaya Simpan
Dari persamaan 4 dan 5, maka :
p d
h Q
S Q
D BTP
1 2
. . . . . . 6
Agar diperoleh Biaya Total Persediaan minimum maka persamaan 6 harus diminimumkan untuk
Q
, syarat
Q f
BTP
minimum adalah
Q d
BTP d
sehingga dari persamaan 6, diperoleh :
p d
h Q
S Q
D BTP
1 2
p d
h Q
DS Q
d BTP
d 1
2
2
karena
Q d
BTP d
, maka :
1 2
2
p d
h Q
DS
Wulandhari : Analisis Pengendalian Produksi Crude Palam Oil CPO Pada PKS. Adolina, 2010.
2
1 2
Q DS
p d
h
p d
h DS
Q 1
2
2
Sehingga persediaan optimal untuk setiap produksi adalah
p d
h d
S Q
1 2
. . . . . .7
Dan waktu optimal yang dibutuhkan untuk satu putaran produksi adalah:
d Q
t
. . . . . . 8 Substitusikan persamaan 7 ke dalam persamaan 8 dan diperoleh waktu
optimal yang dibutuhkan untuk satu putaran produksi adalah :
p d
d h
S t
1 2
. . . . . . 9
Bila
Q
optimal pada persamaan 7 disubstitusikan ke persamaan 6, maka diperoleh model matematik untuk Biaya Total Persediaan minimum.
p d
h Q
S S
d BTP
1 2
p d
h p
d h
d S
S
p d
h d
S d
BTP 1
2 1
2
1 2
p d
h d
S p
d h
Sd BTP
1 2
1 2
Wulandhari : Analisis Pengendalian Produksi Crude Palam Oil CPO Pada PKS. Adolina, 2010.
d S
p d
h Sd
BTP 2
1 2
p d
h S
d
p d
h Sd
Sd BTP
1 2
1 2
2
Jadi Biaya Total Persediaan minimum per satuan waktu adalah
p d
h S
d BTP
1 2
. . . . . . 10 18
Wulandhari : Analisis Pengendalian Produksi Crude Palam Oil CPO Pada PKS. Adolina, 2010.
BAB 3
PENGUMPULAN DATA
3.1 Sejarah Singkat PKS. Adolina.